Anda di halaman 1dari 11

KASUS Neurologi & Bedah Neurologi (22, 23, 24, 25, 26 & 27)

22.SOL IC
Tn.I 24 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 3 Maret 2020 dan dikaji pada tanggal 5
Maret 2020. Saat ini dirawat di perawatan Neurologi Kamar 6 bed 2.
Diagnosis masuk; Cefalgia kronik ecausa suspek SOL IC
Diagnosis medis; Cefalgia kronik ecausa suspek SOL IC
Keluhan saat dikaji; nyeri kepala
Riwayat keluhan utama; keluhan dialami sejak 1 bulan yang lalu dan memberat 1 pekan sebelum
masuk RS yang disertai dengan pembengkakan pada mata kanan.
Riwayat penyakit keluarga; Stroke
Psikososial/ekonomi; status belum menikah, tinggal bersama sendiri, ASN.
Pemeriksaan fisik;
TD : 121/85mmHg (berbaring) S : 36,5ºC P : 22x/menit N :88x/menit SaO2 : 98%
TB : 158 cm BB : 69 kg IMT : 27,6 kg/m2
Nyeri kepala skala 6 NRS, seperti tertusuk dan kadang berdenyut intermitten, durasi 30 menit,
diserat mual seperti ingin muntah dan penglihatan ganda.
Mata; konjungtiva anemis, sclera ikterik, bengkak pada palpebral mata kanan.
Neurologi; nyeri kepala.
Norton scale; sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat tidur, mobiltas agak terbatas,
inkontinensia.
Bartel index; mampu mengendalikan rangsang BAB dan BAK secara mandiri, membersihkan diri
dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu, tidak mampu
berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder>1, jalan dengan
bantuan orang, menggunakan infus, lemah, orientasi sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium;

Pemeriksaan Penunjang;
Pemeriksaan Radiologi
28-02-2020

Klinis:
Multiple cranial nerve palsy+low vision ecausa suspek CCF
Terapi Medikasi; Ketorolac 30mg/8jam.iv, Ranitidine 50mg/12jam.iv, Dexamethasone
10mg/12jam.iv, Mecobalamin 300 mcq/24jam/iv.

23.Tetanus
Ny. I 70 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 4 Maret 2020 dan dikaji pada tanggal 6 Maret
2020. Saat ini dirawat di perawatan Neurologi kamar 1 bed 2.
Diagnosis masuk; Somnolen+Trismus+Post Seizure Ecausa Tetanus Generalisata
Diagnosis medis; Samnolen ecausa tridmus generalisata
Diagnosis Sekunder;
1. Trismus
2. Post Seizure ecausa trismus generalisata
3. Meningitis
Keluhan saat dikaji; mulut kaku
Riwayat keluhan utama; keluhan dialami sejak 3 minggu yang lalu dan disertai penurunan
kesadaran pada 2 minggu sebelum masuk RS.
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi, stroke dan diabetes
Psikososial/ekonomi; status janda, tinggal bersama keluarga di rumah milik sendiri, IRT.
Pemeriksaan fisik;
TD : 130/80mmHg (berbaring) S : 36,4ºC P : 24x/menit N :73x/menit SaO2 : 99%
TB : 155 cm BB : 71 kg IMT : 22,8 kg/m2
Mata; konjungtiva anemis, sclera ikterik, katarak pada kedua mata.
Respirasi; batuk berdahak, sputum putih keputihan, wheezing (+), ronkhi pada kedua basal paru
(+), Modulasi O2 via simple mask 6 lpm.
Neurologi; konfusi (+),GCS : E4V2M5, tingkat kesadaran somnolen, kaku kuduk (+), Seizure (+),
kelemahan (+)
Integumen; Dekubitus derajat II pada gluteus kanan, dan decubitus derajat III pada kedua tumit.
Norton scale; sakit sedang, konfusi, aktivitas di tempat tidur, mobiltas terbatas, inkontinensia.
Bartel index; tidak mampu mengendalikan rangsang BAB, BAK melalui kateter, membersihkan diri
dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu, tidak mampu
berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder>1, jalan dengan
bantuan orang, menggunakan infus, lemah, orientasi sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laobratorium;
Pemeriksaan Penunjang;
EKG : sinus rhytm normal
Terapi Medikasi; Diazepam 10amp/drips dalam Dextrose 5%, Moxifloxacine 400mg/24jam/iv,
Metronidazole 500mg/8jam/iv, KSR 600 mg/8jam/oral, N-Ace 1 amp/8jam/inh, Ampicilin 1
gr/8jam/iv, Ketorolac 30mg/8jam.iv.

24.LBP with sciatica bilateral


Tn. H 55 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 10 Februari 2020 dan dikaji pada tanggal 11
Februari 2020. Saat ini Pasien dirawat di perawatan Neurologi Kamar 3 bed 2.
Diagnosis masuk; Low back pain with sciatica bilateral
Diagnosis medis; Low back pain + ischialgia sinistra+ essential hypertension + DM tipe 2
Diagnosis Sekunder; tumor submandibula dextra + suspek karsinoma
Keluhan saat dikaji; nyeri punggung bawah
Riwayat keluhan utama; keluhan dialami sejak 1 bulan yang lalu dan memberat 2 pekan sebelum
masuk RS. Nyeri dirasakan seperti tertekan benda berat dan menjalar hingga ke tulang ekor dan
tungkai.
Riwayat alergi; ikan
Penggunaan alat bantu; kaca mata, gigi palsu, walker.
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi dan diabetes
Riwayat operasi: katarak (2018)
Psikososial/ekonomi; status menikah, tinggal bersama keluarga di rumah milik sendiri, ASN.
Pemeriksaan fisik;
TD : 110/80mmHg (berbaring) S : 37ºC P : 20x/menit N :80x/menit SaO2 : 98%
TB : 150 cm BB : 50 kg IMT : 22,2 kg/m2
Nyeri punggung skala 8 NRS, seperti tertusuk dan perih, intermitten, durasi 45 menit, menjalar ke
tulang ekor dan tungkai, menyebabkan Pasien tidak dapat tidur dan tidak mampu beraktivitas.
Mata; konjungtiva anemis, sclera ikterik, katarak pada mata kiri.
Respirasi; dyspnea, batuk berdahak, Modulasi O2 via nasal kanul 4 lpm.
Nutrisi; penurunan BB 5 kg dalam 1 bulan.
Neurologi; keleamahan pada kedua tungkai, kekukatan otot esktremitas bawah 2|2, ekstremitas
atas 4|4, GCS 15 (E4M6V5).
Integumen; Luka insisi post op ghari ke-3 sepanjang 15 cm pada punggung.
Norton scale; sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat tidur, mobiltas terbatas,
inkontinensia. Bartel index; perlu pencahar untuk mengendalikan rangsang BAB, BAK melalui
kateter, membersihkan diri dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi
dibantu, tidak mampu berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung
bantuan orang lain. Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis
sekunder>1, jalan dengan bantuan orang, menggunakan infus, lemah, orientasi sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium;

Pemeriksaan Penunjang;

Hasil pemeriksaan radiologi (foto lumboacral AP/lateral)


1. Alignment columna vertebra lumbosacral intak, tidak tampak listhesis
2. Tampak pemipihan pada CV L5dengan terpasang stabilisator posterior pada CV L3-S4 yang
kedudukan baik terhadap tulang
3. Tampak osteolit aspek anterior CV L2-L5
4. Densitas tulang baik
Dencus dan foramen intervartebralis kesan baik
Terapi Medikasi; Viccilin 1.5gr/8jam/iv, Ketorolac 30mg/8jam/iv, Omperazole 40mg/24jam/iv,

