Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

LAPORAN KASUS UROLOGI


BATU URETER

LUSIANA
R014202059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
A. PENGKAJIAN.............................................................................................................................1
B. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA.....................6
C. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

i
A. Pengkajian

Ny. B, 50 tahun masuk Rumah Sakit melalui UGD pada tanggal 22 April 2019,
saat ini sedang dirawat di perawatan bedah urologi dan dikaji pada tanggal 23
April 2019.
Diagnosis masuk; Batu ureter
Diagnosis medis; Batu ureter, hidronefrosis sinistra
Keluhan saat dikaji; nyeri pinggang
Riwayat keluhan utama; Keluhan dilamai sejak 7 bulan yang lalu dan
memberat 1 bulan sebelum masuk RS.
Riwayat penyakit keluarga; hipertensi dan batu ginjal
Psikososial/ekonomi; status menikah, tinggal bersama Anak dan cucu di rumah
milik sendiri.
Pemeriksaan fisik;
TD : 120/70mmHg (berbaring) S : 36,8ºC P : 20x/menit
N :80x/menit SaO2 : 99% TB : 150 cm BB : 56 kg IMT : 24,8
kg/m2
Nyeri kepala skala 4 NRS, hilang timbul, nyeri berdenyut. Nyeri pinggang
skala 6 NRS, dan nyeri post op skala 2 NRS.

Mata ; penglihatan kabur, konjungtiva anemis.

Neurologi ; kelemahan Seluruh tubuh, kekukatan otot esktremitas atas 2|5,


ekst bawah 2|5.

Genitourinari; BAK melalui kateter foley


Gastrointestinal; konstipasi (5 hari belum BAB)
Nutrisi ; penurunan BB>5% dalam 1 bulan. BB sebelum sakit 60kg.

Integument ; luka post op hari ke-2 di suprapubik sepanjang 10 cm.

Norton scale; kondisi umum sakit sedang, sadar penuh, aktivitas di tempat
tidur, mobiltas sangat terbatas, inkontinensia.

Bartel index; perlu pencahar untuk mengendalikan rangsang BAB, BAK


melalui kateter, membersihkan diri dibantu, berganti pakaian
dibantu, makan dibantu, berubah posisi dibantu 1 orang, tidak
mampu berjalan/berpindah, tidak mampu naik turun tangga,
mandi tergantung bantuan orang lain.

Risiko jatuh; tidak ada riwayat jatuh 3 bulan terakhir, diagnosis medis
sekunder>1, jalan dengan bantuan orang, menggunakan infus,
lemah,orientasi sesu.

1
Hasil Pemeriksaan Laboratorium;

Pemeriksaan Penunjang;-
Terapi Medikasi; Ranitidine 50mg/8jam/iv, Amlodipine 500mg/8jam.oral.

2
A. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

No. RM : 00 00 00

Inisial Pasien : Ny. “ B”

No. Data Fokus Masalah Diagnosa Keperawatan


1) DS : Nyeri Akut Nyeri akut berhubungan dengan agen
- Klien mengeluh nyeri cedera fisik
P : post operasi
Q : nyeri berdenyut
R : nyeri dikepala, nyeri dipinggang, nyeri
disuprapubik sepanjang 10cm
S : nyeri skala 4 untuk kepala, skala 6 untuk
pinggang, skala 2 untuk post op
T : nyeri hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis

3
2) DS : Konstipasi Konstipasi berhubungan dengan pola
- Klien mengeluh 5 hari belum BAB defekasi yang tidak teratur
- Klien mengatakan konstipasi
- Klien mengatakan nyeri kepala
DO :
- Nampak pasien perlu pencahar untuk
mengendalikan rangsang BAB

3) DS : Hambatan mobilititas di Hambatan mobilititas ditempat tidur


- Klien mengatakan lemah tempat tidur berhubungan dengan kekuatan otot
DO : tidak memadai
- Klien post operasi hari ke-2
- Kekuatan otot ekstremitas atas 2|5
- Kekuatan otot ekstremitas bawah 2|5
- Mobilitas sangat terbatas
- Bartel index : 3 ( Ketergantungan total)
- Menggunakan infus
-
4) DS : Kerusakan Integritas Kerusakan Integritas jaringan
- Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi jaringan berhubungan dengan sayatan luka
operasi
DO :
- Klien post operasi hari ke-2
- Nampak luka post operasi disuprapubik
sepanjang 10 cm

4
B. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No R.M : 00-67-56-73

Inisial Pasien : Tn. “R”

