Anda di halaman 1dari 4

Ruang Lingkup Epidemiologi

A. Epidemilogi Penyakit Menular


Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh sebuah agen biologi seperti virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebakan karena
faktor fisik, seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan. Penularan penyakit ini dapat
ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan atau minum
bekas penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll.
Faktor yang memegang peranan penting :
- Faktor penyebab atau agen
- Sumber penularan
- Cara penularannya
Tiga sifat utama aspek penularan penyakit dari orang ke orang
a. Waktu (Generation Time)
Yaitu waktu masuknya unsure penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan
penyakit tersebut untuk menularkan kepada host lain
b. Kekebalan kelompok (imunitas)
Yaitu tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu
terhadap serangan maupun penyebaran penyakit menular
c. Angka serangan (attack rate)
Yaitu sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan waktu tertentu
di suatu kelompok
B. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit
yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis
atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola
hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat fisik, penuaan/usia, dan
gangguan kejiwaan.
PTM mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
a. Penularan tidak melalui rantai penularan tertentu
b. Masa inkubasi yang panjang dan laten
c. Penyakit berlangsung lama
d. Sulit untuk didiagnosa
e. Biaya pencegahan dan pengobatannya yang cukup tinggi
f. Mempunyai variasi yang cukup luas
g. Multifaktor
C. Epidemiologi Klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan
oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/ dokter tentang cara
pendekatan masalah melalui disilin ilmu epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi
klinik sehari-hari, para petugas medis terutama para dokter sering menggunakan
prinsip=prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual. Mereka lebih
berorientasi pada penyebab dan cara mengatasinya terhadap kasus secara individu dan
biasanya tidak tertarik unutk mengetahui serta menganalisis sumber penyakit, cara
penularan dan sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh dari
para klinisi tersebut, merupakan data informasi yng sanat berguna dalam analisis
epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa epidemiologi bukanlah terbatas pada data
dan informasi saja tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang memeliki metode
pendekatan serta penerapannya secara khusus
D. Epidemiologi Kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang menggunakan sistem
pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan
demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi
kependudukan tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk
secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam
masyarakat tetapi juga sangat berperan dalam berbagai aspek kependudukan serta
keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya dengan masyarakat
seperti pendidikan, kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan
dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini peranan epidemiologi
kependudukan sangat penting untuk digunakan sebagai dasar dalam/ mengambil kebijakn
dan dalam menyusun perencanaan yang baik. Juga sedang dikembangkan epidemiologi
system reproduksi yang erat kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dan
kependudukan.
E. Epidemiologi Pengolahan Pelayanan Kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu system pendekatan manajemen dalam
menganalis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu maslah serta penyusunan
pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu. Sisem pendekatan
epidemiologi dalam perencanaan kesehatan cukup banyak digunakan oleh para perencana
kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi, penetuan prioritas maupun dalam bentuk
penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat umum maupun dengan sasaran
khusus.
F. Epidemiologi Lingkungan Kesehatan Kerja
Bentuk ini (occupational and enviromental epidemiolgy) merupakan salah satu
bagian epidemiologi yang memperlajari serta menganalisi keadaan kesehatan tenaga
kerja akbita pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik,
kimiawi, biologis, maupun sosial budaya serta kebiasaan hidup para pekerja. Bentuk ini
sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan pekerja serta untuk menilai keadaan dan
lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja.
Epidemiologi kerja mengkaji faktor-faktor lingkungan di tempat kerja. Faktor-
faktorlingkungan yang dapat disebabkan oleh kontribusi terhadap penyakit
diklasifikasikan:
a. Faktor-faktor psikologis : stress, jadwal kerja, hubungan antar manusia
b. Faktor-faktor fisik : kebiasaan, iklim, beban kerja, pencahayaan, radiasi, ergonomic
G. Epidemiologi Perilaku
Perilaku manusia merupakan salah satu faktor yang banyak memegang peranan
dalam menentukan derajat kesehatan suatu masyarakat. Bahkan menurut Bloom, faktor
perilaku memberikan konstribusi terbesar dalam menentukan status kesehatan individu
maupun masyarakat. Mengingat bahwa faktor penyebab penyakit lebih bersifat kompleks
sehingga dalam epidemiologi. Kita lebih banyak melakukan pendekatan faktor resiko,
maka faktor perilaku individu maupun masyarakat, seperti kebiasaan hidup sehat inidvidu
dan kepercayaan masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan,
banyak memberikan nilai resiko yang sering muncul dalam analisis epidemiologi tentang
kejadian penyakit dalam masyarakat. Bahkan perilaku sangat erat hubungannya dengan
umur dan jenis kelamin, suku ras, pekerjaan, status sosial dan ekonomi serta berbagai
aspek kehidupan lainnya.
H. Epidemiologi Gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi masyarakat di mana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup
masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi gizi bertujuan
untuk menganalisis berbagai factor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah
gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan
kehidupan social masyarakat. Penanggulangan maslah gizi masyarakat yang disertai
dengan surveilans gizi lebih mengarah kepad penanggulangan berbagai faktor yang
berkaitan erat dengan timbulnya masalah tersebut dalam masyarakat dan tidak hanya
terbatas pada sasaran individu atau lingkungan kerja saja.

Sumber :
Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Noor, Prof. Dr. Nur Nasry, 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai