Disusun oleh :
Kelompok 2 Semester 5 B1
PALEMBANG
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “asuhan keperawatan pada agregat dalam komunitas: kesehatan wanita
dan pria”. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini,
khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
(Kelompok 2)
ii
Daftar Isi
COVER.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Hipertensi...............................................................................................4
3.1 Kesimpulan...........................................................................................27
3.2 Saran.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat kami peroleh adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi
3
menahun dan umumnya mengindikasikan para pengidapnya
menderita penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan
kematian.
2.2 Hipertensi
2.2.1 Definisi
b. genetika
6
d. tidak aktif secara fisik
2.2.2 Etiologi
7
menyempit. Hal ini disebut peningkatan dalam afterload jantung dan
biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan diastolik. Apabila
peningkatan afterload berlangsung lama, maka ventrikel kiri
mungkin mulai mengalami hipertrofi (membesar). Hipertrofi
menyebabkan kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin meningkat
sehingga ventrikel harus mampu memompa darah secara lebih keras
lagi untuk memenuhi kebutuhan tesebut. Pada hipertrofi, serat-serat
otot jantung juga mulai tegang melebihi panjang normalnya yang
pada akhirnya menyebabkan penurunan kontraktilitas dan volume
sekuncup (Hayens, 2003).
9
Menurut Sagala (2009) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala
klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :
nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranial, penglihatan kabur
akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak
mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena
peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edema
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu
pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara
tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain-lain (Sagala, 2009).
a. Usia
b. Jenis Kelamin
10
Laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6%
dari pria dan 11% pada wanita. Laporan dari Sumatra Barat
menunjukan 18,6% pada pria dan 17,4% wanita. Daerah
perkotaan Semarang didapatkan 7,5% pada pria dan 10,9% pada
wanita. Sedangkan di daerah perkotaan Jakarta didapatkan 14,6
pada pria dan 13,7% pada wanita (Gunawan, 2001 dalam Sagala,
2009).
c. Riwayat Keluarga
d. Garam Dapur
11
pedalaman yang asupan garamnya rendah. Jika asupan garam
kurang dari 3 gram sehari prevalensi hipertensi presentasinya
rendah, tetapi jika asupan garam 5-15 gram perhari, akan
meningkat prevalensinya 15-20% (Wiryowidagdo, 2004).
e. Merokok
f. Aktivitas/Olahraga
12
frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantung
akan harus bekerja lebih keras pada tiap kontraksi. Otot jantung
semakin keras dan sering memompa maka makin besar tekanan
yang dibebankan pada arteri (Sagala, 2009).
g. Depresi/Stres
a. Stroke
b. Gagal Ginjal
c. Gagal jantung
15
a. Berhenti merokok
c. Menghindari alkohol
17
Diet rendah kolestrol dan lemak terbatas. Tiga bagian lemak
didalam tubuh yaitu : kolestrol, trigliserid, dan pospolipid.
Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari – hari dan
dari hasil sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika
dikonsumsi lebih banyak dari pada yang dibutuhkan oleh
tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan
tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap
makanan (Sagala, 2009).
e. Manajemen stres/depresi
f. Aktifitas olahraga
19
2.3 Kanker Payudara
2.3.1 Definisi
Jadi kanker payudara (ca mammae) adalah suatu gangguan pada sel
normal mammae yang tumbuh menjadi sel abnormal yang dapat
berubah menjadi ganas.
2.3.2 Etiologi
20
2.3.3 Faktor resiko kanker payudara
b. Usia
c. Paparan radiasi
a. Nyeri.
Nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi
saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara
jinak. Nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat
berhubungan dengan kanker payudara pada kasus lebih lanjut.
Biasanya nyeri timbul jika kanker sudah bermetastase ke tulang
(Brunner & Sudarth,2002).
22
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Geografi
- Ada berapa batas wilayah di daerah ini dan apa saja nama
wilayah di masing-masing batasnya?
2. Demografi
3. Vital Statistik
23
- Apakah dalam satu bulan ini sudah terdapat banyak warga yang
meninggal?
1. Lingkungan fisik
2. Pelayanan Kesehatan
4. Pendidikan
5. Rekreasi
25
- Apakah masyarakat sering melakukan rekreasi antar warga atau
kelompok tertentu?
6. Ekonomi
1. Riwayat kesehatan
26
- Biasanya anda lebih sering makan makanan yang (Asin, manis,
pedas)?
4. Aktivitas fisik
5. Riwayat pengobatan
6. Komunikasi
D. Deteksi Kanker
28
terapi hormon, pajanan radiasi, kontrasepsi oral terlalu lama,
alkohol dan trauma terus menerus
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteria hasil :
NIC:
30
2. Dx. 2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang dukungan
sosial
Kriteria hasil :
a. Mempertahankan hubungan
NIC:
- Modifikasi perilaku.
- Peningkatan koping.
Kriteria hasil :
31
b. Mencari informasi tentang startegi untuk aktivitas
hidupyang seimbang
NIC :
- Fasilitasi pembelajaran.
32
4. Dx. 4 Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan akses pada
pemberi layanan kesehatan
Kriteria hasil
33
NIC :
- Skrining kesehatan.
Kriteria hasil :
- Perilaku patuh
NIC :
- Modifikasi perilaku.
- Peningkatan koping.
- Konseling.
- Dukungan emosional.
34
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Jagalah kesehatan mulai dari merubah gaya hidup tidak sehat untuk
meningkatkan harapan hidup anda. Kenali tanda dan gejala setiap penyakit
dan jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan anda.
35
DAFTAR PUSTAKA
Andrea,GY.(2013).babii”.http://eprints.undip.ac.id/43896/3/
Gilang_YA_G2A009181_Bab2KTI.pdf (diakses pada Senin, 4
November 2019 pukul 16.00 WITA)
Indiranti,A.(2013).“babii”.http://repository.ump.ac.id/603/3/
BAB_II_AGUSTINA_INDRIANTI_KEPERAWATAN.pdf (diakses
pada Senin, 4 November 2019 pukul 16.00 WITA)
36