Anda di halaman 1dari 23

TERMOKIMIA

Capaian Pembelajaran

memahami dan menjelaskan aspek energi, , laju dan kesetimbangan reaksi kimia;

Tujuan Pembelajaran

• Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan aspek energi melalui konsep reaksi eksoterm
dan endoterm dengan tepat
• Peserta didik dapat melakukan perhitungan energi panas (kalor) dan jumlah energi dalam
(entalpi reaksi) melalui latihan soal dengan teliti
• Peserta didik dapat melakukan perhitungan energi panas (kalor) dan jumlah energi dalam
(entalpi reaksi) melalui praktikum dengan disiplin
• Peserta didik dapat menghitung jumlah energi dalam (entalpi reaksi) melalui konsep Hukum
Hess dengan tepat
• Peserta didik dapat menghitung energi ikatan rata-rata melalui penggambaran struktur reaksinya
dengan tepat

Uraian Materi

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan kerja adalah suatu perubahan yang langsung dihasilkan oleh suatu proses.

A. Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia


1. Kalor
Hampir semua reaksi kimia melepas atau menyerap energi, umumnya dalam bentuk kalor.
Kalor dalam hal ini didefinisikan sebagai perpindahan energi panas (termal) dari dua benda yang
berbeda suhunya.
2. Sistem dan Lingkungan
Dalam termokimia, ada dua hal yang perlu diperhatikan menyangkut perpindahan energi, yaitu
sistem dan lingkunga. Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi disebut sistem, sedangkan hal-hal di luar sistem yang mebatasi system dan
dapat memengaruhi system disebut lingkungan.

B. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari sistem ke
lingkungan atau reaksi yang melepas kalor. Salah satu ciri khas reaksi eksoterm adalah selama proses
reaksi berlangsung, suhu sistem naik.
Reaksi endotem adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem,
atau secara singkat dapat dikatakan bahwa reaksi endoterm merupakan reaksi yang sistemnya
menyerap kalor. Salah satu ciri khas reaksi endoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi
penurunan suhu.

1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI

Capaian Pembelajaran :
memahami dan menjelaskan aspek energi

Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan aspek energi
melalui konsep reaksi eksoterm dan endoterm dengan tepat

Materi Pokok : 1. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


2. Entalpi Reaksi (Hubungan dengan reaksi eksoterm dan endoterm)

Petunjuk Kerja :
1. Diskusilah dengan teman sebangku
2. Carilah informasi dari berbagai literatur yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas
3. Lengkapi Isian LKPD di bawah ini!

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagaimana
perpindahan panas
yang terjadi pada
peristiwa tersebut?

Jawab:

Buat penjelasan dengan menghubungkan istilah sistem dan lingkungan pada peristiwa tersebut!

Termasuk jenis reaksi apakah peristiwa api unggun tersebut?

Eksoterm Endoterm
2
Jelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm! Sebutkan ciri-cirinya!

Reaksi Eksoterm

Reaksi Endoterm

Sebutkan contoh-contoh reaksi eksoterm dan endoterm!

Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm

Klasifikasikan reaksi di bawah ini, termasuk jenis reaksi eksoterm atau endoterm!

S(s) + O2 (g) → SO2 (g) ∆H = -296 kJ

2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) ∆H = -571 kJ

SO3 (g) + H2O (l) → H2SO4 (l) ∆H = +164 kJ

2NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (g) ∆H = +97 kJ

3
Klasifikasikan grafik di bawah ini, termasuk jenis reaksi eksoterm atau endoterm!
Tuliskan juga hubungan entalpi reaktan dan produk secara matematis!

Kesimpulan

C. Hukum Pertama Termodinamika dan Energi Dalam


Hukum I Termodinamika pada dasarnya merupakan hukum kekekalan energi, yang
menyatakan bahwa energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain, tetapi energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Energi dalam (E) sistem merupakan fungsi keadaan, artinya besar perubahan energi dalam sistem
(∆E) hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, yang dihitung dari energi dalam adalah
sesudah dan sebelum proses berlangsung.

∆E = E2 – E1 E1 = energi dalam pada keadaan awal


E2 = energi dalam pada keadaan akhir

Pusat perhatian dalam reaksi kimia adalah proses perubahan energi yang terjadi pada sistem,
bukan pada lingkungan. Besar perubahan energi dalam suatu sistem reaksi kimia merupakan jumlah
perpindahan kalor dan kerja.
q = kalor
∆E = q + w
w = kerja

4
Jika sistem menyerap kalor, q bernilai positif, sedangkan jika sistem mengeluarkan kalor, q bernilai
negatif. Jika sistem melakukan kerja, w pada rumus tersebut bernilai negatif, sedangkan jika sistem
dikenai kerja oleh lingkungan, w bernilai postif.

D. Kerja dan Kalor


Kerja yang dilakukan oleh sistem untuk mendorong tekanan luar tersebut adalah sebagai berikut

w = - P∆ V P = tekanan
V = volume

Contoh Soal

Sepotong logam magnesium direaksikan dengan asam klorida encer pada sistem terbuka
dengan reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Pada reaksi tersebut system melepas kalor sebesar 200 kJ dan menghasilkan gas yang akan
menyebabkan terjadinya perubahan volume. Sistem juga melakukan kerja sebesar 50 kJ.
Perubahan energi dalam (∆E) dalam proses tersebut adalah:
Jawab:
∆E = q + w
q = -200 kJ (karena sistem melepas kalor, maka q bertanda negatif)
w = -50 kJ (karena sistem melakukan kerja, maka w bertanda negatif)
∆E = (-200 – 50) kJ
∆E = -250 kJ

E. Entalpi dan Perubahan Entalpi


Dalam termodinamika, dikenal adanya fungsi baru yang disebut dengan entalpi (H), yang
didefinisikan sebagai

H = E + PV

Perubahan kalor pada tekanan tetap sama dengan nilai perubahan entalpi

qp = ∆H
Jadi, suatu proses reaksi kimia yang berlangsung pada tekanan tetap, nilai perubahan entalpinya
(∆H) adalah sama dengan besar kalor yang dipindahkan dari system ke lingkungan atau
sebaliknya.
Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi tergantung
pada keadaan awal dan akhir saja.

∆H = Hakhir – Hawal

5
F. Persamaan Termokimia dan Diagram Energi

Contoh

1. H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) ∆H = -285,5 kJ


Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 1 mol air disertai
dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 285,5 kJ

2. 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571,0 kJ


Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 2 mol air disertai
dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 571,0 kJ

Diagram energi menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan entalpi zat-zat hasil
reaksi, serta besarnya perubahan entalpi (∆H) yang menyertai reaksi tersebut.

H2(g) + ½ O2(g)
Gambar di samping merupakan diagram
energi pembentukan air.
∆H = -285,5 kJ Reaksi pembentukan air dari gas hidrogen
dan gas oksigen merupakan reaksi eksoterm
(sistem melepas kalor).

H2O(l) Hawal > Hakhir


∆H < 0

H2O(g)
Gambar di samping merupakan diagram energi
proses penguapan air.
Proses penguapan air merupakan proses
+44 kJ endoterm (sistem menyerap kalor)

Hawal < Hakhir


H2O(l) ∆H > 0

G. Perubahan Entalpi Standar (∆H°)


1. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hf°)
Perubahan entalpi pembentukan standar merupakan perubahan entalpi yang terjadi pada
pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar.

Contoh
1 1
N2 (g) + 2H2 (g) + Cl2 (g) → NH4Cl (s) (∆Hf° = -314,4 kJ/mol
2 2

6
2. Perubahan entalpi peruraian standar (∆Hd°)
Perubahan entalpi peruraian standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada peruraian
1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar.

Contoh
2H2O(l) → H2(g) + ½ O2(g) (∆Hf° = +240,0 kJ/mol

3. Perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hc°)


Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran 1 mol suatu zat dengan oksigen.

Contoh
1. C(s) + O2(g) → CO2 (g)
2. H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g)

Contoh Soal

Nilai perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hc°) methanol (CH3OH) adalah -638,5
kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya.
Jawab:
3
CH3OH(l) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) (∆H = -638,5 kJ/mol
2

Latihan Soal

1. Tuliskan persamaan termokimia dari pernyataan berikut:


a. (∆Hf° CaCO3(s) = -1.207 kJ/mol
b. (∆Hf° CH3OH(l) = -638 kJ/mol
Jawab:

H. Penentuan Perubahan Entalpi


1. Kalorimetri
Alat yang digunakan untuk menentukan perubahan kalor disebut kalorimeter. Alat yang
lebih teliti untuk mengukur perubahan kalor adalah calorimeter bom, yaitu suatu kalorimeter
yang dirancang khusus sehingga sistem benar-benar dalam keadaan teriosolasi.
Kalor total yang dilepas atau diserap sistem adalah:

qtotal = qsistem + q
kalorimeter

7
Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter merupakan hasil kali dari nilai kapasitas
jenis kalorimeter pada tekanan tetap (Cp) dengan perubahan suhu yang terjadi pada
kalorimeter.

qkalorimeter = C ∆T
p

Kalorimeter yang baik merupakan kalorimeter yang tidak menyerap kalor (nilai kapasitas
kalornya sangat kecil). Pada kalorimeter jenis ini, besar kalor yang diserap atau dilepas
kalorimeter dapat diabaikan.
Besar kalor yang mengakibatkan naik atau turunnya suhu sistem (qsistem) merupakan hasil
kali dari kalor jenis zat atau larutan (c), massa zat atau larutan (m), dan besarnya perubahan
suhu system (∆T).

q = perubahan kalor (joule)


qsistem = mc∆T m = massa zat (gram)
c = kalor jenis zat (J/gK)
∆T = perubahan suhu (K)
𝑞
∆H = n = mol
𝑛

Contoh Soal

Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram metana (CH 4) dengan oksigen
berlebihan sehingga terjadi reaksi berikut.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56°C. Diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J/°C,
massa air di dalam kalorimeter adalah 1000 gram, dan kalor jenis air 4,18 J/g°C. Tentukan
kalor pembakaran gas metana dalam kJ/mol. (Ar C = 12, H = 1)
Diket:
m CH4 = 0,16 gram qtotal = 6520 J + 1494 J
∆T = 1,56 °C qtotal = 8014 J
Cp = 958 J/°C = 8,014 kJ
m air = 1000 gram
c = 4,18 J/g°C Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram sehingga
Dit: q = ? jumlah molnya adalah :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 0,16
Jawab: n= = = 0,01 mol
𝑀𝑟 16
qtotal = qsistem + qkalorimeter maka untuk setiap reaksi pembakaran 1 mol CH 4 akan
qsistem = m air x c air x ∆T dilepas kalor sebanyak
qsistem = 1000 x 4,18 x 1,56 8,014 𝑘𝐽
q= = 801,4 kJ/mol
qsistem = 6520 J 0,01 𝑚𝑜𝑙

qkalorimeter = Cp x ∆T oleh karena sistem melepas kalor, maka perubahan


qkalorimeter = 958 x 1,56 entalpinya bernilai negatif sehingga ∆Hc° = -801,4 kJ/mol
qkalorimeter = 1494 J

