Anda di halaman 1dari 3

RESUME SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

PERMASALAHAN SURVEILANS
Disusun guna memenuhi tugas Surveilans Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu : Ari Udiyono

DISUSUN OLEH :
Nama : Dini Kusumastuti
NIM : 25010116120013
Kelas : A 2016

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
PERMASALAHAN SURVEILANS
Masalah kesehatan  masyarakat  di dunia selama dekade terakhir menjadi semakin
kompleks. Hal ini dikarenakan penyakit dan masalah kesehatan tidak disebabkan oleh satu faktor
saja (single causal) tetapi juga sudah disebabkan menjadi banyak faktor (multi causal). Salah
satu sumber masalah kesehatan masyarakat ini adalah transisi epidemiologi yang membuat
semakin banyak populasi masyarakat yang berisiko untuk terpapar sebuah penyakit baik itu
masalah penyakit menular, penyakit tidak menular dan masalah kesehatan masyarakat lainnya.
Hal ini sesuai dengan konsep yang dijelaskan oleh Blum bahwa masalah kesehatan dan peyakit
disebabkan oleh (multi causal).
Masalah kesehatan di negara berkembang dan negara maju juga disebabkan oleh adanya
transisi epidemiologi. Konsep transisi epidemiologi timbul karena adanya perubahan pola
kesehatan dan pola penyakit pada masyarakat yang rumit, salah satunya transisi demografi yang
terjadi melalui proses yang panjang (Bustan, 2012). Konsep ini menyebabkan pergeseran
perhatian masalah kesehatan dari penyakit menular kepada penyakit tidak menular.
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya telah dijamin oleh
pemerintah sebagai salah satu hak asasi manusia yang wajib dipenuhi. Pencapaian ini dilakukan
pemerintah dengan menggunakan pelayanan kesehatan pemerintah melalui program-program
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Program yang telah disusun pemerintah tidak dapat
dibuat tanpa ada sebuah landasan hukum dan data yang kuat sehingga dibutuhkan tools yang
dapat bekerja multi tasking dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Tools yang dapat
dijadikan sebuah panduan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah surveilans
epidemiologi.
Surveilans epidemiologi merupakan alat yang disusun untuk mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (early warning system) penyakit, memonitor,
mengevaluasi dan memperbaiki program pengendalian penyakit, sumber informasi untuk
penentuan prioritas masalah, pengambilan kebijakan, perencanaan, implementasi dan alokasi
daya kesehatan, memonitoring kecenderingan penyakit endemis dan mengestimasi dampak
penyakit dimasa mendatang dan mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut.
Pentingnya peran surveilans epidemiologi dalam sistem kesehatan nasional menjadikan sumber
daya kesehatan perlu mempelajari surveilans  dalam rangka peningkatan pengetahuan wajib
tenaga kesehatan.
Peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan mengenai surveilans epidemiologi dapat
dilakukan dengan kegiatan pelatihan atau penyebar luasan informasi melalui
buku, ebook maupun buku panduan surveilans untuk tenaga kesehatan tetapi referensi mengenai
masalah ini masih menghadapi beberapa kendala. Permasalahan ataun kendala surveilans anatar
lain :
1. Penerapan surveilans epidemiologi dibutuhkan pada tiap level fasilitas pelayanan
kesehatan tetapi sumber daya kesehatan yang berkompeten dalam penggunaan surveilans
epidemiologi masih kurang.
2. Masih lemahnya sistem surveilans yang dibangun dalam mengatasi masalah penyakit
seperti belum maksimalnya surveilans vektor pada penyakit menular dan surveilans
penyakit tidak menular membuat program pengendalian masalah kesehatan
menjadi historical planning yang disusun oleh level dinas kesehatan kabupaten/kota,
provinsi dan pusat padahal permasalahan kesehatan menjadi semakin kompleks.
3. Kurangnya sumber/referensi dalam penerapan surveilans dilapangan diakibatkan dari
referensi surveilans lebih banyak membahas surveilans secara teoritis sehingga pada
penerapan dilapangan menjadi lemah.
4. Sumber daya yang belum optimal secara kualitas maupun kuantitas
5. Jejaring surveilans yang belum berjalan dengan baik
6. Belum ada umpan balik atau feed back
Contoh : Surveilans Kesehatan India
India saat ini melewati transisi epidemiologi. Banyak negara bagian di India memiliki
sistem pelayanan kesehatan yang baik, sementara yang lainnya masih tertinggal jauh. Masalah
kesehatan terutama karena penyakit menular dan penyakit tidak menular. Sistem pelayanan
kesehatan harus didesentralisasikan dengan negara tertentu. Program kesehatan harus
disesuaikan dengan geo politik dan perbedaan sosio ekonomi di India. Di negara-negara yang
memiliki program pelayanan kesehatan lanjtan, difokuskan untuk mneingkatkan adanya proses
kesehatan dan untuk melaksanakan program pelayanan kesehatan dasar bagi negara-negara
miskin yang memiliki program pelayanan kesehatan yang buruk. India membutuhkan surveilans
penyakit yang efektif dan ekuitas dalam program pelayanan kesehatan untuk mengambil
tindakan korektif dalam memperbaiki kondisi kesehatan populasi rentan.
Suatu proses pelaporan yang sistematis tentang berbagai penyakit penting kesehatan
masyarakat, kapan, dan dimana mereka terjadi, pihak yang ditunjuk bertanggung jawab untuk
mengambil langkah-langkah intervensi yang efektif, dikenal sebagai surveilans penyakit.
Keberhasilannya akan bergantung pada :
a. Kualitas diagnosis
b. Ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan
c. Analisis dan efektivitas umpan balik
Surveilans penyakit telah lama dikenal sebagai alat penting untuk mnegukur beban
penyakit, studi morbiditas dan tren mortalitas dan deteksi awal wabah untuk mnegorganisir
tindakan pengendalian yang efektif secara tepat waktu. Walaupun insfrastruktur kesehatan di
negara India berkembang sangat baik selama bertahun-tahun, namun sistem surveilans penyakit
bukanlah hal yang paling utama.

Daftar Pustaka :
Amiruddin, R. (2013). Mengembangkan Evidence Based Public Health (Ebph) HIV dan AIDS
Berbasis Surveilans. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2(02).
Bustan, Nadjib M., Pengantar Epidemiologi, edisi revisi, Jakarta, Rineka Cipta, 2012
Omran, Abdel R., “The Epidemiologic Transition: A Theory of the Epidemiology of Population
Change”, The Milbank Quarterly, Vol.83, No.4, 2005 (reprint)

Anda mungkin juga menyukai