N Diagnosa Tujuan/ Sasaran Intervensi Rasional


o. Keperawatan (NOC) (NIC)
(Nanda)
1. Domain 12. Setelah diberikan perawatan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
Kenyamanan selama 2x24 jam, nyeri klien dapat a. Gunakan strategi komunikasi terapeutik a. Membangun hubungan saling
Kelas 1. Kenyamanan teratasi dengan kriteria hasil: untuk mengetahui pengalaman klien percaya dengan pasien untuk
Fisik terkait nyeri dan penerimaan klien mengkaji nyeri
(00134) Nyeri akut Kontrol Nyeri terhadap nyeri b. Untuk memperoleh data
berhubungan dengan a. Klien dapat mengenali kapan b. Lakukan pengkajian nyeri secara objektif dan subjektif terkait
agen cedera fisik nyeri terjadi komprehensif dengan nyeri
b. Klien mengetahui penyebab c. Evaluasi bersama klien efektifitas c. Mengevaluasi intervensi yang
terjadinya nyeri tindakan pengurangan nyeri yang pernah dilakukan sebelumnya
c. Klien mampu mengurangi rasa dilakukan sebelumnya jika ada d. Memberikan kenyamanan
nyeri tanpa analgesik d. Atur posisi klien padaklien
d. Klien melaporkan nyeri yang e. Ajarkan penggunaan teknik e. Teknik relaksasi nafas dalam
terkontrol nonfarmakologis seperti relaksasi nafas dapat digunakan untuk
Tingkat Nyeri dalam mengurangi nyeri serta
a. Klien melaporkan nyeri f. Kolaborasikan dengan tim kesehatan memberikan efek rileks pada
berkurang unntuk menggunakan teknik farmakologi pasien
b. Tanda-tanda vital dalam jika memungkinkan f. Kolaborasi penggunaan
rentang normal analgesik
Pemberian Analgesik Pemberian Analgesik
a. Tentukan Lokasi, karakteristik, kualitas a. Untuk menyesuaikan tingkatan
dan keparahan nyeri sebelum mengobati obat nyeri
klien b. Agar tidak terjadi kesalahan

5
b. Cek perintah pengobatan meliputi obat, dalam pemnerian obat
dosis dan frekuensi obat analgesic yang c. Untuk menghindari terjadinya
diresepkan alergi obt
c. Cek adanya riwayat alergi d. Untuk memaksimalkan
d. Berikan analgesik sesuai waktu terutama efektifitas obat
pada nyeri hebat

2. Domain 3. Eliminasi Setelah diberikan perawatan Manajemen Saluran Cerna Manajemen Saluran Cerna
dan pertukaran selama 2x24 jam, konstipasi klien a. Catat tanggal buang air besar terakhir a. Untuk mengetahui tingkat
Kelas 2. Fungsi teratasi dengan kriteria hasil: b. Monitor bab termasuk frekuensi, pola bab klien
gastrointestinal konsistensi, bentuk, volume dan warna b. Mengetahui tingkat
(00011) Konstipasi Eliminasi Usus dengan cara yang tepat keparahan konstipasi
a. Pola eliminasi bab tidak c. Monitor bising usus c. Untuk mengetahui gerak
terganggu d. Catat masalah bab yang sudah ada peristaltik usus
b. Klien dapat mengeluarkan sebelumnya, bab rutin, dan penggunaan d. Mengetahui penyebab
feces tanpa bantuan pencahar laksatif konstipasi dan cara klien
c. Klien melaporkan kemudahan e. Memulai program latihan saluran cerna mengatasi masalah
bab dengan cara yang tepat e. Program latihan saluran
d. Feces lembut dan berbentuk f. Berikan cairan hangat setelah makan untuk memperbaiki
dengan cara yang tepat. pergerakan usus
g. Instruksikan pasien mengenal makanan f. Minum air hangat setelah
tinggi serat dengan cara yang tepat. makan dapat meningkatkat
sirkulasi darah membuat
proses pencernaan berjalan
dengan cepat.
g. Makanan tinggi serat dapat
melunakkan feces sehingga
feces mudah bergerak
disepanjang saluran
pencernaan menuju anus.

6
3. Domain. 4 Setelah diberikan perawatan Pengaturan Posisi Pengaturan Posisi
Aktivitas/istirahat selama 3x24 jam, hambatan a. Kaji kemampuan mobilisasi klien a. Sebagai acuan dalam
Kelas 1. mobilitas di tempat tidur klien b. Dorong pasien untuk terlibat dalam melakukan intervensi
Aktivitas/olahraga teratasi dengan kriteria hasil: perubahan posisi b. Melibatkan klien dalam
(00091) Hambatan c. Posisikan klien untuk meningkatkan tindakan untuk meningkatkan
mobilitas di tempat Penampilan mekanik tubuh drainase urin motivasi klien
tidur a. Klien dapat menggunakan d. Monitor status oksigenasi (pasien c. Perhatikan prinsip drainase
postur tubuh yang benar untuk sebelum dan setelah perubahan posisi) urine yang mengikuti gaya
berbaring e. Dorong latihan ROM aktif gravitasi
b. Klien dapat menggunakan d. Memastikan klien tidak
postur tubuh yag benar untuk Bantuan Perawatan Diri mengalami sesak akibat
duduk a. Monitor kemampuan perawatan diri perubahan posisi
c. Klien dapat menggunakan alat klien secara mandiri e. Mencegah kekakuan otot
bantu dengan tepat b. Monitor kebutuhan klien terkait dengan
d. Klien dapat mempertahankan alat-alat kebersihan diri, alat bantu untuk Bantuan Perawatan Diri
kekuatan otot berpakaian, berdandan, eliminasu dan a. Sebagai acuan dalam
e. Klien dapat menggunakan makan memberikan intervensi
mekanika tubuh yang tepat c. Berikan lingkungan yang teraupetik b. Sebagai acuan dalam
dengan memastikan lingkungan yang memberikan intervensi
hangat, santai dan tertutup c. Meningkatkan privasi dan
d. Berikan bantuan sampai klien mampu kenyamanan klien
melakukan perawatan diri mandiri
e. Dorong kemandirian klien, tapi bantu
ketika klien tidak mampu melakukannya
f. Edukasi keluarga untuk mendukung
kemandirian dengan membantu hanya
ketika klien tak mampu melakukannya

2 Domain 11. Setelah diberikan perawatan Perawatan Area Sayatan Kontrol Infeksi
Keamanan/perlindung selama 3x24 jam, Kerusakan a. Jelaskan prosedur pada pasien, gunakan Meminimalisir transmisi
an integritas jaringan dapat teratasi persiapan sensorik mikroorganisme

7
Kelas 2. Cidera Fisik dengan kriteria hasil: b. Periksa daerah sayatan terhadap
(00004) Kerusakan kemerahan, bengkak atau tanda-tanda
Integritas Jaringan Integritas jaringan kulit dan dehiscence atau eviserasi
membrane mukosa c. Monitor proses penyembuhan didaerah
a. Suhu kulit dalam batas normal sayatan
b. Nampak perfusi jaringan baik d. Bersihkandaerah sekitar sayatan dengan
c. Nampak integritas kulit pembersihan yang tepat
membaik e. Bersihkan mulai dari area yang bersih
d. Tidak nampak eritema pada keareah yang kurang bersih
luka dan sekitar kulit f. Monitor sayatan untuk tanda dan gejala
e. Tidak ada lesi pada luka infeksi
g. Gunakan pakaian yang sesuai untuk
melindungi sayatan
h. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci
tangan yang sesuai
i. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
yang bersifat universal
j. Pakai sarung tangan sebagaimana yang
dianjurkan oleh kebijakan pencegahan
universal/ Universal Precautions

Perlindungan Infeksi Perlindungan Infeksi


a. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi a. Mendeteksi lebih dini adanya
lokal maupun sistemik tanda dan gejala infeksi
b. Monitor tanda-tanda vital b. Tanda-tanda vital dapat menjadi
c. Anjurkan asupan cairan indikator adanya infeksi
d. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai c. Asupan cairan yang adekuat
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus dapat meningkatnya haluaran
melaporkannya kepada petugas urin yang dapat mengeluarkan
kesehatan mikroorganisme
d. Melibatkan pasien dan keluarga
dalam pemantauan infeksi

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing

interventions classification (NIC). (I. Nurjannah & R. D. Tumanggor, Eds.) (6th ed.).

Elsevier.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I diagnosis keperawatan definisi dan

klasifikasi 2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.

Jacobson, J., & Paul, P. (2016). Assessment and management of patients with vascular

disorders and problems of peripheral circulation. Brunner & Sudarth’s Canadian

Textbook of Medical-Surgical Nursing.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing outcomes

classification (NOC). (I. Nurjannah & R. D. Tumanggor, Eds.). Elsevier.

Golfisher, (2013). Event Urologist Get Kidney Stones.

Schulsinger, A.,David ( 2015), Kidney Stone Disease, London.

Perry, Potter, (2020), Fundamental of Nursing, (10th ed.). Louisiana; Elsevier

10

Anda mungkin juga menyukai