5.Wulandari (2014201073)
FAKULTAS KESEHATAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas berkat,
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini membahas tentang “Rencana
Asuhan Keperawatan pada pasien luka bakar”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III. Kami juga berharap semoga pembuatan makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dalam pembuatan
makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan
terimakasih kepada ibuk Ns.Rahmiwati,S.Kep.,M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah.
Serta pihak-pihak lain yang turut membantu memberikan referensi dari buku dan media lainnya.
Tiada gading yang tak retak, itu kata pepatah tiada satupun manusia yang tak luput dari
kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian maaf yang sebesarnya-besarnya, atas
kekurangan dan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan kritik
sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
II. PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1. Pengertian Luka Bakar........................................................................ 3
2.2. Etiologi Luka Bakar............................................................................. 3
2.3. Patofisiologi Luka Bakar…………………………………………….
2.4 Pathway luka bakar…………………………………………………..
2.5 Manifestasi klinis luka bakar………………………………………..
2.6. Derajat dan Kedalaman Luka Bakar.................................................... 4
2.7. Perhitungan Luka Bakar...................................................................... 5
2.8. Klasifikasi Luka Bakar........................................................................ 6
2.9. Komplikasi Luka Bakar....................................................................... 6
2.10. Penatalaksanaan Luka Bakar............................................................. 8
2.11. Pemeriksaan Penunjang Luka Bakar ................................................ 10
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ..................................... 11
3.1. Pengkajian.......................................................................................... 11
3.2. Diagnosa Keperawatan....................................................................... 15
IV. PENUTUP.......................................................................................... 16
4.1. Kesimpulan......................................................................................... 16
4.2. Saran ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter, jenis yang
beratmemperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan dengan
cederaoleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan juga cukup mahal untuk penanganannnya.
Penyebab luka bakar selain karena api ( secara langsung ataupun tidak langsung ), juga karena
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat
tidak langsung dari api ( misalnya tersiram panas ) banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.
(Sjamsuhidajat, 2005)
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh pertama terhadap
kemungkinan lingkungan yang merugikan. Kulit melindungi tubuh terhadap infeksi, mencegah
kehilangan cairan tubuh, membantu mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ
eksretoridan sensori, membantu dalam proses aktivasi vitamin D, dan mempengaruhi citra tubuh.
Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk cedera kulit yang sebagian besar
Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Dari kelompok ini 200 ribu pasien memerlukan penanganan rawat jalan dan 100 ribu pasien
dirawat di rumah sakit. Sekitar 12 ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat luka bakar dan
cedera inhalasi yang berhubungan dengan luka bakar lebih separuh dari kasus luka bakar
dirumah sakit seharusnya dapat dicegah. Perawat dapat memainkan peranan yang aktif dalam
pencegahan kebakaran dan luka bakar dengan mengajarkan konsep pencegahan dan
kematian dan kecacatan. Adalah penting bagi perawat untuk memiliki pengertian yang jelas
tentang perubahan yang saling berhubungan pada semua sistem tubuh setelah cedera luka bakar
juga penghargaan terhadap dampak emosional dari cedera pada korban luka bakar dan
PEMBAHASAN
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebebkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. (Musliha, 2010).
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia,
Dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.(Padila, 2012) .
Luka bakar adalah kehlangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti
air,api,bahan kimia,listrik dan radiasi.Luka bakar akan mengakibatkan tidak hanya kerusakan
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun
tidak langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemunginan sampai ke organ dalam, yang
disebabkan kontak langsung dengan sumber panas yaitu api, air atau uap panas, bahan
Sumber luka bakar harus ditentukan terlebih daluhu sebelum dilakukan evaluasi dan
lain:
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan :
a. Gas
Inhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas bagian atas dan oklusi jalan nafas
akibat edema.
b.Cairan
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa
kuat. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat pembersih yang
sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang
dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini
seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi
untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar
yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.
ada dasarnya luka bakar itu terjadi akibat paparan suhu yang tinggi, akibatnya aka
merusak kulit dan pembuluh darah tepi maupun pembuluh darah besar dan akibat dari
kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan cairan plasma sel darah, protein dan albumin,
terganggunya cairan di dalam lumen pembuluh darah. Suhu tinggi juga merusak pembuluh
darah yang mengakibatkan sumbatan pembuluh darah sehingga beberapa jam setelah reaksi
tersebut bisa mengakibatkan radang sistemik, maupun kerusakan jaringan lainnya. Dari
kilasan diatas maka pada luka bakar juga dapat terjadi syok hipovolemik atau burn shock.
