Anda di halaman 1dari 13

“KEBAKARAN ”

DISUSUN OLEH :

RISMAN KADIR

21906030

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHTAN MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebakaran adalah suatu bencana yang merugikan bagi banyak pihak yang dapat

mengakibatkan kerugian material dan berpotensi terhadap kematian yang cukup besar

seehingga memerlukan perhatian akan keselamatan masyarakat. Namun sampai saat ini

penanganan terhadap kebakaran di Indonesia masih memiliki berbagai kendala yang

mengakitbatkan kejadian kebakaran sering berakibat fatal dan berulang.

Adanya peningkatan jumlah kejadian kebakaran di wilayah kota Surabaya rata-rata

250 kejadian kebakaran per tahun disebabkan oleh beberapa hal (perda Surabaya, 2004),

yaitu rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran, masih

kurangnya kesiapan masyarakat untuk menghadapi dan menanggulangi bahaya

kebakaran, rendahnya system proteksi kebakaran yang dimiliki gedung dan bnagunan,

system penanganan kebakaran belum terwujud dan terintegrasi, yaitu akselerasi

kecepatan unit pemadam kebakaran tiba dilokasi bencana dikarenakan jauhnya pos PMK

dengan lokasi bencana dan kenacetan lalulintas.

Saat ini, masalah kebakaran bukan saja merupakan masalah pribadi, akan tetapi

sudah merupakan masalah nasional, apalagi kalau kita melihat data timbulnya kebakaran

akhir-akhir ini yang selain disebabkan oleh karena peledakan kompor, listrik, dan

kelengahan-kelengahan lainnya, juga merupakan usaha subversi yang dapat

membahayakan keamanan sosial dan politik, juga sangat berpengaruh terhadap kestabilan

ekonomi yang pada akhirnya akan merusak an menghambat pelaksanaan pembangunan

sosial. Kerugian akibat musibah kebakaran dijakarta saja selama 2013 dikutip dari

kompas.com tercatat 124 miliar, sedangkan di kota bandung 27,2 miliar, dijambi
mencapai 4 miliar, dan masih banyak lagi daerah-daerah yang mengalami musibah

kebakaran dengan kerugian besar.

Oleh Karena itu, untuk mengurangi kasus kebakaran perlu adanya pengetahuan oleh

setiap individu dan masyarakat tentang kebakaran dan bagaimana cara mencega,

menghadapi, dan menanggulangi adanya kebakaran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan kebakaran ?

2. Apa penyebab kebakaran ?

3. Bagaimana klasifikasi kebakaran ?

4. Bagaimana klasifikasi bahaya kebakaran ?

5. Bagaimana cara menanggulangi dan mencegah bahaya kebakaran ?

6. Apa saja penyakit akibat kebakaran

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi kebakaran

2. Untuk mengetahui penyebab kebakaran

3. Untuk mengetahui klasifikasi kebakaran

4. Untuk mengatahui klasifikasi bahaya kebakaran

5. Untuk mengetahui cara menanggulangi dab mencegah bahaya kebakaran

6. Untuk mengetahui penyakit-penyakit akibat kebakaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBAKARAN

a. Kebakaran adalah api yang tidak terkendali, yang berarti diluar kemampuan dan

keinginan manusia. Api tidak terjadi begitu saja tetapi merupakan suatu proses

kimiawi antara uap bahan bakar dengan oksegen dan bantuan panas. Teori ini dikenal

sebagai seegitiga api (fire triangle) (respository.usu.ac.id).

Menurut teori ini, kebakaran terjadi karena adanya 3 faktor yang menjadi unsure api,

yaitu : bahan bakar (fuel), sumber panas (heat), dan oksigen.

b. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita

kehendaki, merugikan, pada umumnya sukar dikendalikan (perda DKI, 1992)

c. Kebakaran adalah suatu nyala api atau bencana yang tidak dikehendaki bersama, k

arena dapat menimbulkan bencana bagi masyarakat (departeman penerangan RI,1998).

B. PENYEBAB KEBAKARAN

Kebakaran disebabkan oleh berbagai faktor, secara umum dikalompokan sebagai berikut:

1) Faktor manusia

Manusia sebagai sala satu faktor penyebab kebakaran anatara lain : manusia yang

kurang peduli terhadap keselamatan dan bahaya kebakaran, menempatkan barang atau

menyusun barang yang mungkin terbakar tanpa menghirakan norma-norma

pencegahan kebakaran, pemakaian tenaga listrik melebihi kapasitas yang telah

ditentukan, kurang memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin, dan adanya unsure-

unsur kesengajaan.

2) Faktor teknis
Faktor juga dapat disebabkan oleh faktor teknis khususnya kondisi tidak aman dan

membahayakan yang meliputi :

1. Proses fisik/mekanis

Faktor penting yang menjadi peranan dalam proses ini adalah timbulnya panas

akibat kenaikan suhu atau timbulnya bunga api,misalnya pekerjaan perbaikan

dengan menggunakan mesin las atau kondisi instalasi listrik yang sudah tua atau

tidak memenuhi standar.

2. Proses kimia

Kebakaran dapat terjadi ketika pengangkutan bahan-bahan kimia berbahaya,

penyimpanan dan penganan tanpa memerhatikan petunjuk-petunjuk yang ada.

3) Faktor alam

Sala satu faktor penyabab adanya kebakaran dan peledakan akibat faktor alam adalah

petir dan gunung meletus yang dapat menyebabkan kebakaran hutan yang luas dan

juga perumahan-perumahan yang dilalui lahar panas dan lain-lain.

C. KLASIFIKASI KEBAKARAN

a. eeMenurut peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi no. per-04/MEN/1980,

tanggal 14 april 1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat

pemadam api ringan.

b. Menurut peraturan daerah DKI tahun 1971 yang di maksud dengan klasifikasi

kebakaran yaitu :

1) Kelas A

Yang termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada hutan yang mudah terbakar

biasanya, misalnya : kertas, kayu, maupun plastic. Cara mengatasinya yaitu bisa
dengan menggunakan air untuk menueunkan suhunya sampai di bawah titik

penyulutan, serbuk kering untuk mematikan proses pembakaran atau menggunakan

halogen untuk memutuskan reaksi berantai kebakaran.

2) Kelas B

Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan seperti cairan combustible

dengan cairan flammable, seperti bensin minyak tanah, dan bahan serupa lainnya.

Cara mengatasi dengan bahan foam

3) Kelas C

Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang bertegangan untuk mengatasinya yaitu

dengan menggunakan bahan pemadam kebakaran non kodusif agar terhindar dari

sengatan listrik

4) Kelas D

Kebakaran pad bahan logam yang mudah terbakar seperti titanium, aluminium,

magnesium, dan kalium. Cara mengatasinya yaitu powder khusus kelas ini.

D. KLASIFIKASI BAHAYA KEBAKARAN

Menurut perda DKI Jakarta, (2008) terdiri dari :

1. Bahaya kebakaran ringan

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan kemudahan terbakar rendah,

apabila kebakaran melepaskan panas rendah, sehingga penjalaran api lambat. Yang

dimaksud bahaya kebakaran ringan ialah hinian :

a. Tempat ibadah

b. Perkantoran

c. Pendidikan
d. Ruang makan

e. Ruang rawat inap

f. Penginapan

g. Hotel

h. Museum

i. Penjara

j. Perumahan

2. Bahaya kebakaran sedang

a. Bahaya kebakaran sedang I

Ancaman bahaya kebakaran mempunyai jumlah dan keudahan terbakar sedang,

penimbulan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 (dua

stengah) meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga

penjalaran api sedang. Yang di maksud bahaya kebakaran sedang I ialah bangunan :

tempat penjualan dan penampungan susu, restoran, pabrik gelas/kaca, pabrik

pengelengan ikan dan lain-lain.

b. Bahaya kebakaran sedang II

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar

sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 4

meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga penjalaran

api sedang.yang di maksud dengan bangunan gedung yang diklasifikasikan dalam

bahaya kebakaran sedang II antara lain : penggilingan produk biji-bijian, pabrik

roti/kue, pabrik minuman, pabrik permen dan lain-lain.

c. Bahaya kebakaran sedang III


Ancaman bahaya kebakakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar

agak tinggi, menimbulkan panas agak tinggis serta penjalaran api agak cepat

apabila terjadi kebakaran. Yang dimaksud dengan bangunan gedung yang

diklasifikasikan dalam bahaya kebakaran sedang III antara lain : pabrik yang

membuat barang dari karet, pabrik karung, pabrik sabun, pabrik gula dan lain-lain.

3. Bahaya kebakaran berat

a. Bayaha kebakaran berat I

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar

tinggi, menimbulkan panas tinggi serta penjalaran api cepat apabila terjdi

kebakaran. Yang dimaksud dengan bangunan gedung yang diklasifikasikan dalam

bahaya kebakaran berat I anatar lain : bangunan bawah tanah /bismen, subway,

hangar pesawat terbang, pabrik korek api gas dan lain-lain

b. Bahaya kebakaran berat II

Ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan ter bakar

sangat tinggi. Menimbukan panas sangat tinggi serta penjalaran api sangat cepat

apabila terjadi kebakaran. Yang dimasud dengan bangunan gedung yang

diklasifikasikan dalam bahaya kebaran berat II antara lain : pabrik solulosa nitrat,

pabrik yang menggunakan dan / menyimpan bahan berbahaya.

E. PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

Dalam upaya rosedur tanggap darurat secara garis besar meliputi rencana/ rencana

dalam menghadapi keadaan darurat, pendidikan dan latihan penanggulangan keadaan

darurat, dan latihan penanggulangan keadaan darurat seperti proses evakuasi atau

pemindahan dan penutupan. (jusuf,1999).


Pencegahan kebakaran dan cara penanggulangan korban kebakaran tergantung lima (5)

prinsip pokok (suma’mur,1996) sebagagai berikut :

a) Pencegahan kecelakaan sebagai akibat kecelakaan atas keadaan panic

b) Pembuatan bangunan tahan api

c) Pengawasan yang teratur dan berkala

d) Penemuan kebakaran pada tingkat awal dan pemadaman

e) Pengendalian kerusakan untuk membatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran

1. Pencegahab secara umum agar tidak terjadi kebakaran

a) Alat-alat elektrik adalah penyebab utama kebakaran di rumah tangga

b) Belilah alat kebakaran yang praktis

c) Jangan pernah meninggalkan masakan yang belum matang di atas api jika tidak

bisa mengawasiya

d) Tidak melakukan aktufitas lain pada saat masak

e) Simpan benda-benda yang mudah terbakar seperti spray pengharum ruangan

f) Buatlah rencana evakuasi

g) Buatlah tempat berkumpul yang di ketahui semua keluarga jika sewaktu-waktu

terjadi kebakaran

2. Jika kebakaran terjadi

a) Jika anda rasa kebakaran masih bisa di atasi karena baru terjadi atau belum

menjalar, gunakan alat pemadam kebakaran dan arahakan kebagian bawah api,

bukan di atasnya karena itulah akarnya

b) Tutup ruangan yang terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke ruangan lainnya
c) Sebelum memasuki ruang lainnya, sentuh bagian atas pintu karena jika terasa panas

berarti ruang itu sudah terbakar

d) Dengan cepat tetapi tanpa membuat keributan, keluarkan seluruh anggota keluarga.

e) Jika kebakran terjadi dimalam hari, tutupi tubuh anda dengan selimut segera

dibanding mencari baju luar

f) Carilah jalan keluar lalu pergilah ke tepat berkumpul dan telpinlah pemadam

kebakaran.

3. Jika kebakaran sudah selesai

a) Jangan masuk kerumah yang telah rusak oleh api.

b) Kontak pemerintah setempat agar mereka bisa mengontak anada dan member

batuan yang diperlukan (jika ada)

c) Kontak perusahaan asumsi anda dan jika anda membeli barang-barang pengganti

yag telah terbkar

F. PENYAKIT AKIBAT KEBAKARAN

Dampak penyakit /gangguan kesehatan akibat kebakaran (andriyan, 2011), (universitas

Sumatra utara) :

1) Gangguan pernafasan kronis : iritasi pada hidung dan tenggorokan, flu, batuk, syaraf

pembau terganggu, batuk berdahak, dan radang saluran pernafasan

2) Gangguan pernafasan akut : sesak nafas, batuk parah (menahun), kerukan permanen

syaraf pembau, dan pendarahan saluran pernafasan

3) Sakit kepala, pusing, gangguan konsentrasi, gangguan tidur (insomnia)

4) Iritasi pada kulit, gatal-gatal pada kulit

5) Kelelahan, tegang pada otot dan badan terasa lemah


6) Iritasi pada mata, sakit pada mata

7) Gangguan pencernaan : mual,muntah, gangguan metabolism

8) Nafsu makan berkurang

9) Kehilangan kesadaran, berat badan menurun

10) Gangguan pada jantung

11) Demam
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kebakaran adalah suatu nyala api, kecil atau besar pada tempat yang tidak kita

kehendaki, merugikan, pada umumnya sukar di kendalikan. Kebakaran merupakan

suatu bencana yang merugikan materil dan berpotensi terhadap kematian yang cukup

besar sehingga memerlukan perhatian akan keselamatan masyaraata. Adanya kasus

kebakaran yang meningkat menyebabkan pemerintah mengelarkan undang-undang

dan peratuaran pemerintah yang berkaitan dengan kebakaran.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami materi dan

pesoalan kebakaran dan menambah wawasan pengetahuan mengenai kebakaran dan

bagaimana upaya untuk menanggulangi dan mencegah kebakaran.


DAFTAR PUSTAKA

2009.kebakaran. Jakarta. Universitas pembangunan nasional


2010. resiko K3 dan keakaran. Sumatra. Universitas Sumatra utara
Hargiyarto, putut, 2003. Pencegahan dan pemadaman kebakaran Yogyakarta.
Universitas negri Yogyakarta.
Redaksi, 1978. Usaha mencegah bahaya kebakaran, proyek pusat publikasi
pemrintah departemen penerangan RI.

Link video:
https://drive.google.com/file/d/1EICPHt3zNYp9fsOYuSc80e6vnQsqPkmt/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai