Anda di halaman 1dari 5

RESUME EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

KANKER RAHIM
Disusun guna memenuhi tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu : Sri Yuliawati

DISUSUN OLEH :
Nama : Dini Kusumastuti
NIM : 25010116120013
Kelas : A 2016

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
Insidens dan prevalensi kejadian kanker rahim di negara maju telah menurun. Namun kanker
rahim untuk di negara berkembang salah satunya Inodnesia menduduki peringkat 2 setelah
kanker payudara.
Pengertian Kanker
Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak teratur. Kanker bisa terjadi di berbagai jaringan organ tubuh.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya kanker membentuk suatu massa dari dari
jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh
(metastasis).
Sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dari suatu proses rumit yang disebut dengan proses
transformasi yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
 Tahap inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi perubahan dalam bahan genetik sel, yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan ini disebabkan oleh suatu agen karsinogen yang dapat berupa
bahan kimia, virus, dan radiasi.
 Tahap promosi
Suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Kanker terjadi bila
sistem kekebalan tubuh tidak normal. Jika kanker sudah ganas maka bisa menembus
sistem kekebalan tubuh yang normal.
Faktor Resiko Kanker
Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker, anatara lain :
a. Riwayat keluarga (keturunan) : kanker payudara
b. Kelainan kromosom : kanker leukemia akut
c. Faktor lingkungan : kanker paru-paru, kanker mulut, kanker larig, kanker kandung kemih
d. Paparan sinar matahari : kanker kulit
e. Faktor radiasi : kanker leukemia
f. Faktor makanan : kanker usus, kanker lambung, kanker kerongkongan
g. Bahan kimia : kanker pleura
h. Fakto resiko tempat tinggal seperti dekat tambang uranium menyebabkan kanker paru-
patu
i. Faktor resiko karena virus seperti virus pappiloma, kanker rahim, HIV
j. Faktor resiko umur
k. Faktor resiko jenis kelamin
Gejala Kanker Secara Umum
1. Nyeri
2. Pendarahan
3. Kehilangan berat badan dan cepat lelah
4. Kelenjar getah bening bengkak
5. Neurologis dan muskular
6. Depresi
7. Pernapasan terhambat
Kanker Rahim
Kanker rahim merupakan tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim). Kanker rahim
biasanya terjadi saat masa monopouse. Kanker rahim dapat menyerang atau menyebar
(metastase) ke seluruh tubuh seperti tuba fallopi, ovarium, bahkan ke kelenjar getah bening
melalui peredaran darah. Kanker rahim dipengaruhi oleh obesitas, karena membuat kadar
hormon estrogen masuk ke jaringan lemak yang mengakibatkan resiko kanker rahim.
a. Gejala Kanker Rahim
Gejala kanker rahim dapat berupa :
 Perdarahan rahim yang abnormal
 Siklus menstruasi yang abnormal
 Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi
 Perdarahan vagina pada masa pasca monopouse
 Perdarahan yang sangat lama, berat, dan sering
 Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
 Keluar cairan putih yang encer atau jernih

b. Diagnosa Kanker Rahim


Diagnose kanker rahim meliputi :
a) Pemeriksaan panggul
b) Pap smear
c) USG trans vagina
d) Biopsy endometrium

c. Pemastian Diagnosa Kanker Rahim


Untuk membantu menentukan stadium dan penyebaran kanker dapat dilkaukan dengan :
1) Pemeriksaan darah lengkap
2) Pemeriksaan air kemih
3) Ronsen dada
4) CT scan tulang dan hati
5) Sigmoidoskopi

d. Menentukan Stadium Kanker (Staging)


 Stadium 1 : kanker hanya tumbuh di dalam rahim
 Stadium 2 : kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks)
 Stadium 3 : kanker telah menyebar keluar rahim, tetapi masih di dalam rongga panggul
dan belum menyerang kandung kemih maupun rectum
 Stadium 4 : kanker telah menyebar ke dalam kandung kemih atau rektum, atau kanker
telah menyebar ke rongga panggul

e. Metode Pengobatan Kanker Rahim


Pemilihan metode pengobatan tergantung dari ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon
terhadap pertumbuhan tumor, usia dan keadaan umum penderita.
Terdapata beberapa metode pengobatan tumor, antra lain :
1) Pembedahan
Kebanyakan penderita akan mengalami histerektomi (penagangkatan rahim), dan kedua
tuba fallopi serta ovarium juga diangkat. Hal ini dilakukan karena sel tumor bisa
menyebar ke ovarium dan sel kanker dorman yang mungkin tertinggal kemungkinan akan
terangsang oleh estrogen yang dihasilkan ovarium.
2) Terapi penyinaran (Radiasi)
Terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk mematikna sel kanker, tetapi
penyinaran ini hanya terapi lokal dan hanya mematikan sel-sel kanker yang tersisa. Ada 2
jenis penyinaran kanker rahim, yaitu :
 Radiasi eksternal
Radiasi eksernal menggunakan mesin radiasi yang besar untuk mengarahkan sinar ke
daerah tumor. Penyinaran dilakukan 5 kali per minggu dan pasien tidak perlu dirawat
di rumah sakit. Radiasi eksternal ini tidak ada zat radioaktif yang dimasukkan ke
dalam tubuh.
 Radiasi internal
Radiasi internal menggunakan selang kecil yang mengandung zat radioaktif yang
dimasukkan melalui vagina dan dibiarkan selama beberapa hari. Selama menjalani
radiasi internal pasien harus dirawat di rumah sakit.
3) Kemoterapi
Pada terapi ini menggunakan zat yang dapat mencegah sampainya hormone ke sel kanker
dan mencegah pemakaian hormone oleh sel kanker. Terapi hormonal dilakukan apabila
sudah tidak bisa lagi dilakukan pembedahan dan terapi penyinaran. Sebelum melakukan
terapi hormone pasien atau penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringan
memiliki reseptor maka kemungkinan penderita akan memberikan respon terhadap terapi
hormonal.

f. Efek Samping Pengobatan Kanker Rahim


Pengobatan sel kanker dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan yang sehat. Oleh
karena itu dapat menimbulkan beberapa efek samping.
a) Efek samping dari histerektomi :
 Nyeri dan sangat lelah
 Mual dan muntah
 Gangguan berkemih dan buang air besar
 Tidak mengalami menstruasi lagi
 Tidak bisa hamil lagi

b) Efek terapi penyinaran (Radiasi)


Efek dari terapi penyinaran ini tergantung dari dosis serta anggota tubuh yang disinari.
Namun biasanya efek samping yang dirasakan adalah kulit kering dan merah, rambut
rontok, nafsu makan berkurang, kelelahan, gatal-gatal serta kering dan perih pada vagina,
penimbunan cairan, menurunnya sel darah putih.

g. Pencegahan Kanker Rahim


Pencegahan kanker rahim dapat dilakukan denga adanya kesadaran dari wanita itu sendiri.
Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear secara rutin untuk
menmukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal. Sedangkan wanita yang memiliki
resiko sebaiknya melakukan tes biopsi endometrium.

a. Pencegahan Primer
 Promosi Kesehatan
 Sosialisasi kesehatan mengenai kanker rahim
 Program kesehatan masyarakat
 Konsultasi genetik
 Penyediaan sanitasi yang baik
 Pengendalian faktor lingkungan
 Menerapkan pola hidup sehat
 Pencegahan Khusus
 Hindari merokok
 Pengunaan kontrasepsi oral kombinasi
 Tidak berganti-ganti pasangan sex
b. Pencegahan Sekunder
Diagnosis awal dan Pengobatan Tepat
 Tes laboratorium
 Tes radiologi
 Tes diagnosis
 Pemberian obat ynag rasionla dan efektif
 Pembatasan kecacatan
 Radioterapi
 Terapi hormon atau kemotrapi
 Tindakan operasi
c. Pencegahan Tersier
Melalui rehabilitas
 Pemulihan trauma setelah melakukan operasi
 Selalu meberikan support
 Melakukan konultai secara berkala kepada pihak medis dan psikolog terkait dengan
kondisi penderita secara fisik maupun psikologis pasca operasi

Daftar Pustaka

Andrijono. 2009. Kanker Serviks. Ed 2. Departemen Obstetri Ginekologi FKUI.

Rasjidi, Imam. 2010. Epidemiologi Kanker Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai