Anda di halaman 1dari 13

Pneumonia pada orang Dewasa

OLEH ADMINISTRATOR
DI DALAM SEHATI

 PNEUMONIA

 1
 2
 3
 4
 5
(1 PILIH)

 UKURAN HURUF
 CETAK
 EMAIL

Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya tinggi, tidak saja
dinegara berkembang, tapi juga di negara maju seperti AS, Kanada dan negara-negara Eropa.
Pneumonia menyebabkan infeksi paru meradang. Kantung-kantung udara dalam paru yang
disebut alveoli dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen
menjadi kurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Karena hal ini ,
selain penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, penderita pneumonia bisa meninggal. Sebenarnya
pneumonia bukanlah penyakit tunggal. Penyebabnya bisa bermacam-macam dan diketahui ada
30 sumber infeksi.

Pneumonia oleh Mikoplasma Mikoplasma adalah agen terkecil di dalam bebas yang
menyebabkan penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus
maupun bakteri walaupun memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya
berderajat ringan dan tersebar luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia. Tetapi paling
sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan pada orang
yang tidak menjalani pengobatan. Pneumonia jenis ini berbeda gejala dan tanda fisiknya bila
dibandingkan dengan pneumonia pada umumnya. Oleh karena itu, pneumonia yang diduga
disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut Atypical Pneumonia ‘pneumonia
yang tidak tipikal’. Pneumonia mikoplasma mulai diidentifikasi saat perang dunia II.

Patofisiologi

Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh mikroorganisme dan
respon sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme yang
dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari mereka yang bertanggung jawab pada
sebagian besar kasus. Penyebab paling sering pneumonia adalah virus dan bakteri.
Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit.

1. Virus : Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus masuk
kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan hidung.
Setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering menunjukan
kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe penghancur
sel yang disebut apoptosis. Ketika sistem imun (DL leukosit meningkat) merespon
terhadap infeksi virus, dapat terjadi kerusakan paru. Sel darah putih, sebagian besar
limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli.
Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan
oksigen ke dalam aliran darah (terjadi pertukaran gas). Orang dengan masalah pada
sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh
cytomegalovirus. Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada
hidung atau mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebut
”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumonia pada segala
usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah
Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada
bakteri gram negatif. Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni
termasuk Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli,
Pseudomonas aeruginosa, dan Moraxella catarrhalis. Bakteri ini sering hidup pada perut
atau intestinal dan mungkin memasuki paru-paru jika muntahan terhirup. Bakteri atipikal
yang menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae, Mycoplasma
pneumoniae, dan Legionella pneumophila.
2. Jamur Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum, tetapi hal ini mungkin terjadi
pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS, obat-obatan
imunosupresif atau masalah kesehatan lain. patofisiologi dari pneumonia yang
disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan bakteri, Pneumonia
yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum,
Cryptococcus neoformans, Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides
immitis. Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai Missisipi, dan
Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika Serikat bagian barat daya.
3. Parasit Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit ini secara
khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan. Setelah memasuki tubuh, mereka
berjalan menuju paru-paru, biasanya melalui darah. Terdapat seperti pada pneumonia tipe
lain, kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan
transportasi oksigen. Salah satu tipe dari sel darah putih, eosinofil berespon dengan
dahsyat terhadap infeksi parasit. Parasit paling umum yang dapat menyebabkan
pneumonia adalah Toxoplasma gondii, Strongioides stercoralis dan Ascariasis.

Manifestasi Klinis

Menurut Wahab (2000: 884, dalam skripsi Annisa Rizkianti) menyebutkan gambaran klinis
pneumonia ditunjukkan dengan adanya pelebaran cuping hidung, ronki, dan retraksi dinding
dada atau sering disebut tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest
indrawing). Rizkianti menambahkan bahwa penyakit yang sering terjadi pada anak-anak ini
ditandai dengan ciri-ciri adanya demam, batuk disertai nafas cepat (takipnea) atau nafas cepat.

Gejala dan tanda pneumonia tergantung kuman penyebab, usia, status imunologis, dan beratnya
penyakit. Gejala dan tanda dibedakan menjadi gejala umum infeksi (non spesifik), gejala
pulmonal, pleural, dan ekstrapulmonal.

Gejala-gejala tersebut meliputi:

1. demam
2. menggigil
3. sefalgia
4. gelisah
5. muntah, kembung, diare (terjadi pada pasien dengan gangguan gastrointestinal)
6. wheezing (pneumonia mikoplasma)
7. otitis media, konjungtivitis, sinusitis (pneumonia oleh streptococcus pneumonia atau
Haemophillus influenza)
Pemeriksaan Diagnostik

1. Sinar X Mengidentifikasikan distribusi strukstural (mis. Lobar, bronchial); dapat juga


menyatakan abses luas/infiltrate, empiema (stapilococcus); infiltrasi menyebar atau
terlokalisasi (bacterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih sering virus).
Pada pneumonia mikoplasma, sinar x dada mungkin bersih.
2. GDA Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit
paru yang ada.
3. JDL leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus,
kondisi tekanan imun.
4. LED meningkat
5. Fungsi paru hipoksemia, volume menurun, tekanan jalan nafas meningkat dan komplain
menurun.
6. Elektrolit Na dan Cl mungkin rendah
7. Bilirubin meningkat
8. Aspirasi / biopsi jaringan paru

Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum. Perawatan tergantung dari penyebab
pneumonia; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik. Pemeriksaan penunjang:

1. Rontgen dada;
2. Pembiakan dahak;
3. Hitung jenis darah;
4. Gas darah arteri.

Penatalaksanaan

1. Indikasi MRS : Ada kesukaran nafas, toksis, Sianosis, Umur kurang 6 bulan, Ada
penyulit, misalnya : muntah-muntah, dehidrasi, empiema Diduga infeksi oleh
Stafilokokus, Imunokompromais, Perawatan di rumah kurang baik, Tidak respon dengan
pemberian antibiotika oral.
2. Pemberian oksigenasi : dapat diberikan oksigen nasal atau masker, monitor dengan pulse
oxymetry. Bila ada tanda gagal nafas diberikan bantuan ventilasi mekanik.
3. Mempertahankan suhu tubuh normal melalui pemberian kompres.
4. Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila perlu cairan parenteral). Jumlah cairan
sesuai berat badan, kenaikan suhu dan status hidrasi.
5. Bila sesak tidak terlalu hebat dapat dimulai diet enteral bertahap melalui selang
nasogastrik.
6. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
7. Koreksi kelainan asam basa atau elektrolit yang terjadi.
8. Pemilihan antibiotik berdasarkan umur, keadaan umum penderita dan dugaan penyebab .
Evaluasi pengobatan dilakukan setiap 48-72 jam. Bila tidak ada perbaikan klinis
dilakukan perubahan pemberian antibiotik sampai anak dinyatakan sembuh. Lama
pemberian antibiotik tergantung : kemajuan klinis penderita, hasil laboratoris, foto toraks
dan jenis kuman penyebab : Pada keadaan imunokompromais (gizi buruk, penyakit
jantung bawaan, gangguan neuromuskular, keganasan, pengobatan kortikosteroid
jangka panjang, fibrosis kistik, infeksi HIV), pemberian antibiotik harus segera dimulai
saat tanda awal pneumonia didapatkan dengan pilihan antibiotik : sefalosporin generasi 3.

Dapat dipertimbangkan juga pemberian :

 Kotrimoksasol pada Pneumonia Pneumokistik Karinii


 Anti viral (Aziclovir , ganciclovir) pada pneumonia karena CMV
 Anti jamur (amphotericin B, ketokenazol, flukonazol) pada pneumonia karena jamur
 Imunoglobulin

Pneumonia jenis lainnya

Pneumonia lain yang jarang ditemukan, yakni disebabkan oleh masuknya makanan, cairan, gas,
debu maupun jamur. Pneumocystitis Carinii Pneumonia (PCP) yang diduga disebabkan oleh
jamur, adalah salah satu contoh dari pneumonia jenis lainnya. PCP biasanya menjadi tanda awal
serangan penyakit pada pengidap HIV/AIDS. PCP dapat diobati pada banyak kasus. Namun,
bisa saja penyakit ini muncul lagi beberapa bulan kemudian. Rickettsia (golongan antara virus
dan bakteri yang menyebabkan demam Rocky Mountain, demam Q, tipus, dan psittacosis) juga
mengganggu fungsi paru.

Pneumonia menyebabkan infeksi paru meradang. Kantung-kantung udara dalam paru yang
disebut alveoli dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen menjadi
kurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Karena hal ini , selain
penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, penderita pneumonia bisa meninggal. Sebenarnya
pneumonia bukanlah penyakit tunggal. Penyebabnya bisa bermacam-macam dan diketahui ada
30 sumber infeksi.

Pneumonia oleh Mikoplasma, Mikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang
menyebabkan penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai
virus maupun bakteri walaupun memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan
biasanya berderajat ringan dan tersebar luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia. Tetapi
paling sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan pada
orang yang tidak menjalani pengobatan. Pneumonia jenis ini berbeda gejala dan tanda fisiknya
bila dibandingkan dengan pneumonia pada umumnya. Oleh karena itu, pneumonia yang
diduga disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut Atypical

Pneumonia ‘pneumonia yang tidak tipikal’. Pneumonia mikoplasma mulai diidentifikasi saat
perang dunia II. Pneumonia jenis lainnya Pneumonia lain yang jarang ditemukan, yakni
disebabkan oleh masuknya makanan, cairan, gas, debu maupun jamur. Pneumocystitis Carinii
Pneumonia (PCP) yang diduga disebabkan oleh jamur, adalah salah satu contoh dari pneumonia
jenis lainnya. PCP biasanya menjadi tanda awal serangan penyakit pada pengidap HIV/AIDS.
PCP dapat diobati pada banyak kasus. Namun, bisa saja penyakit ini muncul lagi beberapa bulan
kemudian. Rickettsia (golongan antara virus dan bakteri yang menyebabkan demam Rocky
Mountain, demam Q, tipus, dan psittacosis) juga mengganggu fungsi paru.

https://www.admedika.co.id/index.php/id/medias/sehati-blog/item/127-pneumonia-pada-orang-
dewasa
PENGOBATAN

Pneumonia: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan


Pengobatan
Update terakhir: Jul 6, 2019 Tinjau pada Jun 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
Telah dibaca 774.066 orang

BAGIKAN ARTIKEL INI

Pneumonia adalah istilah medis yang menggambarkan sebuah penyakit pada


paru-paru yang dapat terjadi ringan hingga serius dan mengancam nyawa.
Pneumonia paling serius jika terjadi pada bayi dan anak-anak, orang
tua diatas usia 65 tahun, dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang
mendasarinya atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pengertian Pneumonia

Iklan dari HonestDocs

Tanya Dokter Online via HonestDocs

Punya pertanyaan seputar gejala, penyakit, dan obat? Klik di sini


untuk memulai konsultasi dengan tim medis HonestDocs!

Pesan Sekarang
Ditinjau dari definisi, Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada salah
satu atau kedua paru-paru, lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung
udara (alveolus, jamak: alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah,
sehingga menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil,
dan kesulitan bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai organisme,
termasuk bakteri, virus dan jamur.

Ilustrasi pneumonia atau paru-paru basah

Gejala Pneumonia

Tanda-tanda dan gejala pneumonia bervariasi mulai dari yang ringan hingga
yang berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab, usia
penderita dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Tanda-tanda dan gejala pneumonia yang ringan sering kali mirip


dengan flu atau common cold (sakit demam, batuk-pilek), namun tak kunjung
sembuh atau bertahan lama.

Ciri-ciri dan gejala pneumonia antara lain:

 Demam, berkeringat dan menggigil


 Suhu tubuh lebih rendah dari normal pada orang di atas usia 65 tahun, dan
pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
 Batuk berdahak tebal dan kentel (lengket)
 Nyeri dada saat bernapas dalam atau ketika batuk
 Sesak napas (nafas cepat)
 Kelelahan dan nyeri otot
 Mual, muntah atau diare
 Sakit kepala
Penyebab pneumonia

Ada banyak kemungkinan penyebab pneumonia, yang paling sering adalah


karena infeksi bakteri , virus dan jamur dari udara yang kita hirup. Klasifikasi
Pneumonia didasarkan pada jenis kuman penyebabnya itu, dan di mana
seseorang mendapatkannya.

Berikut penyebab pneumonia beserta klasifikasinya:

Community-acquired pneumonia Pneumonia komunitas ini adalah jenis


pneumonia yang terbanyak. Terjadi di tengah-tengah masyarakat artinya di
luar rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, jenis pneumonia
ini disebabkan oleh:

 Virus, termasuk beberapa jenis virus yang juga menyebabkan pilek dan flu.
Virus adalah penyebab pneumonia pada anak yang paling sering terjadi yakni
di bawah usia 5 tahun. Viral pneumonia biasanya ringan. Akan
tetapi radang paru-paru yang disebabkan oleh virus influenza tertentu dapat
menyebabkan sindrom pernafasan akut (SARS), bisa menjadi sangat serius.
 Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dapat terjadi dengan sendirinya
(secara langsung) atau setelah mengalami flu atau batuk pilek sebagai
komplikasinya. Bakteri lain, seperti Mycoplasma pneumoniae, biasanya
menimbulkan gejala pneumonia yang lebih ringan dibanding jenis lainnya.
 Jamur, biasanya dapat ditemukan di tanah dan kotoran burung. Ini
merupakan Jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti HIV-AIDS dan pada orang yang
telah menghirup organisme penyebab dalam jumlah yaang besar.
Hospital-acquired pneumonia Pneumonia yang didapat di rumah sakit
adalah infeksi bakteri yang terjadi pada orang yang selama 48 jam atau lebih
dirawat di rumah sakit karena penyakit lainnya. Pneumonia ini bisa lebih
serius karena biasanya bakteri penyebab lebih resisten (kebal)
terhadap antibiotik.

Health care-acquired pneumonia Perawatan kesehatan pneumonia adalah


infeksi bakteri yang terjadi pada orang-orang yang tinggal di
fasilitas perawatan jangka panjang atau telah dirawat di klinik rawat jalan,
termasuk pusat-pusat dialisis ginjal. Seperti didapat di rumah
sakit pneumonia.

Pneumonia aspirasi Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang


menghirup makanan, minuman, muntahan atau air liur masuk ke dalam paru-
paru.

Pengobatan pneumonia
Pengobatan utama pneumonia tergantung pada jenis pneumonianya
(penyebab) dan tingkat keparahannya, sehingga ada yang hanya perlu rawat
jalan, namun beberapa perlu perawatan inap di rumah sakit atau klinik.

Mengobati Pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri Antibiotik


digunakan untuk mengobati jenis pneumonia ini. Antibiotik harus diberikan
dengan pangarahan. Jika antibiotik berhenti sebelum pengobatan selesai,
pneumonia dapat kambuh kembali. Kebanyakan pasien akan membaik
setelah 1-3 hari pengobatan.

Mengobati Pneumonia yang disebabkan infeksi virus Antibiotik tidak


berguna jika virus adalah penyebab pneumonia. Namun, obat antivirus dapat
membantu mengatasi kondisi tersebut. Gejala biasanya membaik dalam
waktu satu sampai tiga minggu.

Pencegahan Pneumonia

Untungnya pneumonia ini dapat dicegah yaitu dengan vaksinasi terhadap


bakteri penyebab pneumonia dan vaksin influenza. Hal ini penting bagi
mereka yang berisiko tinggi seperti orang dengan diabetes, asma, dan
masalah kesehatan lainnya yang parah atau kronis. Di samping itu juga harus
menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan, tidak merokok,
serta istirahat cukup dan diet sehat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Vaksinasi efektif bila diberikan pada anak kurang dari 2 tahun. Vaksinasi
juga tersedia untuk anak usia 2-5tahun.

Anda mungkin juga menyukai