8
Contoh Soal

Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm3 larutan NaOH 1M dengan 100 cm3 larutan HCl
1M. Ternyata, suhunya naik dari 25°C menjadi 31°C. Kalor jenis larutan dianggap sama
dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g.K dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm 3. Jika dianggap
bahwa kalorimeter tidak menyerap kalor, tentukan perubahan entalpi dari reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Diket:
V NaOH = 100 cm3
V HCl = 100 cm3
T1 = 25°C
T2 = 31°C
c = 4,18 J/g°C
𝞀 = 1 g/cm3
Dit : ∆H = ?
Jawab:
qtotal = qsistem + qkalorimeter

oleh karena kalorimeter tidak menyerap kalor, maka:


qtotal = qsistem
massa larutan = m NaOH + m HCl
= (100 + 100) gram
= 200 gram

∆T = (31 – 25) °C
= 6°C = 6 K
qsistem = m air x c air x ∆T
qsistem = 200 x 4,18 x 6
= 5016 J = 5,016 kJ

n NaOH = n HCl = V x M
= 0,1 L x 1 mol/L = 0,1 mol
Jadi, pada reaksi antara 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl terjadi perubahan kalor sebesar
5,016 kJ
Maka, untuk setiap 1 mol NaOH yang bereaksi dengan 1 mol HCl akan terjadi perubahan
kalor sebesar:
𝑞 5,016
∆H = = = 50,16 kJ/mol
𝑛 0,1

Oleh karena pada saat reaksi suhu system naik, maka reaksi berlangsung secara
eksoterm dan perubahan entalpinya bernilai negatif. Persamaan termokimianya:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl (aq) + H2O (l) ∆H = -50,16 kJ/mol

9
Latihan Soal

1. Ke dalam kalorimeter sederhana direaksikan 25 mL larutan H 2SO4 0,5 M dan 25 mL


KOH 1,0 M pada suhu 23,5°C. ternyata, temperaturnya naik menjadi 30,17°C.
Hitunglah perubahan entalpi reaksi yang terjadi (massa jenis = 1 g/mL dan kalor jenis
larutan 4,2 J/g.K)
2. Asam benzoate murni (∆Hc° C6H5COOH = -3277 kJ/mol) sebanyak 0,220 gram
dimasukkan ke dalam kalorimeter bom yang berisi 1200 g air (kapasitas kalorimeter =
1365 J/°C; kalor jenis air = 4,18 J/g°C). Hitunglah kenaikan suhu kalorimeter yang
terjadi! (Ar C = 12, O = 16, H = 1)
3. Sebanyak 9,6 gram kristal LiOH ditambahkan ke dalam calorimeter yang berisi 150
gram air. Setelah kristal LiOH larut, suhu kalorimeter beserta isinya naik dari 27 °C
menjadi 33,5 °C. Tentukan entalpi pelarutan LiOH dalam air. (kapasitas kalorimeter =
11,7 J/°C; kalor jenis air = 4,2 J/g°C)

Jawab:

10
I. Hukum Hess
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan langsung
dengan kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hf°) CO.
Reaksi pembentukan CO adalah:
C(s) + ½ O2(g) → CO (g)
Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa
disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, jika dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi
tersebut, yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur
perubahan entalpi pembentukan gas CO 2.
C(s) + O2(g) → CO2 (g)
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Henry Germain Hess melakukan serangkaian
percobaan dan diperoleh kesimpulan yang dikenal dengan Hukum Hess, yaitu perubahan entalpi
suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat
hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi.

Contoh

C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -394 kJ


CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) ∆H = -283 kJ

Hitung entalpi dari reaksi : C (s) + ½ O 2 (g) → CO (g) ∆H =………

C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -394 kJ


CO2 (g) → CO (g) + ½ O2 (g) ∆H = +283 kJ (dibalik)
C (s) + ½ O2 (g) → CO (g) ∆H = -111 kJ

Contoh Soal
1. Diketahui:
3
2Al (s) + O2 (g) → Al2O3 (s) ∆H = -1601 kJ
2
3
2Fe (s) + O2 (g) → Fe2O3 (s) ∆H = -821 kJ
2
Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi:
2Al (s) + Fe2O3 (s) → Al2O3 (s) + 2Fe (s) ∆H…..

Jawab:
3
2Al (s) + O2 (g) → Al2O3 (s) ∆H = -1601 kJ (tetap)
2
3
Fe2O3 (s) → 2Fe (s) + O2 (g) ∆H = +821 kJ (dibalik)
2

2Al (s) + Fe2O3 (s) → Al2O3 (s) + 2Fe (s) ∆H = -780 kJ

11
Contoh Soal
2. Diketahui:
C (s) + 2H2 (g) → CH4 (s) ∆H = -75 kJ
C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -394 kJ
H2 (g) + ½ O2 (g) → H2O (g) ∆H = -286 kJ
Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi:
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) ∆H…..

Jawab:
CH4 (s) → C (s) + 2H2 (g) ∆H = +75 kJ (dibalik)
C(s) + O2(g) → CO2 (g) ∆H = -394 kJ
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) ∆H = -572 kJ (dikali 2)

CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) ∆H = -891 kJ

Latihan Soal
1. Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut:
C4H9OH (l) + 6 O2 (g) → 4CO2 (g) + 5H2O (g) ∆H = -2456 kJ
(C2H5)2 (l) + 6O2 (g) → 4CO2 (g) + 5H2O (g) ∆H = -2510 kJ
Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi:
(C2H5)2 (l) → C4H9OH (l)
2. Diketahui:
2P (s) + O2(g) + 3Cl2 (g) → 2POCl3 ∆H = -1150 kJ
H2 (g) + Cl2 (g) → 2HCl (g) ∆H = -184 kJ
2P(s) + 5Cl2 (g) → 2PCl5 (g) ∆H = -640 kJ
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) ∆H = -482 kJ
Hitunglah ∆H untuk reaksi:
PCl5 (g) + H2O (g) → POCl3 (g) + 2HCl (g)

Jawab:

12
Contoh Soal
3. Diketahui:
∆Hf° H2O (g) = -242 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g) = -394 kJ/mol
∆Hf° CH4 (g) = -84 kJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi pembakaran (∆Hc° ) CH4

Jawab:
Tuliskan dulu reaksi pembakaran CH4 :
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) ∆Hc° = ?

∆H = ∑∆Hf° sesudah - ∑∆Hf° sebelum

∆H = (∆Hf° CO2 + 2 ∆Hf° H2O) – (∆Hf° CH4 + 2 ∆Hf° O2)


= (-394 + 2(-242)) – (-84 + 2(0))
= (-394 - 484) – (-84)
= (-878) + 84
= -794 kJ

Latihan Soal
1. Diketahui :
∆Hf° CaCO3 (s) = -1207 kJ/mol
∆Hf° CaO (s) = -635,5 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g) = -394 kJ/mol
Tentukan perubahan entalpi pada proses peruraian CaCO 3 dengan reaksi:
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2 (g)
2. Diketahui:
∆Hf° H2O (l) = -285,5 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g)= -393,5 kJ/mol
∆Hf° C3H8 (g)= -103 kJ/mol
a. Hitunglah ∆Hc° C3H8
b. Berapa kalor yang dilepaskan jika 22 gram C 3H8 dibakar sempurna? (Ar C= 12
H= 1)
3. Diketahui:
∆Hf° H2O (g) = -285,5 kJ/mol
∆Hf° CO2 (g)= -394 kJ/mol
∆Hf° C2H4 (g)= +52 kJ/mol
Hitunglah kalor yang dilepas pada pembakaran 6,72 liter gas C 2H4 pada suhu 0°C, 1
atm. (Ar C = 12, H = 1)

Jawab:

13
14
Contoh

Siklus Hess ∆H1 = -394 kJ


C(s) + O2(g) CO2 (g)

∆H2 = ……kJ ∆H3 = -283 kJ


CO (g) + ½ O2 (g)

∆H1 = ∆H2 + ∆H3


∆H1 - ∆H3 = ∆H2
-394 kJ – (-283 kJ) = ∆H2
∆H2 = -111 kJ

Latihan Soal
Perhatikan siklus Hess berikut

NH3(g) + HCl(g) ∆H NH4Cl (s)

∆H = -138 kJ
∆H = -314 kJ
½ N2 (g) + 2H2 (g) + ½ Cl2 (g)

Hitunglah nilai perubahan entalpi reaksi:

NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl (s)


Jawab:

J. Energi Ikatan Rata-rata


Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.

∆H = ∑Energi ikatan zat pereaksi - ∑Energi ikatan zat hasil reaksi

15
Tabel Energi Ikatan rata-rata

Contoh Soal
1. Dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata, hitunglah perubahan entalpi (∆H)
reaksi berikut:
CH4 (g) + Cl2 (g) → CH3Cl (g) + HCl (g)
Jawab:
Reaksi tersebut dapat digambarkan strukturnya sebagai berikut.

Perubahan entalpinya dapat dihitung sebagai berikut


Ikatan yang putus : 4 ikatan C – H
1 ikatan Cl – Cl
Ikatan yang terbentuk : 3 ikatan C – H
1 ikatan C – Cl
1 ikatan H – Cl

∆H = ∑Energi ikatan zat pereaksi - ∑Energi ikatan zat hasil reaksi


∆H = (4 C- H + Cl – Cl) – (3C - H + C – Cl + H – Cl)
∆H = (C – H + Cl – Cl) – (C – Cl + H – Cl)
∆H = (413 + 242) – (328 + 431)
∆H = 655 – 759
= -104 kJ

16
Contoh Soal
2. Diketahui energi disosiasi ikatan Cl – Cl pada molekul Cl2 adalah 243,4 kJ/mol dan H – H
pada molekul H2 adalah 435,9 kJ/mol, serta ∆Hf° HCl adalah -92,3 kJ/mol. Berdasarkan
data tersebut, hitunglah energi ikatan rata-rata H – Cl pada molekul HCl.
Jawab:
Reaksi pembentukan HCl:

½ H2 (g) + ½ Cl2 (g) → HCl (g) ∆Hf° = -92,3 kJ/mol

Reaksi tersebut dapat digambarkan strukturnya sebagai berikut.

½ H — H + ½ Cl — Cl → H — Cl

∆Hf° = ∑Energi ikatan zat pereaksi - ∑Energi ikatan zat hasil reaksi
∆Hf° = ( ½ H - H + ½ Cl – Cl) – (H – Cl)
-92,3 = ((½ x 435,9) + (½ x 243,4)) – (H – Cl)
-92,3 = (339,65) – (H – Cl)
H – Cl = 339,65 + 92,3
= 431,95 kJ

Latihan Soal
1. Jika diketahui energi ikatan S – O = 469 kJ/mol, S = O = 323 kJ/mol dan O = O = 495
kJ/mol, hitunglah perubahan entalpi dari reaksi berikut
SO2 (g) + ½ O2 (g) → SO3 (g)
2. Jika diketahui energi ikatan rata-rata H — H = 436 kJ/mol, Br — Br = 192 kJ/mol dan
H — Br = 366 kJ/mol, hitunglah ∆Hf° HBr.
3. Diketahui
C2H4 (g) → 2C (g) + 4H (g) ∆H = +2266 kJ/mol
Energi ikatan rata-rata C — H = 413 kJ/mol. Hitunglah energi ikatan rata-rata C = C.

Jawab:

17
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Materi : TERMOKIMIA
Kelas : XI
Capaian Pembelajaran

memahami dan menjelaskan aspek energi

Tujuan Pembelajaran

• Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan aspek energi melalui konsep reaksi
eksoterm dan endoterm dengan tepat
• Peserta didik dapat melakukan perhitungan energi panas (kalor) dan jumlah energi
dalam (entalpi reaksi) melalui praktikum dengan disiplin

Materi:
1. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

2. Kalorimeter

18
3. Kalor dan Entalpi

A. Praktikum 1 (Reaksi Eksoterm dan Endoterm)

Alat dan Bahan:


Alat Bahan
Tabung reaksi Padatan Natrium karbonat (Na2CO3)
Sendok Spatula Padatan Natrium hidroksida (NaOH)
Padatan Barium hidroksida hidrat (Ba(OH2.8H2O)
Padatan Amonium klorida (NH4Cl)
Aquades

