Anda di halaman 1dari 13

Perhitungan Asosiasi Dalam

Epidemiologi
Dosen Pengampu :
Dr. Masrizal Dt. Mangguang, SKM, M.Biomed
1. Yulia Putri 1811216018
2. Suci Dwi Setiawati 1811211025
ANGGOTA 3. Silvia Maharani Wineti 2011212041
KELOMPOK 5 4. Fayza Afrionita 2011212031
5. Dyki Gymnasdian 2011211026
6. Nolanda Anisa Putri 2011213035
7. Muhammad Fakhraihansyah 2011213023
• Konsep Dasar Faktor Risiko
• Definisi Faktor Risiko
Outline :
• Perhitungan Ukuran Risiko
1. Konsep Dasar dan Definisi Faktor Risiko
Risk Factor atau Faktor Resiko adalah hal-hal atau variabel yang
terkait dengan peningkatan suatu resiko dalam hal ini penyakit
tertentu. Faktor resiko di sebut juga faktor penentu, yaitu
menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang sehat
menjadi sakit. Faktor penentu kadang-kadang juga terkait dengan
peningkatan dan penurunan resiko terserang sutu penyakit. Faktor
resiko adalah salah satu bagian dari ilmu Epidemiologi pada
penyakit menular di sebut etiologi sedangkan pada penyakit tidak
menular di sebut faktor resiko. Faktor resiko merupakan
karakteristik, kebiasaan, tanda atau gejala yang tampak pada
seseorang atau populasi sebelum terserang suatu penyakit.
Namun secara keilmuan, faktor resiko memiliki definisi tersendiri,
yaitu karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit
yang diderita individu yang mana secara statistic berhubungan
dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa
individu lain pada suatu kelompok masyarakat).
Jenis-jenis Faktor Risiko
Jenis-jenis faktor risiko dapat dilihat dari 2 hal yaitu :

1. Menurut dapat tidaknya risiko itu diubah:


• Unchangeable risk factors : faktor risiko tidak dapat berubah,
misalnya umur dan genetik.
• Changeable risk factors : faktor risiko yang dapat berubah,
misalnya merokok dan olahraga.- Faktor risiko mayor dan minor

2. Menurut kestabilan Peranan Faktor Risiko :


• Suspected risk factors : faktor risiko yang dicurigai, yakni
faktor-faktor yang belum mendapat dukungan sepenuhnya dari
hasil- hasil penelitian.Misalnya, rokok sebagai penyebab kanker
leher rahim.
• Established risk factors : faktor risiko yang telah ditegakkan,
yakni faktor risiko yang telah mendapat dukungan
ilmiah/penelitian.Misalnya, rokok sebagai faktor risiko
terjadinya kanker paru.
Konsep Faktor Risiko dalam EPTM berkaitan dengan
beberapa alasan berikut :
1. Tidak jelasnya kausa PTM dan ketidakjelasannya dalam
hal non-mikroorganisme.
2. Menonjolnya penerapan konsep multikausal pada PTM.
3. Kemungkinan adanya penambahan atau interaksi antar
risiko.
4. Perkembangan metodologik telah memberi kemampuan
untuk mampu mengukur besarnya faktor risiko.
1. Kriteria Faktor Risiko
• Menyebabkan dampak yang besar terhadap mortalitas dan
morbiditas.
• Mempunyai bukti bahwa faktor risiko dapat dimodifikasi dengan
efektif oleh program prevensi primer.
• Memiliki validitas pengukuran yang tinggi.
• Dapat diaplikasikan baik di negara maju maupun di negara
berkembang sehingga menjamin komparabilitas.
• Memenuhi standar etika pengukuran dan teknologi tepat guna.
2. Identifikasi Faktor Risiko
• Prediksi : untuk meramalkan penyakit. Misalnya perokok berat
mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada
bukan perokok
• Penyebab : kejelasan/ beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya
menjadi faktor penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dan
faktor pengganggu (confounding).
• Diagnosis : membantu proses diagnosis
• Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab,
pengulangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit
meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak.
3. Kegunaan Faktor Risiko
Pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini
penyakit tidak menular. Misalnya :
• Untuk memprediksi, meramalkan kejadian penyakit, misalnya perokok berat
mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan
perokok.
• Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko
dapat menjadikannya sebagai factor penyebab, tentunya setelah
menghilangkan pengaruh dan factor pengganggu sehingga factor resiko itu
adalah factor penyebab utama dari suatu penyakit menular. Inilah Ciri khas
dari Ilmu Epidemiologi mencari sebab-musebab (bc. Inferensi Epidemiologi)
bukan sebab-akibat sebagaimana ilmu-ilmu yang lain menekankan sebab-
akibat.
• Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose
Perhitungan Ukuran Risiko
 
Rasio odds (Odds ratio = OR)
Dalam statistik odds adalah peluang terjadinya suau kejadian
dibandingkan peluang tidak terjadinya. Sebagai contoh dalam
100 kelahiran, probabilitas bayi yang dilahirkan adalah laki-
laki sebesar 51% sedangkan probabilitas bayi yangdilahirkan
adalah perempuan sebesar 49%. Odds bayi yang dilahirkan
adalah laki-laki yaitu 51/49 = 1,04
Rumus dari OR adalah: OR =
P = Probabilitas bahwa kejadian terjadi
1-P = Probabilitas suatu kejadian tidak terjadi
Relative
  Risk ( RR)
Risiko relatif atau risk ratio (RR) adalah perbandingan atau rasio angka
insidensi kelompok yang terpajan faktor tertentu terhadap angka
insidensi kelompok yang tidak terpajan faktor tertentu. Secara skematis
dapat dituliskan sebagai berikut
Rumus RR : RR =
 
Prevalence Ratio (PR)
Prevalence ratio merupakan rasio dari proporsi orang yang sakit
terhadap proporsi orang yang terpapar.
Rumus PR : PR =
Prevalens Odds Ratio (POR)
Prevalensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita lama dan
baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka prevalensi digunakan jumlah
seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau
penduduk dengan resiko(Population at Pisk). Odds Patio (OP) adalah ukuran
asosiasi paparan (factor risiko) dengan kejadian penyakit ; dihitung dari angka
kejadian penyakit pada kelompok beresiko atau terpapar faktor risiko
dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak beresiko atau
tidak terpapar faktor risiko. Odds ratio juga hanya boleh dilakukan pada
penelitian dengan pendekatan case control. sedangkan untuk penelitian
dengan pendekatan kohod, maka disebut relative risk dan dengan desain
penelitian cross sectional maka ukuran asosiasi yang digunakan adalah
Prevalens Odds Ratio (POR). Prevalens Odds Ratio (POR) dinyatakan dengan
odd penyakit pada kelompok terpapar dibagi dengan odd penyakit pada
kelompok tak terpapar.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai