0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
203 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai ruang lingkup epidemiologi, mulai dari epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, epidemiologi klinik, epidemiologi kependudukan, epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan, epidemiologi lingkungan kerja, epidemiologi perilaku, hingga epidemiologi gizi. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan cakupan setiap bidang epidemiologi tersebut beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas berbagai ruang lingkup epidemiologi, mulai dari epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, epidemiologi klinik, epidemiologi kependudukan, epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan, epidemiologi lingkungan kerja, epidemiologi perilaku, hingga epidemiologi gizi. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan cakupan setiap bidang epidemiologi tersebut beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas berbagai ruang lingkup epidemiologi, mulai dari epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, epidemiologi klinik, epidemiologi kependudukan, epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan, epidemiologi lingkungan kerja, epidemiologi perilaku, hingga epidemiologi gizi. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan cakupan setiap bidang epidemiologi tersebut beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebakan karena faktor fisik, seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan. Penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan atau minum bekas penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll. Faktor yang memegang peranan penting : - Faktor penyebab atau agen - Sumber penularan - Cara penularannya Tiga sifat utama aspek penularan penyakit dari orang ke orang a. Waktu (Generation Time) Yaitu waktu masuknya unsure penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada host lain b. Kekebalan kelompok (imunitas) Yaitu tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan maupun penyebaran penyakit menular c. Angka serangan (attack rate) Yaitu sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan waktu tertentu di suatu kelompok B. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat fisik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. PTM mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya : a. Penularan tidak melalui rantai penularan tertentu b. Masa inkubasi yang panjang dan laten c. Penyakit berlangsung lama d. Sulit untuk didiagnosa e. Biaya pencegahan dan pengobatannya yang cukup tinggi f. Mempunyai variasi yang cukup luas g. Multifaktor C. Epidemiologi Klinik Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/ dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disilin ilmu epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari, para petugas medis terutama para dokter sering menggunakan prinsip=prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual. Mereka lebih berorientasi pada penyebab dan cara mengatasinya terhadap kasus secara individu dan biasanya tidak tertarik unutk mengetahui serta menganalisis sumber penyakit, cara penularan dan sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai hasil yang diperoleh dari para klinisi tersebut, merupakan data informasi yng sanat berguna dalam analisis epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa epidemiologi bukanlah terbatas pada data dan informasi saja tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang memeliki metode pendekatan serta penerapannya secara khusus D. Epidemiologi Kependudukan Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiolgi yang menggunakan sistem pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat berperan dalam berbagai aspek kependudukan serta keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa, yang erat hubungannya dengan masyarakat seperti pendidikan, kesejahteraan rakyat, kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan dengan keadaan serta sifat populasi yang dilayani. Dalam hal ini peranan epidemiologi kependudukan sangat penting untuk digunakan sebagai dasar dalam/ mengambil kebijakn dan dalam menyusun perencanaan yang baik. Juga sedang dikembangkan epidemiologi system reproduksi yang erat kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dan kependudukan. E. Epidemiologi Pengolahan Pelayanan Kesehatan Bentuk ini merupakan salah satu system pendekatan manajemen dalam menganalis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu maslah serta penyusunan pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu. Sisem pendekatan epidemiologi dalam perencanaan kesehatan cukup banyak digunakan oleh para perencana kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi, penetuan prioritas maupun dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat umum maupun dengan sasaran khusus. F. Epidemiologi Lingkungan Kesehatan Kerja Bentuk ini (occupational and enviromental epidemiolgy) merupakan salah satu bagian epidemiologi yang memperlajari serta menganalisi keadaan kesehatan tenaga kerja akbita pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik, kimiawi, biologis, maupun sosial budaya serta kebiasaan hidup para pekerja. Bentuk ini sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan pekerja serta untuk menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja. Epidemiologi kerja mengkaji faktor-faktor lingkungan di tempat kerja. Faktor- faktorlingkungan yang dapat disebabkan oleh kontribusi terhadap penyakit diklasifikasikan: a. Faktor-faktor psikologis : stress, jadwal kerja, hubungan antar manusia b. Faktor-faktor fisik : kebiasaan, iklim, beban kerja, pencahayaan, radiasi, ergonomic G. Epidemiologi Perilaku Perilaku manusia merupakan salah satu faktor yang banyak memegang peranan dalam menentukan derajat kesehatan suatu masyarakat. Bahkan menurut Bloom, faktor perilaku memberikan konstribusi terbesar dalam menentukan status kesehatan individu maupun masyarakat. Mengingat bahwa faktor penyebab penyakit lebih bersifat kompleks sehingga dalam epidemiologi. Kita lebih banyak melakukan pendekatan faktor resiko, maka faktor perilaku individu maupun masyarakat, seperti kebiasaan hidup sehat inidvidu dan kepercayaan masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan, banyak memberikan nilai resiko yang sering muncul dalam analisis epidemiologi tentang kejadian penyakit dalam masyarakat. Bahkan perilaku sangat erat hubungannya dengan umur dan jenis kelamin, suku ras, pekerjaan, status sosial dan ekonomi serta berbagai aspek kehidupan lainnya. H. Epidemiologi Gizi Dewasa ini banyak digunakan dalm analisis masalah gizi masyarakat di mana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai factor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan social masyarakat. Penanggulangan maslah gizi masyarakat yang disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah kepad penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya masalah tersebut dalam masyarakat dan tidak hanya terbatas pada sasaran individu atau lingkungan kerja saja.
Sumber : Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Noor, Prof. Dr. Nur Nasry, 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rineka Cipta.