Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Dosen Pengampu : Dr. apt. Prih Sarnianto, M. Sc `

Nama : Revina Panduwinata


NPM : 5423220040

PROGRAM MAGISTER FARMASI


UNIVERSITAS PANCASILA
2023
1. Apa yang dimaksud dengan Risk Estimate ?
Jawab :
Risk estimate dalam epidemiologi merujuk pada perkiraan atau estimasi dari tingkat
risiko terjadinya suatu penyakit atau kejadian kesehatan tertentu dalam suatu populasi. Ini
adalah angka atau ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemungkinan seseorang atau sekelompok orang dalam populasi untuk terkena penyakit atau
kejadian kesehatan tertentu.

2. Apa yang dimaksud Potential bias and confounding are major issues to be considered?
Jawab :
Bias penelitian adalah teknik di mana peneliti yang melakukan eksperimen memodifikasi
temuan untuk menyajikan konsekuensi tertentu. Hal ini sering dikenal sebagai bias
eksperimen. Bias adalah karakteristik teknik penelitian yang membuatnya mengandalkan
pengalaman dan penilaian dari pada analisis data. Yang paling penting untuk diketahui
tentang bias adalah bahwa hal itu tidak dapat dihindari di banyak bidang. Memahami dan
mengurangi efek dari pandangan yang bias merupakan bagian penting dari setiap proses
perencanaan penelitian. Bias berkaitan dengan sumber kesalahan sistematis yang perlu
dipertimbangkan. Mengapa? Validitas internal suatu penelitian sangat bergantung pada
sejauh mana bias telah diperhitungkan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengurangi dampaknya. Dalam penelitian berkualitas buruk, bias mungkin menjadi alasan
utama mengapa hasilnya “signifikan” secara statistik! Bias mungkin menghalangi upaya
menemukan efek yang sebenarnya; hal ini dapat menyebabkan perkiraan yang tidak akurat
(meremehkan atau melebih-lebihkan) hubungan sebenarnya antara paparan dan suatu hasil.
Pengujian signifikansi itu sendiri tidak memperhitungkan faktor-faktor yang mungkin
membiaskan hasil penelitian. Bias dapat dibagi menjadi tiga kategori umum yaitu bias
seleksi, bias informasi, dan bisa membingungkan.
Perancu sering disebut sebagai “pencampuran efek” dimana efek dari paparan yang
diteliti pada hasil tertentu dicampur dengan efek dari faktor tambahan (atau serangkaian
faktor) yang mengakibatkan distorsi dari hasil yang sebenarnya. hubungan. Dalam uji klinis,
hal ini dapat terjadi ketika distribusi faktor prognostik yang diketahui berbeda antar
kelompok yang dibandingkan. Faktor perancu mungkin menutupi hubungan yang
sebenarnya atau, yang lebih umum, menunjukkan hubungan palsu antara pengobatan dan
hasil ketika tidak ada hubungan nyata di antara keduanya. Adanya variabel perancu dalam
penelitian membuat sulit untuk menetapkan hubungan sebab akibat yang jelas antara
pengobatan dan hasil kecuali metode yang tepat digunakan untuk menyesuaikan efek
perancu tersebut (lebih lanjut tentang ini di bawah). Variabel perancu adalah variabel yang
mungkin bersaing dengan paparan yang diminati (misalnya pengobatan) dalam menjelaskan
hasil peneltian.

3. Apa yang dimaksud dengan Absolute Risk (Incidence, Prevalence) ?


Jawab :

Absolute risk adalah salah satu metrik penting dalam epidemiologi karena memberikan
informasi konkret tentang seberapa besar risiko individu atau populasi terkena suatu
penyakit atau kejadian kesehatan tertentu. Ini berbeda dengan relative risk (risiko relatif),
yang membandingkan risiko antara dua kelompok yang berbeda, seperti kelompok yang
terpapar dengan yang tidak terpapar terhadap suatu faktor risiko. Incidensi dan prevalensi
adalah dua konsep kunci dalam epidemiologi yang digunakan untuk mengukur dan
memahami masalah kesehatan dalam populasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
keduanya:
A. Incidensi:
o Incidensi adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan seberapa sering
kasus baru dari suatu penyakit atau kejadian kesehatan tertentu muncul dalam
suatu populasi selama periode waktu tertentu (biasanya per tahun).
o Ini mencerminkan laju kemunculan baru dari penyakit atau kejadian dalam
populasi dan mengukur risiko individu untuk mengembangkan kondisi tersebut.
o Formula umum untuk menghitung incidensi adalah: (Jumlah kasus baru selama
periode waktu tertentu) / (Jumlah populasi awal pada awal periode waktu
tersebut).
o Incidensi dapat dibagi menjadi dua jenis utama: incidensi kumulatif (cumulative
incidence) dan incidensi insidens (incidence rate).
B. Prevalensi:
o Prevalensi adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan sejauh mana
penyakit atau kejadian kesehatan tertentu ada dalam suatu populasi pada suatu
titik waktu tertentu.
o Ini mencerminkan jumlah kasus penyakit yang ada pada saat tertentu dalam
populasi yang dianalisis.
o Formula umum untuk menghitung prevalensi adalah: (Jumlah kasus yang ada
pada titik waktu tertentu) / (Jumlah total populasi pada titik waktu tersebut).
o Prevalensi dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti insiden
(jumlah kasus baru), durasi penyakit, penyembuhan, dan faktor-faktor lainnya.
Jadi, perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa incidensi mengukur kasus baru
yang muncul dalam populasi selama periode waktu tertentu, sementara prevalensi mengukur
sejauh mana kasus penyakit ada dalam populasi pada suatu titik waktu tertentu. Keduanya
digunakan bersama-sama dalam epidemiologi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
lengkap tentang masalah kesehatan dalam populasi.

4. Apa yang dimaksud dengan Relative Risk (RR) or odd ratio (OR) ?
Jawab :

Relative Risk (RR) atau Risiko Relatif dalam epidemiologi adalah salah satu ukuran
statistik yang digunakan untuk membandingkan risiko terkena suatu penyakit atau kejadian
kesehatan antara dua kelompok yang berbeda. Biasanya, salah satu kelompok telah terpapar
atau terpapar oleh suatu faktor risiko tertentu, sementara kelompok lainnya tidak terpapar
atau terpapar oleh faktor risiko tersebut dalam tingkat yang lebih rendah. Risiko relatif (RR)
mengukur sejauh mana risiko terkena penyakit atau kejadian tertentu meningkat atau
berkurang dalam kelompok yang terpapar dibandingkan dengan kelompok yang tidak
terpapar. RR dapat digunakan untuk memahami sejauh mana faktor risiko tertentu
berkontribusi terhadap risiko penyakit atau kejadian. Risiko Relatif penting dalam
epidemiologi karena membantu ilmuwan dan peneliti mengidentifikasi dan mengukur
hubungan antara faktor risiko tertentu dan penyakit atau kejadian kesehatan, yang pada
gilirannya dapat membantu dalam perencanaan intervensi dan strategi pencegahan.
Odds Ratio (OR) atau Rasio Odds dalam epidemiologi adalah ukuran statistik yang
digunakan untuk membandingkan peluang (odds) terjadinya suatu kejadian atau penyakit
pada dua kelompok yang berbeda. Ini sering digunakan dalam studi kasus kontrol atau
penelitian retrospektif untuk mengevaluasi hubungan antara faktor risiko tertentu dan
penyakit atau kejadian kesehatan tertentu. Odds Ratio dihitung dengan menggunakan tabel
kontingensi yang mencantumkan jumlah individu dalam dua kelompok (kelompok yang
terkena penyakit dan kelompok yang tidak terkena penyakit) dan apakah mereka memiliki
atau tidak memiliki faktor risiko tertentu. Odds Ratio adalah alat statistik yang berguna
dalam penelitian epidemiologi karena memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi
hubungan antara faktor risiko tertentu dan penyakit atau kejadian kesehatan, terutama dalam
kasus-kasus di mana tidak mungkin atau tidak praktis untuk melakukan penelitian prospektif
jangka panjang.

5. Apa yang dimaksud Attributable risk (AR) and/or Attributable Fraction (AF)
Jawab :
Attributable Fraction (AF) atau Fraksi yang dapat didistribusikan dalam epidemiologi
adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kasus penyakit dalam
suatu populasi dapat diatribusikan atau disebabkan oleh suatu faktor risiko tertentu. Ini
membantu dalam menentukan kontribusi faktor risiko terhadap penyakit dalam populasi
tersebut. Attributable Fraction biasanya dibagi menjadi dua kategori:
1. Attributable Fraction in the Exposed (AFE): Ini mengukur sejauh mana kasus penyakit
dalam kelompok yang terpapar oleh faktor risiko tertentu dapat diatribusikan kepada
faktor risiko tersebut. Formula umumnya adalah:

IR adalah insidensi (laju kejadian) penyakit dalam kelompok yang terpapar (exposed)
dan kelompok yang tidak terpapar (unexposed). AFE memberikan perkiraan proporsi
kasus penyakit yang dapat dihindari jika faktor risiko tersebut dihilangkan.

2. Attributable Fraction in the Population (AFP): Ini mengukur sejauh mana kasus penyakit
dalam populasi keseluruhan dapat diatribusikan kepada faktor risiko tertentu. Formula
umumnya adalah:

P adalah proporsi populasi dalam kelompok yang terpapar, kelompok yang tidak
terpapar, atau populasi keseluruhan.
Attributable Fraction penting dalam epidemiologi karena membantu mengidentifikasi
faktor risiko yang memiliki dampak signifikan pada penyakit dalam populasi. Hal ini dapat
membantu pembuat kebijakan kesehatan dalam merancang strategi pencegahan yang efektif
untuk mengurangi insidensi penyakit atau kejadian kesehatan tertentu. Dengan mengetahui
berapa banyak kasus penyakit yang dapat diatribusikan kepada suatu faktor risiko, upaya
pencegahan dapat difokuskan dengan lebih baik pada faktor-faktor risiko yang paling
berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai