Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dini Kusumastuti

NIM : 25010116120013
Kelas : KL 2 (Semester 7)
Mata Kuliah : Manajemen Limbah B3
Dosen : Dr. Ir. Mursid Raharjo, M.Si

IDENTIFIKASI LIMBAH DARI RUANG PERAWATAN


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
sakit dinyatakan bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan.

Setiap ruangan/unit kerja di rumah sakit merupakan penghasil sampah. Jenis


sampah dari setiap ruangan berbeda-beda sesuai dengan penggunaan dari setiap
ruangan/unit yang bersangkutan. Limbah yang berasal dari ruang perawatan
tergolong dalam limbah medis, namun tidak semua limbah medis ini merupakan
limbah B3. Jenis sampah yang dihasilkan dari ruang perawatan antara lain, yaitu :

a. Dressing (pembalut/ pakaian)


b. Sponge(spon/pengosok)
c. Placenta, ampul, termasuk kapsul perak nitrat, jarum syringe (alatsemprot)
d. Masker disposable (masker yang dapat di buang), disposable drapes (tirai/
kain yang dapat di buang)
e. Sanitary napkin (kain serbet)
f. Blood lancet disposable (pisau bedah)
g. Disposable chateter (alat bedah), disposable unit enama (alat suntik pada
usus)
h. Disposable diaper (popok), dan underpad (kain/ bantalan) serta sarung
disposable.
Limbah
No. Jenis Limbah Keterangan
B3
1. Dressing Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
(pembalut/pakaian) PP No 101 Tahun 2014
b. Uji karakteristk limbah dressing
memiliki sifat infeksius karena
terdapat darah yang dapat
menularkan penyakit
c. Uji toksikologi limbah dressing
terdapat dalam lampiran II PP No
101 Tahun 2014 yaitu golongan
infeksius yang merupakan limbah
yang terdapat darah (yang berasal
dari jaringan tubuh) yang terbuang
dari proses bedah atau otopsi.
2. Sponge Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
(Spon/penggosok) PP No 101 Tahun 2014
b. Uji karakteristk limbah dressing
memiliki sifat infeksius.
c. Uji toksikologi limbah sponge
terdapat dalam lampiran II PP No
101 Tahun 2014 yaitu golongan
infeksius karena digunakan untuk
menggosok/membersihkan
peralatan yang berasal dari
perawatan pasien yang
memerlukan perawatan intensif
dan dapat menularkan penyakit.
3. Placenta, ampul, Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
termasuk kapsul PP No 101 Tahun 2014
perak nitrat, jarum b. Uji karakteristk limbah memiliki
syringe (alat sifat infeksius karena limbah
semprot) medis tajam tersebut merupakan
benda sekali pakai dan harus
dibuang setelah digunakan karena
dapat menularkan penyakit.
c. Uji toksikologi limbah placenta,
ampul, kapsul perak nitrat, dan
jarum syringe terdapat dalam
lampiran II PP No 101 Tahun
2014 yaitu golongan infeksius
yang merupakan limbah benda
tajam.
4. Masker disposable Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
(masker yang dapat PP No 101 Tahun 2014
di buang), b. Uji karakteristk limbah memiliki
disposable drapes sifat infeksius karena limbah
(tirai/ kain yang medis yang merupakan benda
dapat di buang) sekali pakai dan harus dibuang
setelah digunakan karena dapat
menularkan penyakit.
c. Uji toksikologi limbah masker
disposable dan disposable drapes
terdapat dalam lampiran II PP No
101 Tahun 2014 yaitu golongan
infeksius yang merupakan limbah
dari ruang perawatan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit
menular atau perawatan intensif.
5. Sanitary napkin Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
(kain serbet) PP No 101 Tahun 2014
b. Uji karakteristk limbah sanitary
napkin memiliki sifat infeksius
karena terdapat darah yang dapat
menularkan penyakit yang berasal
dari pasien yang memiliki
penyakit menular.
c. Uji toksikologi limbah masker
disposable dan disposable drapes
terdapat dalam lampiran II PP No
101 Tahun 2014 yaitu golongan
infeksius yang merupakan limbah
dari ruang perawatan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit
menular atau perawatan intensif.
6. Blood lancet Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
disposable (pisau PP No 101 Tahun 2014
bedah) b. Uji karakteristk limbah memiliki
sifat infeksius karena tergolong
dalam limbah medis benda tajam
dan dapat menularkan penyakit.
c. Uji toksikologi limbah blood
lancet disposable (pisau bedah)
terdapat dalam lampiran II PP No
101 Tahun 2014 yaitu golongan
infeksius yang merupakan limbah
benda tajam.
7. Disposable chateter Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
(alat bedah), PP No 101 Tahun 2014
disposable unit b. Uji karakteristk limbah memiliki
enama (alat suntik sifat infeksius karena tergolong
pada usus) dalam limbah medis benda tajam
dan dapat menularkan penyakit.
c. Uji toksikologi limbah disposable
chateter (alat bedah), disposable
unit enama (alat suntik pada usus)
terdapat dalam lampiran II PP No
101 Tahun 2014 yaitu golongan
infeksius yang merupakan limbah
benda tajam.
8. Disposable diaper Ya a. Tidak terdapat dalam lampiran I
(popok), dan PP No 101 Tahun 2014
underpad (kain/ b. Uji karakteristik limbah memiliki
bantalan) serta sifat infeksius.
sarung disposable. c. Uji toksikologi limbah popok,
kain/bantalan, dan sarung
disposable terdapat dalam
lampiran II PP No 101 Tahun
2014 yaitu golongan infeksius.

Anda mungkin juga menyukai