Anda di halaman 1dari 10

Meqelicious Protektus

mari share hal menarik dan berguna, salam perjuangan !!

RABU, 27 NOVEMBER 2013

SAP Pertolongan pertama pada luka bakar

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

A. Topik Penyuluhan : Pertolongan pertama pada luka bakar

B. Hari/ Tanggal Penyuluhan : Rabu, 6 November 2013

C. Tempat Penyuluhan : Ruang 16

D. Lama Penyuluhan : 30 Menit

E. Sasaran : Pasien rawat inap ruang 16

F. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

G. Media : Leaflet dan Banner

H. Tujuan Umum : Pasien mampu mengetahui pertolongan pertama pada luka bakar.

I. Tujuan Khusus : 1. Pasien mengerti dan memahami pengertian dari pengertian luka bakar.

2. pasien mengerti dan memahami klasifikasi luka bakar (derajat dan luas luka bakar).

3. pasien mengerti dan memahami pertolongan pertama pada luka bakar.

J. Kreteria Evaluasi : 1. Pasien mampu menjelaskan kembali tentang pengertian luka bakar.

2. pasien mampu menjelaskan kembali tentang klasifikasi luka bakar.

3. pasien mampu menjelaskan kembali pertolongan pertama pada luka bakar.

J. Pokok Bahasan : Pertolongan pertama pada luka bakar.


KEGIATAN

No.

TAHAP KEGIATAN

KEGIATAN PERAWAT

KEGIATAN PESERTA

MEDIA

Pendahuluan

1. Perkenalan

2. Mengemukakan latar belakang pokok materi yang akan disampaikan

3. Menggali pengetahuan dan mengajukan pertanyaan

1. Mendengarkan

2. Menjawab pertanyaan

2.

Penyajian

Menjelaskan :

1.Pengertian luka bakar.

2.Klasifikasi luka bakar.

3. Pertolongan pertama pada luka bakar.

Mendengarkan Penjelasan

Leaflet
3.

Evaluasi

1. Menegaskan kembali materi yang telah disampaikan

2. Menanyakan kembali hal-hal yang penting

3. Menjawab pertanyaan

1. Mendengarkan

2. Menjawab

3. Bertanya

Leaflet

4.

Penutup

1. Menarik kesimpulan

2. Salam penutup

Leaflet

MATERI

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR


A. DEFINISI

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi ( Moenajat,

2001).

B. KLASIFIKASI

1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :

a. Luka bakar derajat satu (ringan)

Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya mengenai lapisan kulit yang paling
luar (epidermis). Kulit bisanya

memerah dan mungkin bengkak dan terasa sakit. Lapisan luar kulit tidak terbakar semua. Biasanya luka
bakar semacam ini bisa dirawat di rumah saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar dari
tubuh.

b. Luka bakar derajat dua (sedang)

Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis dan mengenai lapisan kulit kedua (hipodermia), ini
terhitung sebagai luka bakar tingkat dua. Ditandai dengan munculnya lepuhan dan kulit langsung
menjadi merah dan berbercak- bercak. Rasa nyeri hebat dan terjadi pembengkakan merupakan tanda
dan
gejala lainnya. Bila diameter luka baka tingkat dua ini tidak lebih dari 5 – 7,5 cm, Anda masih bisa
merawatnya di rumah.Namun bila wilayah kulit yang terbakar lebih luas atau apabila luka bakar terjadi
di tangan, kaki, wajah, kemaluan, pantat, atau pada persendian utama, segera pergi ke unit gawat
darurat terdekat.

c. Luka bakar derajat tiga (berat)

Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu meliputi seluruh lapisan kulit dan
bahkan tidak jarang mencapai jaringan yang lebih dalam lagi. Pada luka bakar tingkat tiga biasanya
terdapat bagian yang menjadi hitam arang. Orang yang bersangkutan mengalami rasa sakit hebat atau
apabila terjadi kerusakan saraf yang luas,ia cuma merasa sakit sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka
bakar ini membutuhkan perawatan medis darurat.

2. Berdasar luas luka bakar

“RULE OF NINE”

Kepala dan leher : 9 % Lengan : 18 % Badan Depan : 18 % Badan Belakang :


18 % Tungkai : 36 % Genitalia/perineum : 1 % Total : 100 %

Kriteria berat luka

1. Luka Bakar Ringan.

- Luka bakar derajat II <15 %

- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak

- Luka bakar derajat III < 2 %


2. Luka bakar sedang

- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa

- Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak

- Luka bakar derajat III < 10 %

3. Luka bakar berat

- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa

- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak.

- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih

- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan genetalia.

C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

1. Untuk luka bakar ringan dan sedang


a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.

b. Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit. Kalau tidak memungkinkan,
rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi dengan kompres dingin. Jangan meletakan batu es
langsung pada kuka bakar. Karena ini bisa menimbulkan radang beku dan memperparah kerusakan
jaringan.

c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk menyejukkan luka dan
menghindari kekeringan.

d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega, minyak, garam, kecap, air
kapur, pasta gigi dan lain sebagainya. Mentega atau kecap mengandung lemak yang justru mengikat
panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak dan menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi. Begitu juga
memberikan pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan petugas kesehatan dalam membersihkan
luka, pasta gigi juga dapat memperbesar resiko infeksi dan menimbulkan iritasi pada kulit.

e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar agar tidak menekan luka.
Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa sakit.

f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka dari infeksi. Jadi, jangan
memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan itu pecah sendiri, cucilah luka itu dengan sabun lunak
dan air. Kemudian olesi dengan salep antibiotik dan tutup dengan perban kasa. Kulit mati dari lepuhan
yang sudah pecah boleh dibersihkan.

2. Untuk luka bakar berat

Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka bakar berat.
Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :

a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan melepaskan pakaian
terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban tidak lagi bersentuhan dengan materi yang
masih panas atau membara.

b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,lakukan pernapasan buatan dari
mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan korban tersumbat, usahakan untuk melegakannya
terlebih dulu.

c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat pada luka bakar. Kain
seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat luas.

e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik

a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak memungkinkan, singkirkan
penghantar listrik dengan menggunakan material yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan
plastik.

b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada kontak antara tubuh
korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka listrik akan mengalir ketubuh kita dan
malah akan menambah korban.

c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah d. Panggil ambulans atau bawa ke unit
gawat darurat terdekat

4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia

a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia dari permukaan kulit
dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau lebih. Apabila bahan kimia berbentuk bubuk,
misalnya bahan kapur, bersihkan dulu sebelum mengguyurnya dengan air.

b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban seperti korban shock
dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan bahan kimia tersebut.

d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat, cucilah luka bakar itu sekali
lagi dengan air selama beberapa menit supaya bahan-bahan kimianya benar-benar bersih.

e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.

f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis air mineral yang
bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya dari pada harus mencari air steril dulu.
Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai
bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.

g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama. Bila bahan kimia
menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5

– 7,5 cm, atau luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau persendian
utama, segera cari bantuan medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis darurat apabila bahan
kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata.
Daftar Pustaka

Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC

NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio, Retrieved: November 02
2013. from http://nursingbegin. com/askep-combustio/

Anda mungkin juga menyukai