25.Glioblastoma
Tn. FN 48 tahun masuk RS melalui Poliklinik pada tanggal 24 Februari 2020 dan dikaji pada tanggal
26 Februari 2020. Saat ini dirawat di Perawatan Bedah Neuro Kamar 1 Bed 2.
Diagnosis masuk; Cepalgia Kronik
Diagnosis medis; Cepalgia Kronik Et causa Glioblastoma
Diagnosis sekunder; TB paru, candidiasisi oral, imbalance eletrolit, limfadenitis mesenterium
Keluhan saat dikaji; nyeri kepala
Riwayat keluhan utama; Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri dialami
sejak ± 2 tahun yang lalu memberat 1 bulan terakhir. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan
seperti ditusuk-tusuk. Mual dan muntah tidak ada. Riwayat trauma kepala tidak ada. Riwayat
lemah separuh badan tidak ada.Pasien rujukan dari RS Umum Daerah Dr.M.Haulussy (Ambon) dan
poliklinik saraf RSWS.
Riwayat pasien; sakit jantung, asam urat, merokok 30 tahun, konsumsi alcohol 30 tahun.
Riwayat alergi; ikan
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi dan diabetes
Riwayat hospitalisasi; Pasien memiliki riwayat pusing dan nyeri kepala kemudian pingsan dan
dilarikan ke RS Umum Daerah Dr.M.Haulussy (Ambon)
Psikososial/ekonomi; status belum menikah, tinggal bersama keluarga, tidak bekerja.

Pemeriksaan fisik;
TD : 128/78mmHg (berbaring) S : 36,3ºC P : 21x/menit N :84x/menit SaO 2 : 98%
TB : 170 cm BB : 94 kg IMT : 32.5 kg/m 2
Nyeri kepala skala 6 NRS, terasa berat dan kadang seperti berputar.
Mata; sclera ikterik.
Neurologi; vertigo, kelemahan seluruh tubuh, gangguan keseimbangan (+), kekuatan otot
esktremitas bawah 5|5, ekstremitas atas 4|4.
Norton scale; sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat tidur, mobiltas agakterbatas,
inkontinensia.
Bartel index; mampu mengendalikan rangsang BAB, BAK melalui kateter, membersihkan diri
dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu, tidak mampu
berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder>1, jalan dengan
bantuan orang, menggunakan infus, bed rest, orientasi sesuai.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium;


Hasil Kimia Darah (13 Februari 2020 Poliklinik Syaraf RSWS)
- Ureum : 22 Nilai rujukan : 10-50mg/dl Interpretasi : Normal
- Kreatinin 0,80 Nilai Rujukan : L: <1,3mg/dl P:<1,1mg/dl Interpretasi : Normal

Pemeriksaan Penunjang;
Hasil CT Scan Kepala tanpa kontras (4 Februari 2020, RS Ambon)

- Tampak lesi Hipo-isodens dengan perifokal edema sebagian bentuk funger like pada lobus kiri
parietal sinistra.
Hasil MRI dengan kontras (17 Februari 2020 Poliklinik Syaraf RSWS)
- Gambaran Glioblastoma pada lobus parietal sinistra
Klinis : Cephalgia kronik ec. SOL Intracranial
Terapi Medikasi; Dexamethasone 10mg/24jam/iv, Omeprazole 40mg/12jam/iv.

26.Paraparese et causa Fraktur Kompresi Lumbal


Ny. H 38 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 9 Maret 2020 dan dikaji pada tanggal 12 Maret
2020. Saat ini Pasien dirawat di Perawatan Bedah Neuro Kamar 3 Bed 2.
Diagnosis masuk; Paraparese et causa Fraktur Kompresi Lumbal

Diagnosis medis; Paraparese et causa Fraktur Kompresi Lumbal, Ulkus Decubitus


Keluhan saat dikaji; nyeri punggung dan lumpuh
Riwayat keluhan utama; keluhan dialami sejak 1 bulan yang lalu dan memberat 2 pekan sebelum
masuk RS. Nyeri dirasakan disertai dengan kelumpuhan pada ekstremitas bawah.
Penggunaan alat bantu; walker
Riwayat alergi; ikan
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi dan diabetes
Psikososial/ekonomi; status menikah, tinggal bersama keluarga di rumah milik sendiri, IRT.
Pemeriksaan fisik;
TD : 103/70mmHg (berbaring) S : 35,4ºC P : 20x/menit N :97x/menit SaO2 : 98%
TB : 150 cm BB : 45 kg IMT : 20 kg/m2
Nyeri punggung skala 5 NRS, seperti tertusuk dan berdenyut, intermitten, durasi 45 menit.
Neurologi; kelemahan seluruh tubuh, paralise (+), kekuatan otot ekstremitas bawah 1|1,
ekstremitas atas 5|5.
Integumen; ulcus decubitus derajat III pada gluteus dan derajat II pada kedua tumit.
Norton scale; sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat tidur, mobiltas terbatas, inkontinensia.
Bartel index; mampu mengendalikan rangsang BAB, BAK melalui kateter, membersihkan diri
dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu, tidak mampu
berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder>1, jalan dengan
bantuan orang, menggunakan infus, bed rest, orientasi sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laobratorium;
Pemeriksaan Penunjang;
Terapi Medikasi; Ceftazidime 1 gr/12jam/iv, Omeprazole 40mg/24jam/iv, Metamizole 1
gr/8jam/iv.

27.Tumor Intracranial
An.H 17 tahun masuk RS melalui Poliklinik pada tanggal 3 Maret 2020 dan dikaji pada tannggal
5 Maret 2020. Saat ini Pasien dirawat di perawatan Bedah Neuro Kamar 4 Bed 2.
Diagnosis masuk; Tumor intracranial ET Causa High Grade
Astrocytoma Diagnosis medis; Tumor intracranial ET Causa High
Grade Astrocytoma Keluhan saat dikaji; Nyeri kepala bagian kiri

Riwayat keluhan utama; keluhan dialami sejak 4 bulan yang lalu dan memberat 2 pekan
sebelum masuk RS.

Riwayat alergi; udara dingin

RIwayat pasien; merokok 2 tahun


Riwayat penyakit keluarga; hipertensi dan diabetes
Riwayat operasi: katarak (2018)
Psikososial/ekonomi; status belum menikah, pelajar SMA, tinggal bersama orangtua.
Pemeriksaan fisik;
TD : 145/83mmHg (berbaring) S : 35,7ºC P : 18x/menit N :74x/menit SaO2 :
98% TB : 160 cm BB: 49 kg IMT : 21,9 kg/m2
Nyeri kepala skala 6 NRS, seperti ditusuk-tusuk, menjalar hingga ke oksipital, disertai muntah dan
penglihatan ganda.
Mata; konjungtiva anemis, sclera ikterik, nyeri intraokuler skala 4 NRS.
Gastrointestinal: konstipasi (6 hari belum BAB)
Neurologi; kelemahan (+)
Norton scale; sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat tidur, mobiltas agak terbatas,
inkontinensia.
Bartel index; mampu mengendalikan rangsang BAB, BAK melalui kateter, membersihkan diri
dibantu, berganti pakaian dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu, tidak mampu
berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder>1, jalan
dengan bantuan orang, menggunakan infus, bed rest, orientasi sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium;
Pemeriksaan Penunjang;
Hasil Radiologi:
Choroideus Papiloma disertai Herniasi subfalcine

Terapi Medikasi; Dexamethasone 5mg/12jam/iv, Ranitidine 50mg/12jam/iv,


Phenytoin 100mg/8jam/iv, Paracetamol 500mg/12jam/iv, Ketorolac 30mg/8jam/iv.

Anda mungkin juga menyukai