Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERMASALAHAN KEBAKARAN, PENANGGULANGAN, ALARM


KEBAKARAN, APAR, DAN UNDANG-UNDANGNYA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : K3 dan Hukum Ketenagakerjaan
Dosen Pembimbing : Abdul Salam

Oleh:

Muh.Sahrul (44322060)

KELAS C
PRODI D4 TEKNIK MANUFAKTUR
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, mari kita memannjatkan puja dan puji syukur atas


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PERMASALAHAN
KEBAKARAN, PENANGGULANGAN, ALARM KEBAKARAN, APAR,
DAN UNDANG-UNDANGNYA.
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Abdul Salam yang telah
membantu saya baik secara moral maupun materi. Serta saya juga ucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah mendukung saya sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Makassar, 10 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................ii

Daftar Isi.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian kebakaran..........................................................................3
B. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran......................................4
C. Alarm kebakaran.................................................................................5
D. Apar.....................................................................................................6
E. Undang undangnya.............................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kebakaran merupakan salah satu peristiwa yang tidak diinginkan dan


terkadang tak terkendali. Oleh karena sifatnya yang membahayakan dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, maka kebakaran
dikatagorikan sebagai salah satu bentuk bencana. Bencana, menurut Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), adalah “peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam, ataupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis”.

Upaya pemadaman kebakaran biasanya dilakukan secara gotong royong


oleh warga dengan peralatan seadanya, sebelum satuan pemadam kebakaran tiba
di lokasi kejadian. Masalah yang sering terjadi selama ini adalah keterlambatan
kehadiran satuan pemadam kebakaran di lokasi kebakaran. Hal ini bisa
disebabkan karena tiga hal. Pertama, kurangnya kesiapsiagaan petugas. Kedua,
padatnya lalulintas di jalan menuju lokasi kejadian. Ketiga, terlambatnya
informasi yang diterima petugas (melalui nomor telepon darurat 113) dari warga
yang mengalami bencana tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebakaran?
2. Bagaimana cara Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran?
3. Apa pengertian alarm kebakaran dan jenis-jenisnya?
4. Apa pengertian Apar dan jenis-jenisnya?
5. Apa undang-undangnya?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian kebakaran.
2. Untuk mengetahui cara Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran.
3. Untuk mengetahui pengertian alarm kebakaran dan jenis-jenisnya.
4. Untuk mengetahui pengertian Apar dan jenis-jenisnya.
5. Untuk mengetahui undang-undangnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebakaran
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang
tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan.
 Klasifikasi kebakaran
Yang dimaksud dengan klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau
pembagian atas kebakaran berdasarkan pada jenis benda / bahan yang
terbakar. Dengan adanya klasifikasi kebakaran tersebut diharapkan akan lebih
mudah atau lebih cepat dan lebih tepat mengadakan pemilihan media
pemadaman yang akan digunakan untuk melaksanakan pemadaman.
Klasifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang terbakardan bahan
pemadaman untuk masing-masing kelas yaitu :
Kelas A
Temasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang mudah terbakar
biasa, misalnya : kertas, kayu, maupun plastic. Cara mengatasinya yaitu bisa
dengan menggunakan air untuk menurunkan suhunya sampai di bawah titik
penyulutan, serbuk kering untuk mematikan proses pembakaran atau
menggunakan halogen untuk memutuskan reaksi berantai kebakaran.
Kelas B
Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan cairan combustible
dengan cairan flammable, seperti bensin, minyak tanah, dan bahan serupa
lainnya. Cara mengatasinya dengan bahan foam.
Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang bertegangan untuk mengatasinya
yaitu dengan menggunakan bahan pemadaman kebakaran non kondusif agar
terhindar dari sengatan listrik.

3
Kelas D
Kebakaran pada bahan logam yang mudah terbakar seperti titanium,
alumunium,magnesium, dan kalium. Cara mengatasinya yaitu powder khusus
kelas ini.

B. Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran


 Petunjuk Pencegahan Kebakaran
1) Perhatikan Instalasi Listrik.
Periksa secara berkala instalasi listrik di rumah, apabila ada kabel
rapuh, sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat segera
ganti dengan yang baru.
2) Periksa Kondisi Dapur
Periksa kondisi tungku masak (baik kompor minyak maupun
kompor gas, selang, tabung dll) segera ganti apabila ada komponen
yang rapuh atau bocor.
3) Tempatkan Bahan-bahan Yang Mudah Terbakar Pada Ruangan
Khusus.
Bahan-bahan yang mudah terbakar tidak ditempatkan bercampur
dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran.
 Petunjuk Penanggulangan Saat Kebakaran
Saat Kebakaran di Gedung Perkantoran yang perlu diperhatikan adalah :
1) Pelajari lokasi pintu darurat saat anda berada dalam suatu ruangan.
2) Tata letak bel tanda bahaya kebakaran dan alat pemadam kebakaran
serta selang air. Pecahkan kaca bel tanda bahaya yang paling dekat.
3) Gunakan alat pemadam atau selang air terdekat, jika api masih dapat
dikontrol, namun jangan ambil resiko untuk diri anda jika api tidak
bisa dipadamkan, tutup semua pintu dan segera tinggalkan
ruangan/gedung lewat tangga darurat.
4) Jika terdengar alarm tanda bahaya segera persiapkan diri
meninggalkan ruangan. Jika terdengar seruan untuk meninggalkan

4
ruangan melalui pengeras suara maka segera tinggalkan ruangan
melalui pintu darurat terdekat.
5) Jangan buang waktu untuk mengemasi barang-barang, selamatkan diri
anda terlebih dahulu.
6) Lewati tangga darurat dan jangan menggunakan lift.
7) Jika anda terjebak di ruangan, beritahu operator melalui telepon lokasi
anda segera basahi handuk atau kain lalu letakkan di bawah pintu agar
asap tidak masuk ke ruangan.
8) Jika baju anda terbakar berhenti lah sejenak dan berbaring lah. Tutup
muka Anda dan berguling-gulinglah perlahan untuk mematikannya
(jangan berlari sebab akan membesarkan api dengan oksigen).

C. Alarm Kebakaran
Sistem Alarm Kebakaran adalah sistem yang didisain untuk memberitahu
kita jika ada bahaya. Jadi kita bisa melakukan sesuatu untuk melindungi diri
sendiri, karyawan kita atau masyarakat sekitarnya. Sistem ini banyak sekali
dijumpai di kantor-kantor, pabrik dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Bahkan
sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Namun sering kali tidak
diperhatikan, hingga bahanya terjadi dan menyelamatkan nyawa kita.
 Jenis-jenis Detektor Sistem Alarm Kabakaran
1) Heat Detektor ; cara kerjanya memberikan alarm bisa berdasarkan
batas suhu yang ditetapkan, atau dengan kenaikan suhu secara drastis
dalam 1 menit. Heat detector bekerja seperti sekering listrik.
2) Smoke Detector : saat ini terdapat 2 kategori detektor asap : Light
Scattering (penghamburan cahaya) dan Light Obscuring (Pengaburan
Cahaya).
 Detektor Light Scatting bekerja dengan asas Efek Tyndall. Sumber
cahaya dan Sel Photo dipisahkan oleh sebuah ruang gelap
(darkened chamber). Sehingga cahaya tidak mengenai sel photo.

5
 Detektor Obscuring (Beam Detector) : bekerja dengan
mengaburkan cahaya dari sumber cahaya ke photocell. Detektor
tipi ini untuk melindungi area yang luas.
3) Carbon Monoxide detector atau CO fire detector : terdapat detektor
elektronik yang dirancang mendeksi jumlah gas CO di udara. Sel
eletrokimia yang khusus didesign untuk mendeteksi gas CO saja.
4) Multi-sensor detector : menggunakan sensor optik dan panas. Dan
memprosesnya dengan algoritma yang canggih dalam sirkuit detektor.
Panel kontrol menarik data baik dari sensor optikal maupun panas.
Detektor ini dirancang untuk sensitif terhadap segala jenis kebakaran.
5) Manual Call Points atau Break Glass : dirancang agar staff kita bisa
memberikan sinyal alarm, ketika melihat api dan detektor belum
mengkatifkan alarm.

D. Apar
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Alat pemadaman yang bisa
dibawa / dijinjing dan gunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri
sendiri, mempunyai berat antara 0,5kg sampai dengan 16 kg Apar merupakan
alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan diarahkan
dengan cara menyapu dari titik terluar menuju titik terdalam dimana api
berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api portable yang mudah dibawa,
cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena
bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah
kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-
pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu dan mudah terlihat sehingga
memudahkan didalam penggunaannya.
 Jenis-jenis Apar
1) Jenis Air (Water).

