Situasi-situasi dimana pengamatan perorangan dianggap kurang cukup untuk menetapkan hubungan antara
paparan dengan penyakit dapat disebabkan oleh factor –faktor berikut :
Masa laten yang panjang antara eksposure dengan penyakit
Frekwensi paparan factor resiko yang tidak teratur
Insiden penyakit yang rendah
Resiko paparan yang kecil
Penyebab penyakit yang multikompleks
1. Faktor Resiko
Dikenal beberapa macam factor resiko menurut segi dari mana factor resiko itu diamati .
> Menurut dapat tidaknya resiko itu diubah,dikenal :
a. Unchangeable risk factors :mis.faktor umum genetic
b. Changeable risk factors :mis.kebiasaan merokok atau latihan olahraga.
Perlunya dikembangkan konsep factor resiko ini dalam epidemiologi PTM berkaitan dengan beberapa alasan
seperti :
Tidak jelasnya kausa PTM dan ketidakjelasannya dalam hal non mikroorganisme.
Menonjolnya penerapan konsep multikausal pada PTM.
Kemungkinan adanya penambahan atau interaksi antar resiko.
Perkembangan metodologik telah member kemampuan untuk mampu mengukur besarnya factor
resiko.
Perlunya factor diketahui dalam terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal-hal berikut ini :
Prediksi : untuk meramalkan kejadiaan penyakit .Mis. perokok berat mempunyai kemungkinan 10 kali
untuk kanker paru daripada bukan perokok.
Penyebab : kejelasan/beratnya factor resiko dapat mengangkatnya menjadi factor penyebab,setelah
menghapuskan pengaruh dan factor pengganggu (confounding factor).
Diagnosis : membantu proses diagnosis.
Prevensi : jika satu factor resiko juga sebagai penyebab,pengulangan dapat digunakan untuk
pencegahan penyakit meskipun mekanisme sudah diketahui atau tidak.
Ada berbagai macam factor resiko,mulai yang jelas berupa zat-zat karsinogenik untuk kanker sampai
gaya hidup/kebiasaan yang sulit diidentifikasi.
Gizi merupakan salah satu factor resiko penting. Salah satu hal yang dikaitkan dengan gizi adalah
tentang serat yang dikandung oleh makanan.
Kekurangan serat pada makanan akan dapat berkaitan dengan terjadinya berbagai penyakit spt
PJK,diare,hemorrhoid,kanker kolon dan divertikuler usus beasr.
Besarnya peranan factor resiko dapat dilakukan dengan menghitung besarnya resiko relative atau odds
ratio.
Perhitungan ini berdasarkan perbedaan rate antara insiden populasi yang terpapar dengan yang tidak
terpapar.
Perhitungan risk ini dikaitkan dengan jenis-jenis metode penelitian epidemiologi dan frekwensi
penyakit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa prognosis menunjukkan berapa besar kemungkinan mati akibat
dari keadaan sakit.
Sedangkan resiko adalah berapa besar kemungkinan sakit dari seorang yang sehat.
2. Upaya Pencegahan
Tingkat-Tingkat Pencegahan
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan tetap juga berlaku dalam PTM. Dikenal
juga keempat tingkat pencegahan spt berikut ini :
> Pencegahan khusus,mis :
- Pencegahan keterpaparan
- Pemberian kemopreventif