KELOMPOK 2
ANDRI DEDI
DIANA DORA
EGI AGUSTIN PERMATA
EVITA SATRIA
LENA WARNI
PELIA PELTRESIA
RINI ENDRIAN
VIVI ASRI NINGSIH
LIZA SASMITA
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Kalpana Kartika , M.Si
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. Pendahuluan........................................................................................
B. Latar Belakang....................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................
D. Sasaran...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Pengertian Penyakit Tidak Menular..............................................
B. Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular.........................................
C. Jenis Penyat Tidak Menular...........................................................
D. Pencegahan.......................................................................................
E. Indikator Kinerja............................................................................
F. Alternatif Pencegahan Masalah PTM...........................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Indonesia pada saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular ( PTM ). Pravelensi beberapa PTM utama meningkat,
sementara penyakit menular masih tinggi, lebih diperparah lagi dengan munculnya
penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.
Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian pada tahun
2005,(WHO), dan 80% kematian tersebut terjadi di negara-negara yang berpendapatan
rendah dan menengah akibat penyakit jantung dan pembuluh darah 30%, penyakit
pernafasan kronik dan penyakit kronik lainya 16%, kanker 13%, cedera 9% dan diabetes
melitus 3%. PTM seperti kardiovaskuler, stroke, kanker, diabetes melitus, penyakit paru
kronik obstruktif dan cedera terutama dinegara berkembang, telah mengalami peningkatan
angka kematian dan kecacatan.
B. LATAR BELAKANG
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
pengobatan PTM yang dapat menjadi pengeluaran ekonomi yang cukup tinggi dalam
keluarga dan pemerintah. PTM dapat menyedot biaya pemerintah melalui BPJS dengan
pembiayaan mereka diRS yang cukup tinggi karena PTM susah diprediksi jangka waktu
pengobatannya.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu direvitalisasi, agar
mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM. Dibutuhkan
komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan
puskesmas. Jejaring yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas dan kualitas
sumber daya.
C. TUJUAN
A. Tujuan umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak
Tujuan Khusus
1. Terlaksananya deteksi dini faktor resiko
2. Terlaksananya monitoring faktor resiko
3. Terlaksananya tindak lanjut dini
D. SASARAN
Masyarakat yang berumur >15 th yang memiliki atau tidak memiliki faktor resiko
BAB II
PEMBAHASAN
D. Pencegahan :
a. Perilaku hidup sehat seperti : tidak merokok, konsumsi sayur dan buah
lebih dari 5 porsi per hari, konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok the
per orang per hari, konsumsi gula tidak lebih dari 4 sendok makan per
orang per hari, konsumsi lemak (minyak) tidak lebih dari 5 sendok makan
perorang perhari, aktifitas fisik minimal 30 menit per hari sebanyak 3-5
kali per minggu, tidak mengonsumsi alkohol dan kendalikan stres.
b. Lingkungan yang sehat : bebas polusi udara, kendaraan yanglayak jalan,
fasilitas umum untuk aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga.
c. Menjaga kondisi tubuh seperti : berat badan ideal, gula darah normal,
kolesterol dan tekanan darah normal.
Diet Sehat
KendalikanStres
1. Tidak merokok.
2. Batasi Konsumsi Gula Garam Lemak Berlebihan\
3. Rajin konsumsi buah dan sayur
4. Rajin Aktifitas Fisik
5. Cek Kesehatan secara teratur
1. Kegiatan POSBINDU
Melakukan wawancara untuk menggali faktor resiko keturunan dan prilaku
Melakukan penimbangan, TB, Lingkar perut dan index masa tubuh termasuk
analisa lemak tubuh
Melakukan pemeriksaan tekanan darah
Melakukan pemeriksaan gula darah dan kadar lemak darah
Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (peakflowmeter)
Melaksanakan konseling
Melakukan rujukan ke puskesmas
E. Indikator Kinerja
Indikator pencapaian kinerja program PTM puskesmas mungka tahun 2016
NO URAIAN KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN
1 Cakupan pelayanan hipertensi >25% 13
2 Cakupan pelayanan DM >6,9% 2
3 Nagari yang melakukan 40% 10%
pengendalian PTM
4 Deteksi kanker servik melalui 20% 0
pemeriksaan IVA
F. Alternatif Pemecahan Masalah
NO KEGIATAN TEMPAT TUJUAN JADWAL PELAKSANA CARA
PELAKSANAAN PELAKSANAAAN
A. KESIMPULAN
1. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat ditularkan
sehingga dianggap tidak mengancam kondisi orang lain. Penyakit ini ada karena
adanya gaya hidup yang kurang sehat
2. Karakteristik Penyakit Tidak Menular disebabkan oleh hubungan antara Agent dengan
Host.
A. Agent
1. Agent dapat merujuk pada non living agent, yakni kimiawi, fisik,
mekanik, psikis.
2. Agent penyakit tidak menular terdiri dari berbagai macam karakteristik,
mulai dari yang paling sederhana hingga yang bersifat sangat komplek,
contohnya
3. molekul hingga zat dengan ikatan yang kompleks.
4. Mengetahui spesifikasi dari agent diperlukan untuk memberikan
penjelasan lengkap tentang penyakit tidak menular.
5. Suatu agent tidak menular menyebabkan tingkat keparahan yang
bervariasi (dinyatakan dalam skala pathogenitas). Pathogenitas Agent
merujuk pada kemampuan / kapasitas agent penyakit dalam
menyebabkan sakit pada host.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, F.M.S., Adam, J.M.F. 2005. Toleransi Glukosa Terganggu: Pengertian, Patogenesis,
Dan Penatalaksanaan. Medika, Vol. Xxxi, Juli: 438-42
Arif, Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta. Media Aesculapius Fkui.
Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Jakarta: Pt.Elex Media
Komputindo.
Barcelo, A., Aedo, C., Rajpathak, S., Robles, S. 2003. The Cost Of Diabetes In Latin America
And The Carribean. Bulletin Of The World Health Organization, Vol. 81 (1): 19-
27.
Bennet, P.H. 2005. Natural History And Determinants Of Type 2 Diabetes Mellitus (Golden
Lecture).
Bustan, M.N., 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular . Cetakan 2 Rineka Cipta, Jakarta.
Chatarina U Wahyuni & Santi Martini : Buku Bahan Ajar Epidemiologi Penyakit Tidak
Menular, FKM- Unair, Surabaya.
Depkes R.I.,2008. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus Dan Penyakit Metabolik. Jakarta
Nasri, Noor Noor. 2000. Dasar Epidemiologi. Jakarta. Rineka Cipta.
Timmreck, Thomas C. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Egc.
Widijanti, A., Ratulangi, B.T. 2003. Pemeriksaan Laboratorium Penderita Diabetes Mellitus.
Medika, No. 3, Xxix, Maret: 166-9.