Capaian Pembelajaran
memahami dan menjelaskan aspek energi, , laju dan kesetimbangan reaksi kimia;
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan aspek energi melalui konsep reaksi eksoterm
dan endoterm dengan tepat
• Peserta didik dapat melakukan perhitungan energi panas (kalor) dan jumlah energi dalam
(entalpi reaksi) melalui latihan soal dengan teliti
• Peserta didik dapat melakukan perhitungan energi panas (kalor) dan jumlah energi dalam
(entalpi reaksi) melalui praktikum dengan disiplin
• Peserta didik dapat menghitung jumlah energi dalam (entalpi reaksi) melalui konsep Hukum
Hess dengan tepat
• Peserta didik dapat menghitung energi ikatan rata-rata melalui penggambaran struktur reaksinya
dengan tepat
•
Uraian Materi
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan kerja adalah suatu perubahan yang langsung dihasilkan oleh suatu proses.
1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Capaian Pembelajaran :
memahami dan menjelaskan aspek energi
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan aspek energi
melalui konsep reaksi eksoterm dan endoterm dengan tepat
Petunjuk Kerja :
1. Diskusilah dengan teman sebangku
2. Carilah informasi dari berbagai literatur yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas
3. Lengkapi Isian LKPD di bawah ini!
Bagaimana
perpindahan panas
yang terjadi pada
peristiwa tersebut?
Jawab:
Buat penjelasan dengan menghubungkan istilah sistem dan lingkungan pada peristiwa tersebut!
Eksoterm Endoterm
2
Jelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm! Sebutkan ciri-cirinya!
Reaksi Eksoterm
Reaksi Endoterm
Klasifikasikan reaksi di bawah ini, termasuk jenis reaksi eksoterm atau endoterm!
3
Klasifikasikan grafik di bawah ini, termasuk jenis reaksi eksoterm atau endoterm!
Tuliskan juga hubungan entalpi reaktan dan produk secara matematis!
Kesimpulan
Pusat perhatian dalam reaksi kimia adalah proses perubahan energi yang terjadi pada sistem,
bukan pada lingkungan. Besar perubahan energi dalam suatu sistem reaksi kimia merupakan jumlah
perpindahan kalor dan kerja.
q = kalor
∆E = q + w
w = kerja
4
Jika sistem menyerap kalor, q bernilai positif, sedangkan jika sistem mengeluarkan kalor, q bernilai
negatif. Jika sistem melakukan kerja, w pada rumus tersebut bernilai negatif, sedangkan jika sistem
dikenai kerja oleh lingkungan, w bernilai postif.
w = - P∆ V P = tekanan
V = volume
Contoh Soal
Sepotong logam magnesium direaksikan dengan asam klorida encer pada sistem terbuka
dengan reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Pada reaksi tersebut system melepas kalor sebesar 200 kJ dan menghasilkan gas yang akan
menyebabkan terjadinya perubahan volume. Sistem juga melakukan kerja sebesar 50 kJ.
Perubahan energi dalam (∆E) dalam proses tersebut adalah:
Jawab:
∆E = q + w
q = -200 kJ (karena sistem melepas kalor, maka q bertanda negatif)
w = -50 kJ (karena sistem melakukan kerja, maka w bertanda negatif)
∆E = (-200 – 50) kJ
∆E = -250 kJ
H = E + PV
Perubahan kalor pada tekanan tetap sama dengan nilai perubahan entalpi
qp = ∆H
Jadi, suatu proses reaksi kimia yang berlangsung pada tekanan tetap, nilai perubahan entalpinya
(∆H) adalah sama dengan besar kalor yang dipindahkan dari system ke lingkungan atau
sebaliknya.
Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi tergantung
pada keadaan awal dan akhir saja.
∆H = Hakhir – Hawal
5
F. Persamaan Termokimia dan Diagram Energi
Contoh
Diagram energi menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan entalpi zat-zat hasil
reaksi, serta besarnya perubahan entalpi (∆H) yang menyertai reaksi tersebut.
H2(g) + ½ O2(g)
Gambar di samping merupakan diagram
energi pembentukan air.