Dalamnya luka bakar tergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak
dengan agen tersebut. Sebagai conth, pada kasus luka bakar tersiram air panas pada orang
dewasa, kontak selama 1 detik dengan air yang panas dari shower dengan suhu 68,90C dapat
menimbulkan luka bakar yang merusak epidermis serta dermis sehingga terjadi cedera derajat-
tiga ( fullthickness injury ). Pajanan selama 15 menit dengan air panas yang suhunya sebesar
56,10C mengakibatkan cedera full-thickness yang serupa. Suhu yang kurang dari 440C dapat
ditoleransi dalam periode waktu yang lama tanpa menyebabkan luka bakar.
Kehilangan integritas kulit diperparah lagi dengan pelepasan faktor-faktor inflamasi yang
limfositopenia. Imunosupresi membuat pasien luka bakar bereisiko tinggi untuk mengalmai
pertama pasca luka bakar menyebabkan suhu tubuh rendah, tetapi pada jam-jam berikutnya
dengan didinginkan
intensitas
rendah
luka basah,
terdapat
edema
Derajat Tiga Epidermis, Tidak terasa Kering, luka Pembentukan eskar,
nyala api, kadang dalam urin) dan bahan kulit dan hilangnya
bakar listrik)
Luas luka bakar dapat dihitung menggunakan persentase Total Body Surface Area (%TBSA).
Penghitungan TBSA dibutuhkan untuk pemberian resusitasi cairan dan penanda bagi pasien
berisiko tinggi mengalami komplikasi (Broadis, 2017). Semakin besar presentase TBSA pasien
luka bakar, maka semakin tinggi pula angka mortalitasnya (Jugmohan, 2016). Lund and browder
chart merupakan metode pengukuran luas luka bakar yang paling akurat untuk luka bakar
anak khususnya balita.
Dilakukan menggunakan luas permukaan telapak tangan pasien, terhitung mulai dari
pergelangan hingga jari-jari tangan yang dianggap setara dengan 1% luas luka bakar. Strategi
lain untuk mengukur jarak bakar adalah Wallace Rule of Nines. Pengukuran metode ini
dilakukan dengan membagi tubuh menjadi beberapa bagian setara dengan 9% dan kelipatannya.
Metode ini dinilai akurat pada luka bakar dewasa dan kurang akurat pada luka bakar anak usia
kurang dari 10 tahun (Kara ,2018).
ABA, 2016) mengklasifikasikan tingkat keparahan luka bakar menjadi 3 berdasarkan penyebab,
kedalaman, dan luas permukaan luka bakar yang dilihat dari persentase TBSA, yaitu luka bakar
ringan (minor), sedang (moderate), dan berat (mayor).
a. Derajad 1
Pada derajad 1 luka bakar akan sembuh pada waktu yang singkat. Paling lambat 1 minggu
tanpa dilakukan pengobatan apapun, kecuali apabila pada derajad satu ini penderita kesakitan,
bisa diberikan analgesik tetapi analgesik yang tidak dapat menurunkan suhu tubuh. Ciri luka
bakar derajad satu adalah kulit hanya tampak kemerahan tanpa ada kerusakan jaringan kulit.
b. Derajad 2
Pada derajad dua ini kulit berwarna merah dan adanya bula (gelembung),
organ kulit seperti kelenjar sebasea, dan kelenjar kulit masih utuh, pada luka bakar ini terjadi
kerusakan epidermis yang ditandai dengan rasa nyeri dan akan sembuh dalam waktu 10-14 hari,
dapat bula diberikan pengompresan dengan NaCl
Luka bakar derajad dua ini kulit kemerahan, dengan jaringan yang terkelupas (kerusakan
dermis dan epidermis). Organ-organ kulit seperti kelenjar keringat, folikel rambut, kelenjar
sebasea sebagian besar masih utuh, proses penyembuhan pada darejad dua dalam ini biasanya
memerlukan waktu yang lama tergantung jaringan epitel yang masih tersisa.
c. Derajad 3
Luka bakar derajad tiga ini ditandai dengan seluruh dermis dan epidermis mengalami
kerusakan. Tidak dijumpai rasa nyeri dan kehilangan sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf
sensori mengalami kerusakan atau kematian, bahkan bisa merusak kematian jaringan lemak
maupun otot walaupun jaringan tersebut tidak mengalami nekrosis. Penyembuhan terjadi lama
karena tidak terbentuk epitelisasi jaringan dari dasar luka yang spontan. Kulit yang terbakar
berwarna abu-abu dan pucat. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal
sebagai eskar.
