Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

“ EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR “

Tugas ini ditujukan untuk mata kuliah epidemiologi penyakit tidak


menular

Dosen Pengampu:

Ns. Masyithah Fadhani, M.Kep

DISUSUN:

NAMA : MIFTAHUL DEDEK


NIM : 211000413201026

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI

2022/2023
Tugas Materi Pertemuan 1: Pengantar Epidemiologi penyakit tidak
menular

1. Tentukan masing² penyakit tidak menular berdasarkan sistem organ tubuh ( minimal
3) !
2. PTM penyebab kematian terbanyak ( dunia, Indonesia, sumatera barat, Bukittinggi)
berapa persen ?
3. Kenapa faktor resiko PTM tidak bisa di ketahui secara keseluruhan ? Dan kenapa
satu faktor resiko dapat menimbulkan penyakit yg berbeda?
4. Kenapa pencegahan PTM di tujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi?

1. PENYAKIT TIDAK MENULAR BERDASARKAN SISTEM ORGAN TUBUH :


 Penyakit keganasan (misalnya: Kanker).

Penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya
sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan
dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel kanker bersifat ganas
dan dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut.

 Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik.

Gangguan metabolik adalah kelainan dalam proses metabolisme tubuh.


Metabolisme itu sendiri adalah proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi
energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ketika seseorang mengalami gangguan metabolik, proses metabolisme di dalam


tubuhnya terganggu. Akibatnya, produksi energi yang dibutuhkan untuk
menjalankan berbagai fungsi tubuh juga mengalami gangguan.

Nutrisi yang merupakan sumber energi atau kalori adalah karbohidrat atau gula,
protein, dan lemak. Jadi, gangguan metabolik adalah semua penyakit yang
menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Salah satu contoh penyakit metabolik yang paling terkenal adalah diabetes.

 Penyakit sistem saraf.

Stroke merupakan salah satu penyakit sistem saraf ,Stroke merupakan salah satu
penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk di
Indonesia. Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya pasokan darah ke otak
akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

 Penyakit sistem pernapasan.

Penyakit pernapasan manusia merupakan infeksi yang memengaruhi saluran


udara dan struktur lain dari organ paru-paru. Jenis penyakit pernapasan yang
paling umum, seperti infeksi paru- paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK),
asma, penyakit paru-paru akibat kerja dan hipertensi pulmonal.
 Penyakit sistem sirkulasi.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit
yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang
disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah
berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme.

 Penyakit mata dan adnexa.

Tingkat masuk rumah sakit untuk penyakit mata dan adneksa meningkat sebesar
73,8% [dari 7,48 (95% CI 7,45–7,50) pada tahun 1999 menjadi 13,00 (95% CI
12,97–13,02) pada tahun 2019 per 1000 orang, uji tren, p <0,001] . Penyebab
rawat inap terbanyak untuk penyakit mata dan adneksa adalah kelainan lensa
(62,3%), diikuti kelainan koroid dan retina (14,2%), diikuti kelainan kelopak
mata, sistem lakrimal dan orbit (11,5%). ). Tingkat rawat inap di antara laki-laki
meningkat sebesar 91,2% [dari 6,19 (95% CI 6,16–6,22) pada tahun 1999
menjadi 11,83 (95% CI 11,80–11,87) pada tahun 2019 per 1000 orang]. Tingkat
masuk rumah sakit di antara perempuan meningkat kurang tajam sebesar 63,2%
[dari 8,71 (95% CI 8,68–8,75) pada tahun 1999 menjadi 14,22 (95% CI 14,18–
14,26) pada tahun 2019 per 1000 orang].

 Penyakit telinga dan mastoid.

Mastoiditis adalah salah satu jenis infeksi telinga yang terjadi pada tonjolan
tulang di belakang telinga (tulang mastoid). Penyakit ini dapat menghancurkan
tulang dan menyebabkan gangguan pendengaran. Tulang mastoid adalah tulang
yang terdiri dari rongga-rongga udara dan bertekstur lunak.

 Penyakit kulit dan jaringan subkutaneus.

Infeksi di bawah permukaan kulit yang disebut dengan faeohipomikosis subkutan


pada tangan ataupun tungkai lebih sering terjadi daripada infeksi pada organ
lainnya. Penampakan gejala biasanya berupa benjolan atau pembengkakan di
bawah kulit yang muncul setelah jamur masuk ke dalam kulit karena luka yang
terkontaminasi jamur dari kontak dengan tanah, duri, atau serpihan kayu.
Diagnosis cukup sulit ditegakkan, perlu pemeriksaan histopatologi dan biakan
jamur untuk memastikannya.

 Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan penyambung.

Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf,
serta tulang dan persendian. Sistem ini memainkan peran penting dalam gerakan
tubuh. Oleh karena itu, ketika sistem muskuloskeletal terganggu maka
kemampuan bergerak dan melakukan aktivitas juga dapat terganggu.

 Penyakit sistem genitourinaria.

Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, bulibuli,
ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin .

 Penyakit gangguan mental dan perilaku.


Mental illness (mental disorder), disebut juga dengan gangguan mental atau
jiwa, adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku,
suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau
berlangsung dalam waktu yang lama (kronis).

 Penyakit kelainan darah dan gangguan pembentukan organ darah.

Kelainan-kelainan pada Darah misalnya Gangguan pada Sel Darah Merah,


Anemia, Anemia defisiensi zat besi,Anemia karena penyakit kronis,Anemia
pernisiosa,Anemia aplastik,Anemia hemolitik autoimun,Talasemia.

2. PTM PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK (%) :


 DUNIA :

Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan angka kematian akibat penyakit tidak
menular (PTM) di dunia, lebih banyak dari penyakit menular.

“Sekitar 74 persen kematian di dunia terjadi akibat berbagai penyakit tidak


menular, dan ini ekuivalen dengan 41 juta orang meninggal di dunia setiap
tahunnya akibat penyakit tidak menular,” kata Tjandra Yoga Aditama yang
dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Penyakit tidak menular yang utama di dunia, di antaranya penyakit


kardiovaskuler, seperti serangan jantung dan stroke, berbagai jenis kanker,
penyakit paru atau respirasi kronik, seperti penyakit paru obstruktif kronik dan
asma bronkial, serta diabetes.

Tjandra mengatakan penyakit kardiovaskuler menyebabkan 17,9 juta kematian


dalam setahun di dunia, kanker 9,3 juta kematian, penyakit paru kronik 4,1 juta
kematian serta diabetes menyebabkan 2 juta kematian, termasuk juga penyakit
ginjal yang berhubungan dengan diabetes.

 INDONESIA :

BErdasarkan hasil data World Health Assembly, 73% kematian di Indonesia


disebabkan oleh kelompok penyakit tidak menular ( PTM ) seperti hipertensi,
jantung, diabetes, stroke dan kanker. Ironisnya, 80 persen PTM disebabkan oleh
gaya hidup yang sejatinya dapat dicegah.

Salah satu, faktor resiko PTM yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah
hipertensi. Sekitar 52,7 persen penduduk Indonesia mengonsumsi natrium lebih
2000 mg/hari atau melebihi batas yang dianjurkan.

 SUMATERA BARAT :

 BUKITTINGGI :

Data profil Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2020 menunjukkan bahwa
penyakit tidak Menular termasuk dalam 10 penyakit terbanyak yaitu Hipertensi
(22,55%), Diabetes Melitus (10,02%) Dan Gastritis (6,14%).
3. FAKTOR RESIKO PTM TIDAK DAPAT DIKETAHUI SECARA KESELURUHAN:

Kenapa faktor resiko PTM tidak dapat diketahui secara keseluruhan?Karena satu
faktor risiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda penyakit tidak
menular berhubungan dengan genetic, lingkungan, dan yang paling penting adalah
gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, pola diet yang buruk, dan kurangnya
aktifitas.

SATU FAKTOR RESIKO DAPAT MENIMBULKAN BANYAK PENYAKIT! YANG


BERBEDA :

Kenapa satu faktor risiko dapat menimbulkan penyakit yang berbeda? Karena pola
hidup modern telah mengubah sikap dan perilaku manusia, termasuk pola makan,
merokok, konsumsi alkohol serta obat-obatan sebagai gaya hidup sehingga penderita
penyakit degeneratif (penyakit karena penurunan fungsi organ tubuh) semakin
meningkat dan mengancam kehidupan.

4. PENCEGAHAN PTM DITUJUKAN KEPADA FAKTOR RESIKO YANG TELAH


DIIDENTIFIKASI:

pencegahan PTM di tujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi karena,

Anda mungkin juga menyukai