Anda di halaman 1dari 3

B ASESMEN NYERI

RS BANYUMANIK No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Bina Remaja 61 246/SPO/IRNA/RSB/XII/2018 0 3/3
Semarang
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Desember 2018
OPERASIONAL
dr. Akbar Kurniawan,MKes
NIK. 11.137
1. Asesmen nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa sakit
/ nyeri pada pasien di RS, yang terdiri atas asesmen nyeri awal dan
asesmen nyeri ulang.
2. Asesmen nyeri awal adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa
sakit / nyeri pada pasien saat pasien dilayani pertama kali di rawat
PENGERTIAN
jalan maupun Unit Gawat Darurat.
3. Asemen nyeri ulang adalah suatu tindakan melakukan penilaian
ulang rasa sakit / nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri baik di
rawat jalan, UGD, rawat inap maupun rawat khusus sampai pasien
terbebas dari rasa nyeri.
TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam melakukan manajemen nyeri.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Banyumanik No.880/PER/RSB/XII/2018
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Manajemen Nyeri
1. PROSEDUR 1. Ucapkan salam pada pasien dan keluarga pasien.
2. Lakukan identifikasi pasien sesuai standar.
3. Perkenalkan diri dan menjelaskan tugas dan perannya.
4. Lakukan asesmen nyeri terhadap semua pasien dengan cara :
a. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk untuk bayi
dan pasien tidak sadar
b. Wong Baker Pain Scale untuk pasien dewasa dan anak > 3 tahun
yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka.
c. Numeric scale digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 3
tahun dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas
nyeri yang dirasakannya. pasien diminta mengekspresikan rasa
nyerinya.
d. Ukur karakter/sifat nyeri apakah kejang, konstan,intermitten atau
B ASESMEN NYERI

RS BANYUMANIK No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Bina Remaja 61 246/SPO/IRNA/RSB/XII/2018 0 3/3
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Desember 2018
OPERASIONAL
dr. Akbar Kurniawan,MKes
NIK. 11.137
yang lai
e. Tanyakan lama nyeri nya
f. Tanyakan lokasi nyeri
g. Tanyakan kualitas nyeri apakah tajam,rasa terbakar, tertekan,
kram,tumpul atau yang lain
2. Lakukan tindakan /intervensi sesuai dengan derajat nyeri yang diderita
pasien.
3. Lakukan asesment ulang nyeri pada saat : setiap shift, saat melakukan
pengukuran tanda vital pasien, satu jam setelah tatalaksana nyeri, atau
sesuai jenis dan onset obat, setelah pasien menjalani prosedur
menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari
rumah sakit.
4. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat
intravena.
5. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam
setelah pemberian obat nyeri.
6. Informasikan pasien dan keluarga untuk menghubungi petugas jika
merasakan nyeri
7. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dalam rekam medis pada form
catatan terintegrasi dan asesmen nyeri ulang. Hasil asesmen nyeri
diinformasikan kepada pasien /keluarga dan didokumentasikan dalam
rekam medis.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan
3. Instalasi gawat darurat
4. Instalasi bedah
B ASESMEN NYERI

RS BANYUMANIK No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Bina Remaja 61 246/SPO/IRNA/RSB/XII/2018 0 3/3
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Desember 2018
OPERASIONAL
dr. Akbar Kurniawan,MKes
NIK. 11.137
5. Seksi rekam medis

Anda mungkin juga menyukai