Anda di halaman 1dari 32

Standar

Ketahanan
Pangan & Gizi
Dalam Situasi Darurat
Disusun Oleh :
Dini Kusumastuti 25010116120013

Kelas KL 2 (Semester VII)

Manajemen Bencana dalam Kesehatan Lingkungan


PENTINGNYA KETAHANAN PANGAN
& GIZI DI SITUASI BENCANA
Akses terhadap pangan dan
pemeliharaan status gizi yang memadai
merupakan hal penentu yang penting dalam
kelangsungan hidup masyarakat yang berhasil
selamat dalam kondisi bencana. Orang-orang
yang terkena dampak biasanya sudah berada di
dalam kondisi kronis kekurangan gizi saat
bencana melanda.
Ketahanan pangan ada ketika semua orang, disetiap saat, memiliki akses secara
fisik, sosial dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan preferensi pangan yang dibutuhkan untuk hidup aktif dan sehat.

Dalam definisi ini, dalam ketahanan pangan terdapat tiga komponen yaitu

Ketersediaan mengacu pada Akses mengacu pada Pemanfaatan mengacu pada


mutu, jumlah, dan musim kemampuan rumah tangga penggunaan pangan di
untuk pasokan pangan di untuk mendapatkan rumah tangga
daerah yang terkena pangan yang cukup untuk yang memiliki akses pada
bencana. Ini mencakup memenuhi kebutuhan gizi ketersediaan pangan
sumber produksi lokal dan seluruh anggota
pangan yang diimpor oleh keluarga
pedagang

KETERSEDIAAN AKSES PEMANFAATAN


PERATURAN BNPB NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI
Berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun
2018 tentang Penggunaan Dana Siap Pakai.

Kegiatan pelayanan pangan yang dimaksud dalam ayat 1 huruf c antara lain :

a. pengadaan dan distribusi pangan, mencakup pembelian bahan makanan, makanan


siap saji, pengemasan untuk distribusi, dan biaya bongkar muat barang, sewa
kendaraan angkutan dan bahan bakar; dan

b. penyiapan operasional dapur umum mencakup, pembelian bahan bakar, bahan


dan alat kebersihan, peralatan pengolahan makanan, dan perlengkapan makan.
01
PENGKAJIAN KETAHANAN
PANGAN DAN GIZI
Standar Pengkajian Ketahanan Pangan dan Gizi 1:
Ketahanan Pangan

Di saat terjadi peningkatan risiko


terhadap orang-orang untuk
Memahami jenis,
mengalami kerawanan pangan, derajat, dan tingkat
pengkajian dilakukan dengan kerawanan pangan yang
terjadi
menggunakan metode yang
dapat diterima untuk :
Mengidentifikasi mereka
yang paling terkena
dampak

Mendefinisikan tindakan
yang paling tepat untuk
membantu
Standar Pengkajian Ketahanan Pangan dan Gizi 2:
Gizi

Di saat seseorang berisiko mengalami kurang gizi, maka pengkajian


dilakukan dengan menggunakan metode yang diterima secara
internasional untuk :

01 02
ANALYSIS IDENTIFICATION
Memahami jenis, derajat, Mengidentifikasi mereka yang paling
dan tingkat gizi terkena dampak, yang paling berisiko,
dan tanggap darurat yang sesuai.
02
PEMBERIAN MAKANAN
BAYI & KANAK-KANAK
Standar Pemberian Makanan Bayi dan Kanak-Kanak 1:
Panduan Kebijakan dan Koordinasi

1 2
VENUS
Perlindungan pemberian
makanan bayi dan kanak-
kanak yang aman dan
JUPITER
tepat untuk penduduk
terkena bencana
dilakukan dengan cara :
MARS

Penerapan panduan Koordinasi yang kuat


kebiajkaan kunci
Standar Pemberian Makanan Bayi dan Kanak-Kanak 2 :
Bantuan Dasar dan Ahli

Ibu dan pengasuh bayi serta kanak-kanak memiliki akses dan


mendapatkan bantuan pangan secara tepat waktu dan layak untuk

Meminimalkan risiko Meningkatkan status gizi dan Meningkatkan kemampuan


kesehatan bertahan hidup
03
PENGELOLAAN
KURANG GIZI AKUT
DAN KURANG ZAT
GIZI MIKRO
Standar Pengelolaan Kurang Gizi Akut dan Kurang Zat Gizi Mikro 1:
Kurang Gizi Akut Sedang

Program penanganan kurang gizi akut


sedang harus berdasarkan pemahaman
tentang kerumitan dan dinamika situasi
gizi. Keputusan tentang pendekatan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan
program harus didasarkan pada tingkat
keparahan kurang gizi dan beban kasus,
risiko peningkatan gizi buruk yang
menggunakan kriteria :

• Antropometri
• Sumber daya yang tersedia
• Akses bagi penduduk yang terkena
dampak bencana
Standar Pengelolaan Kurang Gizi Akut dan
Kurang Zat Gizi Mikro 2:
Gizi Buruk Akut

Ibu dan pengasuh bayi serta kanak-kanak memiliki akses dan


mendapatkan bantuan pangan secara tepat waktu dan layak untuk :

● Rawat Inap
Rawat inap bagi individu dengan komplikasi medis dan
semua bayi berusia < 6 bulan yang menderita gizi
buruk akut

● Rawat Jalan
Rawat jalan untuk kanak-kanak
Yang tidak mengalami
Komplikasi medis
Standar Pengelolaan Kurang Gizi Akut dan Kurang Zat Gizi Mikro 3 :
Kurang Gizi Zat Mikro

Intervensi zat gizi mikro disandingkan dengan intervensi kesehatan


masyarakat dan pemberian gizi lainnya untuk mengurangi penyakit umum yang
berhubungan dengan situasi darurat dan penanganan kekurangan zat gizi mikro.
04
KETAHANAN PANGAN
Standar Ketahanan Pangan 1 :

Ketahanan Pangan Umum


Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan yang
menjamin kelangsungan hidup mereka dan menjunjung tinggi martabat mereka dan
sejauh mungkin mencegah penurunan atau pun hilangnya aset mereka serta sedapat
mungkin membantu ketahanan mereka.
KETAHANAN PANGAN –
PEMBAGIAN PANGAN
Tujuan pembagian pangan adalah untuk
memastikan bahwa orang-orang memiliki
akses yang aman untuk mendapatkan
pangan dengan mutu dan jumlah yang
memadai, dan memiliki sarana untuk
mempersiapkan dan mengonsumsinya
dengan aman.
Standar Ketahanan Pangan – Pembagian Pangan 1 :
Kebutuhan Gizi Umum

Memastikan kebutuhan gizi Perkiraan yang disepakati harus


penduduk yang terkena bencana ditetapkan berdasarkan jumlah rata-
termasuk yang paling berisiko dapat rata makanan yang dapat diakses oleh
terpenuhi. Apabila orang tidak penduduk yang terkena dampak
memiliki akses terhadap pangan bencana.
sama sekali, maka rasio pembagian
harus memenuhi persyaratan gizi
total.
Ketahanan Pangan – Standar Pemberian Makanan
2 : Kecocokan dan Penerimaan

Makanan yang disediakan cocok dan dapat diterima sehingga dapat digunakan
secara berdaya guna dan tepat guna di tingkat rumah tangga. Di saat nilai gizi menjadi
pertimbangan utama ketika memilih persediaan makanan, bahan yang dipilih harus dikenali oleh
penerima dan konsisten dengan tradisi agama dan budaya setempat.
Ketahanan Pangan – Standar Pemberian Makanan 3 :
Mutu dan Keamanan Makanan

Pembagian makanan harus layak dikonsumsi oleh manusia dengan mutu yang sesuai.
Makanan harus sesuai dengan standar makanan dari pemerintah penerima dan/atau
standar Codex Alimentarius dalam hal mutu, pengemasan, pelabelan, dan “kesegaran
bahan makanan”.
Ketahanan Pangan – Standar Pemberian Makanan 4 :
Pengelolaan Rantai Pasokan (SCM)

Bahan dan biaya terkait dikelola dengan


baik menggunakan sistem yang tidak memihak,
transparan, dan responsif. Supply chain management
(SCM) harus sangat kuat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini dikarenakan, nyawa
dapat saja menjadi taruhannya dan pangan adalah
hal yang paling penting disaat kondisi tanggap
darurat.
Ketahanan Pangan – Standar Pemberian Makanan 5 :
Sasaran dan Penyaluran

Metode penyaluran makanna untuk tanggap


darurat dilakukan dengan tepat waktu, transparan dan aman,
mendukung martabat dan sesuai dengan kondisi setempat.
Sasaran pemberian makanan harus diberikan kepada
masyarakat yang paling membutuhkan, rumah tangga dengan
kondisi pangan yang paling rawan, dan orang perorangan yang
menderita kurang gizi.
Ketahanan Pangan – Standar Pemberian Makanan 6 :
Penggunaan Makanan

Makanan disimpan, disiapkan, dan dikonsumsi dengan


cara yang aman dan tepat di tingkat rumah tangga dan
komunitas. Bencana dapat mengganggu praktik
keberishan normal seseorang. Kebersihan makanan
perlu ditingkatkan dan secara aktif mendukung
langkah-langkah yang sesuai dengan keadaan dan pola
penyakit setempat.
KETAHANAN PANGAN – PEMBAGIAN
UANG TUNAI DAN KUPON

Pembagian uang tunai Pembagian kupon


Pembagian kupon memberikan
Pembagian uang tunai
kupon agar orang-orang dapat
dapat menyediakan
membeli jumlah pasti dari suatu
uang untuk orang-
produk tertentu misalnya
orang
maknana (kupon berbasis bahan)
atau nilai moneter tetap (kupon
berbasis nilai)
Standar Ketahanan Pangan – Pembagian Uang Tunai dan Kupon 1 :
Akses ke Barang dan Layanan yang Tersedia

Uang tunai dan kupon dianggap sebagai cara untuk


memenuhi kebutuhan dasar, untuk melindungi dan
membangun kembali sumber mata pencaharian. Uang
tunai dan kupon adalah mekanisme untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, bukan sebagai suatu
intervensi yang berdiri sendiri.
KETAHANAN PANGAN –
MATA PENCAHARIAN
Ketahanan mata pencaharian masyarakat
dan kerentanan mereka terhadap
kerawanan pangan sebagian besar
ditentukan oleh sumber daya yang
tersedia yang bagaimana hal ini
dipengaruhi oleh bencana.
Standar Ketahanan Pangan – Sumber Mata Pencaharian 1 :
Produksi Utama

Produksi utama harus dilindungi dan didukung


menjadi layak, produksi makanan strategis harus
memiliki kesempatan untuk berkembang secara
memadai. Hal ini mungkin akan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain :

a) Akses ke sumber daya alam yang cukup


b) Tingkat keterampilan dan kemampuan
c) Ketersediaan tenaga kerja
d) Ketersediaan akses
Standar Ketahanan Pangan – Sumber Mata Pencaharian 2 :
Tenaga Kerja dan Pendapatan

PENDAPATAN

Tenaga kerja dan pendapatan merupakan strategi


untuk penghidupan yang layak, perempuan dan laki-
laki memiliki kases yang sama terhadap peluang
pendapatan yang sesuai. Tanggap darurat
menyediakan kesempatan kerja yang sama untuk
perempuan dan laki-laki dan tidak berpengaruh
negatif terhadap pasar lokal atau berdampak negatif
terhadap kegiatan mata pencaharian normal.
Standar Ketahanan Pangan – Sumber Mata Pencaharian 3 :
Akses Pasar

Perlindungan dan promosi keamanan akses untuk penduduk terkena


dampak bencana pergi ke pasar untuk mendapatkan barang dan
layanan/jasa sebagai produsen, konsumen, dan pedagang.
Referensi
 Peraturan BNPB Nomor 2 Tahun 2018 tentang Penggunaan Dana Siap Pakai
 Purwaningsih, Y. (2008). Ketahanan pangan: situasi, permasalahan, kebijakan, dan
pemberdayaan masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan
Pembangunan, 9(1), 1-27.

 Sphere Handbook 2011 Piagam Kemanusiaan dan Standar-Standar Minimum dalam Respons
Kemanusiaan
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Thank you

Anda mungkin juga menyukai