Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR


RUANG 16 RSUD Dr. SYAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
Kelompok 11 PSIK 2009

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
RUANG 16 RSUD Dr. SYAIFUL ANWAR MALANG

DISAHKAN PADA
......................................................

C.I. AKADEMIK

C.I. KLINIK

KEPALA RUANG 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN


RUANG 16 RSUD Dr. SYAIFUL ANWAR MALANG
Pokok Bahasan : Pertolongan pertama pada luka bakar
Sasaran

: Klien yang menjalani perawatan di Ruang 16

Hari/Tanggal

: Rabu, 13 Mei 2014

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Ruang 16 RSUD Dr. Syaiful Anwar Malang

Penyuluh

: Ilham Akbar, Jita Olisa

Media

: Leaflet dan banner

Metode

: Ceramah dan tanya jawab

A. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pertolongan pertama pada luka bakar,
diharapkan Pasien mampu mengetahui pertolongan pertama pada luka bakar.
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan audience mampu:
1. Pasien mengerti dan memahami pengertian dari pengertian luka bakar.
2. Pasien mengerti dan memahami klasifikasi luka bakar (derajat dan luas luka
bakar).
3. Pasien mengerti dan memahami pertolongan pertama pada luka bakar.
c. Kriteria Evaluasi
1. Pasien mampu menjelaskan kembali tentang pengertian luka bakar.
2. pasien mampu menjelaskan kembali tentang klasifikasi luka bakar.
3. pasien mampu menjelaskan kembali pertolongan pertama pada luka bakar.
B. GARIS BESAR MATERI
a. Pengertian luka bakar
b. klasifikasi luka bakar
c. pertolongan pertama pada luka bakar.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
No.
1

TAHAP

KEGIATAN PERAWAT

KEGIATAN
Pendahuluan
1. Perkenalan
2. Mengemukakan latar

KEGIATAN

MEDIA

PESERTA
1. Mendengarkan
2. Menjawab pertanyaan

belakang pokok materi yang


akan disampaikan
3. Menggali pengetahuan dan
2.

Penyajian

mengajukan pertanyaan
Menjelaskan :
1.Pengertian luka bakar.

Mendengarkan

Leaflet

Penjelasan

2.Klasifikasi luka bakar.


3. Pertolongan pertama pada
3.

Evaluasi

luka bakar.
1. Menegaskan kembali materi Mendengarkan
yang telah disampaikan

Leaflet

Menjawab

2. Menanyakan kembali hal-hal Bertanya


yang penting
4.

Penutup

3. Menjawab pertanyaan
1. Menarik kesimpulan
2. Salam penutup

F. SETTING TEMPAT
Peserta duduk di depan penyaji dan penyaji berdiri di depan peserta.

Leaflet

G. PENGORGANISASIAN
Moderator

: Ilham Akbar

Penyaji

: Jita Olisa

Observer

: Ilham Akbar

I. MATERI
Terlampir.
J. Daftar Pustaka
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: November 02 2013. from http://nursingbegin. com/askep-combustio/

MATERI
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
A. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi ( Moenajat,
2001).
B. KLASIFIKASI
1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :
a. Luka bakar derajat satu (ringan)
Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya mengenai lapisan
kulit yang paling luar (epidermis). Kulit bisanya
memerah dan mungkin bengkak dan terasa sakit. Lapisan luar kulit tidak terbakar semua.
Biasanya luka bakar semacam ini bisa dirawat di rumah saja, kecuali kalau luka bakar itu
mengenai sebagian besar dari tubuh.
b. Luka bakar derajat dua (sedang)
Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis dan mengenai lapisan kulit kedua
(hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua. Ditandai dengan munculnya
lepuhan dan kulit langsung menjadi merah dan berbercak- bercak. Rasa nyeri hebat dan
terjadi pembengkakan merupakan tanda dan
gejala lainnya. Bila diameter luka baka tingkat dua ini tidak lebih dari 5 7,5 cm, Anda masih
bisa merawatnya di rumah.Namun bila wilayah kulit yang terbakar lebih luas atau apabila
luka bakar terjadi di tangan, kaki, wajah, kemaluan, pantat, atau pada persendian utama,
segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
c. Luka bakar derajat tiga (berat)
Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu meliputi seluruh
lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai jaringan yang lebih dalam lagi. Pada luka
bakar tingkat tiga biasanya terdapat bagian yang menjadi hitam arang. Orang yang
bersangkutan mengalami rasa sakit hebat atau apabila terjadi kerusakan saraf yang
luas,ia cuma merasa sakit sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka bakar ini
membutuhkan perawatan medis darurat.

2. Berdasar luas luka bakar


RULE OF NINE
Kepala dan leher

: 9 % Lengan

: 18 % Badan Depan

: 18 %

Badan Belakang

: 18 % Tungkai

: 36 % Genitalia/perineum

: 1 %

Total

: 100 %

Kriteria berat luka


1. Luka Bakar Ringan.
- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak anak
- Luka bakar derajat III < 2 %
2. Luka bakar sedang
- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa
- Luka bakar II 10 20 5 pada anak anak
- Luka bakar derajat III < 10 %
3. Luka bakar berat
- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan genetalia.
C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
1. Untuk luka bakar ringan dan sedang
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b.

Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit. Kalau tidak
memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi dengan kompres
dingin. Jangan meletakan batu es langsung pada kuka bakar. Karena ini bisa
menimbulkan radang beku dan memperparah kerusakan jaringan.

c.

Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk
menyejukkan luka dan menghindari kekeringan.

d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega, minyak,


garam, kecap, air kapur, pasta gigi dan lain sebagainya. Mentega atau kecap
mengandung lemak yang justru mengikat panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak
dan menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi. Begitu juga memberikan pasta gigi pada
luka bakar, selain menyulitkan petugas kesehatan dalam membersihkan luka, pasta
gigi juga dapat memperbesar resiko infeksi dan menimbulkan iritasi pada kulit.

e.

Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar agar tidak
menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa sakit.

f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka dari infeksi.
Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan itu pecah sendiri, cucilah
luka itu dengan sabun lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep antibiotik dan tutup
dengan perban kasa. Kulit mati dari lepuhan yang sudah pecah boleh dibersihkan.
2. Untuk luka bakar berat
Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka bakar
berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :
a.

Pastikan

penyebab

luka

bakar

telah

dijauhkan

atau

dimatikan.

Jangan

melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban tidak lagi
bersentuhan dengan materi yang masih panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,lakukan pernapasan
buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan korban tersumbat,
usahakan untuk melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat pada
luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik


a.

Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material yang tidak
menghantarkan listrik seperti kayu dan plastik.

b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada kontak antara
tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka listrik akan
mengalir ketubuh kita dan malah akan menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah d. Panggil ambulans atau
bawa ke unit gawat darurat terdekat
4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia
a.

Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia dari
permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau lebih. Apabila
bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan dulu sebelum
mengguyurnya dengan air.

b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban seperti

korban shock dengan cara cepat.


c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan bahan kimia
tersebut.
d.

Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat, cucilah luka
bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya bahan-bahan kimianya
benar-benar bersih.

e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.
f.

Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis air
mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya dari pada
harus mencari air steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya
selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan
kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.

g.

Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama. Bila bahan
kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5-7,5 cm, atau
luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau persendian
utama, segera cari bantuan medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis
darurat apabila bahan kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata.

Anda mungkin juga menyukai