Disusun Oleh :
LISA PRIHASTARI (1406505140)
TERPAPAR A B (A+B)
(EXPOSURE +)
TIDAK C D (C+D)
TERPAPAR
(EXPOSURE -)
TOTAL
Maka kemungkinan yang dapat terjadi dari tabel hubungan penyakit dan
paparan pada studi cross sectional diatas adalah :
1. D+E+ yaitu terdapat subyek yang mengalami kelainan atau penyakit
dan terkena paparan yang diteliti
2. D+E-,yaitu terdapat subyek yang mengalami kelainan atau penyakit,
namun tidak terkena paparan yang diteliti
3. D-E+, yaitu subyek tidak mengalami kelainan atau penyakit, meskipun
ia terkena paparan
4. D-E-, yaitu subyek tidak mengalami kelaian atau penyakit dan juga
tidak terkena paparan
Prevalens 1
= a / (a+b) = 50 / 250
= 20%
adalah proporsi SARIAWAN diantara orang-orang yang dirawat
orthodonti
Prevalens 2
= c / (c+d) = 50 / 750
= 6,7%
adalah proporsi SARIAWAN diantara orang-orang yang tidak dirawat
ortho
(Po) = a/ a+b
(P1) = c/ c+d
Rasio Prevalence = Po / P1
P = (P1 + P2)/2
5. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan prevalence dan Asosiasi.
Analisis hubungan atau perbedaan prevalens antar kelompok yang
diteliti dilakukan setelah dilakukan validasi dan pengelompokan data.
Analisis ini dapat berupa suatu uji hipotesis ataupun analisis untuk
memperoleh resiko relatif. Yang dimaksud dengan resiko relative pada
studi cross-sectional adalah perbandingan antara prevalens penyakit
(efek) padakelompok dengan resiko, dengan prevalens efek pada
kelompok tanpa resiko. Pada studi cross sectional ini, resiko relative
yang diperoleh bukan resiko relatif murni. Resiko relatif yang murni
hanya dapat diperoleh dengan penelitian kohort, dengan
membandingkan insidens penyakit pada kelompok dengan resiko
dengan insidens penyakit pada kelompok tanpa resiko. Estimasi resiko
relatif dinyatakan dengan rasio prevalens (RP), yakni perbandingan
antara jumlah subyek dengan penyakit (lama dan baru) pada satu saat
dengan seluruh subyek yang ada.
Rasio prevalens harus selalu disertai dengan interval kepercayaan
(confidence interval) yang dikehendaki, missal interval kepercayaan
95%. Interval kepercayaan menunjukkan rentang rasio prevalens yang
diperoleh pada populasi terjangkau bila sampling dilakukan berulang-
ulang dengan cara yang sama. Cara penghitungan interval
kepercayaan untuk rasio prevalens dapat menggunakan dengan
program statistika.
Interpretasi hasil
PENELITI :
ARYMBI PUJIASTUTY/ MAGISTER FKG UI 2012
DESAIN PENELITIAN :
• Uji Diagnostik dengan Pendekatan Cross Sectional
POPULASI PENELITIAN
• Populasi Target : Anak Usia dibawah atau sama dengan 71 bulan
(<6th)
ALUR PENELITIAN
• Studi pendahuluan à Izin penelitian+posko Pen+rekruitmen
kaderà Pelatihan dan kalibrasià Rekruitmen sampelà Informed
consentà Oral examinationà Pencatatan +pengumpulan dataà
Analisis dataàlaporan
IDENTIFIKASI VARIABEL
• Variabel BEBAS : Penilaian ECC dg Indeks PUFA/pufa oleh kader
posyandu dan dokter gigi (Reference Standart)
• Variabel TERIKAT : Efektivitas Penilaian ECC dengan indeks
PUFA/pufa oleh kader Posyandu