Dosen pembimbing:
Adrianita. S.Km
1. Yuli Yani
2. Yeni Apriliani
Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Gizi
Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya bantuan
bahkan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen, saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Penyusun,
Kelompok 14
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................1
1. Latar belakang.................................................................................................1
2. Rumusan masalah...........................................................................................1
3. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................13
1. Kesimpulan.....................................................................................................14
2. Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Luka bakar merupakan salah satu rasa nyeri yang sangat hebat yang
pernah/dapat dialami seseorang yaitu rasa nyeri yang diakibatkan oleh terbakar.
Sewaktu luka bakar terjadi, terjadi rasa sakit yang sangat hebat karena ujung-
ujung dari saraf rusak sehingga menimbulkan perasaan sakit yang terus menerus.
Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, kimia, listrik, cahaya, atau radiasi. Luka
bakar menjadi penting karena dapat menyebabkan kematian.
Beberapa karakteristik luka bakar yang terjadi membutuhkan tindakan
khusus yang berbeda. Karakteristik ini meliputi luasnya, penyebab (etiologi) dan
anatomi luka bakar. Luka bakar yang melibatkan permukaan tubuh yang besar
atau yang meluas ke jaringan yang lebih dalam, memerlukan tindakan yang lebih
intensif daripada luka bakar yang lebih kecil dan superficial. Luka bakar yang
disebabkan oleh cairan yang panas (scald burn) mempunyai perbedaan prognosis
dan komplikasi dari pada luka bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau
paparan radiasi ionisasi. Luka bakar karena bahan kimia memerlukan pengobatan
yang berbeda dibandingkan karena sengatan listrik (elektrik) atau percikan api.
Luka bakar yang mengenai genetalia menyebabkan resiko infeksi yang lebih besar
daripada di tempat lain dengan ukuran yang sama. Luka bakar pada kaki atau
tangan dapat mempengaruhi kemampuan fungsi kerja klien dan memerlukan
teknik pengobatan yang berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain.
Selain teknik pengobatan dan perawatan luka bakar yang baik, pasien luka
bakar juga membutuhkan nutrisi yang baik untuk mendukung penyembuhannya.
Gangguan nutrisi pada pasien yang dirawat dapat disebabkan karena keadaan
penyakit penderita atau dapat juga disebabkan kurangnya perhatian petugas
kesehatan. Menurut pakar ahli gizi sekitar 75 persen status gizi pasien yang
dirawat di rumah sakit mengalami penurunan. Karena itu pelayanan gizi pasien,
khususnya bagi penderita luka bakar, yang dirawat di rumah sakit perlu dilakukan
secara dini agar dapat dilakukan upaya pemberian nutrisi yang diperlukan.
Pemberian nutrisi pun bukan sekadar memberi makan, tetapi juga harus
memperhatikan kebutuhan gizi penderita. Dengan demikian kerja sama antara
dokter yang merawat dengan ahli gizi amat diperlukan agar makanan yang
dihidangkan sesuai dengan kebutuhan penderita tersebut.
2. Rumusan masalah
3 . Tujuan
Perkiraan luas luka bakar dapat dilihat pada table 11.2 perkiraan luas
luka bakar menurut Lund dan Browder serta table 11.3 untuk
melengkapi luas luka baka rpada table 11.2.
Luka bakar yang disebabkan oleh suhu tinggi akan menimbulkan stress nutrisi
dan stres metabolik, melalui 3 mekanisme yaitu keadaan hipermetabolik yang
berangsung lama kerusakan dermis dan peningkatan kebutuhan energy.
Keadaan hipermetabolik yang berlangsung lama menyebabkan peningkatan BMR
yang sebanding dengan luas area tubuh yang terkenan luka bakar (lihat table
11.1). adanya kerusakan dermis akan memufdahkan infeksi masuk dan evaporasi
sehingga mengakibatkan peningkatan kebutuhan energi untuk mempertahankan
suhu tubuh. Peningkatan kebutuhan tubuh energy tercermin dari peningkatan
DIT,BMR,konsumsi oksigen dan produksi CO².
Table 11.1 luas luka bakar(%luas permukaan tubuh) dan peningkatan BMR(%)
Luas luka bakar % peningkatan BMR %
0-20 0-50
20-40 50-85
40-100 85-100
Table 11.2 perkiraan luas luka bakar menurut Lund dan Browder (modifikasi
skala Berkow’s).³
Bayi
baru 1 tahun 5 taun 10 tahun
Lahir
Kepala 19 17 13 11
Kedua tungkai atas 11 13 16 17
Kedua tungkai bawah 10 10 11 12
Leher 2
Dada dan perut 13
Punggung 13
Kedua lengan atas 8 Persentase ini tetap sama pada semua
Kedua lengan bawah 6 umur
Dedua tangan 5
Kedua bokong 5
Kedua kaki 7
Genetalia 1
100%
Table 11.3 perkiraan luas luka bakar beberapa bagian tubuh pada umur berbeda
(Modifikasi dari Lund Bowder)²
Bagian tubuh % umur dalam tahun
0 1 5 10 15 >15
A=1/2 kepala 9,5 8,5 6,5 5,5 4,5 3,5
B=1/2 tungkai atas 2,75 3,25 4,0 4,25 4,5 4,75
C=1/2 tungkai 2,25 2,25 2,75 3,0 3,25 3,5
bawah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat
meluas melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang terluka
secara langsung. Luka bakar perlu ditangani secara saksama untuk mencegah
kejadian yang mengancam jiwa. Prinsip utama penanganan luka bakar,
menurut situs burn survivors online, meliputi pengurangan rasa sakit,
mencegah infeksi, menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh, serta asupan
gizi yang baik.
Diet pada luka bakar bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan
mencegah terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi
secara optimal selama proses penyembuhan.
B. Saran
1. Pengaturan diet sangat dibutuhkan oleh penderita luka bakar untuk
memastikan kebutuhan energinya tercukupi.
2. Respons metabolik pada luka bakar mempengaruhi keseimbangan cairan
dan elektrolit, keseimbangan nitrogen negatif serta kehilangan berat badan
yang cepat. Dengan demikian energi dan protein pengganti pun perlu
diberikan secepatnya.
3. Pemberian makanan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien. Bisa
melalui sonde, disajikan bubur halus, kasar, tim, ataupun nasi. Cara
pemberiannya pun sebaiknya bertahap dari porsi kecil hingga sesuai
dengan kebutuhan penderita.
4. Penanganan luka dan diet sebaiknya dilakukan di rumah sakit agar lebih
terkontrol dan untuk menghindari dampak lebih fatal pascakebakaran.
DAFTAR PUSTAKA