DAN PENYUSUNAN
PROFIL DESA
Enike Dwi Kusumawati
1
PROGRAM KERJA
2
SUMBER DATA UNTUK TUJUAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN
Sensus Penduduk
Survei Penduduk Antar Sensus
Registrasi Penduduk
4
Perlu dingingat:
Siapa yang mengumpulkan datanya dan bagaimana caranya
Kapan waktu pengumpulan datanya
Apa kelebihan dan kekurangan setiap sumber data tersebut
Apa permasalahan setiap sumber data tersebut
5
SENSUS PENDUDUK
Menurut PBB, data minimal yang harus dikumpulkan
pada tiap sensus penduduk adalah:
6
Data yang dikumpulkan (sesuai kebutuhan setiap
negara), al:
1. Karakteristik sosial demografi:
- Jenis kelamin
- Umur
- Tempat lahir
- Agama
- Status perkawinan
- Tingkat pendidikan
- Pekerjaan
- Suku atau kebangsaan (kewarganegaraan)
- Bahasa, dll
7
2. Kelahiran dan Kematian:
- Anak lahir hidup
- Anak masih hidup
- Bayi lahir (sampai 12 bulan sebelum hari
sensus)
- Bayi mati (sampai 12 bulan sebelum hari
sensus), dll
3. Rumah tangga:
- Jumlah anggota keluarga
- Hubungan dengan KK
8
SURVEI PENDUDUK
Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya
sama atau hampir sama dengan data sensus.
Hanya berbeda pada jumlah orang yang
diwawancarai.
9
REGISTRASI PENDUDUK
Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya adalah:
1. Karakteristik sosial dan demografi:
- Nama (bukan variabel demografi, tetapi hanya
untuk kroscek jenis kelamin)
- Tempat tinggal (alamat)
- Jenis kelamin
- Tempat lahir
- Tanggal lahir (untuk kroscek umur)
10
- Agama
- Status perkawinan
- Tingkat pendidikan terakhir (yang ditamatkan)
- Pekerjaan
- Suku atau kebangsaan (kewarga-negaraan)
- Kemampuan baca tulis dan bahasa yang dikuasai
11
2. Rumah tangga
- Jumlah anggota keluarga
- Hubungan dengan KK
3. Migrasi
- Tempat lahir
- Tempat asal
- Tempat tujuan
12
Bentuk registrasi penduduk yang biasa
dilakukan:
1. Kartu Keluarga
2. Kartu tanda penduduk (tetap dan musiman)
3. Akta kelahiran, surat kenal lahir
4. Akta kematian
5. Akta nikah, buku nikah
6. Akta cerai, surat cerai
7. Surat pindah, Paspor
13
Kesalahan yang sering terjadi pada sensus
(juga untuk survai dan registrasi):
14
2. Kesalahan isi pelaporan (error of content)
Contoh :
- Umur (mengaku berumur lebih muda dari
usia sebenarnya, menyukai umur kelipatan
lima (5)
- kelahiran bayi (bayi baru lahir belum diberi
nama, bayi lahir dan hidup beberapa
jam/hari dikatakan sebagai bayi lahir mati)
15
- kematian bayi (sulit membedakan:
kematian bayi atau kematian balita umur
>1 tahun, kematian bayi atau lahir mati)
- jenis kelamin
- pekerjaan (mudah sekali berubah, sensus
menanyakan pekerjaan 1 minggu terakhir)
16
3. Kesalahan ketepatan pelaporan (estimation
error)
Contoh :
- Balita tapi tercatat sudah sekolah
- Laki-laki tapi tercatat pernah melahirkan
- Selisih umur anak dan orang tua kurang
dari 10 tahun, dll
17
Bagaimana cara melakukan perbaikan data
kependudukan yang salah?
18
1. Sekumpulan angka
untuk menerangkan
sesuatu, baik angka yang
belum tersusun maupun
angka–angka yang sudah
tersusun dalam suatu
daftar atau grafik.
2. Sekumpulan
cara dan aturan
tentang
pengumpulan,
3. Sekumpulan pengolahan,
angka yang analisis, serta
menjelaskan penafsiran data
sifat-sifat yang terdiri dari
data atau hasil angka-angka.
pengamatan
Menurut J. Supranto :
1. Dalam arti sempit
Statistik adalah data ringkasan
yang berbentuk angka (kwantitatif).
Pengertian:
Statistik = Data
Statistik = Ukuran Sampel (dugaan dari parameter)
Statistik = Ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data
serta penyajian data sehingga menjadi suatu
informasi yang berguna bagi pengambilan
keputusan
Statistik adalah ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk
data, yaitu tentang pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan,
penafsiran, dan penarikan
kesimpulan dari data yang
berbentuk angka-angka.
1. Data
2. Perlakuan data
Seperti
pengumpulan
dan pengolahan
3. Kesimpulan
4. Angka-angka
1. Berdasarkan cara pengolahan datanya
a. Statistik Deskriptif
b. Statistik Inferensi
atau
Statistik Induktif
Bagian dari Statistik yang
mempelajari cara pengumpulan
dan penyajian data sehingga
mudah dipahami.
Fungsi : untuk menerangkan
keadaan, gejala, atau persoalan
Ruang lingkup bahasan :
1. Distribusi Frekuensi
a. Grafik distribusi
b. Ukuran nilai pusat
c. Ukuran Dispersi
d. Kemencengan dan keruncingan
kurva
2. Angka Indeks
3. Deret waktu atau data berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana
STATISTIK INFERENSI atau
STATISTIK INDUKTIF
Statistik Sosial
Statistik Pendidikan
Statistik Ekonomi
Statistik Perusahaan
Statistik Pertanian
Statistik Kesehatan
Statistik berdasarkan bentuk
parameternya
Statistik Parametrik
Bagian statistik yang parameter
dan populasinya mengikuti suatu
distribusi tertentu, seperti
distribusi normal, dan memiliki
varian yang homogen.
Statistik non parametrik
Bagian statistik yang parameter dan
populasinya tidak mengikuti suatu
distribusi tertentu atau memiliki
distribusi yang bebas dari
persyaratan, dan variannya tidak
perlu homogen.
C. PERANAN STATISTIK
Bank Data
Alat quality kontrol
Alat analisis
Pemecahan masalah dan
pembuat keputusan
D. METODOLOGI
STATISTIK
Pemecahan masalah secara statistik
yang terdiri atas beberapa tahap.
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan data
3. Klasifikasi data
4. Penyajian data
5. Analisis data
1. Identifikasi Masalah
Merupakan tahap awal atau tahap perencanaan.
Pada tahap ini, masalah atau persoalan yang ada dipahami atau
didefinisikan secara jelas dan tepat.
Misal : Sifat permasalahan, luas permasalahan, dampak situasi,dll
2. Pengumpulan data
Data Intern :
Data yang bersangkutan
langsung dengan
permasalahan.
Data Ekstern :
Data yang hanya mendukung
permasalahan.
Data Intern dan Ekstern
dikumpulkan melalui :
Variabel Diskrit
a. Kualitatif
Berupa label/nama-nama yang digunakan untuk
mengidentifikasikan atribut suatu elemen
Skala pengukuran: Nominal atau Ordinal
Data bisa berupa numeric atau nonnumeric
Misalnya prestasi siswa sangat meningkat, biaya
sekolah sangat mahal, penyaluran BOS sangat lancar,
dsb.
DATA MENURUT SIFATNYA
b. Kuantitatif
Mengindikasikan seberapa banyak (how many/diskret
atau how much/kontinu)
Data selalu numeric
Skala pengukuran: Interval dan Rasio
Misalnya rata-rata nilai matematika siswa 80, biaya SPP
perbulan Rp 100.000,-, 99% siswa dinyatakan tamat dan
lulus, dan sebagainya
JENIS DATA MENURUT
SUMBERNYA
a. Data Internal
yaitu data yang menggambarkan
keadaan/kegiatan di dalam suatu
organisasi.
