Anda di halaman 1dari 6

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

REVIEW MATERI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Dasar Epidemiologi
Yang diampu oleh Ibu drg. Rara Warih Gayatri

Disusun oleh :
Anika Rahman / 190612642807 / Offering A
Annisa Aulia Azzahra / 190612642896 / Offering A
Belisa Fitria Az zahra Bachtiar / 190612642958 / Offering A
Maharifqy Nandito Rakhmatu Maulana / 190612642853 / Offering A

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Januari 2020
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM)
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang
lain dan merupakan akibat dari interaksi agen penyakit (non living agent), manusia dan
lingkungan (Darmawan, 2016). Namun, definisi bahwa agen penyakit PTM karena non living
agent menjadi ironi karena terdapat beberapa penyakit yang sebagian penyebabnya adalah
infeksi organisme seperti kanker rahim, kanker perut, kanker leher dan kanker hati. Penyakit
tidak menular mempunyai perkembangan yang lambat dan membutuhkan durasi panjang
(Warganegara & Nur, 2016). Penyakit tidak menular mulai meningkat dan banyak sebagai
penyebab kematian (Darmawan, 2016)
Epidemiologi penyakit tidak menular membahas yang utama adalah penyakit kronis.
Penyakit tidak menular yang menyebabkan banyak kematian yaitu (Warganegara & Nur, 2016)
:
1. Kardiovaskuler
Penyakit ini merupakan penyebab paling banyak terjadinya kematian di dunia akibat
PTM. Penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskuler seperti cerebrovasculer disease,
rheumatic heart disease, jantung koroner, gagal jantung, penyakit arteri perifer,
peningkatan tekanan darah dan penyakit jantung bawaan.
2. Kanker
Jenis paling utama kanker yaitu kanker perut, kanker paru, kanker kolorektal, kanker
payudara dan kanker hati.
3. Penyakit pernafasan kronis
Penyakit pernafasan kronis terjadi pada saluran respirasi dan struktur paru seperti asma,
penyakit paru obstruktif kronis dan hipertensi pulmonal. Penyakit pernafasan kronis
sering kurang diperhatikan, underdiagnosed, kurang diobati serta kurang dicegah.
4. Diabetes Mellitus
Diabetes merupakan keadaan di mana pancreas tidak dapat memproduksi cukup insulin
yang biasa disebut diabetes tipe 1 dan saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin
dengan efektif yang biasa disebut diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 merupakan dampak
dari obesitas dan kurang aktivitas fisik. Diabetes berefek pada meningkatnya
konsentrasi gula darah yang dengan perlahan dapat merusak jantung, mata, saraf, ginjal
dan pembuluh darah.
Terdapat juga penyakit yang masuk kategori special interest yaitu meyebabkan banyak
masalah kesehatan namun frekuensi sedikit. Seperti osteoporosis, epilepsi, penyakit ginjal
kronis dan lainnya. Serta penyakit yang menjadi perhatian di masa yang akan datang seperti
defisiensi nutrisi, alkoholisme, kecanduan obat-obatan, penyakit mental dan berhubungan
dengan pekerjaan (Darmawan, 2016).

Penyakit tidak menular muncul dari kombinasi faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Fakor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi oleh individu adalah usia, jenis kelamin, dan genetika. Sedangkan faktor risiko
yang dapat dimodifikasi adalah faktor yang dapat diubah melalui keadaran individu itu sendiri
dan intervensisosial. Faktor faktor yang dapat dapat dimodifikasi (dapat dicegah) adalah.
1. Merokok
Rokok merupakan salah satu faktor yang telah lama terhadap kematian yang disebabkan
oleh kanker, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit pernapasan kronis. Tidak hanya
perokok aktif yang mengalami kerugian tetapi Paparan rokok secara langsung juga
menjadi pemicu penyakit pernapasan pada masa kanak-kanak, dan penyakit lainnya
seperti yang diderita oleh perokok aktif. Seperti yang telah diketahui tembakau telah
mengakibatkan 6 juta kematian setiap tahunnya. Bahkan perubahan jenis rokok yang
tersedia tidak mengurangi resiko penyakit dikalangan perokok.
2. Pola Makan yang Buruk
Kebiasaan berpola makan buruk sering menjadi faktor utama hilangnya poduktivitas
bahkan kematian pada usia dini. 1,7 juta kematian diseluruh dunia diakibatkan
kurangnya konsumsi buah dan sayur. Konsumsi buah dan sayur dapat mengurangi
resiko penyakit kardiovaskular, dan kanker perut, dengan mengkonsumsi makanan
tinggi lemak dan gula cenderung menyebabkan obesitas dibandingan makanan rendah
kalori seperti buah dan sayur. Jumlah garam yang dikonsumsi juga menjadi faktor
penentu tekanan darah dan resiko kardiovaskular, tidak hanya garam saja konsumsi
makanan tinggi lemak jenuh juga dapat menjadi penentu terkait penyakit jantung.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang tidak memadai menjadi faktor risiko utama kematian global. Orang
yang kurang aktif secara fisik memiliki 20%-30% peningkatan faktor risiko penyebab
kematian dibandingkan dengan mereka yan setidaknya melakukan aktivitas fisik
selama 150 menit setiap minggunya. Aktifitas fisik yang teratur dapat mengurangi
resiko penyakit jantung, diabetes, stroke, dan hipertensi.
4. Konsumsi Alkohol
Alkohol merupakan zat yang dapat menyebabkan ketergantungan bagi
pengkonsumsinya. Dampak alkohol ditentukan oleh volume alkohol yang dikonsumsi.
Konsumsi Alkohol sangat umum di seluruh dunia meskipun mebawa resiko yang
merugikan bagi kesehatan terkait efek memabukkan , dan sifat beracun. Di negara
berkembang alkohol merupakan faktor resiko utama terjadinya berbagai penyakit dan
cedera, termasuk kecelakaan lalu lintas, kekerasan dan pembunuhan sampai dengan
bunuh diri. Tidak hanya meningkatkan resiko penyakit substansial tetapi juga
memperburuk penyakit kardiovaskular dan hati.

KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR


Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent) dengan host
dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksidll) dan lingkungan sekitar (source and
vehicle of agent)
1. Agent
a. Agent dapat berupa (non living agent)
1) Kimiawi
2) Fisik
3) Mekanik
4) Psikis
b. Agent Penyakit tidak menular sangat bervariasi, dari yang sederhana sampai yang
paling kompleks
c. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak akan legkap tanpa
mengetahui spesifikasi dari agent tersebut
d. Suatu agen tidak menular akan menumbuhkan tingkat keparahan yang berbeda beda
(dinyatakan dalam skala pathogenitas / kemampuan agent penyakit untuk dapat
menyebabkan sakit pada host)
e. Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan
1) Kemampuan menginvasi atau memasuki jaringan
2) Kemampuan merusak jaringan : reversible dan irreversible
3) Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif
2. Reservoir
a. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah, udara, air batu dll)
dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik.
b. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent adalah benda
mati
c. Pada penyakit tidak menular, orang yang terekspos/terpapar dengan agent tidak
berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak ditularkan.
3. Relasi Agent–Host
a. Fase Kontak: Adanya kontak antara agent dengan host, tergantung:
1) Lamanya kontak
2) Dosis
3) Patogenitas
b. Fase Akumulasi pada jaringan Apabila terpapar dalam waktu lama dan terus-
menerus
c. Fase Subklinis
Pada fase subklinis gejala/symptom dan tanda/sign belum muncul telah terjadi
kerusakan pada jaringan, tergantung pada :
1) Jaringan yang terkena
2) Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan berat)
3) Sifat kerusakan (reversiblle danirreversible/ kronis, mati dan cacat)
d. Fase Klinis Agent penyakit telah menimbulkan reaksi pada host dengan
menimbulkan manifestasi (gejala dan tanda).
4. Karakteristik penyakit tidak menular
a. Tidak ditularkan
b. Etiologi sering tidak jelas
c. Agent penyebab : non living agent.
d. Durasi penyakit panjang (kronis)
e. Fase subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis.
5. Rute dari keterpaparan
a. Melalui sistem pernafasan,Sistem digestiva,Sistem integumen/kulit dan Sistem
vaskule.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, A. (2016). Epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular. JMJ,
4(2), 195–202.
Warganegara, E., & Nur, N. N. (2016). Faktor Risiko Perilaku Penyakit Tidak Menular.
Majority, 5(2), 88–94.

Anda mungkin juga menyukai