Disusun oleh :
A. Pengertian .......................................................................................................... 6
B. Etiologi ............................................................................................................... 6
C. Patofisiologi ....................................................................................................... 8
E. Pathway ............................................................................................................ 13
F. Pengkajian Kegawatdaruratan.......................................................................... 13
H. Intervensi Keperawatan.................................................................................... 16
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 32
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 35
B. Saran ................................................................................................................ 35
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter,
jenis yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi
dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan juga
cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena api
(secara langsung ataupun tidak langsung), juga karena pajanan suhu tinggi dari
matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat
tidak langsung dari api (misalnya tersiram air panas) banyak terjadi pada
kecelakaan rumah tangga (Sjamsuhidajat, 2005).
Dengan memperhatikan prinsip- prinsip dasar resusitasi pada trauma
dan penerapannya pada saat yang tepat diharapkan akan dapat menurunkan
sekecil mungkin angka-angka tersebut diatas. Prinsip- prinsip dasar tersebut
meliputi kewaspadaan akan terjadinya gangguan jalan nafas pada penderita
yang mengalami trauma inhalasi, mempertahankan hemodinamik dalam batas
normal dengan resusitasi cairan, mengetahui dan mengobati penyulit-penyulit
yang mungkin terjadi akibat trauma listrik, misalnya rabdomiolisis dan
disritmia jantung. Mengendalikan suhu tubuh dan menjauhkan/mengeluarkan
penderita dari lingkungan trauma panas juga merupakan prinsip utama dari
penanganan trauma termal (American College of Surgeon Committee on
Trauma, 1997).
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh
pertama terhadap kemungkinan lingkungan yang merugikan. Kulit melindungi
tubuh terhadap infeksi, mencegah kehilangan cairan tubuh, membantu
mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ eksretoridan sensori,
membantu dalam proses aktivasi vitamin D, dan mempengaruhi citra tubuh.
Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk cedera kulit yang
sebagian besar dapat dicegah (Horne dan Swearingen, 2000).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui gambaran secara umum tentang asuhan
keperawatan pada klien dengan Luka Bakar.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Luka
Bakar.
C. Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam makalah ini adalah :
1. Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan
data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun
informasi di internet.
2. Diskusi
Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada
PJ konsultasi dan teman – teman yang mengetahui tentang informasi yang
di perlukan dalam membuat proyek.
3. Eksperimen
Yaitu bercobaan – percobaan yang kami teliti terlebih dahulu, sebelum
membuat dan menulis makalah rangkaian ini
D. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah,
batasan/ruang lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori-teori tentang kasus Combustio, dari mulai pengertian,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan pathway.
Bab III : Asuhan Keperawatan
Bab ini menjelaskan asuhan keperawatan kasus kegawatdaruratan pada pasien
combustio.
Bab IV: Pembahasan
Pada bab ini merupakan pembahasan hasil pengkajian dan asuhan keperawatan
pasien combustio.
Bab V: Penutup
B. Etiologi
Luka bakar (Combustio) dapat disebabkan oleh paparan api, baik
secaralangsung maupun tidak langsung, misal akibat tersiram air panas yang
banyakterjadi pada kecelakaan rumah tangga. Selain itu, pajanan suhu
tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia juga dapat menyebabkan
luka bakar.
D. Manifestasi Klinis
Dalam manifestasi klinis luka bakar digolongkan dalam
pengklasifikasian.Menurut Sunita Almatsia, (2004) pengklasifikasian luka
bakar adalah sebagai berikut:
1. Kedalaman Luka Bakar
Pengaruh panas terhadap tubuh, di kenal dengan “derajat luka
bakar” I sampai dengan III
a) Derajat I
Adalah luka bakar dimana terjadi kematian pada lapisan atas epidermis
kulit disertai dengan pelebaran pembuluh darah sehingga kulit tampak
kemerah-merahan
b) Derajat II
Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan epidermis dan
dermis sedangkan pembuluh darah dibawah kulit menumpuk dan
mengeras. Selain timbul warna kemerah-merahan pada kulit juga
timbul gelembung-gelembung pada luka.
c) Derajat III
Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan seluruh epitel kulit
(epidermis, dermis, kutis) dan otot pembuluh darah mengalami
nombisit.
2. Luasnya Luka Bakar
Menurut Sunita Almatsia, (2004) Luasnya luka bakar merupakan
luasnya permukaan tubuh yang terkena panas.
Luas luka bakar pada dewasa dihitung menggunakan rumus sembilan
(Rule of nine) yang diprovokasi oleh Wallace, yaitu :
1. Kepala dan leher 9%
F. Pengkajian Kegawatdaruratan
1. Pengkajian Primer
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya
harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
a) Airway
Apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera
pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Usia : 28 tahun
JenisKelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa : Jawa-Indonesia
Tanggal masuk : 19/02/19
Tanggal pengkajian : 19/02/19
No Register/CM : 464834
Diagnosa medik : Combustio Listrik
Sumber biaya : Gaji
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB :
Nama : Ny. S
Usia : 27 tahun
Jeniskelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien : Istri
E. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri seperti terbakar diseluruh tubuh.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pukul 14.30 saat pasien bekerja memasang atap baja ringan di rumah
tetangganya pasien kesetrum hingga terpental dan pingsan. Keadaan ini
menyebabkan luka bakar dibeberapa anggota badan: dipaha kanan 9%, paha kiri
9%, tangan kanan 9 %, tangan kiri 9 %, di kemaluan 1 % serta terdapat vulnus
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
19 Febuari 2019 jam 15.30 WIB
EKG : sinus takikardi
Rontgen Thorax :Gambaran Bronkopneumonia
KIMIA KLINIK
HDL/LDL CHOLESTEROL
HDL Kolesterol 32,0 mg/dL > 45
LDL Kolesterol 279 Normal : < 120
Boderline High : 120-159
High : > 160
GDS 145 mg/dL 70 - 110
Ureum 40,7 mg/dL 17,0 - 43,0
Creatinin 0,8 mg/dL 0,8 - 1,1
AsamUrat 9,2 mg/dL 2,4 - 7,4
Kolesterol Total 344 mg/dL < 200
Trigliserida 270 mg/dL < 150
SGOT 5077 U/L 0-50
SGPT 511 U/L 0-50
CKMB 24035 U/L 0 - 24
Albumin 3,7 g/dl 2,4 - 4,8
Natrium 127,0 mmol/L 135,0 - 147,0
Kalium 6,80 mmol/L 2,50 - 5,0
Calsium 0,80 mmol/L 1,12 - 1,32
IMUNOLOGI
HBsAgKualitatif negatif negatif
G. TERAPI MEDIS
a. Infus RL 500 cc
b. Ceftriaxone 2x1
c. Methylprednisolon 2x1
d. Bisoprolol 1x2,5
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran :
Saran Untuk Perawat
1. Diharapkan seorang Perawat agar dapat lebih profesional dengan pengetahuan
dan ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat melakuan penanganan luka
bakar dengan cepat dan tepat.
2. Diharapkan seorang perawat harus lebih terampil dan selalu siap dalam
memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam mendiagnosis suatu
masalah yang di hadapi pasiennya agar tindakan dan pengobatan cepat dan
tepat sesuai kebutuhan klien.
3. Diharapkan seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya di perlukan adanya
kerjasama antar tim dan diperlukan ketersediaan prasarana yang memadai
dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan pada klien.
DR. Sunita Almatsia, M.SC. 2004. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama
Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. At Glace Ilmu Bedah. Surabaya. Erlangga
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat Plus Contoh Askep Dengan Pendekatan
Nanda Nic Noc. Yogyakarta. Nuha Medika
Black & Hawk.2009. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Buku 2. Singapore: Elsevier
Cecily Lynn Betz & Linda A. Sowden. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri ed5.
Jakarta : EGC
REVIEW JURNAL
NO KOMPONEN ISI
3 Latar belakang / alasan Di Indonesia hingga saat ini belum ada angka
diteliti statistik yang menyebutkan data korban luka
bakar secara akurat. Berdasarkan hasil survei
Asosiasi Luka Bakar Indonesia (ALBI) dari
beberapa rumah sakit di lima kota besar di
Indonesia menunjukkan angka kematian akibat
luka bakar pada tahun 2002 cukup tinggi yaitu
sebesar 36,25% atau 835 jiwa dari 2303 jiwa.
Berdasarkan data dua tahun terakhir yang
diperoleh dari RSUP Sanglah Denpasar
menunjukan jumlah pasien luka bakar yang
dirawat pada tahun 2008 sebanyak 66 pasien,
tahun 2009 sebayak 70 pasien. Dari jumlah
pasien yang dirawat tersebut sebagian besar
menderita luka bakar derajat II, tahun 2008
sebanyak 58 pasien, tahun 2007 sebanyak 54
pasien.
9. Sampel 24 orang