APAR jenis air terdapat dalam bentuk stored pressure type (tersimpan
bertekanan) dan gas cartridge type (tabung gas). Sangat baik digunakan
untuk pemadaman kebakaran kelas A.

6
2) Jenis Busa (Foam).
Jenis busa adalah bahan pemadam api yang efektif untuk
kebakaran dengan material utama minyak. Biasanya digunakan dari
bahan tepung aluminium sulfat dan natrium bicarbonat yang keduanya
dilarutkan dalam air. Hasilnya adalah busa yang volumenya mencapai
10 kali lipat. Pemadaman api oleh busa merupakan sistem isolasi, yaitu
untuk mencegah oksigen untuk tidak ikut dalam reaksi rantai kimia.
3) Jenis Tepung Kimia Kering (Dry Chemical Powder).
Jenis ini efektif untuk kebakaran kelas B dan C dan juga bisa kelas
A. Tepung serbuk kimia kering berisi dua macam bahan kimia, yaitu
Sodium Bicarboanat & Natrium Bicarbonat, Gas nitrogen sebagai
pendorong. Khusus untuk pemadaman kelas D (logam) seperti
Magnesium, Titanium, Zarcanium, dan lain-lain digunakan metal-dry
powder yaitu campuran Sodium, Potasium, dan Barium Chloride.
4) Jenis Halon.
APAR jenis ini efektif untuk menanggulangi kebakaran jenis
cairan yang mudah terbakar dan peralatan listrik bertegangan
(kebakaran kelas B dan C). Bahan pemadaman api gas Halon biasanya
terdiri dari unsur-unsur kimia seperti chlorine, flourine, bromide dan
iodine.
5) Jenis CO2.

Bahan pemadam jenis CO2 efektif untuk memadamkan kebakaran


kelas B (minyak) dan C (listrik). Berfungsi untuk mengurangi kadar
oksigen dan efektif untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di
dalam ruangan (indoor). Pemadaman dengan gas arang ini dapat
mengurangi kadar oksigen sampai dibawah 12%. (dba)
E. Undang-undangnya
 Permen 01/1981 Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini dengan:

7
1) Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja. PER.01/MEN/1981 2 dari 7
2) Pengurus adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin langsung suatu
kegiatan kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri.
3) Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah dokter atau
pegawai yang berkeahlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi. d. Dokter ialah dokter sebagaimana dimaksud dalam
peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 02/Men/1980.

 Permen 02/1982 Juru Las


1) Peraturan Menteri ini meliputi kwalifikasi juru las untuk ketrampilan
pengelasan sambungan las tumpul dengan proses las busur listrik, las
busur listrik submerged, las gas busur listrik tungstem, las karbit atau
kombinasi dari proses las tersebut yang dilakukan dengan tangan
(secara manual), otomatis atau kombinasi.
2) Syarat untuk juru las yang melakukan pengelasan secara otomatis akan
diatur lebih lanjut.

 Permen 02/1983 Alarm Kebakaran


Peraturan ini mulai berlaku untuk perencanaan, pemasangan,
pemeliharaan, dan pengujian instalasi alarm kebakaran automatik di
tempat kerja.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang
tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan.
2. Unsur penyebab kebakaran adalah bahan padat, bahan cair, dan bahan gas.
3. Sistem Alarm Kebakaran adalah sistem yang didisain untuk memberitahu
kita jika ada bahaya. Jadi kita bisa melakukan sesuatu untuk melindungi
diri sendiri, karyawan kita atau masyarakat sekitarnya.
4. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Alat pemadaman yang bisa
dibawa / dijinjing dan gunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri
sendiri, mempunyai berat antara 0,5kg sampai dengan 16 kg.
5. Semua itu memiliki undang-undangnya masing-masing.

B. Saran
Tentunya kepada penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/139/mengenal-bencana-kebakaran
https://damkar.bandaacehkota.go.id/2021/04/02/antisipasi-pencegahan-dan-
upaya-penanggulangan-kebakaran/
https://totalproteksi.com/sistem-alarm-kebakaran-2/
https://damkar.bandaacehkota.go.id/2021/03/25/pengantar-apar-alat-
pemadam-api-ringan/
https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Per-Men-
Naker-No.1-thn-1981-ttg-Kewajiban-Melapor-PAK.pdf
https://temank3.id/public/media/files/20210727091024.pdf
https://temank3.id/public/media/files/20210726064327.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai