OLEH :
SOPIA DELFI
1913211119
DOSEN PEMBIMBING :
NURHAMIDAH, M.BIOMED
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang
“Makalah NCP Luka Bakar” ini dengan tepat waktu. makalah ini disusun sebagai
tugas mata kuliah Dietetik penyakit infeksi, defisiensi dan penyakit tidak menular.
Adapun makalah ini disusun berdasarkan pengamatan dari internet dan
buku yang ada kaitannya dengan makalah yang dibuat. Dalam penyusunan
makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh
karena itu tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua, teman-
teman dan dosen pembimbing yang telah membantu hingga selesainya makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2.Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II ISI
2.1.Pengertian Luka Bakar ............................................................................... 3
2.2.Etiologi Luka Bakar ................................................................................... 3
2.3.Patofisiologi Luka Bakar............................................................................ 4
2.4.Klasifikasi Luka Bakar ............................................................................... 6
2.5Manifestasi Klinis Luka Bakar.................................................................... 8
2.6.Tujuan Diet Luka Bakar ............................................................................. 9
2.7.Syarat dan Prinsip Diet Luka Bakar ........................................................... 9
2.8.Penatalaksanaan Diet Luka Bakar .............................................................. 10
2.9.Preskripsi Diet ............................................................................................ 11
2.10.Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Luka Bakar .... 12
2.11.Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) atau Nutritional Care
Proccess (NCP) pada Luka Bakar ............................................................ 12
PENDAHULUAN
ISI
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar
dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas, (misal: suhu
benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, api, air panas, minyak panas),
listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi kebakaran (Effendi. C,
1999) (Wibowo, 2007)
1. Respon kardiovaskuler
Perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler melalui
kebocoran kapiler mengakibatkan kehilangan natrium, air dan protein
plasma, edema jaringan yang diikuti dengan penurunan perfusi pada
organ mayor edema menyeluruh.
2. Respon renalis
Dengan menurunnya volume intravaskuler maka aliran ke ginjal dan
GFR menurun mengakibatkan keluaran urin juga menurun dan bisa
berakibat gagal ginjal.
3. Respon gastrointestinal
Respon umum pada luka bakar >20% adalah penurunan aktivitas
gastrointestinal. Hal ini disebabkan oleh kombinasi efek respon
hipovolemik dan neurologic serta respon endokrin terhadap adanya
perlukaan yang luas.
4. Respon imunologi
Kulit merupakan mekanisme pertahanan terhadap organisme yang
berasal dari luar. Terjadinya gangguan integritas kulit akan
memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam luka. (Fitria, 2016).
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke
tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasi
elektromagnetik, derajat luka bakar yang berhubungan dengan beberapa faktor
penyebab, konduksi jaringan yang terkena dan lamanya kulit kontak dengan
sumber panas. Kulit dengan luka bakar mengalami kerusakan pada epidermis,
dermis maupun jaringan subkutan tergantung pada penyebabnya. Terjadinya
integritas kulit memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh.
Kehilangan cairan akan mempengaruhi nilai normal cairan dan elektrolit tubuh
akibat dari peningkatan pada permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi
perpindahan cairan dari intravaskular ke ekstravaskuler melalui kebocoran kapiler
yang berakibat tubuh kehilangan natrium, air, klorida, kalium dan protein plasma.
Kemudian terjadi edema menyeluruh dan dapat berlanjut pada syok hipovolemik
apabila tidak segera ditangani (Hudak dan Gallo, 1996). (Wibowo, 2007)
Menurunnya volume intra vaskuler menyebabkan aliran plasma ke ginjal
dan GFR (Rate Filtrasi Glomerular) akan menurun sehingga haluaran urin
meningkat. Jika resusitasi cairan untuk kebutuhan intravaskuler tidak adekuat bisa
terjadi gagal ginjal dan apabila resusitasi cairan adekuat, maka cairan interstitiel
dapat ditarik kembali ke intravaskuler sehingga terjadi fase diuresis. (Wibowo,
2007)
2.4. Klasifikasi Luka Bakar
An. Bd, laki-laki ,umur 15 tahun, seoarang pelajar SMP. 7 HSMRS pasien
memperbaiki antenna TV, tangan memegang pipa antenna lalu tersengat listrik,
pakaian terbakar, sempat dirawat di RS daerah dan sekarang dirujuk ke RS pusat.
Diagnosis dokter combustio grd III 38%. Pasien merasa susah BAB dan sulit
menelan, dan mersakan nyeri pada luka bakar. Antropometri dari keterangan
pasien : TB= 160 cm, BB= 55 kg. Biokimia: Hb= 11,2 g/dl, Alb= 2,06 g/dl, K=
3,7 mmol/L (N: 3,6-5), Cl : 86,7 mmol/L (98-100), GDS : 156 mg/dl (75-115),
SGOT: 64, SGPT: 140. Tensi : 106/48, RR: 25 x/mnt, Nadi: 80 x/mnt, suhu :
38°C. hasil recall : E: 30,4%, P: 67,5%, L:24,83%, KH: 64,7%. Tidak ada
makanan pantangan dan alergi. Susun rencana pelayanan gizinya.