Di dalam suatu sekolah, misalnya data guru,
data keuangan, data siswa, data prestasi
siswa, dan sebagainya.
b. Data Eksternal
yaitu data yang menggambarkan
keadaan/kegiatan di luar suatu organisasi.
Bagi suatu sekolah, misalnya tingkat daya
beli masyarakat, perkembangan biaya
sekolah, permintaan (demand), dan
sebagainya.
DATA MENURUT WAKTU
PENGUMPULANNYA
a. Cross-sectional Data
yaitu data yang dikumpulkan pada waktu
tertentu yang sama atau hampir sama
Contoh: Jumlah mahasiswa UBINUS TA
2005/2006, Jumlah perusahaan
go public tahun 2006
b. Data Sekunder
yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk
publikasi.
Misalnya, suatu perusahaan memperoleh data
penduduk dari BPS, data perbankan dari BI, dll.
IKHTISAR PEMBAGIAN
DATA
Data
Internal Eksternal
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dengan
langsung
mengadakan
tanya jawab
kepada obyek
yang diteliti
Sensus
Cara pengumpulan data dimana seluruh elemen
populasi diselidiki satu per satu.
Data yang diperoleh dari hasil sensus disebut data
sebenarnya, atau sering disebut parameter.
Sampling
Cara pengumpulan data
dimana yang diselidiki
adalah elemen sample
dari suatu populasi.
Cara pengambilan sample :
Acak ( random )
Bukan acak ( non random )
Cara Acak
1. Manual
2. Elektronik
Mulai
Ya
Selesai
Yang perlu diperhatikan untuk
merancancang survei sampel:
73
Prinsip Kegiatan Survei
Contoh
Dalam kegiatan survei perlu lebih dahulu menentukan minimal
hal-hal sebagai berikut:
Obyek dan tujuan dari survei
Populasi survei/populasi yang akan disampel
Data yang akan dikumpulkan, dalam hal ini variabelnya
Tingkat ketelitian yang dikehendaki
Kerangka sampel dalam populasi (population frame) dan
penarikan sampelnya
Target populasi yang akan disajikan (estimasi)
Inferensial yang berupa berbagai kajian dan analisis.
Ketujuh hal di atas sebagai dasar untuk mengkaji alternatif
metode sampling yang dapat digunakan.
74
Desain Survei
75
Dua aspek desain sampel
Proses
Penarikan Proses
Sampel Estimasi
Metode Sampling
76
Tahapan Kegiatan Desain
Survei
Perencanaan paling menentukan keberhasilan survei
Persiapan
Pelaksanaan lapang
Pengolahan & Penyajian
Cek consistensi
Antar tabel
Survei sebelumnya
77
METODE PENGUMPULAN DATA
78
Cara-cara pengumpulan data
79
REGISTRASI/CATATAN
ADMINISTRASI (1)
Istilah registrasi yang dikenal saat ini adalah
pencatatan secara individu yang dilaksanakan oleh
setiap instistusi seperti registrasi/pencatatan
penduduk di desa, misalnya mencatat keberadaan
penduduk di wilayah tempat tinggal, kelahiran,
kematian, perpindahan, dsb secara kontinu.
Apabila dilaksanakan dengan baik dan teratur akan
dapat dijadikan sebagai sumber data statistik yang
cukup baik.
Namun belum dilakukan dengan baik yang
disebabkan berbagai faktor, antara lain belum ada
kesadaran dari masyarakat akan pentingnya data
registrasi, petugas pelaksana yang kualifikasinya 80
rendah, dan masih kurangnya perhatian dari
REGISTRASI/CATATAN
ADMINISTRASI (2)
Catatan administrasi lainnya yang ada pada masing-masing instansi
atau lembaga juga cukup banyak dan berbagai institusi telah
memanfaatkannya sebagai data statistik, tetapi sebaliknya masih
banyak juga yang belum dapat dijadikan data statistik.
