KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. TUJUAN .................................................................................................. 3
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
A. DEFINISI ................................................................................................. 4
B. ETIOLOGI ............................................................................................... 4
C. KLASIFIKASI ......................................................................................... 6
E. PENATALASANAAN .......................................................................... 11
F. PATHWAY ............................................................................................ 23
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................. 42
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 42
B. SARAN ........................................................................................................ 42
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Luka bakar merupakan bentuk trauma yang terjadi sebagai akibat
maupun bencana alam. Luka bakar ialah luka yang terjadi akibat
panas (api, air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam
tinggi untuk mengalami luka bakar. Kaum remaja laki-laki dan pria
dalam usia kerja juga lebih sering menderita luka bakar daripada yang
tepat, jika terjadi luka bakar banyak orang yang memberikan pertolongan
masih banyak lagi anggapan dan kepercayaan seseorang yang selama ini
dengan air sejuk yang mengalir selama minimal 20 menit. Hal ini untuk
terlalu dingin atau menggunakan es batu karena hal tersebut justru akan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan luka bakar?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
A. DEFINISI
Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terpaparnya tubuh atau
kulit dengan berbagai benda yang menghasilkan panas maupun dengan zat
et al. 2016).
tubuh yang di sebabkan oleh adanya kontak dengan sumber panas seperti
api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi(Nurarif and Kusuma 2015)
B. ETIOLOGI
Luka bakar dapat di sebabkan oleh benda atau zat yang bersentuhan
langsung dengan kulit atau paru. Agar penanganan adekuat, maka cedera
panas seperti api, cairan panas, semi cairan, semi padat, atau benda
panas.
rentang waktu kontak, intensitas tegangan list rik, tipe arus ( searah
atau bolak balik), jalur yang dilewati arus listrik, serta tahanan
e. Cedera Inhalasi
a. Fase Akut
Pada fase ini terjadi cedera thermal yang bersifat sistemik sehingga
c. Fase Lanjut
C. KLASIFIKASI
kategori :
a. Rule of nine
Kepala 19 17 13 11 9 7
Leher 2 2 2 2 2 2
Tubuh 13 13 13 13 13 13
Anterior
Tubuh 13 13 13 13 13 13
posterior
kanan
Genitalia 1 1 1 1 1 1
Lengan atas 4 4 4 4 4 4
kanan
Lengan atas 4 4 4 4 4 4
kiri
Lengan 3 3 3 3 3 3
bawah kanan
Lengan 3 3 3 3 3 3
bawah kiri
kanan
Total
D. MANIFESTASI KLINIS
- Nyeri
- Di jumpai bullae
- Nyeri
dasar luka.
- Luka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang dewasa dan
perineum.
- Luka bakar dengan luas 15-25% pada orang dewasa dan 10-
perineum.
- Luka bakar dengan luas kurang dari 15% pada orang dewasa
E. PENATALASANAAN
emergensi adalah :
sebanyak-banyaknya
2014)
Kaji sirkulasi
diutamakan ;
tubuh > 10 % )
Glukosa 5%.
adalah :
luas bakar
care),
Pemasangannasogastric tube(NGT)
Management nyeri;
Propilaksis tetanus;
Pengumpulan data
Perawatan luka.
2. Fase Akut
a. Mengatasi infeksi ;
autocontaminasi dari:
i. Oropharynx,
b. Perawatan luka
i. Hidroterapi
menit atau kurang untuk klien dengan luka bakar acut. Jika
ii. Debridemen
tindakan pembedahan.
Debridemen mekanik
Debridemen enzymatic
Debridemen pembedahan.
iii. Balutan
lebih sederhana/mudah.
saja.
Penutupan luka
c. Terapi fisik
kontraktur meliputi
3. Fase Rehabilitasi
Syok Luka
bakar
Hipoksemi
a
Pelepasan hormone
Factor kortikoid adrenal Tekanan darah
depresan dan
miocardial katekolamin
After load
Cardiac output
Perfusi jaringan
Risiko gagal Risiko ileus Asidosis metabolik Potensial nekrosis Pembengkakan sel
ginjal akut jaringan
23 Luka Bakar “4”
G. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien luka bakar antara lain meliputi :
a) Identitas Klien : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Penganggung jawab
b) Aktifitas/istirahat:
Pada pengkajian aktivitas kemungkinan ada di temukan tanda – tanda
Penurunan kekuatan, tahanan; keterbatasan rentang gerak pada area
yang sakit; gangguan massa otot, perubahan tonus.
c) Sirkulasi:
Pada Klien dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT akan
ditemukan tanda-tanda hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal
pada ekstremitas yang cedera; vasokontriksi perifer umum dengan
kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik); takikardia
(syok/ansietas/nyeri); disritmia (syok listrik); pembentukan oedema
jaringan (semua luka bakar).
d) Integritas ego:
Gejala: masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda: ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri,
marah.
e) Eliminasi:
Tanda: haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna
mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan
kerusakan otot dalam; diuresis (setelah kebocoran kapiler dan
mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi); penurunan bising usus/tak ada;
khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai stres
penurunan motilitas/peristaltik gastrik.
f) Makanan/cairan:
Tanda: oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah.
g) Neurosensori:
Gejala: area batas; kesemutan.
j) Keamanan:
Tanda:
Kulit umum: destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama
3-5 hari sehubungan dengan proses trobus mikrovaskuler pada
beberapa luka. Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab,
pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah
jantung sehubungan dengan kehilangan cairan/status syok.
Cedera api: terdapat area cedera campuran dalam sehubunagn
dengan variase intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar.
2. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul dalam kasus luka bakar
adalah :
a) Ketidakefektifan bersihan jalan napas
domain 11 kelas 2 kode 00031
b) Risiko ketidak seimbangan volume cairan
domain 2 kelas 5 kode 00025
c) Nyeri akut
domain 12 kelas 1 kode 00132
d) Risiko infeksi
domain 11 kelas 1 kode 00004
A. KESIMPULAN
Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terpaparnya tubuh atau
kulit dengan berbagai benda yang menghasilkan panas maupun dengan zat
et al. 2016).
bakar kimia, luka bakar listrik, luka bakar radiasi, serta cedera inhalasi.)
Serta berdasarkan perjalanan penyakit ( Fase akut, fase subakut dan fase
lanjut).
B. SARAN
Dengan terselesaikan makalah ini diharapkan kelompok IV program studi
keperawatan universitas Hasanudin Makassar dapat memahami konsep
Kegawat daruratan pada luka bakar dengan baik serta hubungannya
dengan ilmu keperawatan yang tengah ditekuni. Agar lebih diperdalam
dengan tambahan beberapa sumber buku lagi, untuk menambah dan
melengkapi makalah ini.
Black, Joyce M., and Jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah:
Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan. 8 jilid 2. eds. Aklia Suslia,
Faqihani Ganiarji, Peni Puji Lestari, and Retno Wulan Arum Sari. Singapore:
Elsevier.
Kristanty, Paula et al. 2016. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. ed. Jusirman.
Jakarta: TIM.
2018-2020.”
Nurarif, Amin Huda, and Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Nic Noc. 2nd ed. Jogjakarta:
MediAction.
Price, S. A., and L.M. Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses