PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
Mata Kuliah : Dasar-dasar Kependudukan
Dosen Pengampung : Yuli Trisnawati, S.Si. T, M.Kes
Disusun oleh:
1. Asmaning ayu dewi lintangsari (2202402)
2. Iis Sulastri Nurhasanah (2202410)
3. Siska Nurul Istiqomah (22023116)
4. Hesti Oktavia (2202418)
5. Nugraha Aji (2202424)
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang
berjudul “Layanan kesehatan penyakit tidak menular untuk mengatasi permasalahan
kependudukan ” ini dalam rangka pengembangan salah satu perguruan tinggi di STIkes Bina
Cipta Husada Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan kekurangan.
Dalam Dalam penyelesaian pembuatan tugas ini penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada IbuTri Anasari,S.SiT,
M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah serta rekan-rekan dan pihak lain yangtelah
membantu dalam proses penyelesaian tugas ini. Semoga Allah SWT. memberikan balasan yang
berlipat ganda. Aamiin ya rabbal ‘alamin. Tugas yang dikerjakan oleh penulis ini bukanlah karya
yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar penulis dapat lebih baik lagi dalam mengerjakan tugas di kemudian hari.
Semoga tugas ini dapat memberikan banyak manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak bisa
ditularkan melalui orang ke orang. PTM menyebabkan hampir 70% kematian di
dunia. Penyakit tidak menular utama yang terjadi di Indonesia meliputi hipertensi,
diabetes militus, kanker dan penyakit obstruktif kronik. Berbagai faktor risiko PTM
antara lain merokok, terpapar asap rokok, diet/pola makan tidak sehat, kurang
aktivitas fisik, mengonsumsi minuman beralkohol dan riwayat keluarga atau
keturunan (Dinkes kota denpasar, 2019).
Penyakit (disease) dapat diartikan sebagai ganguan fungsi suatu organismeyang
diakibatkan oleh infeksi atau pengaruh negatif dari lingkungan. Karena itu penyakit
bersifat obyektif. Hal ini berbeda dengan sakit (illnes), yaitu penilaianindividu
terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Meskipun demikian, penyakit
maupun keluhan sakit, jelas menurunkan derajat kesehatan masyarakat, laluapa
hubungannya dengan lingkungan dan perilaku?Pengertian epidemiologi mengalami
pergeseran pada era modern. Istilahepidemiologi dulunya lebih mengarah pada
penyakit menular, namun saat ini istilahtersebut diasosiasikan kearah permasalahan
kesehatan dengan cakupan yang lebihluas. Keadaan ini terjadi diakibatkan adanya
transisi pola penyakit pada masyarakat, bergesernya pola hidup, peningkatan sosial,
ekonomi masyarakat dan jangkauanmasyarakat yang semakin luas. Epidemiologi
sebelumnya berfokus dalam mengkaji penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
Upaya ini dilakukan melalui penemuan jenis penyakit wabah, penularan atau
penyebabnya, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut. Hal ini
kemudian berkembang sehingga beberapa penyakit infeksi non-wabah juga dikaji
lebih dalam; penyakit non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll juga
kemudian menjadi objek analisis dalam perkembangannya.
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapatditularkan
atau dari suatu individu ke individu lainnya. Dengan kata lain, penyakittersebut tidak
membahayakan orang lain. Penyakit Tidak Menular (PTM), diantaranya
kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif dankanker tertentu,
dari sudut pandang kesehatan masyarakat juga tergolong dalam satukelompok PTM
utama dengan faktor risiko sama (common underlying risk factor.
Penyakit Tidak Menular di data kependudukan menyebabkan 36 juta kematian
setiap tahun. Jumlah ini menempati 63% dari total angka kematian global, termasuk
9,1 juta kematian prematur yang terjadi pada usia produktif sebelum 60 tahun, di
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk di negara APEC. PTM
dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang serius dan terkait erat dengan
kemiskinan, baik dalam bentuk biaya langsung seperti biaya pengobatan dan
rehabilitasi ataupun biaya tidak langsung seperti hilangnya pendapatan karena sakit,
cacat atau kematian dini.
B. Rumusan Masalah
B. Saran
Setelah melihat faktor risiko PTM, maka kami menyarankan masyarakat untuk
memperbaiki gaya hidup yang sehat, rajin berolahraga, membatasi konsumsi gula
garam berlebih, rajin aktivitas fisik dan cek kesehatan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Bustan MN, 2002. Pengantar epidemiologi, Jakarta, rineka cipta
Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo 2012. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta
: Rineka Cipta..