Menjadikan suatu informasi dari registrasi atau catatan
administrasi juga tidak begitu saja bisa dilakukan, karena
memerlukan berbagai pertimbangan antara lainnya perlu adanya
konsep definisi yang jelas dan baku, klasifikasi yang sesuai, serta
sistem pengkodean dalam klasifikasi data statistik yang baku.
Data pendidikan seperti jumlah sekolah, murid, dan guru, secara
rutin sudah dapat disajikan dari catatan administrasi atau
pelaporan sekolah.
Juga data mengenai jumlah mahasiswa, dosen dari berbagai
perguruan tinggi telah disajikan secara rutin, walaupun masih ada
kelemahan antara lain bisa terhitung jumlah dosen pada berbagai
perguruan tinggi.
81
REGISTRASI/CATATAN
ADMINISTRASI (2)
Data dari registrasi atau catatan administrasi sangat
bermanfaat apabila dikelola dengan baik dan dikumpulkan
secara berkala (bulanan, triwulanan, dan sebagainya),
sehingga dapat dijadikan sebagai:
Data statistik sesuai dengan bidangnya untuk berbagai level
penyajian, bahkan sampai wilayah kecil.
Kerangka sampel untuk berbagai keperluan survei guna
mendapatkan data yang lebih rinci.
Pengelolaan data catatan administrasi apabila ingin
dijadikan sebagai data statistik dan kerangka sampel, maka
sejak awal perlu disesuaikan format pencatatannya
termasuk sistem pengkodean, konsep-definisi, dan
klasifikasinya, sehingga memenuhi syarat untuk dapat
dilakukan pengolahan lanjut.
82
Sensus (Lengkap dan
Sampel) (1)
Sensus adalah pencacahan lengkap terhadap seluruh
unit populasi dari fenomena yang menjadi objek sensus
pada suatu wilayah. Sensus penduduk misalnya adalah
pencacahan lengkap penduduk dengan berbagai
karakteristik pokoknya.
Setiap individu didata sehingga diperoleh data
penduduk berikut karakteristiknya untuk penyusunan
data dan indikator di bidang kependudukan. Sehingga
akan diperoleh informasi dan potret keadaan penduduk
di suatu wilayah pada saat pelaksanaan sensus di tingkat
nasional, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga
tingkat wilayah yang lebih kecil.
83
Sensus (Lengkap dan
Sampel) (2)
Pada awalnya data dasar yang dikumpulkan melalui sensus
telah cukup memenuhi kebutuhan data kependudukan.
Namun seiring dengan kemajuan pembangunan, data pokok
yang diperoleh melalui sensus lengkap dirasakan tidak
mencukupi lagi sehingga timbul tuntutan untuk
menyediakan data karakteristik penduduk yang lebih rinci.
Penyediaan data rinci ini sangat sulit dipenuhi karena
disamping biaya mahal, memerlukan banyak tenaga dan
waktu yang lama untuk memperoleh hasilnya.
84
Survei Sampel (1)
86
Probability Sampling (1)
87
Probability Sampling (2)
88
Non Probability Sampling
(1)
Yang dimaksud dengan non probability sampling adalah
metode penarikan sampel yang mengabaikan prinsip
probabilitas. Sampel yang dipilih didasarkan atas
kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
89
Non Probability Sampling
(2)
Misalnya untuk meneliti secara mendalam faktor-faktor
yang menyebabkan penyakit demam berdarah di suatu
wilayah, yang akan menjadi objek penelitian adalah
hanya pada lokasi tertentu yang ditentukan sesuai
tujuan penelitian.
90
Non Probability Sampling
(3)
Non probability sampling dibedakan antara lain:
Purposive atau judgement sample yang didasarkan
keahlian dari pelaksana survei
Quota sample yaitu sampel yang didasarkan pada suatu
kuota yang telah ditentukan
Sampling untuk populasi bergerak, misalnya untuk
memperkirakan kepadatan binatang suatu area hutan
Haphazard atau fortuitous sample (secara kebetulan)
91
Eksperimen (1)
92
Eksperimen (2)
93
Keuntungan REGISTRASI
94
Kelemahan REgistrasi
95
Keuntungan SENSUS
96
KELEMAHAN SENSUS
97
KEUNTUNGAN SURVEI
98
KELEMAHAN SURVEI
99
Kenapa ada berbagai macam
metode pengumpulan data?
Dengan makin beragam data yang diperlukan dan makin
luas cakupan wilayah, maka tidak mungkin data statistik
hanya mengandalkan pada sensus dan registrasi atau
catatan administrasi.
Dengan alasan adanya keterbatasan waktu dan biaya
serta cakupan data yang luas, maka perlu dicari jalan
cara pengumpulan data lainnya, yaitu melalui survei
sampel.
Dan yang perlu diketahui bahwa setiap cara
pengumpulan data tidak terlepas dari kesalahan
(ERROR), baik yang dikumpulkan dari sensus, catatan
administrasi, maupun survei sampel.
100
MENGAPA SURVEI SAMPEL
DIGUNAKAN?
Karena alasan waktu dan biaya, informasi tersebut
seringkali diperoleh dengan menggunakan survei sampel
yang menjadi subyek penting dalam mata kuliah metode
penarikan contoh ini.
Sangat jelas bahwa anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan tersebut akan sangat besar sekali
disebabkan karena waktu, biaya perjalanan, dan jumlah
anak yang terlibat. Meskipun dengan melibatkan staff
dalam jumlah besar, hal ini tampaknya masih akan sulit
untuk diselesaikan dalam kerangka waktu yang telah
ditetapkan tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu cara
untuk memilih sebagian dari sekumpulan aslinya kepada
para peneliti. Sebagian dari sekumpulan tersebutlah yang
akan diwawancarai, diteliti, atau diukur.
101
Sampling Error dan Non
Sampling Error (1)
Pada keempat cara pengumpulan data di atas tidak
terlepas dari adanya kesalahan yang disebabkan faktor
manusia, seperti:
Pada registrasi atau administrasi sering terdapat adanya
pencatatan yang salah, tidak lengkap, duplikasi, dan
sebagainya.
Pada sensus terjadi adanya kesalahan seperti salah isian
dan pengolahan atau karena responden dan petugas yang
cukup banyak.
Pada survei sampel terjadi kesalahan antara lain karena
metode sampling yang tidak tepat (sampling error) dan
kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia seperti
kesalahan yang disebut pada butir a dan b (non sampling
error).
102
Sampling Error dan Non
Sampling Error (2)
Daftar isian yang kurang baik atau daftar isian dengan variabel yang
terlalu rinci akan menyebabkan kesalahan faktor manusia menjadi
makin besar.
103
Sampling Error dan Non
Sampling Error (3)
Dari Gambar 1 terlihat bahwa makin besar sampel maka
makin besar kesalahan karena non sampling error.
Sebaliknya makin besar sampel maka sampling error
akan makin kecil. Pada suatu sensus lengkap sampling
error nol, sensus lengkap hanya dipengaruhi oleh non
sampling error, seperti kesalahan petugas dalam
memahami dan menjelaskan maksud setiap pertanyaan,
kesalahan responden dalam menjawab, pengolahan
pada saat perekaman data, dan sebagainya.
104
Sampling Error dan Non
Sampling Error (4)
Sedangkan pada survei sampel terjadi kesalahan baik non
sampling error maupun sampling error. Apakah berarti
survei sampel kesalahannya lebih besar?. Jawabannya
tentunya belum tentu, bahkan mungkin survei sampel
mempunyai total error jauh lebih kecil dari sensus pada
level penyajian tertentu.
MATERI/
POKOK BAHASAN(1)
MATERI/
POKOK BAHASAN (2)
• Aplikasi Metode Sampling (2)
• Area Sampling (1)
• Rancangan Survei Ekonomis (1)
• Bias dan Non Sampling Error (2)
• Pasca Evaluasi Survei/Sensus (PES) (1)
PUSTAKA WAJIB 108
KONSEP DASAR
CARA PENGUMPULAN DATA
• Kegunanaan Data
KEGUNAAN DATA
• Siapa yang perlu ?
Pemerintah
Swasta
Masyarakat umum
• Untuk apa ?
- Perencanaan
- Monitoring dan evaluasi (monev)
- Implementasi kebijakan
• Jenis data / informasi ?
Berupa data statistik yang dapat mewakili
suatu populasi
111
UU N0.16 TH.1997
TENTANG STATISTIK (1)
Ada 3 kategori informasi:
• Statistik Dasar
• Statistik Sektoral
• Statistik Khusus
112
UU N0.16 TH.1997
TENTANG STATISTIK (2)
• Statistik Dasar
Adalah statistik yg pemanfaatannya ditujukan untuk
keperluan yg lebih luas, bagi pemerintah maupun
masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala
nasional, makro dan penye-lenggaraannya menjadi
tanggung jawab BPS
113
STATISTIK DASAR
(LANJUTAN)
• Pasal 11, ayat 2 menyebutkan bahwa: Dalam
menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh
data dengan cara sensus, survei, kompilasi produk
administrasi, dan cara lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
114
UU NO.16 TH.1997
(LANJUTAN)
• Statistik Sektoral
Adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka
penyele-nggaraan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi
ybs.
115
STATISTIK SEKTORAL
(LANJUTAN)
• Pasal 12, menyebutkan bahwa:
(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh
instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan
fungsinya, secara mandiri atau bersama
dengan BPS;
(2) Dalam menyelenggarakan statistik
sektoral, instansi pemerintah memperoleh
data dengan cara survei, kompilasi produk
administrasi, dan cara lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi;
116
STATISTIK SEKTORAL
(LANJUTAN)
• Pasal 12, menyebutkan bahwa;
(3) Statistik sektoral harus diselenggarakan
bersama dengan BPS apabila statistik
tersebut hanya dapat diperoleh dengan
cara sensus dan jangkauan populasi berskala
nasional;
(4) Hasil statistik sektoral yang
diselenggarakan sendiri oleh instansi
pemerintah wajib diserahkan kepada BPS.
117
UU NO.16 TH.1997
(LANJUTAN)
• Statistik Khusus
Adalah statistik yg pemanfaatannya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan,
sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan
masyarakat, yg penyelengga-rannya dilakukan oleh
lembaga, organisa-si perorangan, dan atau unsur-unsur
masyarakat lainnya
118
STATISTIK KHUSUS
(LANJUTAN)
• Pasal (13-14) menyebutkan bahwa :
(1) Statistik khusus diselenggarakan oleh
masyarakat baik lembaga, organisasi,
perorangan maupun unsur masyarakat
lainnya secara mandiri atau bersama
dengan BPS;
(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus,
masyarakat memperoleh data dengan cara
survey, kompilasi produk administrasi, dan
cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
119
STATISTIK KHUSUS
(LANJUTAN)
• Pasal (13-14) menyebutkan bahwa :
(3) Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik
Nasional, masyarakat wajib memberitahukan
synopsis kegiatan statistik yang telah
diselenggrakannya kepada BPS, yang memuat judul,
wilayah kegiatan statistik, obyek populasi, jumlah
responden, waktu pelaksanaan, metode statistik,
nama dan alamat peneyelenggara dan abstrak ;
(4) Penyampaian pemberitahuan synopsis dapat
dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau
cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah
bagi penyelenggara statistik;
(5) Kewajiban memberitahukan synopsis oleh
masyarakat, tidak berlaku bagi statistik yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
120
PENYELENGGARA
STATISTIK (PASAL 19-
21)
• Penyelenggara kegiatan statistik berhak
memperoleh keterangan dari responden
mengenai karakteristik setiap unit populasi yang
menjadi obyek ;
• Penyelenggara kegiatan statistik wajib
memberikan kesempatan yang sama kepada
masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh
manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai
dengan ketentuan peraturan perudang-
undangan yang berlaku;
• Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin
kerahasian keterangan yang diperoleh dari
responden.
123
KETENTUAN PIDANA
(PASAL 34-39)
• Setiap orang yang tanpa hak
menyelenggarakan sensus , dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2(dua) tahun dan
denda paling banyak 50 juta rupiah;
• Penyelenggara kegiatan statistik yg dengan
sengaja tanpa alasan yang sah tidak memenuhi
kewajiban memberikan kesempatan yang sama
kepada masyarakat untuk mengetahui dan
memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia,
sesuai dengan per-UU yang berlaku, dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak 25 juta rupiah;
127
KETENTUAN PIDANA
(LANJUTAN)
• Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan
sengaja melanggar ketentuan menjamin
kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari
responden, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5(lima) tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah;
• Petugas statistik yang dengan sengaja
melanggar ketentuan menjamin kerahasiaan
keterangan yang diperoleh dari responden,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling
banyak 15 juta rupiah;
KETENTUAN PIDANA 128
(LANJUTAN)
• Responden yang dengan sengaja melanggar
ketentuan ketentuan memberikan keterangan
yang diprlukan dalam penyenggaraan statistik
dasar oleh BPS, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan
denda paling banyak 25 juta rupiah;
• Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa
alasan yang sah mencegah, menghalang -halangi,
atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan
statistik yang dilakukan oleh penyelenggara
kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan denda paling banyak 100 juta
rupiiah.
129
CARA
PENGUMPULAN DATA
• REGISTRASI / PENCATATAN
• SENSUS
• SURVEI CONTOH
• EKSPERIMEN
130
REGISTRASI/
PENCATATAN
• Istilah registrasi yang dikenal saat ini adalah pencatatan
secara individu melalui berbagai institusi.
• Registrasi penduduk yang berupa pencatatan penduduk
di desa-desa secara kontinyu.
Catatan administrasi: - keberadaan pendu-duk di suatu
wilayah tempat tinggal, kelahiran, kematian,
perpindahan.
131
REGISTRASI
(LANJUTAN)
SENSUS
• Adalah pengumpulan data secara lengkap
SENSUS
(LANJUTAN)
Ciri-ciri Sensus
- Karakteristik yang dicakup terbatas
- Penyajian sampai wilayah satuan unit kecil
seperti kecamatan, desa bahkan kecil lagi
- Memerlukan petugas yang banyak
- Memerlukan biaya yang besar
134
SURVEI CONTOH
• Dengan makin banyak jenis data yang harus dikumpulkan
timbul permasalahan bagaimana menghasilkan suatu data
akurat dengan adanya keseimbangan antara tenaga,
waktu dan biaya.
PROBABILITY
SAMPLING
• Probability sampling dalam Survei contoh diterapkan
agar unit-unit terpilih dalam sampel, karakteristiknya
mewakili populasi.
- perlu digunakan teknik sampling dengan peluang
- setiap unit dalam populasi harus mempunyai peluang
untuk terpilih dalam sample
136
PROBABILITY SAMPLING
(LANJUTAN)
• Menggunakan teknik sampling dengan peluang
N → n
• Setiap unit harus mempunyai peluang untuk
terpilih dalam sample (bisa sama/ tidak sama)
• Bisa berupa sampling elemen atau sampling
cluster
• Bisa sampling 1 tahap atau sampling bertahap
• Dengan probability sampling harus ada
kerangka sampel. Prob.sampling digunakan
untuk inferensia parameter.