Wallance membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh
lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Karena perbandingan luas permukaan
bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 10 untuk bayi, dan rumus 10-15-20 untuk anak.
3. Berat ringannya luka bakar
4) Dengan adanya komplikasi pernafasan, jantung, fraktur, soft tissue yang luas.
nyeri tekan.
b. Jika demam, malaise, atau gejala memburuk, pikirkan kemungkinan infeksi.
c. Dapat menyebabkan sepsis dan kerusakan luka bakar yang lebih dalam.
2. Sepsis
5. Eskarotomi
6. Rabdomiolisis
8. Hipermetabolisme
Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan pasien dirawat melibatkan
berbagai lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain mencakup penanganan awal
(ditempat kejadian), penanganan pertama di unit gawat darurat, penanganan diruang intensif atau
bangsal. Tindakan yang diberikan antara lain adalah terapi cairan, fisioterapi dan psikiatri. Pasien
dengan luka bakar memerlukan obat-obatan topical. Pemberian obat-obatan topical anti
mikrobial bertujuan tidak untuk mensterilkan luka akan tetapi akan menekan pertumbuhan
tepat dan efektif dapat mengurangi terjadinya infeksi luka dan mencegah sepsis yang sering kali
a. Sulit dibedakan dengan penyembuhan luka karena sama-sama terdapat eritema, edema, nyeri
tekan.
b. Jika demam, malaise, atau gejala memburuk, pikirkan kemungkinan infeksi.
c. Dapat menyebabkan sepsis dan kerusakan luka bakar yang lebih dalam.
2. Sepsis
5. Eskarotomi
6. Rabdomiolisis
8. Hipermetabolisme
D. Penatalaksanaan
Penatalaksaan pada klien dengan luka bakar menurut Padila (2012) sebagai berikut :
Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal
Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api,
luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
Gangguan permebilitas kapiler : cairan dari intra vaskuler pindah ke ekstra vaskuler →
Cara Baxter merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak dipakai. Jumlah kebutuhan
a. Dewasa :
Baxter = RL 4cc x BB x % LB
Separuh dari jumlah cairan yang diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16
jam. Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan ringer laktat karena terjadi
hiponatremi. Untuk hari kedua diberikan setengah dari jumlah pemberian hari pertama.
RL : Dextran = 17 : 3
2 cc x BB x % LB
1-3 tahun : BB x 75 cc
3-5 tahun : BB x 50 cc
a. Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% (1 : 30) + buang jaringan nekrotik
b. Tulle
6. Obat-obatan :
a. Antibiotika : tidak diberikan jika pasien datang kurang dari 6 jam sejak kejadian.
b. Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai hasil kultur.
Contoh Kasus :
Ny.M dengan usia 40 tahun dan berat badan 60 kg terkena air panas pada lengan kanan
atas pada pukul 15.00 dan segera dibawa ke RS karena mengalami luka bakar pada lengan kanan
atas. Ny.M mengatakan, “lengan saya nyeri sekali, dan terasa panas”.
Pembahasan :
Ny.M mengalami luka bakar pada lengan kanan atas, maka luas luka bakar adalah 4,5%
: 4 RL cc x 60 kg x 4,5%
: 1080 cc
Jadi kebutuhan cairan Ny.M selama 8 jam pertama adalah 540 cc.
BAB III
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh pertama terhadapkemungkinan
lingkungan yang merugikan. Kulit melindungi tubuh terhadap infeksi, mencegahkehilangan cairan tubuh,
membantu mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ eksretoridan sensori, membantu dalam proses aktivasi
vitamin D, dan mempengaruhi citra tubuh. Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk cedera
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter, jenis yang beratmemperlihatkan
morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan dengan cederaoleh sebab lain .Biaya yang
dibutuhkan juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab lukabakar selain karena api ( secara langsung
ataupun tidak langsung ), juga karena pajanan suhutinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar
karena api atau akibat tidak langsung dari api ( misalnya tersiram panas ) banyak terjadi pada kecelakaan rumah
tangga.
Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber
panas seperti kobaran api di tubuh (flame), jilatan api ke tubuh (flash), terkena air panas (scald),
tersentuh benda panas (kontak panas), akibat sengatan listrik, akibat bahan-bahan kimia,
serta sengatan matahari.
4.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat
kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang