perforasi gaster
Tn. R, usia 55 tahun, dirawat di kamar 2 bed 1, masuk RS pada tanggal 6 April 2019 melalui
UGD, dan dikaji di ruang perawatan pada tanggal 8 April 2019.
Diagnosis masuk; Peritonitis ec susp. perforasi gaster
Diagnosis saat dikaji; Post op laparatomi explorasi ec peritonitis ec perfusi gaster, CKD,
anemia, hipoalbumia.
Keluhan utama: nyeri perut
Riwayat keluhan masuk; Pasien mengeluh nyeri pada perut. dirasakan di seluruh lapang perut
sejak 10 hari yang lalu. sebelum masuk RS, nyeri dirasakan hanya di ulu hati kemudian semakin
lama semakin memberat dan akhirnya menjalar ke seluruh perut. riwayat muntah ada, riwayat
demam sejak dua yang lalu. pasien sering mengonsumsi obat warung untuk menghilangkan
nyeri.
Data Pengkajian;
Pemeriksaan Fisik;
Nyeri abdomen NRS 3 akibat post laparotomy, seperti tertusuk hilang timbul, sehingga pasien
tdk dapat beraktivitas.
TD : 90/60 mmHG (berbaring) S : 37,1’C P : 20x/mnt N : 70x/mnt SaO :
2
Nutrisi: penurunan BB>10% dalam 1 bulan terakhir. BB sebelum sakit 64 kg, setelah operasi
menjadi 46 g
Neuro; GCS 15 (E4M6V5) komposmentis, kekuatan otot ekst atas 4|4, eks bawah 4|4
Integumen; Post op Gatrointestinal Stromal Tumor hari ke 12 , Luka operasi 2 jari diatas
simfisis pubis dan 2 jari di bawah prosesus xpoideus.
Norton scale: mampu mengendalikan BAB secara mandiri, mengendalikan ransang BAK secara
mandiri, berubah posisi dibantu oleh 1 atau 2 orang, tidak mampu makan dan berppindah
secara mandiri, memakai baju dibantu sebagian, tidak mampu naik dan turun tangga, mandi
tergantung bantuan orang lain.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir, diagnosis medis lebih dari 1, jalan
dibantu, menggunakan infus, saat ini sedang bed rest, dan orientasi sesuai.
Hasil Laboratorium (09-04-2019);
Albumin 2.1 gr/dl, GDS 114 mg/dl, ureum 21 mg/dl, kreatinin 0.67 mg/dl, Na 140 mmol/l, K 3,7
mmol/l, Cl 113 mmol/l, WBC 13.5, RBC 3.52 mm3, HGB 10.6 g/dL.
Pemeriksaan penunjang;
1. Pemeriksaan MSCT Sca Abdomentanpa dan dengan kontras irisan axial reformat coronal
dan sagittal. Kesan: Massa pylorus gaster, Multiple lesi noduler lobus kanan hepar suspek
tumor metastasis ke hepar, Cholelith, Efusi pleura sinistra
2. Pemeriksaan UGIE. Hasil: GIST Gaster
3. Pemeriksaan PA. Hasil: Peradangan kronik aktif ulceratif
Psikososial/Ekonomi; status pasien menikah, tinggal bersama keluarga di rumah milik sendiri,
pekerjaan wiraswasta, pasien koperatif.
Riwayat; pernah dirawat di Palu selama 4 hari dg diagnosis suspek tumor lambung.
Terapi medikasi; Prosogan 24 jam/iv, ceftriaxone 1 gr/8 jam/iv, metronidazole 1 gr/8 jam/iv.\
3. Diabetes mellitus
Ny.H 49 tahun masuk RS melalui UGD pada tanggal 05 Maret 2020. Saat ini sedang dirawat di
perawatan interna dan dikaji pada tanggal 06 Maret 2020.
Diagnosis masuk: diabetes melitus
Diagnosis medis; diabetes mellitus, ulkus diabetes, ginjal hipertensi
Keluhan saat dikaji; luka pada kedua tumit dan telapak kaki
Riwayat Keluhan; Luka dialami sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya pasien tidak merasakan ada
paku yang menancap di tumit dan telapak kakinya. Pasien mencongkel-congkel kakinya yang
terkena paku karena tidak merasakan nyeri. Luka kemudian muncul, semakin memburuk dan
akhirnya berbau tidak enak.
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi, diabetes melitus
Riwayat life style; pasien tidak suka berolahraga
Riwayat Hospitalisasi; Pasien dirawat 1 minggu yang lalu di klinik dekat rumah dengan
diagnosis ketoasidosis metabolik
Psikososial/ekonomi; status menikah, tinggal bersama keluarga, penjual kue
Pemeriksaan fisik;
TD; 180/90 mmHg (berbaring) S : 37,6 C P : 24x/menit N : 104x/menit SaO :97%
0
2
Integumen; asites (+), shifting dullness (+), bengkak pada kedua ekstremitas derajat 2.
Norton scale; kondisi fisik sakit buruk, kondisi mental sadar, aktivitas di tempat tidur,
mobilitas sangat terbatas, inkontinen urin dan alvi.
Barthel index; butuh pencahar untuk BAB, BAK melalui kateter foley, tidak mampu
membersihkan diri, tergantung pada orang lain ut setiap kegiatan, makan melalaui parenteral,
berubah posisi dibantu 2 orang, tidak mampu berpindah dan berjalan, memakai baju dibantu,
tidak mampu naik turun tangga, mandi dibantu.
Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir, diagnosis medis sekunder > 1,
dibantu untuk berjalan, menggunakan infus, bed rest, status mental orientasi tidak sesuai.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium;-
Pemeriksaan Penunjang;
Kesan pemeriksaan EKG adalah sinus takikardi, HR 114 kali permenit
Terapi Medikasi; Netrosteril 250cc/24jam/iv, Furosemide 960mg/12jam/oral, Paracetamol
500mg/8jam/oral, Laxadine syr/9jam/oral, Spironelakton 25mg/24jam/oral.
5. Tn. R, 41 tahun masuk RS melalui IRD pada tanggal 11 Februari 2020. Saat ini dirawat do
perawatan infeksi dan dikaji pada tanggal 12 Februari 2020.
Diagnosis masuk; HIV
Diagnosis medis; HIV + TB Paru + Candidiasis oral
Keluhan saat dikaji; lemas
Riwayat keluhan; lemas dialami sejak 1 bulan yang lalu dan memberat satu minggu terakhir.
Penggunaan alat bantu; kursi roda
Pemeriksaan fisik;
TD : 107/72 mmHg (berabring) S :36.5 P : 32x/menit N : 93 x/menit SaO2
Tugas
1. Kelompokkan data berdasarkan jenis datanya (data fokus)
2. Lengkapi pengkajian apa saja yang sebaiknya dilakukan pada pasien tersebut?