PENDAHULUAN
Lanjut usia, biasanya merujuk pada tahapan siklus kehidupan yang dimulai
pada usia 65 tahun. Ahli gerontologi membagi lanjut usia menjadi dua kelompok:
young-old, berusia 65-74 tahun; dan old-old, berusia 75 tahun ke atas.1 Menua
(aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan - lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki
kerusakan yang terjadi. Dengan begitu secara progresif akan kehilangan daya tahan
terhadap infeksi dan akan makin banyak terjadi distorsi metabolik dan struktural
yang disebut sebagai penyakit degeneratif.2
1
(gangguan tidur), Iatrogenic disorder (gangguan iatrogenic) dan Impairment of
hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman).5
Pada bagian ini akan dibahas salah satu masalah bagi lansia yang dirawat di
Rumah Sakit, atau rumah perawatan lainnya, yaitu terjadinya ulkus dekubitus
karena tekanan berat badan pada tempat tidur dan kurangnya mobilitas.
Ulkus dekubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini
merupakan masalah yang khusus pada lanjut usia. Kekhususannya yang terletak
pada insiden kejadiannya yang erat kaitannya dengan immobilitas, di negara maju
presentase terjadinya ulkus dekubitus mencapai sekitar 11 % dan terjadi dalam dua
minggu pertama perawatan. Adapun faktor risiko timbulnya ulkus dekubitus adalah
immobilisasi, inkontinensia, malnutrisi, diabetes mellitus, insufisiensi vaskular,
obesitas, hipoalbuminemia, demensia berat, dan berubahnya tingkat kesadaran.6
Faktor risiko timbulnya ulkus dekubitus stadium II atau lebih termasuk juga
kulit yang kering, meningkatnya suhu tubuh, tekanan darah rendah, dan usia yang
lanjut. Area yang biasa terjadi ulkus dekubitus adalah tempat diatas tonjolan tulang
dan tidak dilindungi cukup dengan lemak subkutan, misalnya daerah sacrum,
daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan
siku. Sekitar 6,5 9,4 % dari populasi umum orang dewasa yang dirawat di rumah
sakit menderita paling sedikit satu ulkus dekubitus pada setiap kali masuk rumah
sakit, pada pasien lanjut usia yang dirawat di rumah sakit, insiden ulkus dekubitus
dapat menjadi jauh lebih tinggi.7
Berikut akan dibahas pasien RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado berusia
77 tahun dengan diagnosis ulkus dekubitus.
2
BAB II
LAPORAN KASUS
3
ikterik, pupil bulat isokor, refleks cahaya ada dan normal, faring tidak hiperemis,
mukosa mulut basah. Pada leher tekanan vena jugularis 5+0 cm, tidak ada
pembesaran kalenjar getah bening. Pada pemeriksaan thoraks, inspeksi secara statis
didapatkan dada kiri dan kanan tampak simetris, secara dinamis didapatkan dada
kiri dan kanan mengembang secara bersamaan saat inspirasi, retraksi tidak
ditemukan. Pada palpasi didapatkan stem fremitus paru kiri dan kanan sama, tidak
terdapat nyeri tekan. Pada perkusi didapatkan bunyi sonor pada kedua lapang paru.
Suara pernapasan pada auskultasi vesikuler di kedua lapang paru, rhonki ditemukan
pada paru kanan dan kiri, dan tidak ditemukan wheezing. Pada pemeriksaan
jantung, iktus kordis tidak tampak, dan tidak teraba. Batas jantung kiri di ICS V-VI
linea midclavicularis sinistra. Batas jantung kanan pada ICS IV-V linea
parasternalis dekstra. Pada auskultasi didapatkan heart rate 80 kali/menit, regular,
terdengar suara jantung pertama dan kedua normal, tidak ada bising. Pada
pemeriksaan abdomen, inspeksi datar, pada auskultasi didapatkan suara bising usus
normal, pada perkusi didapatkan suara timpani, pada palpasi tidak didapatkan nyeri
tekan epigastrium, hepar dan lien tidak teraba. Ekstremitas hangat, tidak terdapat
edema dan jari tabuh. Pada pemeriksaan fisik status lokalis regio Sacrum terdapat
ulkus (+) ukuran 15 x 15 cm, ketebalan kulit (-), nekrosis (+), lubang sampai tendon
(+).
4
Pada perawatan hari ke-2 tanggal 30/08/2017, pasien mengeluh lemah
badan, luka dipunggung (+) nyeri (-). Keadaan umum tampak sakit sedang dengan
kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 130/60 mmHg, nadi 84 kali/menit,
regular kuat angkat, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.50C, SpO2 98%. Pada
pemeriksaan kepala ditemukan konjungtiva anemis. Pemeriksaan thoraks
ditemukan suara pernapasan abnormal, Rhonki pada paru kanan dan kiri. Pada
pemeriksaan fisik status lokalis regio Sacrum terdapat ulkus (+) ukuran 15 x 15 cm,
ketebalan kulit (-), lubang sampai tendon (+). Didiagnosis dengan Ulkus Dekubitus
Grade IV regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Pneumonia,
Hipertensi Grade I dan Anemia et causa Chronic Disease. Pasien diterapi dengan
IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm, Levofloxacin 1 x 500 mg IV (H2) , Metronidazole 3 x
500 mg IV (H2), Ranitidin 2 x 50 mg IV, Paracetamol 3 x 500 mg P.O, Novorapid
3 x 6 IU S.C, Levemir 1 x 10 IU S.C, Amlodipin 5 mg 1-0-0, Micardis 80 mg 0-0-
1, dan transfusi Pocked Red Cell 1 kantong /hari sampai Hb > 10 gr/dL, GDS 4
porsi, rawat luka. Plan : X Foto Thorax hari ini.
5
Pada hasil kontrol lab darah tanggal 31/08/2017 ditemukan Leukosit 10.500
/uL, Eritrosit 3,03 10^6/uL, Hb 9,0 g/dL, GDS 200 mg/dL, HbA1c 7,1 %, Albumin
1,98 g/dL, Kalium 2,88 mEq/L. Didiagnosis dengan Ulkus Dekubitus Grade IV
regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade I,
Anemia et causa Chronic Disease, Hipokalemia dan Hipoalbuminemia. Terapi
farmakologi masih sama dengan sebelumnya ditambah dengan KSR 2 x 600 mg
P.O, Meloxicam 1 x 7,5 mg IV, Vipoalbumin 3 x 1 P.O, Transfusi Human Albumin
25 % dalam 100 cc NS. Konsul bedah Vaskuler masih menunggu jawaban.
Pada perawatan hari ke-5 tanggal 02/09/2017, keluhan masih sama dengan
hari sebelumnya, belum BAB 1 minggu. Keadaan umum tampak sakit sedang
dengan kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88
kali/menit, regular kuat angkat, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.50C, SpO2
98%, GDP jam 06.00 : 139 mg/dL, GDS jam 12.00 : 269 mg/dL, jam 18.00 : 175
mg/dL, jam 22.00 : 150 mg/dL. Pemeriksaan fisik masih sama dengan hari
sebelumnya. Didiagnosis Ulkus Dekubitus Grade IV regio os Sacrum et causa
Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia dengan Hipertensi Grade I, Anemia et causa
Chronic Disease, Hipokalemia dan Hipoalbuminemia. Terapi farmakologi
dilanjutkan dengan hari sebelumnya di tambah dengan Lactulosa Syrup 3 x CII P.O.
Plan : konsul bedah Vaskuler untuk Debridement.
Pada perawatan hari ke-6 tanggal 03/09/2017, keluhan masih sama dengan
hari sebelumnya. Keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos
mentis. Tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 80 kali/menit, regular kuat angkat,
respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.50C, SpO2 98%, GDP jam 06.00 : 140 mg/dL,
GDS jam 12.00 : 200 mg/dL, jam 18.00 : 170 mg/dL, jam 22.00 : 127 mg/dL .
Pemeriksaan fisik masih sama dengan hari sebelumnya. Didiagnosis dengan Ulkus
Dekubitus Grade IV regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia,
Hipertensi Grade I, Anemia et causa Chronic Disease, Hipokalemia dan
Hipoalbuminemia. Terapi farmakologi sebelumnya dilanjutkan. Konsul bedah
Vaskuler masih menunggu jawaban.
Pada perawatan hari ke-7 tanggal 04/09/2017, keluhan masih sama dengan
hari sebelumnya. Keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos
6
mentis. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, regular kuat angkat,
respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.50C, SpO2 98%, GDP jam 06.00 : 97 mg/dL,
GDS jam 18.00 : 171 mg/dL, jam 22.00 : 156 mg/dL . Pemeriksaan fisik masih
sama dengan hari sebelumnya. Ulkus Dekubitus Grade IV regio os Sacrum et causa
Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade I, Anemia et causa Chronic
Disease, Hipokalemia dan Hipoalbuminemia. Terapi farmakologi sebelumnya
dilanjutkan. Konsul bedah Vaskuler masih menunggu jawaban, konsul Gizi, konsul
Rehab Medik.
Pada perawatan hari ke-8 tanggal 05/09/2017, keluhan masih sama dengan
hari sebelumnya. Keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos
mentis. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 kali/menit, regular kuat angkat,
respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.50C, SpO2 98%, GDP jam 06.00 :184 mg/dL,
GDS jam 18.00 : 207 mg/dL, jam 22.00 : 259 mg/dL . Pemeriksaan fisik masih
sama dengan hari sebelumnya. Didiagnosis dengan Ulkus Dekubitus Grade IV
regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade I,
Anemia et causa Chronic Disease, Hipokalemia dan Hipoalbuminemia. Terapi
farmakologi sebelumnya dilanjutkan, untuk dosis Novorapid 3 x 8 IU S.C dan
Levemir 1 x 12 IU S.C. Konsul bedah Vaskuler, hasil: Debridement tanggal
06/09/2017, konsul Rehab Medik hasil : Gangguan Mobilisasi diterapi proper bed
position, Mobilisasi bertahap : duduk dan Artpom excersice keempat ekstremitas,
konsul gizi masih menunggu jawaban.
Pada perawatan hari ke-9 tanggal 06/09/2017, keluhan masih sama dengan
hari sebelumnya. Keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos
mentis. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 kali/menit, regular kuat angkat,
respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.40C, SpO2 98%, GDP jam 06.00 :166 mg/dL,
GDS jam 18.00 : 160 mg/dL, jam 22.00 : 164 mg/dL . Pemeriksaan fisik masih
sama dengan hari sebelumnya. Didiagnosis dengan Ulkus Dekubitus Grade IV
regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade I,
Anemia et causa Chronic Disease, Gangguan Mobilisasi, Hipokalemia dan
Hipoalbuminemia. Terapi farmakologi sebelumnya dilanjutkan ditambah dengan
terapi non farmakologi : Proper bed position, mobilisasi bertahap : duduk dan
7
Artpom excersice keempat ekstremitas, debridement Ulkus Dekubitus regio Os
Sacrum Grade IV di ruang OK Cito hari ini.
Pada perawatan hari ke-10 tanggal 07/09/2017, pasien tidak ada keluhan.
Keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos mentis. Tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, regular kuat angkat, respirasi 20
kali/menit, suhu badan 36.40C, SpO2 98%, GDP jam 06.00 :150 mg/dL, GDS jam
18.00 : 164 mg/dL, jam 22.00 : 155 mg/dL . Pemeriksaan fisik masih sama dengan
hari sebelumnya. Didiagnosis dengan Post Debridement Ulkus Dekubitus Grade IV
regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade I,
Anemia et causa Chronic Disease, Gangguan Mobilisasi, Hipokalemia dan
Hipoalbuminemia. Terapi farmakologi dan non farmakologi dilanjutkan.
Pada perawatan hari ke-11 tanggal 08/09/2017, pasien tidak ada keluhan.
Keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos mentis. Tekanan
darah 120/70 mmHg, nadi 78 kali/menit, regular kuat angkat, respirasi 20
kali/menit, suhu badan 36.50C, SpO2 98%, GDP jam 06.00 :150 mg/dL, GDS jam
18.00 : 164 mg/dL, jam 22.00 : 155 mg/dL . Pemeriksaan fisik masih sama dengan
hari sebelumnya. Didiagnosis dengan Post Debridement Ulkus Dekubitus Grade
IV regio os Sacrum et causa Diabetes Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade
I, Anemia et causa Chronic Disease, Gangguan Mobilisasi, Hipokalemia dan
Hipoalbuminemia. Terapi farmakologi dan nonfarmakologi masih sama dengan
sebelumnya. Plan : pasien direncanakan rawat jalan tanggal 09/08/2017.
Pada perawatan hari ke-12, pasien tidak ada keluhan. Keadaan umum cukup
dengan kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80
kali/menit, regular kuat angkat, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.80C, SpO2
98%. Pemeriksaan fisik masih sama dengan hari sebelumnya. Didiagnosis dengan
Post Debridement Ulkus Dekubitus Grade IV regio os Sacrum et causa Diabetes
Mellitus Tipe 2, Pneumonia, Hipertensi Grade I, Anemia et causa Chronic Disease,
Gangguan Mobilisasi, Hipokalemia dan Hipoalbuminemia. Venflon dicabut, pasien
diterapi dengan obat oral ranitidin 150 mg per 12 jam, oral Vipoalbumin 3 x 1 per
8 jam, sub cutan Novorapid 6 IU per 8 jam, sub cutan Levemir 10 IU per 24 jam
tiap malam, oral Amlodipin 5 mg per 24 jam tiap pagi hari, Oral Micardis 80 mg
8
per 24 jam tiap malam hari. Pasien dipulangkan hari ini dengan keadaan umum
baik, kesadaran kompois mentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit,
respirasi 20 kali/menit, suhu badan 36.50C. Pasien diedukasi untuk minum obat
teratur, rawat luka dan kontrol ke poli Geriatri dan poli Rehabilitasi Medik.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
10
Pemeriksaan fisik pada ulkus dekubitus dimulai dengan inspeksi yaitu
perhatikan jumlah, lokasi, ukuran (panjang, lebar, kedalaman) ulkus, apakah ada
eksudat, bau, nekrosis, kemudian diklasifikasikan kedalam stadium klinis. Area
ulkus dekubitus sering terjadi pada tempat diatas tonjolan tulang misalnya daerah
sacrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit
dan siku karena tidak dilindungi cukup dengan lemak subkutan.6 Pada pasien, ulkus
dekubitus terjadi di regio Os Sacrum, ukuran 15 x 15 cm, ketebalan kulit (-),
nekrosis (+), lubang sampai tendon (+). Sesuai kepustakaan, stadium klinis pada
pasien yaitu grade IV (kehilangan semua jaringan dengan otot, tulang, dan tendon
terlihat).9
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana
11
Komplikasi
Prognosis
12
BAB IV
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock VA. 2007. Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Science/Clinical Psychiatry. 10th ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
2. Pranarka, Kris. 2011. Simposium geriatric syndromes: revisited. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
14
3. Papalia DE, Olds SW, Feldman RD. 2003. Human Development. 9th ed.
New York: McGraw-Hill.
4. Goldman HH. 2000. Review of General Psychiatry: An Introduction to
th
Clinical Medicine. 5 ed. Singapore: McGraw-Hill.
5. Setiati S, Harimurti K, Roosheroe AG. 2006. Buku ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Indonesia. h 1335-40.
6. Boedhi, Darmojo, R. 2011. Buku Ajar Geriatik (Ilmu Kesehatan Lanjut
Usia) edisi ke 4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
7. Morison, Moya J. 2004. Manajemen luka. Penerbit buku ajar kedokteran:
EGC.
8. Livesly NJ, Chow AW. Infected Pressure Ulcers in Elderly Individuals.
Clinical Infectious Diseases 2002 : 35 : 1390-6. Diambil dari buku panduan
praktek klinik, hal 338.
9. Idrus Alwi, Salim Simon, Hidayat Rudy et al. Panduan Praktik Klinis. 2015.
Hal 338-9.
Lampiran 1
Geriatric Depression Scale
No. Ya Tidak
2. Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan
15
minat atau kesenangan Anda ?
3. Apakah Anda merasakan kehidupan Anda kosong ?
Keterangan :
Jawaban Tidak untuk butir 1,5,7,11,13 mendapat skor 1.
Jawaban Ya untuk butir 2, 3,4,6,8,9,10,12,14,15 mendapat skor 1. Selainnya
mendapat skor 0.
Nilai antara 5-9 : kemungkinan besar depresi
Nilai antara 10 atau lebih : depresi
16
Lampiran 2
A. Ulkus Dekubitus Regio Os Sacrum ukuran 15 x 15 cm, ketebalan kulit (-),
nekrosis jaringan (+), lubang sampai tendon (+)
17
B. X-Foto Thorax
18