137
PERSYARATAN
KERANGKA SAMPEL:
a. Harus tersedia sampai satuan unit terkecil yang digunakan
sebagai dasar penarikan sample
b. Mempunyai batas yang jelas
c. Tidak tumpang tindih atau terlewat
d. Ada korelasi dengan data yang diteliti
e. Up to date
138
BLOK SENSUS ?
Wilayah pencacahan petugas sensus / survei terdiri dari
sekitar 100 rumahtangga, membagi habis desa /
kelurahan dengan batas yang jelas, sehingga bisa
digunakan sebagai kerangka sample survei-survei
dengan pendekatan rumah tangga.
140
NON PROBABILITY
SAMPLING
• Non Probability Sampling sering diterapkan dalam Survei
Contoh khususnya pada studi-studi seperti intensitas
hama, sebaran penyakit dan sebagainya.
• Non probability sampling tidak bisa digunakan untuk
infrensia parameter, bisa untuk memperkirakan proporsi.
141
NON PROB.SAMPLING
(LANJUTAN)
Non Probability Sampling dibedakan antara lain :
• Purposive/ judgement sample yang didasarkan keahlian
dari pelaksana survei.Contoh:Survei kepuasan konsumen
terhadap sabun lux
• Quota samples yaitu sample yang didasarkan pada suatu
kuota yang telah ditentukan, seperti digunakan pada
opini
masyarakat.
• Sampling untuk populasi bergerak, misalnya
memperkirakan kepadatan binatang suatu area hutan.
• Haphazard atau fortuitous samples, misalnya studi para
archaeolog.
EKSPERIMEN/ 142
OBSERVASI
• Eksperimen lebih spesifik untuk tujuan-tujuan
khusus seperti memilih unit-unit tertentu kemudian
memberikan perlakuan berbeda dan selanjutnya
dilihat perbedaannya.
- Misal,dokter mengecek darah pegawai KB
Ragunan untuk mengetahui apakah terkena flu
burung.
- Suatu survei contoh dengan probability
sampling diintegrasi kan dengan eksperimen.
Survei ubinan, plot 2,5 x 2,5 m untuk mengetahui
produktivitas per hektar padi dan palawija
Susenas, mengukur lingkar lengan untuk
mengetahui tingkat gizi
KEUNTUNGAN SURVEI CONTOH:
143
KELEMAHAN SURVEI
CONTOH:
a. Tidak dapat menyajikan wilayah kecil / small
domain
b. Harus ada kerangka sample khusus untuk
probability sampling. Jika tidak tersedia kerangka
sampel,memakan waktu & biaya yang besar.
c. Apabila overhead cost besar, tidak sesuai dengan
biaya pelaksanaan
145
KEUNTUNGAN &
Keuntungan: KELEMAHAN SENSUS
a. Dapat menyajikan data wilayah kecil
b. Dapat dijadikan master frame/ kerangka
sampel
Kelemahan:
a. Cakupan Variabel terbatas
b. Waktu lama
c. Biaya besar
d. Ketelitian kurang
146
KEUNTUNGAN &
KELEMAHAN REGISTRASI
Keuntungan:
a. Biaya kecil
b. Bisa dijadikan kerangka sample jika
registrai bagus
Kelemahan :
a. Cakupan variable terbatas/ sedikit
b. Ketetilian kurang jika registrasi kurang
baik
c. Ketelitian kurang Non sampling besar
147
PENELAHAAN
CARA PENGUMPULAN DATA
• Sebelum melakukan pengumpulan data/survei,perlu
pertimbangan awal :
a. Kegunanaan dari data
b. Sumber data yang mungkin sudah
tersedia
c. Cara pengumpulan data yang tepat
d. Kemungkinan sumber biaya
e. Kewajaran biaya
148
DALAM PENGUMPULAN
DATA PERLU: