Anda di halaman 1dari 30

2.

Termokimia

Standar Kompetensi :
Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia
dan cara pengukurannya.

Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi,
reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.
2. Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan,
hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.

47
Kimia 2A / Termokimia

A. Pendahuluan

Menurut pemikiran para ahli kosmologi, pada awalnya alam semesta ini
berwujud energi. Sebagian besar energi itu lalu mengalami transformasi menjadi
materi, sesuai dengan Hukum Einstein yang terkenal :
E = energi (erg)
E = m c2 m = massa materi (gram)
c = kecepatan cahaya (3 x 1010 cm. dt-1)
Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Yang dapat berlangsung adalah
perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk energi yang lain.
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang panas
(kalor) yang menyertai suatu reaksi kimia. Kalor yang berkaitan dengan reaksi
kimia disebut kalor reaksi atau perubahan entalpi reaksi.

B. Perubahan Entalpi (∆H)

S
etiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan
didalamnya. Energi tersebut dapat berupa energi potensial dan
energi kinetik. Energi potensial berkaitan dengan wujud zat,
volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan
molekul-molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk
energi disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi
yang masuk atau keluar dari zat.
Entalpi (Heat content) suatu zat menunjukkan jumlah energi yang dimiliki
zat tersebut tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama
proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan perubahan
entalpi (ΔH). Perubahan emtalpi dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah
kalor yang diserap sistem.

Jadi perubahan entalpi (∆H) adalah banyaknya kalor (H) yang diterima
atau yang dibebaskan dari suatu reaksi kimia. Penentuan perubahan entalpi
reaksi secara matematis dituliskan :

∆Hreaksi = H produk – H reaktan

48
Kimia 2A / Termokimia

C. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


Untuk mempelajari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, kita perlu
memahami pengertian sistem dan lingkungan. Apa yang Anda ketahui mengenai
sistem dan lingkungan? Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian (yang diamati gejala / sifatnya), sedangkan lingkungan merupakan
segala sesuatu yang berada di luar sistem. Berdasarkan interaksi antara sistem
dan lingkungan sistem dibedakan menjadi tiga yaitu sistem terbuka, sistem
tertutup dan sistem terisolasi.

a. sistem terbuka b. sistem tertutup c. sistem terisolasi

Gambar 2.1 Sistem terbuka, tertutup dan terisolasi

Jika kita amati gambar di atas, labu erlemeyer terbuka merupakan sistem yang
terbuka karena dapat mempertukarkan baik materi maupun energi dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya. Gelas yang tertutup tidak dapat mempertukarkan
materi dengan lingkungan, tetapi dapat mempertukarkan energi dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya. Sehingga gelas yang tertutup disebut sistem tertutup.
Termos sama sekali tidak dapat mempertukarkan baik materi maupun energi dari
sistem ke lingkungan dan sebaliknya. Termos disebut sistem terisolasi.

1. Reaksi eksoterm

Coba Anda amati peristiwa api


unggun! Pada peristiwa pembakaran
kayu tersebut apakah perpindahan kalor?

Gambar 2.2. Api Unggun

49
Kimia 2A / Termokimia

Untuk memahaminya, perlu dibedakan dulu antara sistem dengan


lingkungan. Kayu yang sedang terbakar tersebut disebut sistem, sedangkan segala
sesuatu di luar kayu disebut lingkungan.
Jika kita meletakkan tangan kita di dekat kayu yang terbakar, maka akan
dirasakan panas. Begitu pula jika tungku tempat reaksi berlangsung dipegang
juga panas. Hal ini berarti dalam peristiwa pembakaran kayu dihasilkan kalor /
panas. Kalor tersebut merupakan energi yang berasal dari sistem dan dialirkan ke
lingkungan. Jadi reaksi pembakaran kayu merupakan reaksi eksoterm.
Jika pada suatu reaksi kimia terjadi perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan, maka reaksi disebut reaksi eksoterm.
Jika suatu reaksi membebaskan kalor atau panas, maka energi panas sistem
berkurang, hal tersebut mengakibatkan perubahan entalpinya negatif. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut:

∆H = Hp  Hr < 0 atau ∆H = - (bertanda minus)

Keterangan: ∆H = perubahan entalpi


Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan
E E

C(s) + O2(g)
atau Ea
C(s) + O2(g)
Eb
CO2(g)
∆H
CO2(g)

Gambar 2.3 Grafik Tingkat Energi Reaksi


Pembakaran Karbon

Contoh lain dari reaksi kimia atau perubahan fisika yang berlangsung eksoterm
adalah :
 Reaksi pembakaran
 Reaksi Respirasi
 Reaksi Nuklir
 Reaksi netralisasi
 Reaksi karbit dengan air
 Reaksi alkana dengan asam
 Reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase gas

50
Kimia 2A / Termokimia

 Batu kapur direndam dalam air


 Uap air menjadi hujan (kondensasi)
 Pembantukan air/salju di awan
 Uap air menjadi air
 Air menjadi Es

2. Reaksi endoterm
Untuk memahami reaksi endoterm diberikan contoh proses pelarutan pupuk
urea. Jika pada suhu kamar ke dalam gelas yang berisi air dimasukkan satu
sendok urea, maka bagian luar gelas akan mengembun. Fakta ini menunjukkan
bahwa gelasnya dingin dan terjadi penyerapan panas dari lingkungan ke sistem.
Peristiwa ini berlawanan dengan contoh sebelumnya. Jadi pada peristiwa
pelarutan urea dalam air reaksinya endoterm.
Jika pada suatu reaksi kimia menyerap panas, maka akan terjadi
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem, maka reaksi disebut reaksi
endoterm. Jika pada reaksi menyerap panas, maka energi sistem bertambah,
∆H = + (bertanda positif). Hal ini berarti ∆H hasil reaksi lebih besar dari ∆H
pereaksi. Contoh lain untuk reaksi endoterm adalah
 Es menjadi air
 Air menjadi uap air
 Pelarutan urea dalam air
 Pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase gas
 Mencampurkan air dengan ammonium nitrat
 Reaksi ionisasi
 Mencairkan garam padat
 Reaksi Fotosintesis
 Reaksi barium hidroksida dengan ammonium klorida

Reaksi Barium hidroksida Ba(OH)2(s) dengan kristal NH4Cl(s).


Reaksi : Ba(OH)2(s) + NH4Cl(s) → BaCl2(aq) + 2NH3(g) + H2O(ℓ)
Percobaan dilakukan dengan mencampurkan kedua kristal di dalam tabung
reaksi dan diaduk. Suhu awal kedua kristal sama dengan suhu kamar, ternyata
setelah reaksi berlangsung beberapa saat tabung reaksinya menjadi dingin. Dari
fakta di atas maka berarti sistem menyerap energi panas dari lingkungan
termasuk dari tangan kita, sedangkan energi sistem bertambah. Bukti bahwa
energi sistem bertambah adalah setelah dibiarkan beberapa saat kemudian suhu
sistem akan sama dengan suhu lingkungan. Jika digambarkan diagram tingkat
energinya sebagai berikut.

51
Kimia 2A / Termokimia

Energi
hasil

Ba(OH)2(s) + NH4Cl(s)

Reaksi

Energi

Ea
hasil

Ba(OH)2(s)+ NH4Cl(s) ∆H

Reaksi
Gambar 2.3 Grafik Tingkat Energi Reaksi
NH4Cl(s) dengan CaO(s)
Keterangan : Ea : Energi aktivasi, ∆H : perubahan entalpi reaksi

Secara umum jika dibandingkan diagram tingkat energi reaksi endoterm dan
eksoterm sebagai berikut
E E

hasil pereaksi

∆H reaksi = + ∆H reaksi = -
pereaksi hasil

(a) (b)
Gb. 2.4. Diagram tingkat energi
(a) Reaksi endoterm
(b) Reaksi eksoterm

52
Kimia 2A / Termokimia

Untuk memperdalam pemahanan anda, lakukan diskusi berikut ini!

Perhatikanlah contoh berikut ini:


1. Suatu tabung reaksi yang diisi pita Mg kemudian
dalam tabung tersebut dimasukkan larutan HCl 1 M.
Dalam reaksi ini magnesium larut dalam larutan HCl,
timbul gas yang mudah terbakar dan disertai pelepasan
panas yang ditandai dengan naiknya suhu larutan.

 Menurut Anda mana yang disebut sistem dan mana


lingkungan? Jelaskan!
 Jelaskan jenis sistem dalam setiap percobaan!
 Apakah jenis reaksi dari setiap percobaan?
 Bagaimana gambar diagram tingkat energinya?

53
Kimia 2A / Termokimia

3. Persamaan Termokimia
Persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpi disebut
persamaan termokimia. Penulisan persamaan termokimia dengan cara :
a. Persamaan kimia ditulis lengkap dengan koefisien reaksi dan fase zat-zat yang
bereaksi, dan perubahan entalpi reaksi ( H).
b. Jika reaksi itu eksoterm harga ∆H dituliskan dengan tanda negatif (-), jika
endoterm harga ∆H dituliskan dengan tanda positif (+). Contoh :

2Na(s) + 2H2O (ℓ) → 2NaOH(aq) + H2(g) ∆H = - 367,5kJ (eksoterm)

H2O(ℓ)  H2(g) + ½O2(g), ∆H = + 285,8 kJ (endoterm)

D. Jenis-jenis Perubahan Entalpi


Harga perubahan entalpi reaksi dapat dipengaruhi oleh kondisi yakni suhu
dan tekanan saat pengukuran. Oleh karena itu, perlu kondisi suhu dan tekanan
perlu dicantumkan untuk setiap data termokimia. Data termokimia pada
umumnya ditetapkan pada suhu 25 0 C dan tekanan 1 atm yang selanjutnya
disebut kondisi standar. Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 0 C dan
tekanan 1 atm disebut perubahan entalpi standar dan dinyatakan dengan
lambang Δ H0atau ΔH298. Sedangkan perubahan entalpi yang pengukurannya
tidak merujuk kondisi pengukurannya dinyatakan dengan lambang ΔH saja.

Entalpi molar adalah perubahan entalpi reaksi yang dikaitkan dengan


kuantitas zat yang terlibat dalam reaksi. Dalam termokimia dikenal berbagai
macam entalpi molar, seperti entalpi pembentukan, entalpi penguraian, dan
entalpi pembakaran.

1. Entalpi Pembentukan Standar (Hf 0, Standar Entalphy of Formation)


Entalpi pembentukan standar (Hf0) adalah H pada pembentukan 1 mol
suatu senyawa langsung dari unsur-unsurnya pada keadaan standar (suhu
298 K dan tekanan 1 atm).
Contoh : H2(g) + ½O2(g)  H2O(ℓ), Hf0 = -285,8 kJ/mol
Artinya untuk pembentukan 1 mol H2O dibebaskan energi sebanyak 285,8 kJ.

54
Kimia 2A / Termokimia

2. Entalpi Penguraian Standar (Hd0, Standar Entalphy of Decomposition )


Entalpi penguraian standar (Hd0) adalah H pada penguraian 1 mol suatu
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar (suhu 298 K dan
tekanan 1 atm).
Contoh : H2O(ℓ)  H2(g) + ½O2(g), ∆Hd0 = +285,8 kJ/mol
Artinya untuk penguraian 1 mol H2O dibutuhkan energi sebanyak 285,8 kJ.
Entalpi penguraian ini merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan. Hal
ini sesuai dengan azas kekekalan energy. Besarnya H sama besar, hanya
tandanya saja yang merupakan kebalikan. Jika pada pembentukannya
eksoterm (H = -), maka pada penguraiannya H bertanda positif. Hal ini
sesuai dengan hukum Laplace.

Hukum Laplace : “kalor yang dibebaskan pada pembentukan


senyawa dari unsur-unsurnya = kalor yang diserap pada
penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya”.
0 0
Hf = - H d

3. Entalpi Pembakaran Standar (Hc0, Standar Entalphy of Combustion)


Entalpi pembakaran standar (Hc0) adalah H pada pembakaran sempurna 1
mol suatu senyawa pada keadaan standar.
Contoh :
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) Hc0 = - 889,5 kJ/mol

Artinya pada pembakaran sempurna 1 mol metana pada lkeadaan standar


dihasilkan energi sebesar 889,5 kJ.

Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Ada beberapa zat
yang mudah terbakar, misalnya unsur karbon, hidrogen, belerang, dan
berbagai senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran dikatakan sempurna
apabila karbon (C) terbakar menjadi CO2, hidrogen (H) terbakar menjadi H2O,
belerang (S) terbakar menjadi SO2.
Harga perubahan entalpi entalpi pembakaran dari berbagai zat pada keadaan
standar dapat dilihat pada tabel berikut.

55
Kimia 2A / Termokimia

Tabel 2.1 Entalpi Pembakaran dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm

Hco
Nama Zat Persamaan Reaksi Pembakaran
(kJ/mol)
Karbon -393,5 C(s) + O2(g)  CO2(g)
Hidrogen -285,85 H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l)
-241,8 H2(g) + ½ O2(g)  H2O(g)
Belerang -297 S(s) + O2(g)  SO2(g)
Karbon monoksida -283 CO(g) + ½ O2(g)  CO2(g)
Metana -802 CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)
1
Asetilena -1256 C2H2(g) + 2 O2(g) 2CO2(g) + H2O(g)
2
Metanol -638 CH3OH(l) + 3 O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g)
2
1
Isooktana -5450 C8H18(l) + 12 O2(g)  8CO2(g) + 9H2O(g)
2

4. Entalpi Netralisasi
Entalpi netralisasi adalah H pada penetralan asam oleh basa atau basa oleh
asam membentuk 1 mol air. Contoh :
NaOH(aq) + HCl(aq)→NaCl(aq) +H2O(ℓ)H = - 122 kJ/mol
Artinya pada reaksi penetralan 1 mol NaOH dengan 1 mol HCl menghasilkan
1 mol H2O dibebaskan panas sebesar 122 kJ.

5. Entalpi Penguapan
Entalpi penguapan adalah H reaksi pada penguapan 1 mol suatu senyawa
dalam fase cair menjadi senyawa dalam fase gas pada titik didihnya.
Contoh :
H2O(ℓ) → H2O(g), H = +44 kJ/mol
Artinya untuk menguapkan 1 mol air diperlukan panas sebesar 44 kJ.

6. H Pencairan
H pencairan adalah H reaksi pada pencairan 1 mol suatu senyawa dalam
fase padat menjadi senyawa dalam fase cair pada titik leburnya.
Contoh :
H2O(s) → H2O(ℓ), H = +36,4 kJ/mol

H = +36,4 kJ/mol H = +44 kJ/mol


H2O(s) H2O(ℓ) H2O(g)

56
Kimia 2A / Termokimia

1. Tuliskan persamaan termokimia reaksi pembentukan CO2, jika diketahui bahwa


pada pembakaran sempurna 0,2 g karbon dibebaskan 6,56 kJ (Ar C =12)?

Diketahui : m C = 0,2 g Ar C =12


Q = 6,56 kJ
Ditanya : persamaan termokimianya?
Jawab :
C(s) + O2(g) → CO2(g), Hc0 = - 6,56 kJ
n C = m C/mm C = 0,2/12 = 1/60 mol, Q = 6,56 kJ
untuk 1 mol = 393,6 kJ
Persamaaan termokimia :
C(s) + O2(g) → CO2(g), Hf0 = - 393,6 kJ

Latihan Soal

1. Pada pembakaran sempurna 12 gram senyawa CH4 (Mr = 16) dibebaskan


kalor sebesar 667,5 kJ pada suhu 250C tekanan 1 atm. Tentukan
a. H pembakaran standar CH4 CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O Hc = - 667,5 KJ
n CH4 = m/Mr = 12/16 = 0,75 mol
b. persamaan termokimianya! Hc = 867,5 / 0,75 = 1156,67 KJ
CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O Hc = - 1156,67 KJ

2. Sebanyak 100 mL larutan HCl 2 M direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH


2 M. Pencampuran tersebut membebaskan kalor sebesar 1,26 kJ.
a. Tentukan jenis dan besarnya perubahan entalpi reaksinya pada keadaan
standar!
b. Tulislah persamaan termokimianya!

a. HCl + NaOH = NaCl + H2O H = - 1,26 KJ


mol = MxV = 2 x 0,1 = 0,2 mol = 1,26 KJ

H = -1,26 / 0,2 = - 6,3 KJ (Ekstoterm)

b. HCl + NaOH = NaCl + H2O H = - 6,3 KJ


57
Kimia 2A / Termokimia

E. Penentuan Hreaksi

Penentuan Hreaksi dapat dilakukan dengan 4 macam cara, yaitu:


a. Penentuan harga Hreaksi melalui percobaan dengan metode kalorimetri

Perubahan entalpi tidak dapat


ditentukan secara langsung. Salah satu
cara untuk menentukan besarnya kalor
yang terlibat di dalam reaksi digunakan
metode kalorimetri. Dengan metode ini
dapat dihitung besarnya kalor yang
dibebaskan atau diserap dalam suatu
reaksi. Penentuan kalor reaksi dari
massa zat yang direaksikan dan
perubahan suhu yang terjadi. Dalam penentuan kalor reaksi juga digunakan
asas Black : “kalor yang diterima = kalor yang dilepaskan”.

Prinsip Kerja Kalorimetri Sederhana


1. Sebelum direaksikan, ukur suhu awal dan massa larutan masing-masing
2. masukkan larutan tersebut ke dalam kalorimeter
3. catat suhu akhirnya (suhu tertinggi atau suhu terendah yang dicapai)

Qreaksi = - Qlarutan
= - (m. c. ∆T)

m = massa larutan c = kalor jenis larutan


∆T = perubahan suhu Q = kalor

1. Larutan NaOH 1 M yang bersuhu 250C sebanyak 10 mL direaksikan dengan


10 mL larutan HNO3 1 M yang bersuhu 250C dalam sebuah kalorimeter dari
bahan plastik. Kemudian suhu campuran naik menjadi 300C. Jika kalor jenis
larutan = kalor jenis air sebesar 4,2 J g-1 K-1 dan massa jenis larutan sebesar
1 g/cm3, tentukan entalpi reaksi: NaOH(aq) + HNO3(aq) → NaNO3(aq) +
H2O(ℓ)
n = M x V = 1 x 0,01 = 0,01mol (NaOH or HNO3)
T = 303 - 298 = 5 K c = 4,2 J/gK
p larutan = 1 gr/cm3 V Total = 10 + 10 = 20 mL

58 NaOH + HNO3 = NaNO3 + H2O


M 0,01 0,01 0,01 0,01
R 0,01 0,01 - -
S - - 0,01 0,01
mol yang bereaksi = 0,01 mol
mass = p larutan x V Total = 1 x 20 = 20 gram

Q = m x c x T = 20 x 4,2 x 5 = 420 J Kimia 2A / Termokimia


H = - Q/n = - 420 / 0,01 = - 42000 J/mol = - 42 KJ/mol

Maka entalpi reaksi = - 42 KJ/mol

Diketahui :
massa larutan dalam kalorimeter = 10 g + 10 g = 20 g
[NaOH] = 1 M, [HNO3] = 1 M
Suhu awal = 250C
Suhu akhir = 300C, T = (30 – 25) 0C = 50C = 5 K
Kalor jenis air = 4,2 J g-1 K-1

Ditanya : entalpi reaksi, Hr


Jawab :

Q reaksi = - Q larutan

= - (m. c. ∆T)

= - (20 g. 4,2 J g-1 K-1 . 5 K) = - 420 J

Mol NaOH = mol HNO3 = M x V

= 1 M x 0,01 L = 0,01 mol

Karena merupakan reaksi penetralan ∆H selalu dalam air sejumlah 1 mol air,

maka ∆H = Q reaksi
1 mol
= x (- 420 J)
0,01 mol

= - 42 J

Jadi, ∆H reaksi tersebut adalah - 42 J

m = 3000 gram
T = 85 - 25 = 60 C
c = 4,2 J/gC

Latihan Soal
a. Q = m x c x T = 2000 x 4,2 x 60 = 504000 J = 504 KJ

b. n = m / Mr = 3000 / 18 = 500/3 mol


H reaksi = - Q/n = - 504 x 3/500 = - 3,024 KJ/mol
1. Air sebanyak 3000 gram dipanaskan dengan pembakar elpiji dari suhu awal
250C sampai suhunya naik menjadi 850C. Anggap saja seluruh energi dari
pembakaran elpiji digunakan untuk menaikan suhu air. (c air = 4,2 J. g-1. 0C-1)
Tentukan :
a. besarnya energi yang diperlukan untuk menaikan suhu air!
b. ∆H reaksi perubahan di atas!

59
Kimia 2A / Termokimia

TUGAS KELOMPOK:
1. Buatlah rancangan percobaan untuk menentukan ∆H reaksi
penetralan KOH dengan H2SO4
2. Setelah rancangan percobaan kelompok Anda disetujui oleh
guru pembimbing, lakukanlah percobaan untuk mengambil
data.
(c larutan = c air = = 4,2 J. g-1. 0C-1,  = 1 g/mL)
TUGAS INDIVIDU:
1. Buatlah laporan percobaan yang telah Anda lakukan dalam
kelompok beserta analisis datanya.

b. Berdasarkan data entalpi pembentukan standar (Hf0)


Perubahan entalpi reaksi juga dapat ditentukan apabila telah diketahui
besarnya entalpi pembentukan standar dari zat-zat pereaksi maupun hasil
reaksinya.

BaO(s) + H2SO4(aq)  BaSO4(s) + H2O(ℓ)

H H
3 4

Ba(s) +1/2 H2(g) + S(s) +


O2(g) 2O2(g)
H1 H2

Keadaan transisi
Gambar 2.4 Siklus Penguraian zat-zat Pereaksi

Berdasarkan hukum Hess:


H = H1 + H2 + H3 + H4
Keterangan:
H1 = entalpi penguraian BaO = - Hfo BaO
H2 = entalpi penguraian H2SO4 = - Hfo H2SO4
H3 = entalpi pembentukan BaSO4 = Hfo BaSO4
H2 = entalpi pembentukan H2O = Hfo H2O
Jadi,
H = - Hfo BaO - Hfo H2SO4 + Hfo BaSO4 + Hfo H2O atau,
H = (Hfo BaSO4 + Hfo H2O) – (Hfo BaO + Hfo H2SO4)

60
Kimia 2A / Termokimia

Secara umum,

∆H = Σ∆Hfo produk - Σ∆Hfo reaktan

untuk reaksi :
m AB + n CD → p AD + q CB , ∆H = ?
∆H = [p ∆Hf oAD + q ∆Hfo CB] – [m. ∆Hf oAB + n. ∆Hfo CD]

Catatan:
1. Harga ∆Hfo unsur = 0
2. Besarnya entalpi pembentukan standar senyawa terdapat pada lampiran 2.

Diketahui: Hf0 CO2 (g) = -394 kJ/mol


Hf0 H2O (g) = -285 kJ/mol
Hf0 C3H8 (g) = -104 kJ/mol
Hitung banyaknya panas yang dibebaskan pada pembakaran 6,72 L gas C3H8
pada keadaan standar!

Reaksi pembakaran gas C3H8:


C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O (g)

reaktan produk
∆Hr = ∑Hf0 produk – ∑Hf0 reaktan
∆Hr = (3.Hf0 CO2 (g) + 4 Hf0 H2O (g)) - Hf0 C3H8 (g)
= {3(-394 kJ/mol) + 4(-285 kJ/mol)} – (-104 kJ/mol)
= (-1182 -1140) kJ/mol + 104 kJ/mol
= ( -2322 + 104) kJ/mol = - 2218 kJ/mol
n gas C3H8 (STP) = 6,72 L/ 22,4 L.mol-1 = 0,3 mol
Q = - ∆Hr
q yang dibebaskan pada pembakaran 0,3 mol gas C3H8
= 0.3 mol x (+2218) kJ/mol = + 665,4 kJ

61
m C3H8 = 80% x 100 = 80 gram m CH4 = 100 - 80 = 20 gram
n C3H8 = m/Mr = 80/44 = 20/11 mol n CH4 = 20/16 = 1,25 mol

Kimia 2A / Termokimia C3H8 + 5O2 = 3CO2 + 4H2O


CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O

Hr C3H8 = [3x(-394) + 4x(-285)] - [-104]


= [-1182 + -1140] + 104 = - 2218 KJ/mol
Latihan Soal Hr CH4 = [(-394) + 2x(-285)] - [-75]
= [-394 + -570] + 75 = - 889 KJ/mol

Q C3H8 = - Hn = - (-2218 x 20/11) = 4032,73 KJ


Q CH4 = - Hn = - (-889 x 1,25) = 1111,25 KJ
Total = 5143,98 KJ
1. Diketahui : ∆H f 0 CO2 = -394 kJ/mol; ∆H f H2O = -285 kJ;
0

∆H f 0CH4 = -75 kJ/mol; ∆H f 0 C3H8 = -104 kJ/mol


Suatu tabung berisi 100 gram campuran propana dan metana terdiri dari 80%
massa propana dan sisanya metana. Berapa energi panas yang dihasilkan pada
pembakaran sempurna campuran itu?
(Ar H = 1, C = 12, O = 16)

2. Diketahui:
∆H f 0 CS2 = + 88 kJ/mol
∆H f 0 CO2 = - 394 kJ/mol CS2 + 3O2 = CO2 + 2SO2
∆H f 0 SO2 = - 297 kJ/mol H Reaksi = [-394 + 2x-297] - [88]
Tentukan ∆H reaksi pembakaran standar CS2! = -1076 KJ/mol

c. Hukum Hess
Menurut Germain Hess (1802 – 1850) banyaknya panas yang diserap atau
dibebaskan pada suatu reaksi kimia tidak ditentukan oleh jalannya reaksi, tetapi
hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir.

∆H1
A C

∆H2 ∆H3
B

Gambar 2.4 Diagram Silklus A → C

Coba Anda perhatikan diagram siklus di atas ! Apa yang Anda dapat simpulkan
dengan melihat diagram siklus tersebut?

Jawab:

Artinya, harga ∆H dari suatu reaksi yang berlangsung satu

Artinya, harga ∆H dari suatu reaksi yang berlangsung satu tahap akan sama
dengan harga ∆H dari suatu yang berlangsung beberapa tahap.

62
Kimia 2A / Termokimia

Reaksi karbon dan oksigen untuk membentuk CO2 dapat berlangsung satu tahap

atau dua tahap, dengan harga ∆H reaksi yang sama.

Satu tahap : C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H reaksi = - 394 kJ

Dua tahap : C(s) + ½ O2(g) → CO (g) ∆H2 = - 110 kJ

CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) ∆H3 = - 284 kJ

C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H1 = - 394 kJ

Jika digambarkan dalam diagram siklus sebagai berikut.

∆H1 = ?
C(s) + O2(g) CO2(g)

∆H2 = - 110 kJ ∆H3 = -284 kJ


kkal
CO(g) + ½ O2(g)

Gambar 2.5 Diagram Siklus Energi

Berdasarkan diagram siklus reaksi tersebut

maka ∆H1 = ∆H2 + ∆H3

= (- 26 kkal) +(- 68 kkal)

= - 94 kkal

63
Kimia 2A / Termokimia

Proses tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram tingkat energi, seperti
berikut ini :

C(s) + O2(g) Reaksi


0
∆H2 = - 110 kJ
CO(g) + ½
O2(g)

∆H1 = - 394 kJ
∆H3 = - 284 kJ

CO2(g)

- 400

∆H
Gambar 2.6 Diagram Tingkat Energi

d. Energi Ikatan Rata-rata


Pada reaksi gas-gas terjadi pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan.
Contoh : 2 H – Cl(g) → H – H(g) + Cl – Cl(g)
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 ikatan dalam 1
mol gas sehingga terjadi atom-atom gas. Energi ikatan rata-rata disimbolkan
dengan D.
Energi pembentukan ikatan adalah energi yang dibebaskan pada pembentukan 1
ikatan dalam 1 mol gas dari atom-atomnya. Energi atomisasi adalah energi yang
diperlukan untuk memutuskan semua ikatan dalam 1 mol gas sehingga terjadi
atom-atom gas.

 Reaksi pembakaran uap etanol menjadi gas CO2 dan uap air :
C2H5OH + O2 → CO2 + H2O
jika diketahui bahwa:
D C – H = 413 kJ/mol D O – H = 464 kJ/mol
D C – O = 358 kJ/mol D O = O = 498 kJ/mol
D C = O = 749 kJ/mol
Hitung perubahan entalpi pembakaran uap etanol!

64
Kimia 2A / Termokimia

Persamaan reaksi pembakaran dengan rumus strukturnya

H H
│ │
H–C–C–O–H + 3O=O → 2O=C=O + 3H–OH
│ │
H H

∆Hco C2H5OH = Σ E pemutusan ikatan – Σ E pembentukan ikatan


= (5 D C – H + DC – C + DC – O + DO – H + 3 DO = O) – (4 D C = O + 6 D O – H)
= (2065 + 347 + 358 + 464 + 498 ) kJ - (1498 + 1856 ) kJ
= 4728 kJ - 4216 kJ = + 512kJ
Jadi pada pembakaran etanol dibutuhkan kalor sebesar 512 kJ/mol

Data energi ikatan rata-rata antara beberapa atom dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Energi Ikatan

Energi ikatan Energi ikatan


Ikatan Ikatan
(kJ/mol) (kJ/mol)
C–H 413 O–O 144
C–C 347 O=O 498
C=C 612 N N 945
C C 835 N–H 391
C–F 467 O–H 464
C – Cl 346 H–F 568
C – Br 290 H – Cl 432
C–I 228 H – Br 366
F–F 158 H–I 298
Cl – Cl 243 C–O 358
Br – Br 192,9 C=O 749
I–I 151,2 Si – O 466
C–N 292 H–H 436
C=N 619 H – Si 376
Si –Si 226 N–N 158

65
Kimia 2A / Termokimia

A. Pilihan Ganda
Latihan Soal

Perintah : Pilihlah satu jawaban yang benar!

1. Kristal Na2S2O3 mudah larut dalam air disertai penurunan suhu. Pada proses
tersebut terjadi ….
A. Perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem
B. Perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan
C. Penambahan energi ke lingkungan
D. Penurunan energi sistem
E. Penurunan suhu system

2. Pada proses fotosintesis, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang
tersimpan dalam karbohidrat. Proses fotosintesis merupakan reaksi … .
A. Kesetimbangan dinamis
B. Penetralan
C. Eksoterm
D. Endoterm
E. Asam basa

3. Persamaan termokimia yang tepat untuk reaksi pembentukan NH4Cl(s), jika


pada peruraian NH4Cl(s) dibutuhkan kalor sebesar 317,1 kJ/mol adalah … .
A. N(g) + 2 H2(g) + ½ Cl2(g)→NH4Cl(s) ∆H = + 317,1 kJ/mol
B. NH3(g) + ½ Cl2(g) → NH4Cl(s) ∆H = - 317,1 kJ/mol
C. NH4Cl(s)→ ½ N2(g) +2H2(g) + ½ Cl2(g) ∆H = +317,1 kJ/mol
D. N2(g) + 4 H2(g) + Cl2(g) → 2NH4Cl(s) ∆H = + 634,2 kJ/mol
E. ½ N2(g) +2H2(g) +½ Cl2(g)→NH4Cl(s) ∆H = - 317,1 kJ/mol

4. Pada reaksi C(s) + O2(g) → CO2(g); ∆Hr = -94,1 kkal/mol. Dalam hal ini
pernyataan yang tidak sesuai adalah … .
A. ∆Hf CO2(g) = -94,1 kkal/mol
B. 1 mol C(s) + 1 mol O2(g) →1 mol CO2(g), dibebaskan kalor 94.1 kkal
C. Energi ikatan CO2(g) = +94,1 kkal/mol
D. ∆Hr = ∆Hf CO2(g) - ∆Hf C(s) + ∆Hf O2(g)
E. ∆Hc C(s) = -94,1 kkal/mol

5. Diantara perubahan berikut, yang melepaskan kalor adalah ....


A. Na(g) → Na(s)
B. Na(g) → Na+(aq) + e
C. NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
D. Cl2(g) → 2Cl-(g)
E. Cl2(g) + 2e → 2Cl-(g)

66
Kimia 2A / Termokimia

6. Perhatikan data percobaan : A + B → C + D


Dari percobaan berikut yang menunjukkan reaksi endoterm adalah … .

No Suhu Awal Suhu Setelah Perubahan yang Terjadi


A (oC) B (oC) Dicampur (oC)
1 25 28 20 Terjadi gas
2 27 30 40 Warna berubah
3 25 25 30 Warna berubah
4 35 35 40 Terjadi gas
5 80 80 100 Berpijar

7. Jika diketahui persamaan termokimia:


C6H6(g) → 6C(s) + 3H2(g) ∆H = -49 kJ
Pernyataan yang benar dari reaksi di atas adalah ....
A. Pembentukan 1 mol benzena (C6H6) diperlukan kalor sebesar 8,16 kJ
B. Pembentukan 1 mol benzena (C6H6) diperlukan kalor sebesar 49 kJ
C. Pembentukan 1 mol benzena (C6H6) dibebaskan kalor sebesar 49 kJ
D. Peruraian 1 mol benzena (C6H6) diperlukan kalor sebesar 49 kJ
E. Peruraian 1 mol benzena (C6H6) dibebaskan kalor sebesar 49 kJ

8. Diketahui reaksi di bawah ini:


1. N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
2. ½ H2(g) + ½ N2(g) + 3/2 O2(g) → HNO3(l)
3. CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s)
4. S(s) + O2(g) → SO2(g)
Dari reaksi di atas yang merupakan reaksi pembetukan adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

9. Di antara reaksi di bawah ini, yang merupakan reaksi peruraian adalah ....
A. FeO(s) + Fe2O3(s) → Fe3O4(s)
B. CaO(s) + CO2(g)→ CaCO3(s)
C. CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
D. CaCO3(s) → Ca(s) + C(s) + 3/2 O2(g)
E. 2CaCO3(s) → 2Ca(s) + 2C(s) + 3O2(g)

67
Kimia 2A / Termokimia

10. Perubahan entalpi reaksi berikut ini yang merupakan perubahan entalpi
pembentukan standar (∆H f °) adalah:
A. C(g) + ¼S8(g) → CS2(g)
B. C(s) + 2S(s) → CS2(ℓ)
C. C(s) + 2S(s) → CS2(g) s
D. C(g) + 4H(g) → CH4(ℓ)
E. C(g) + H2(g) → CH4(ℓ)

11. Pada percobaan panas reaksi, jika 1,5 L gas CO2 direaksikan dengan 100 mL
Ca(OH)2 0,5M dan terjadi perubahan suhu dari 30°C menjadi 35°C. Bila 1 mol
gas CO2 bervolume 30 L, massa jenis larutan = 1 g/mL dan kalor jenis larutan
= 1 kal/g°C, maka kalor yang dibebaskan adalah :
A. 1,0 kkal/mol T = 35 - 30 = 5 C Ca(OH)2 + CO2 = CaCO3 + H2O
p larutan = 1 g/mL M 0,05 0,05 - -
B. 2,4 kkal/mol c larutan = 1 kal/gC R 0,05 0,05 0,05 0,05
C. 1200 kal/mol n Ca(OH)2 = 0,5 x 0,1 = 0,05 mol S - - 0,05 0,05
D. 20 kkal/mol n CO2 = 1,5/30 = 0,05 mol mol reaksi = 0,05 mol
Total Volume = 1500 + 100 = 1600 mL
E. 10 kkal/mol Q = mcT = (p larutan x Vtotal) x c x T = (1 x 1600) x 1 x 5 = 8000 Kal = 8 KKal
H = - Q/n = - 8 / 0,05 = - 160 KKal/mol
12. Pembakaran 1,010 gram sukrosa (C12H22O11) dalam Bom kalorimeter
menyebabkan suhu air meningkat dari 49,92 C menjadi 28,33 C. Kalorimeter
berisi 980,0 gram air, kapasitas kalor kalorimeter 785 J C-1 dan M r sukrosa 342.
Kalor pembakaran sukrosa adalah ....
A. -1410 kJ mol-1 m C12H22O11 = 1,010 gram H = - Q/n = - 105,812 / 0,00296
T = 28,33 - 49,92 = 21,59 C = - 35747,5 KJ/mol
B. -2820 kJ mol-1
m air = 980,0 gram
C. -5640 kJ mol-1 C = 785 J/C
D. -35859,2 kJ mol mol C12H22O11 = m/Mr = 1,010/342 = 0,00296 mol
-1
Q Reaksi = Q Larutan + Q Kaliorimeter
E. -16920 kJ mol-1 Q Reaksi = mcT + CT = 980 x 4,2 x 21,59 + 785 x 21,59
= 105812,59 J = 105,812 KJ
13. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl
1 M dalam bejana dan suhu naik dari 29 C menjadi 37,5 C. Jika larutan
dianggap sama dengan air, kalor jenis air = 4,2 J g-1K-1, massa jenis air 1
g mL , maka perubahan entalpi reaksi nertalisasi adalah ....
-1

A. +8,23 kJ T = 37,5 - 29 = 8,5 C NaOH + HCl = NaCl + H2O


B. +7,14 kJ Total Volume = 100 + 100 = 200 mL R 0,1 0,1 - -
Total massa = p x v = 1 x 200 = 200 gram M 0,1 0,1 0,1 0,1
C. -7,14 kJ n NaOH = M x V = 1 x 0,1 = 0,1 mol S - - 0,1 0,1
D. -5,46 kJ n HCL = M x V = 1 x 0,1 = 0,1 mol mol reaksi = 0,1 mol
E. -4.59 kJ Q = mcT = 200 x 4,2 x 8,5 = 7140 J = 7,14 KJ
H = - Q/n = - 7,14 / 0,1 = - 71,4 KJ/mol

68
Kimia 2A / Termokimia

14. Pada pelarutan 5 gram kristal NaOH (M r = 40) dalam 50 mLair terjadi
kenaikan suhu dari 26 C menjadi 34 C. Jika kalor jenis air 4,2 J g-1 C-1 dan
wadah diabaikan, maka entalpi pelarutan NaOH adalah ....
A. -12,4 kJ T = 34 - 26 = 8 C
B. -36 kJ m Air = p x V = 1 x 50 = 50 gram ==> m Total = 50 + 5 = 55gr
mol NaOH = m/Mr = 5 / 40 = 0,125 mol
C. -14,8 kJ
D. + 14,8 kJ H = - Q/n = - mcT / (m/Mr) = - (55x4,2x8) / 0,125 = - 14784 J = - 14,8 KJ
E. + 36 kJ

15. Diketahui: kalor pembakaran C6H12O6 = +2820 kJ, kalor pembakaran C2H5OH
= +1380 kJ. Kalor reaksi pada fermentasi 90 gram glukosa menurut reaksi :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 adalah ... .
A. - 30 kJ m C6H12O6 = 90 gram ==> n C6H12O6 = m/Mr = 90/180 = 0,5 mol
n C2H5OH = n CO2 = 2 x 0,5 = 1 mol
B. + 30 kJ C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O H = + 2820 KJ
C. - 720 kJ 2CO2 + 3H2O C2H5OH + 3O2 H = - 1380 KJ x 2
D. + 7200 kJ C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 H = + 60 KJ
E. - 2100 kJ Kalor reaksi = - Hn = - 60 x 0,5 = - 30 KJ

16. Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:


C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = - 408,80 kJ/mol
S(s) + O2(g) → SO2(g) ∆H = - 297,62 kJ/mol
C(s) + 2S(s) → CS2(s) ∆H = + 82,5 kJ/mol
Perubahan entalpi pembakaran 38 gram karbon disulfida ( Ar C = 12, S = 32)
adalah … . n CS2 = m/Mr = 38/76 = 0,5 mol
A. + 543,27 kJ
CS2(s) C(s) + 2S(s) H = - 82,50 KJ
B. – 543,27 kJ 2S(s) + 2O2(g) 2SO2(g) H = - 297,62 KJ x 2
C. – 1086,54 kJ C(s) + O2(g) CO2(g) H = - 408,80 KJ
D. + 1068,54 kJ
CS2)s) + 3O2(g) (s) 2SO2 + CO2 H = - 1086,54 KJ/mol
E. – 2173,08 kJ
Entalpi Pembakaran = 0,5 x (-1086,54) = - 543,27 KJ
17. Diketahui persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan H2O(g) sbb :
H2(g) + O2(g) → H2O(g) ∆H = - 242 kJ/mol
Perubahan entalpi reaksi untuk penguraian 6 liter H2O(g) dalam suhu 250C
dan tekanan 1 atm adalah … .
A. + 968 kJ
H20(g) H2(g) + O2(g) H = 242 KJ/mol (Penguraian)
B. + 64,82 kJ
C. + 60,5 kJ Mol 6 Liter RTP = 6/24 = 0,25 mol
D. – 60,5 kJ H = 0,25 x 242 = + 60,5 KJ
E. – 121 kJ

69
Kimia 2A / Termokimia

18. Entalpi pembentukan CO2 dan H2O adalah –a dan –b KJ. Jika diketahui
reaksi : C3H6(g) + 9/2 O2(g) → 3CO2(g) + 3H2O(ℓ) ∆H = -c kJ
Entapi pembentukan C3H6 dalam kJ adalah ….
A. – 3a + 3b + c C3H6(g) + 9/2 O2(g) 3CO2(g) + 3H2O() H = - c kJ
B. + 3a – 3b + c
3 x (- a) + 3 x (- b) - H(C3H6) = - c
C. – 3a – 3b + c
D. – 3a – 3b – c H(C3H6) = - 3a - 3b + c
E. + 3a + 3b + c

19. Berdasarkan diagram :


2A + B A2B
∆H1
- ∆H2

C + 2D CD2
∆H3
Perubahan entalpi untuk: A2B → CD2 adalah ....
A. ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
A2B 2A +B H = - H1
B. -∆H1 - ∆H2 - ∆H3 2A + B C + 2D H = + H2
C. -∆H1 + ∆H2 + ∆H3 C + 2D CD2 H = + H3
D. ∆H1 - ∆H2 - ∆H3
A2B CD2 H = - H1 + H2 + H3
E. -∆H1 + ∆H2 - ∆H3

20. Jika diketahui :


C(s) + 2S(s)  CS2(s) H = 82,5 kJ
S(s) + O2(g)  SO2(g) H = - 297,62 kJ
C(s) + O2(g)  CO2(g) H = - 408,80 kJ
Perubahan entalpi pembakaran karbondisulfida (CS2) adalah ….
A. –1086,54 kJ
B. –921,54 kJ CS2(s) C(s) + 2S(s) H = - 82,50 KJ
2S(s) + 2O2(g) 2SO2(g) H = - 297,62 KJ x 2
C. –788,92 kJ C(s) + O2(g) CO2(g) H = - 408,80 KJ
D. –623,92 kJ
E. +103,94 kJ CS2)s) + 3O2 (g) 2SO2(g0 + CO2(g) H = - 1086,54 KJ

21. Natrium bikarbonat dipanaskan terurai dengan persamaan reaksi :


NaHCO3(s) → Na2CO3(s) + H2O(ℓ) + CO2(g)
Jika diketahui ∆H f 0 NaHCO3(s) = -948 kJ/mol, H2O(ℓ) = -286 kJ/mol, Na2CO3(s)
= -1131 kJ/mol, dan CO2(g) = -394 kJ/mol
perubahan entalpi reaksinya adalah ….
A. -85 kJ H = H(Na2CO3) + H(H2O) + H(CO2) - H(NaHCO3)
B. + 85 kJ H = [- 1131 + (- 286) + (- 394)] - [- 948]
H = - 863 KJ/mol
C. -863 kJ
D. +863 kJ
E. -3707 kJ

70
Kimia 2A / Termokimia

22. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini :


Dari diagram berikut, dapat dinyatakan bahwa reaksi
S(s) 1 ½ O2(g)  SO2(g) + ½ O2(g) H = ….kJ

A. 398 S(g) + 1 ½ O2 (g)


B. 298
C. –298 H = 279 kJ
D. –398
E. - 49 S(s) + 1½ O2(g) SO2(g) + ½ O2(g)
S(s) + 1 ½ O2 (g)
H = - [677 - 100 - 279] = - 298 KJ
(g) (g)

H = 677 kJ
SO2(g) + ½ O2 (g)
O2(g)
H = 100 kJ

SO3(g)

23. Diketahui:
C(g) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -394 kJ
H2(g) + O2(g) → H2O (g) ∆H = -572 kJ
C(g) + 2H2(g) → CH4(g) ∆H = - 76 kJ
Kalor pembakaran metana adalah ....
A. - 890 kJ CH4(g) C(g) + 2H2(g) H = + 76 KJ
B. + 890 kJ C(g) + O2(g) CO2(g) H = - 394 KJ
2H2(g) + 2O2(g) 2H2O (g) H = - 572 KJ x 2
C. - 656 kJ
D. + 1042 kJ CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O (g) H = - 1462 KJ
E. - 1462 kJ

24. Diketahui tahap – tahap reaksi sebagai berikut:


Ca(s) + H2O(l) → CaO(s) + H2(g) ∆H = p kJ
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ∆H = q kJ
2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s) ∆H = r kJ
Menurut hukum Hess, hubungan di bawah ini yang benar adalah ....
A. 2p = r – 2q
2H2O(g) 2H2(g) + O2(g) H = - q kJ x 2
B. p = q + r 2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s) H = r kJ
C. 2q = 2r + p
2Ca(s) + 2H2O(l) 2CaO(s) + 2H2(g) H = p kJ x 2
D. q = r + p
E. 2r = p + 2q maka - 2q + r = 2p
2p = r - 2q

71
Kimia 2A / Termokimia

25. Jika diketahui entalpi pembakaran gas metanol, karbon, dan gas hidrogen
berturut – turut -764 kJ mol-1, -393,5 kJ mol-1, dan -285,85 kJ mol-1, kalor
pembentukan metanol adalah ...
A. -277 kJ mol-1 2 CO2 + 4 H2O = 2 CH3OH + 3 O2 H = 764,0 KJ
B. -238 kJ mol-1 2 C(s) + O2(g) = CO2 H = - 393,5 KJ
C. -201,2 kJ mol -1 2 H2(g) + 1/2 O2 (g) = H2O (l) H = - 285,0 KJ
D. +84,65 kJ mol-1
E. 169,3 kJ mol-1

26. Diketahui persamaan reaksi :


CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(ℓ) ∆H = -888 kJ
Kalor yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan 2 liter air (kalor jenis
air = 4 J.g-1.0C-1 dan massa jenis air = 1 g/mL). Jika suhu awal air 290C, maka
suhu (0C) air setelah dipanaskan adalah ….
A. 82oC
B. 111oC
C. 140oC
D. 164oC
E. 222oC

27. Pada pemanasan air dengan lampu spiritus akan dihitung banyaknya kalor
pembakaran metanol (CH3OH), Mr metanol = 32. Untuk itu digunakan 50
mL air yang suhunya 25°C, dipanaskan selama lima menit hingga suhu
akhir 55°C. Diketahui kalor jenis air = 4,2 J/g°C. Jumlah spiritus yang
terpakai dalam pemanasan itu adalah 8 g. Kalor pembakaran metanol itu
adalah :
A. 12,6 kJ/mol D. 100,8 kJ/mol
B. 25,2 kJ/mol E. 504 kJ/mol
C. 50,4 kJ/mol

28. Pada reaksi 10 g logam natrium dalam air terbentuk natrium hidroksida dan
hidrogen serta dibebaskan kalor sebesar 18.800 kal. Pada reaksi 5 g bubuk
natrium oksida dalam air terbentuk natrium hidroksida dan dibebaskan
kalor sebesar 5100 kal. Jika kalor pembentukan H2O(ℓ) 68400 kal, maka kalor
pembentukan natrium oksida adalah:
A. 218,12 kkal
B. 91,64 kkal
C. 81,32 kkal
D. 36,2 kkal
E. 16,4 kkal

72
Kimia 2A / Termokimia

29. Pada reaksi gas hidrogen dan gas klor dibebaskan kalor sebanyak 37 kJ. Jika
diketahui ∆Hf HCl = -92,5 kJ/mol, maka banyaknya HCl yang terbentuk pada
reaksi tersebut adalah:…
A. 7,3 g
B. 14,6 g
C. 29,2 g
D. 36,5 g
E. 73 g
O

30. Diketahui reaksi CH3- C - H + H2 ------> CH2-CH2-OH. Jika energi ikatan C=O
= 173 kkal/mol, H-H = 104,2 kkal/mol, C-O = 85 kkal/mol, C-H = 99,3
kkal/mol, dan O-H = 110,6 kkal/mol, maka perubahan entalpi reaksi itu
adalah … .
A. - 4,9 kkal
B. -14,3 kkal
C. -17,7 kkal
D. -32 kkal
E. -42,5 kkal

31. Jika diketahui energi ikatan rata-rata C-H = 99,3 kkal/mol dan energi ikatan
rata-rata C-C = 83,1 kkal/mol dan kalor pembentukan atom-atom gas C dan
H dari unsur-unsurnya masing-masing -173,0 dan -52,1 kkal/mol, maka
entalpi pembentukan propana (dalam kkal/mol) adalah :
A. -16,1
B. -24,8
C. -26,1
D. -31,1
E. -36,1

32. Di antara reaksi berikut ini perubahan entalpinya sama dengan entalpi
atomisasi klorin adalah ….
A. Cl(g) → Cl2(g)
B. Cl2(g) → 2 Cl(g)
C. Cl2(g) → 2 Cl(g)
D. Cl2(ℓ) → 2 Cl(g)
E. ½ Cl2(ℓ) → Cl(g)

73
Kimia 2A / Termokimia

33. Jika diketahui energi ikatan rata-rata H - H, O = O, H - O, berturut-turut


adalah 104 kkal/mol, 119 kkal/mol, 110 kkal/mol, maka perubahan entalpi
yang menyertai pada pembentukan 18 g air adalah : (Ar H = 1, O = 16)
A. -184,5 kkal
B. -113 kkal
C. -56,5 kkal
D. -28,3 kkal
E. -3 kkal\

34. Jika energi ikatan rata-rata dari :


C=C : 146 kkal; C-C : 83 kkal; C-H : 99 kkal; C-Cl : 79 kkal dan
H-Cl : 103 kkal, maka perubahan entalpi pada reaksi dengan asam klorida
menurut persamaan reaksi : H2C=CH2 + HCl → H3C-CH2-Cl, sebesar ….
A. -570 kkal
B. -72,8 kkal
C. -12 kkal
D. +12 kkal
E. +510 kkal

35. Diketahui data entalpi pembentukan H2O(g) = -242 kJ/mol, energi ikatan
H-H = 436 kJ/mol dan energi ikatan O=O = 495 kJ/mol. Energi ikatan O-H
dalam air adalah …
A. 1173 kJ/mol
B. 925,5 kJ/mol
C. 804,5 kJ/
D. 586 kJ/mol
E. 462,75 kJ/mol

B. Essay

Perintah : Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan teliti!

1. Diketahui entalpi pembakaran gas etilena (C2H2) adalah 226,7 kJ/mol.


a. Tulis persamaan termokimianya
b. Tentukan H pada pembakaran 13 g C2H2 (Ar C =12, H =1)
c. Buatlah diagram tingkat energi dari reaksi pembakaran 1 mol gas etilena

2. Perubahan entalpi pembentukan gas CO2 = -394kJ/mol. Tuliskan persamaan


termokimia :
a. Reaksi pembentukan gas CO2
b. Reaksi pembakaran sempurna karbon (grafit)

74
Kimia 2A / Termokimia

3. Entalpi penguapan air = +44 kJ/mol. Berapakah kalor yang


dibutuhkan/dilepaskan pada penguapan 27 g air?

4. Diketahui ∆Hfo NH4NO3(s) = - 365 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimia


yang menunjukkan pernyataan tersebut !

5. Diketahui : 2 C2H2(g) + 5 O2(g) → 4 CO2(g) + 2 H2O(g) ∆H = - 2820 kJ


Berapa jumlah mol C2H2(g) yang digunakan pada reaksi di atas agar dapat
melepaskan kalor sebesar 705 kJ ?

6. Ke dalam 50 larutan CuSO4 0,4 M + Zn(s), ternyata suhu larutan naik 200C,
kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 J g-1C-1, berapa perubahan entalpi
reaksinya ?

7. Diketahui: H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g) ∆H = -184 kJ. Berapa kalor yang


diperlukan untuk menguraikan 12 liter (250C, 1 atm) gas HCl menjadi gas
hidrogen dan gas klorin ?

8. Diketahui:
2 S(s) + 3 O2(g) → 2 SO3(g) ∆H = - 790 kJ
2 SO3(g) → 2 SO2(g) + O2(g) ∆H = + 190 kJ
Berapa perubahan entalpi untuk reaksi : SO2(g) → S(s) + O2(g) ?

9. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 8,4 kJ energi. Kalor ini digunakan
untuk memanaskan 100 cm3 air. Berapa kenaikkan suhu air
(c air = 4,2 J. g-1. 0C-1) yang akan terjadi?

10. Padatan tembaga (II) oksida di reaksikan dengan gas hidrogen


menghasilkan logam tembaga dan uap air. Reaksi melepas kalor sebesar
86,52 kJ pada tekanan tetap untuk setiap mol tembaga (II) oksida.
a. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut!
b. Buatlah diagram tingkat energinya!

11. Diketahui entalpi pembentukan gas etilena (C2H2) adalah 226,7 kJ/mol.
a. Tulis persamaan termokimianya
b. Tentukan H pada pembentukan 13 g C2H2
(Ar C =12, H =1)

12. Haematit merupakan bijih yang sangat penting pada pembuatan besi. Pada
proses tanur tinggi maka besi (III) oksida yang dikandung oleh bijih besi itu
direduksi menurut reaksi:
Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2 Fe(s) + 3 CO2(g) ; ∆H = - 19,74 kJ Ar Fe = 56, O = 16)
Hitunglah:
a. Panas yang dibebaskan untuk menghasilkan 2,8 kilogram besi
b. Massa Fe2O3 yang bereaksi apabila panas yang dibebaskan sebesar 6,58 kJ

75
Kimia 2A / Termokimia

13. Diketahui: ∆H f 0 CO2 = - 394 kJ/mol


∆H f 0 H2O = - 285 kJ/mol
∆H f 0 C3H8(g) = - 394 kJ/mol
Hitung banyaknya panas yang dibebaskan pada pembakaran 6,72 liter gas
C3H8 (STP)!

14. Entalpi pembakaran C3H4(g) dan C3H8(g) masing-masing -1950 kJ dan


-2220 kJ, sedangkan entalpi pembentukan H2O adalah -285 kJ. Hitung
perubahan entalpi dari reaksi: 2 C3H4(g) + 4 H2(g) → 2 C3H8(g)

15. Diketahui data sebagai berikut :


C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393,52 kJ
2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g) ∆H = -221,04 kJ
a. Tentukan ∆H reaksi: CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g)
b. Gambarkan diagram siklus dan diagram tingkat energi untuk reaksi
tersebut!

16. Sebanyak 0,5 gram gas metana (CH4), dibakar sempurna. Panas yang
dihasilkan digunakan untuk memanaskan 500 gram air dari 220C sampai
350C. Kalor jenis air 4,2 J.g-1.0C-1. Hitung entalpi pembakaran metana dalam
kJ/mol ! (Ar C = 12, H =1)

17. Perubahan entalpi pemakaran dari gas metana adalah -109 kJ/mol,
DC=O = 243 kJ/mol, DH-O = 432 kJ/mol, DO=O = 335 kJ/mol. Tentukan energi
ikatan rata-rata C – H!

18. Dengan menggunakan tabel energi ikatan, tentukanlah perubahan entalpi


reaksi :
a. CH3 – C ≡ N(g) + 2 H2 (g) → CH3 – CH2 – NH2 (g)
b. CH2 = CH2 (g) + O2 (g) → CO2(g) + H2O(l)
c. Pembakaran sempurna metanol

19. Energi ikatan H2, F2, dan HF berturut-turut adalah 436 kJ/mol, 159 kJ/mol,
dan 567 kJ.mol. Hitunglah perubahan entalpi pada pembentukan dua mol
HF dari unsur-unsurnya!

20. Diketahui perubahan entalpi reaksi berikut :


C2H5OH(l) → C2H5OH(g) ∆H = +39 kJ
C(s) → C(g) ∆H = -393,52 kJ
Dengan menggunakan data energi ikatan pada tabel energi ikatan, tentukan
perubahan entalpi pembentukan etanol!

76

Anda mungkin juga menyukai