Langkah Kerja:

1. Masukkan 1 sendok spatula natrium karbonat ke dalam tabung reaksi kemudian


tambahkan 10 ml aquades. Kocok hingga larut.
Pegang tabung reaksi dan rasakan suhunya
2. Masukkan 1 sendok spatula Natrium hidroksida ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan 10 ml aquades. Kocok hingga larut
Pegang tabung reaksi dan rasakan suhunya
3. Masukkan serbuk barium hidroksida hidrat dan ammonium klorida masing-masing 1
sendok spatula ke dalam tabung reaksi. Kocok hingga larut
Pegang tabung reaksi dan rasakan suhunya

Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut ini!

19
No Kegiatan Hasil Pengamatan

1 Larutan Na2CO3 (s) + H2O (l)

2 Larutan NaOH (s) + H2O (l)

3 Larutan NH4Cl (s) +


Ba(OH)2.8H2O(s)

Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Apa yang dimaksud reaksi eksoterm dan endoterm?

2. Reaksi manakah yang termasuk reaksi eksoterm?

3. Reaksi manakah yang termasuk reaksi endoterm?

B. Praktikum 2 (Kalorimeter)

Alat dan Bahan:


Alat Bahan
Gelas kimia 100 ml Larutan HCl 1 M
Kalorimeter Larutan NaOH 1M
Termometer Aquades
Batang Pengaduk
Pembakar spirtus
Kaki Tiga
Kasa

Langkah Kerja:

Menentukan Tetapan Kalorimeter

1. Masukkan 25 ml aquades ke dalam kalorimeter dan catat suhunya (T1)

20
2. Panaskan 25 ml aquades yang lain sampai suhunya naik menjadi 40°C (catat
suhunya sebagai T2)
3. Masukkan ke dalam kalorimeter
4. Aduk larutan dalam kalorimeter sampai suhu konstan dan catat suhunya sebagai
T3
Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut ini!
Pengamatan Suhu

Catatan
T1
T2 Massa jenis air : ρair = 1 gr/ml
T3
∆T1 = T3 – T1 Kalor jenis air : cair = 4,2 J/g.K
∆T2 = T2 – T3

Cara Menghitung tetapan kalorimeter


• Kalor yang diserap air dingin (q1)
q1 = mair dingin x cair x ∆T1

• Kalor yang diserap air panas (q2)


q2 = mair panas x cair x ∆T2

• Kalor yang diserap kalorimeter (q3)


q3 = q2 – q1

• Tetapan kalorimeter
q3
C=
∆T1

Menentukan Perubahan entalpi reaksi (∆H)

1. Masukkan 25 ml larutan HCl 1M ke dalam kalorimeter dan catat suhunya (T1)


2. Panaskan 25 ml larutan NaOH 1M dan atur sehingga suhunya (T2) sama dengan
suhu larutan HCl 1M dalam kalorimeter

21
3. Campurkan kedua larutan tersebut ke dalam kalorimeter, aduk sampai suhu
konstan
4. Catat suhunya sebagai T3

Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut ini!
Pengamatan Suhu

Catatan
T1
T2 Massa jenis larutan: ρlarutan = 1,03 gr/ml
T3
∆T1 = T3 – T1 Kalor jenis larutan : clarutan = 3,69 J/g.K
∆T2 = T2 – T3

Cara Menghitung kalor reaksi dan perubahan entalpi


• Kalor yang diserap larutan (q1)
q1 = mlarutan x clarutan x ∆T

• Kalor yang dihasilkan kalorimeter (q2)


q2 = C x ∆T
• Kalor yang dihasilkan sistem (q3)
q3 = - (q2 + q1)

Menghitung mol larutan

NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l) n = M. V

n NaOH =

n HCl =
Mol yang
dipakai
dalam
perhitungan

• Kalor yang dihasilkan 1 mol larutan (∆H)


q3
∆H =-
mol

22
Kesimpulan

23

Anda mungkin juga menyukai