TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin mutu pelayanan yang sesuai denga kebutuhan
pasien dan memenuhi hak pasien, khususnya dalam tahap terminal
perlu diberikan asuhan yang komprehesif;
i
11. Keputusan Badan Pengurus Yayasan Al Manshurin Nomor KEP-
051/BP/-YAM/V111/2020 tentang Pengangkatan Direktur Rumah
Sakit Umum Banyumanik 2 Semarang ;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BANYUMANIK 2
SEMARANG TENTANG PANDUAN PASIEN TERMINAL DI
RUMAH SAKIT UMUM BANYUMANIK 2 SEMARANG
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 10 Februari 2021
RSU Banyumnik 2Semarang
Direktur,
drg.Endang Nuriyati
NIK. 2020.01
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayatnya maka Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal dapat diselesaikan dangan baik.
Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal disusun untuk menjadi pegangan serta
pedoman bagi pelayanan medis dan keperawatan sehingga pelayanan kepada pasien yang
diberikan mempunyai mutu, efektifitas, serta efisiensi sesuai dengan yang diharapkan.
Keberadaan Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal ini sangat penting dan
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan dinamis. Oleh karena itu, kami
mengharapkan akan mengalami perbaikan dan penyempurnaan/ revisi kembali di masa yang
akan datang.
Akhirnya kami harapkan semoga Buku Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal ini
dapat bermanfaat bagi semua yang memerlukan dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
penyusun
1. Kondisi terminal adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh cedera atau penyakit
dimana terjadi kerusakan organ multiple yang dengan pengetahuan dan tehnologi
kesehatan terkini tak mungkin lagi dapat dilakukan perbaikan sehingga akan
menyebabkan kematian dalam rentang waktu yang singkat.
2. Pasien tahap terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
penyakit/sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh yang diakibatkan
kegagalan organ atau multiorgan sehingga sangat dekat proses kematian.
3. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.
4. Mati klinis adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti
sirkulasi (jantung) total dengan semua aktivitas otak terhenti, tetapi tidak ireversibel.
5. Mati Biologis adalah proses mati/rusaknya semua jaringan, dimulai dengan neuron
otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1 jam tanpasirkulasi, diikuti oleh jantung,
ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotikselama beberapa jam atau hari.
6. Mati Batang Otak adalah keadaan dimana terjadi kerusakan seluruh isisaraf/neuron
intrakranial yang tidak dapat pulih termasuk batang otak dan serebelum.
7. Alat Bantu Napas (Ventilator) adalah alat yang digunakan untuk membantu
sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi.
8. Witholding Life Support adalah penundaan bantuan hidup
9. Withdrowing Life Support adalah penghentian bantuan hidup
10. Mengelola Akhir Kehidupan (End of Life) adalah pelayanan tindakan penghentian
bantuan hidup (Withdrowing Life Support) atau penundaan bantuan hidup (Witholding
Life Support).
11. Informed Consent dalam profesi kedokteran adalah pernyataan setuju (consent) atau
ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan
(voluntary) terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah
mendapatkan informasi yang cukup (informed) tentang kedokteran yang dimaksud.
12. Donasi Organ adalah tindakan memberikan organ tubuh dari donor kepada resipien.
13. Perawatan Paliatif adalah upaya medik untuk meningkatkan atau mempertahankan
kualitas hidup pasien dalam kondisi terminal.
Pasien yang menuju akhir hidupnya, dan keluarganya, memerlukan asuhan yang
terfokus akan kebutuhan mereka yang unik. Pasien dalam tahap terminal dapat mengalami
gejala yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan
yang berhubungan dengan masalah-masalah psikososial, spiritual dan budaya yang berkaitan
dengan kematian dan proses kematian. Keluarga dan pemberi pelayanan dapat diberikan
kelonggaran dalam melayani anggota keluarga pasien yang sakit terminal atau membantu
meringankan rasa sedih dan kehilangan.
1. Menggambarkan respon terhadap penyakit yang mengancam hidup kedalam 4 fase
(menurut Doks 1993 ) :
a. Fase prediagnostik,
b. Fase Akut,
c. Fase kronis,
d. Fase Terminal
2. Prinsip –prinsip pelayanan pasien tahap terminal/ akhir kehidupan.
3. Beberapa penyakit penyebab dalam kondisi terminal/ mengancam hidup
a. Penyakit kronis.
b. Kondisi keganasan.
c. Kelainan syaraf.
d. Keracunan seperti keracunan obat, makanan, zat kimia.
e. Kecelakaan /trauma.
4. Aspek yang berpengaruh pada pasien tahap terminal
Untuk mencapai tujuan ini semua staf harus menyadari akan kebutuhan pasien yang unik
pada akhir hidupnya (lihat HPK.2.5,Maksud & Tujuan). Rumah sakit mengevaluasi
mutu asuhan akhir-kehidupan, berdasarkan evaluasi (serta persepsi) keluarga dan staf,
terhadap asuhan yang diberikan.
Aspek keperawatan ada 5 fase menurut Elisabeth Kubler-Ross, M.D :
a. Denial;
b. Anger;
c. Bargaining ;
d. Depresion;
e. Acceptance;
Hilangnya nafsu makan Biarkan pasien memilih apakah dan kapan harus