∆H = -285,5 kJ Reaksi pembentukan air dari gas hidrogen
dan gas oksigen merupakan reaksi eksoterm
(sistem melepas kalor).
H2O(g)
Gambar di samping merupakan diagram energi
proses penguapan air.
Proses penguapan air merupakan proses
+44 kJ endoterm (sistem menyerap kalor)
Contoh
1 1
N2 (g) + 2H2 (g) + Cl2 (g) → NH4Cl (s) (∆Hf° = -314,4 kJ/mol
2 2
6
2. Perubahan entalpi peruraian standar (∆Hd°)
Perubahan entalpi peruraian standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada peruraian
1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar.
Contoh
2H2O(l) → H2(g) + ½ O2(g) (∆Hf° = +240,0 kJ/mol
Contoh
1. C(s) + O2(g) → CO2 (g)
2. H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g)
Contoh Soal
Nilai perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hc°) methanol (CH3OH) adalah -638,5
kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya.
Jawab:
3
CH3OH(l) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) (∆H = -638,5 kJ/mol
2
Latihan Soal
qtotal = qsistem + q
kalorimeter
7
Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter merupakan hasil kali dari nilai kapasitas
jenis kalorimeter pada tekanan tetap (Cp) dengan perubahan suhu yang terjadi pada
kalorimeter.
qkalorimeter = C ∆T
p
Kalorimeter yang baik merupakan kalorimeter yang tidak menyerap kalor (nilai kapasitas
kalornya sangat kecil). Pada kalorimeter jenis ini, besar kalor yang diserap atau dilepas
kalorimeter dapat diabaikan.
Besar kalor yang mengakibatkan naik atau turunnya suhu sistem (qsistem) merupakan hasil
kali dari kalor jenis zat atau larutan (c), massa zat atau larutan (m), dan besarnya perubahan
suhu system (∆T).
Contoh Soal
Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram metana (CH 4) dengan oksigen
berlebihan sehingga terjadi reaksi berikut.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56°C. Diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J/°C,
massa air di dalam kalorimeter adalah 1000 gram, dan kalor jenis air 4,18 J/g°C. Tentukan
kalor pembakaran gas metana dalam kJ/mol. (Ar C = 12, H = 1)
Diket:
m CH4 = 0,16 gram qtotal = 6520 J + 1494 J
∆T = 1,56 °C qtotal = 8014 J
Cp = 958 J/°C = 8,014 kJ
m air = 1000 gram
c = 4,18 J/g°C Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram sehingga
Dit: q = ? jumlah molnya adalah :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 0,16
Jawab: n= = = 0,01 mol
𝑀𝑟 16
qtotal = qsistem + qkalorimeter maka untuk setiap reaksi pembakaran 1 mol CH 4 akan
qsistem = m air x c air x ∆T dilepas kalor sebanyak
qsistem = 1000 x 4,18 x 1,56 8,014 𝑘𝐽
q= = 801,4 kJ/mol
qsistem = 6520 J 0,01 𝑚𝑜𝑙
8
Contoh Soal
Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm3 larutan NaOH 1M dengan 100 cm3 larutan HCl
1M. Ternyata, suhunya naik dari 25°C menjadi 31°C. Kalor jenis larutan dianggap sama
dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g.K dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm 3. Jika dianggap
bahwa kalorimeter tidak menyerap kalor, tentukan perubahan entalpi dari reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Diket:
V NaOH = 100 cm3
V HCl = 100 cm3
T1 = 25°C
T2 = 31°C
c = 4,18 J/g°C
𝞀 = 1 g/cm3
Dit : ∆H = ?
Jawab:
qtotal = qsistem + qkalorimeter
∆T = (31 – 25) °C
= 6°C = 6 K
qsistem = m air x c air x ∆T
qsistem = 200 x 4,18 x 6
= 5016 J = 5,016 kJ
n NaOH = n HCl = V x M
= 0,1 L x 1 mol/L = 0,1 mol
Jadi, pada reaksi antara 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl terjadi perubahan kalor sebesar
5,016 kJ
Maka, untuk setiap 1 mol NaOH yang bereaksi dengan 1 mol HCl akan terjadi perubahan
kalor sebesar:
𝑞 5,016
∆H = = = 50,16 kJ/mol
𝑛 0,1
Oleh karena pada saat reaksi suhu system naik, maka reaksi berlangsung secara
eksoterm dan perubahan entalpinya bernilai negatif. Persamaan termokimianya:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl (aq) + H2O (l) ∆H = -50,16 kJ/mol
9
Latihan Soal
Jawab:
10
I. Hukum Hess
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan langsung
dengan kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hf°) CO.
Reaksi pembentukan CO adalah:
C(s) + ½ O2(g) → CO (g)
Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa
disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, jika dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi
tersebut, yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur
perubahan entalpi pembentukan gas CO 2.
C(s) + O2(g) → CO2 (g)
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Henry Germain Hess melakukan serangkaian
percobaan dan diperoleh kesimpulan yang dikenal dengan Hukum Hess, yaitu perubahan entalpi
suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat
hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi.
Contoh
Contoh Soal
1. Diketahui:
3
2Al (s) + O2 (g) → Al2O3 (s) ∆H = -1601 kJ
2
3
2Fe (s) + O2 (g) → Fe2O3 (s) ∆H = -821 kJ
2
Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi:
2Al (s) + Fe2O3 (s) → Al2O3 (s) + 2Fe (s) ∆H…..
Jawab:
3
2Al (s) + O2 (g) → Al2O3 (s) ∆H = -1601 kJ (tetap)
2
3
Fe2O3 (s) → 2Fe (s) + O2 (g) ∆H = +821 kJ (dibalik)
2
11
Contoh Soal
2. Diketahui:
C (s) + 2H2 (g) → CH4 (s) ∆H = -75 kJ
C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -394 kJ
H2 (g) + ½ O2 (g) → H2O (g) ∆H = -286 kJ
Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi:
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) ∆H…..
Jawab:
CH4 (s) → C (s) + 2H2 (g) ∆H = +75 kJ (dibalik)
C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -394 kJ
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) ∆H = -572 kJ (dikali 2)
Latihan Soal
1. Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut:
C4H9OH (l) + 6 O2 (g) → 4CO2 (g) + 5H2O (g) ∆H = -2456 kJ
(C2H5)2 (l) + 6O2 (g) → 4CO2 (g) + 5H2O (g) ∆H = -2510 kJ
Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi:
(C2H5)2 (l) → C4H9OH (l)
2. Diketahui:
2P (s) + O2(g) + 3Cl2 (g) → 2POCl3 ∆H = -1150 kJ
H2 (g) + Cl2 (g) → 2HCl (g) ∆H = -184 kJ
2P(s) + 5Cl2 (g) → 2PCl5 (g) ∆H = -640 kJ
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) ∆H = -482 kJ
Hitunglah ∆H untuk reaksi:
PCl5 (g) + H2O (g) → POCl3 (g) + 2HCl (g)
Jawab:
12
Contoh Soal
3. Diketahui:
∆Hf° H2O (g) = -242 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g) = -394 kJ/mol
∆Hf° CH4 (g) = -84 kJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi pembakaran (∆Hc° ) CH4
Jawab:
Tuliskan dulu reaksi pembakaran CH4 :
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) ∆Hc° = ?
Latihan Soal
1. Diketahui :
∆Hf° CaCO3 (s) = -1207 kJ/mol
∆Hf° CaO (s) = -635,5 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g) = -394 kJ/mol
Tentukan perubahan entalpi pada proses peruraian CaCO 3 dengan reaksi:
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2 (g)
2. Diketahui:
∆Hf° H2O (l) = -285,5 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g)= -393,5 kJ/mol
∆Hf° C3H8 (g)= -103 kJ/mol
a. Hitunglah ∆Hc° C3H8
b. Berapa kalor yang dilepaskan jika 22 gram C 3H8 dibakar sempurna? (Ar C= 12
H= 1)
3. Diketahui:
∆Hf° H2O (g) = -285,5 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g)= -394 kJ/mol
∆Hf° C2H4 (g)= +52 kJ/mol
Hitunglah kalor yang dilepas pada pembakaran 6,72 liter gas C 2H4 pada suhu 0°C, 1
atm. (Ar C = 12, H = 1)
Jawab:
13
14
Contoh
Latihan Soal
Perhatikan siklus Hess berikut
∆H = -138 kJ
∆H = -314 kJ
½ N2 (g) + 2H2 (g) + ½ Cl2 (g)
15
Tabel Energi Ikatan rata-rata
Contoh Soal
1. Dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata, hitunglah perubahan entalpi (∆H)
reaksi berikut:
CH4 (g) + Cl2 (g) → CH3Cl (g) + HCl (g)
Jawab:
Reaksi tersebut dapat digambarkan strukturnya sebagai berikut.
16
Contoh Soal
2. Diketahui energi disosiasi ikatan Cl – Cl pada molekul Cl2 adalah 243,4 kJ/mol dan H – H
pada molekul H2 adalah 435,9 kJ/mol, serta ∆Hf° HCl adalah -92,3 kJ/mol. Berdasarkan
data tersebut, hitunglah energi ikatan rata-rata H – Cl pada molekul HCl.
Jawab:
Reaksi pembentukan HCl:
½ H — H + ½ Cl — Cl → H — Cl
∆Hf° = ∑Energi ikatan zat pereaksi - ∑Energi ikatan zat hasil reaksi
∆Hf° = ( ½ H - H + ½ Cl – Cl) – (H – Cl)
-92,3 = ((½ x 435,9) + (½ x 243,4)) – (H – Cl)
-92,3 = (339,65) – (H – Cl)
H – Cl = 339,65 + 92,3
= 431,95 kJ
Latihan Soal
1. Jika diketahui energi ikatan S – O = 469 kJ/mol, S = O = 323 kJ/mol dan O = O = 495
kJ/mol, hitunglah perubahan entalpi dari reaksi berikut
SO2 (g) + ½ O2 (g) → SO3 (g)
2. Jika diketahui energi ikatan rata-rata H — H = 436 kJ/mol, Br — Br = 192 kJ/mol dan
H — Br = 366 kJ/mol, hitunglah ∆Hf° HBr.
3. Diketahui
C2H4 (g) → 2C (g) + 4H (g) ∆H = +2266 kJ/mol
Energi ikatan rata-rata C — H = 413 kJ/mol. Hitunglah energi ikatan rata-rata C = C.
Jawab:
17
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Materi : TERMOKIMIA
Kelas : XI
Capaian Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan aspek energi melalui konsep reaksi
eksoterm dan endoterm dengan tepat
• Peserta didik dapat melakukan perhitungan energi panas (kalor) dan jumlah energi
dalam (entalpi reaksi) melalui praktikum dengan disiplin
•
Materi:
1. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
2. Kalorimeter
18
3. Kalor dan Entalpi
Langkah Kerja:
Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut ini!
19
No Kegiatan Hasil Pengamatan
B. Praktikum 2 (Kalorimeter)
Langkah Kerja:
20
2. Panaskan 25 ml aquades yang lain sampai suhunya naik menjadi 40°C (catat
suhunya sebagai T2)
3. Masukkan ke dalam kalorimeter
4. Aduk larutan dalam kalorimeter sampai suhu konstan dan catat suhunya sebagai
T3
Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut ini!
Pengamatan Suhu
Catatan
T1
T2 Massa jenis air : ρair = 1 gr/ml
T3
∆T1 = T3 – T1 Kalor jenis air : cair = 4,2 J/g.K
∆T2 = T2 – T3
• Tetapan kalorimeter
q3
C=
∆T1
21
3. Campurkan kedua larutan tersebut ke dalam kalorimeter, aduk sampai suhu
konstan
4. Catat suhunya sebagai T3
Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut ini!
Pengamatan Suhu
Catatan
T1
T2 Massa jenis larutan: ρlarutan = 1,03 gr/ml
T3
∆T1 = T3 – T1 Kalor jenis larutan : clarutan = 3,69 J/g.K
∆T2 = T2 – T3
n NaOH =
n HCl =
Mol yang
dipakai
dalam
perhitungan
22
Kesimpulan
23