DISUSUN OLEH :
Nama : Dini Kusumastuti
NIM : 25010116120013
Kelas : A 2016
Objektif
- Mendeskripsikan tipe-tipe system surveilens
- Membedakan antara tipe-tipe system surveilans
- Mendeskripsikan pengumpulan dan entri data
- Mendeskripsikan persoalan dokumentasi dan latihan
- Mendeskripskan laporan dan pembagian data (data sharing)
- Mendeskripsikan peranan pengelola data
- Mendeskripsikan cara-cara mengelola data
Pada pengumpulan data, adanya ketentuan-ketentuan yang ada didalam manajemen, yaitu :
1. Perlu diberlakukannya aturan baik ditingkat local maupu nasional yang menetapkan
tanggungjawab pengumpul dan pelapor data.
2. Dinas kesehatan local harus sadar dan teratur dalam mengirimkan laporan ataupun
data-data kepada Dinas Kesehatan.
3. Semua prosedur petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis harus terdokumentasi, agar
bisa diingat dan diterapkan.
Dalam manajemen sistem survailans terdapat tanggungjawab pada pengelolaan data dasar
atau sering disebut data base manager. Tanggung jawab tersebut meliputi pengelolaan data
dasar survilans dan pemeliharaan keutuhan dan kelengkapan data dasar. Survailans
membutuhkan ahli-ahli atau tenaga handal dalam pengelolaan berbagai bentuk data, dengan
program-program pelatihan akan meningkatkan kualitas tenaga survailans dengan program
yang dimaksud adalah,
a. Kritis terhadap pelaksanaan harian sistem survailans
b. Menyediakan instruksi yang jelas dan terperinci
c. Mendiskusikan prosedur operasional
d. Menjelaskan secara rinci dan detail pelaksanaan dalam buku latihan
Kategori laporan penyakit yang wajib dilaporkan :
a. Penyakit/cedera individual
b. Total angka pasien yang dilihat
c. Total angka kasus jika ada epidemik
Klasifikasi Sistem Surveilans
Surveilans Pasif
Kekurangan surveilans pasif adalah kurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan
penyakit. Data yang dihasilkan cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan formal. Selain itu, tingkat pelaporan dan kelengkapan
laporan biasanya rendah, karena waktu petugas terbagi dengan tanggungjawab utama
memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan masing-masing.
Surveilans Aktif
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk kunjungan berkala ke
lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas,
klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian,
disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus indeks. Kelebihan
surveilans aktif, lebih akurat daripada surveilans pasif, sebab dilakukan oleh petugas yang
memang dipekerjakan untuk menjalankan tanggungjawab itu. Selain itu, surveilans aktif
dapat mengidentifikasi outbreak lokal. Kelemahan surveilans aktif, lebih mahal dan lebih
sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasif.
Sentinel
Sistem surveilans dapat diperluas pada level komunitas, disebut community
surveilance. Dalam community surveilance, informasi dikumpulkan langsung dari komunitas
oleh kader kesehatan, sehingga memerlukan pelatihan diagnosis kasus bagi kader kesehatan.
Definisi kasus yang sensitif dapat membantu para kader kesehatan mengenali dan merujuk
kasus mungkin (probable cases) ke fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Metode pemeliharaan integritas sistem:
Menunjuk otoritas untuk tugas-tugas khusus
Membuat cadangan di tempat yang aman
Perbaikan data secara rutin
Memantau virus computer
Merancang rencana alternatif
Dalam manajemen sistem surveilans tdapat beberapa teksik modifikasi sistem laporan yaitu
sebagai berikut :
Mantapkan pengembangan modul
Mulai pegembangan dalam uji lingkungan
Hasilkan petunjuk pengolahan data
Kembangkan pelatihan
Finalisasi dokumen spesifikasi
Tinjau kembali metode pengolahan infomasi dan masalah-masalah dalam pengelolaan
data
Angkat masalah akses
Kembangkan propotipe
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul
Sumber :
Hastuti, N. M. (2014). Manajemen Surveilans Epidemiologi Penyakit Potensi Kejadian Luar
Biasa (KLB) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Tahun 2014 (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Sugiarsi, S. (2013). Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Tb Berbasis Komputer
Untuk Mendukung Evaluasi Hasil Kegiatan Program Penanggulangan Tb
(P2TB). Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).