I. Identitas Pasien
Nama : An. Bd
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 15 Tahun
II. Skrining gizi
( ( ))
( )
( )
(Normal : 18,5 - 22,9)
Status gizi = Gizi Baik
Biokimia Hb: 11,2 gr/dl, N : 12-14 gr/dl (rendah)
Kalium = 3,7 mmol/L, N: 3,6-5 (normal)
Cl : 86,7 mmol/L, N : 98-100 (rendah)
GDS : 156 mg/dl N : 75-115 mg/dl (tinggi)
SGOT : 64 U/I, N : < 37 U/l (tinggi)
SGPT : 140 U/I, N : < 42 U/L (tinggi)
Albumin : 2,06 mg%, N : 6 – 7,8 mg % (rendah)
Kesimpulan:
Pasien mengalami hiperglikemi ditandai dengan GDS
tinggi, anemia ditandai dengan Hb rendah, SGOT dan
SGPT tinggi
Clinic/fisik Tensi : 106/48, N : 120/80 (rendah)
RR: 25 x/menit (normal)
Nadi: 80 x/menit (normal)
Suhu : 38°C , N : 36 - 37°C (Tinggi)
Kesimpulan :
An.Bd mengalami tekanan darah rendah dan suhu
tubuh tinggi
Dietary hasil recall : E: 30,4%, P: 67,5%, L:24,83%, KH:
64,7%.
Tidak ada makanan pantangan dan alergi
Kesimpulan :
Asupan makan pasien kurang baik, dilihat dari hasil
recall dibawah 75%
Ekonomi Pekerjaan : pelajar
Berdasarkan assesmen gizi yang dilakukan, An.Bd dengan status gizi baik
didiagnosis menderita Combustio Grade III 38%
Syarat Diet
Nutrition Intervensi
= 1375 + 1520
Bahan Makanan
Ener
Prote
Waktu Nama Banyaknya gi Lema KH
in
Makan Masakan Bahan (kkal k (gr) (gr)
Gra (gr)
URT )
m
3/4
Nasi saring Beras 100 357 8,4 1,7 77,1
gelas
1 ptg
daging sapi 50 100,5 9,4 7 0
sdg
Semur
gula aren 2 sdm 20 73,6 0 0 18,4
daging
1/2
Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Pagi sdm
07.00 1 ptg
Tahu Tahu 50 80 10,9 4,7 0,8
sdg
bumbu
kuning 1/2
gula pasir 5 19,7 0 0 4,7
sdm
1/2
telur ayam 30 46,2 3,72 3,24 0,21
btr
Seling
an Makanan
sari jeruk 3 sdm 20 9 0,18 0,04 2,24
cair penuh
10.00 1/2
Margarin 2 14,4 0,012 1,62 0,008
sdt
susu skim
1 sdm 8 28,72 3 0,08 4,16
bubuk
3/4
Nasi saring Beras 100 357 8,4 1,7 77,1
gls
1 ptg
Ayam ayam fillet 50 75 14,35 1,5 0
sdg
bacem
gula aren 2 sdm 20 73,6 0 0 18,4
2 ptg
Tempe Tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
sdg
bumbu
tomat 2
Tomat 100 24 1,3 0,5 4,7
buah
Siang
13.00 1/4
Wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
bh
3
Sup sayur
sawi hijau lemba 20 5,6 0,46 0,06 0,8
r
1 bh
Mangga 100 52 0,7 0 12,3
sdg
Jus mangga
1/2
gula pasir 5 19,7 0 0 4,7
sdm
1/2
Seling telur ayam 30 46,2 3,72 3,24 0,21
Makanan btr
an
cair penuh sari jeruk 3 sdm 20 9 0,18 0,04 2,24
16.00
1/2
Margarin 2 14,4 0,012 1,62 0,008
sdt
susu penuh 123,1
3 sdm 24 6 7,2 9
bubuk 2
susu skim
1 sdm 8 28,72 3 0,08 4,16
bubuk
3/4
Nasi saring Beras 100 357 8,4 1,7 77,1
gls
1 ptg
Patin asam fillet patin 50 66 8,5 3,3 0,55
sdg
manis
gula pasir 1 sdm 10 39,4 0 0 9,4
2 ptg
Malam Tim tahu Tahu 100 80 10,9 4,7 0,8
sdg
18.00 bumbu
tomat 2
Tomat 100 24 1,3 0,5 4,7
buah
1/2
telur ayam 30 46,2 3,72 3,24 0,21
btr
Seling 1/2
Makanan Margarin 2 14,4 0,012 1,62 0,008
an sdt
cair penuh
21.00
susu penuh 123,1
3 sdm 24 6 7,2 9
bubuk 2
susu skim
1 sdm 8 28,72 3 0,08 4,16
bubuk
144,7 434,2
KEBUTUHAN 2895 64,33
5 5
- -
SELISIH (%) 6,0% -0,8%
1,5% 8,0%
-
- -
SELISIH (gram) 11,52 3,855
42,49 3,537
7
VIII. Implementasi
XI. Rekomendasi
Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan
diet agar tercapai tujuan diet.
Perlu adanya motivasi dan dorongan dari kelurga untuk
mempercepat proses penyembuhan luka bakar.
CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PAGT
Umur : 15 Tahun ` No CM :
Jenis Diet
Diit Luka Bakar II
Bentuk Makanan
Saring + cair penuh
Rute Makanan
Oral
Kebutuhan Gizi
Lampiran 1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas
melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang terluka secara langsung.
Luka bakar perlu ditangani secara seksama untuk mencegah kejadian yang
mengancam jiwa. Prinsip utama penanganan luka bakar, meliputi pengurangan rasa
sakit, mencegah infeksi, menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh, serta asupan
gizi yang baik. Diet pada luka bakar bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan
mencegah terjadinya gangguan metabolic serta mempertahankan status gizi secara
optimal selama proses penyembuhan.
3.2. Saran
Sebaiknya mencari informasi dari sumber lainnya terkait asuhan gizi dan
penatalaksanaan diet gizi pada penderita luka bakar agar dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.
DAFTAR PUSTAKA