Termokimia
Standar Kompetensi :
Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia
dan cara pengukurannya.
Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi,
reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.
2. Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan,
hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
47
Kimia 2A / Termokimia
A. Pendahuluan
Menurut pemikiran para ahli kosmologi, pada awalnya alam semesta ini
berwujud energi. Sebagian besar energi itu lalu mengalami transformasi menjadi
materi, sesuai dengan Hukum Einstein yang terkenal :
E = energi (erg)
E = m c2 m = massa materi (gram)
c = kecepatan cahaya (3 x 1010 cm. dt-1)
Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Yang dapat berlangsung adalah
perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk energi yang lain.
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang panas
(kalor) yang menyertai suatu reaksi kimia. Kalor yang berkaitan dengan reaksi
kimia disebut kalor reaksi atau perubahan entalpi reaksi.
S
etiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan
didalamnya. Energi tersebut dapat berupa energi potensial dan
energi kinetik. Energi potensial berkaitan dengan wujud zat,
volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan
molekul-molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk
energi disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi
yang masuk atau keluar dari zat.
Entalpi (Heat content) suatu zat menunjukkan jumlah energi yang dimiliki
zat tersebut tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama
proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan perubahan
entalpi (ΔH). Perubahan emtalpi dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah
kalor yang diserap sistem.
Jadi perubahan entalpi (∆H) adalah banyaknya kalor (H) yang diterima
atau yang dibebaskan dari suatu reaksi kimia. Penentuan perubahan entalpi
reaksi secara matematis dituliskan :
48
Kimia 2A / Termokimia
Jika kita amati gambar di atas, labu erlemeyer terbuka merupakan sistem yang
terbuka karena dapat mempertukarkan baik materi maupun energi dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya. Gelas yang tertutup tidak dapat mempertukarkan
materi dengan lingkungan, tetapi dapat mempertukarkan energi dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya. Sehingga gelas yang tertutup disebut sistem tertutup.
Termos sama sekali tidak dapat mempertukarkan baik materi maupun energi dari
sistem ke lingkungan dan sebaliknya. Termos disebut sistem terisolasi.
1. Reaksi eksoterm
49
Kimia 2A / Termokimia
C(s) + O2(g)
atau Ea
C(s) + O2(g)
Eb
CO2(g)
∆H
CO2(g)
Contoh lain dari reaksi kimia atau perubahan fisika yang berlangsung eksoterm
adalah :
Reaksi pembakaran
Reaksi Respirasi
Reaksi Nuklir
Reaksi netralisasi
Reaksi karbit dengan air
Reaksi alkana dengan asam
Reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase gas
50
Kimia 2A / Termokimia
2. Reaksi endoterm
Untuk memahami reaksi endoterm diberikan contoh proses pelarutan pupuk
urea. Jika pada suhu kamar ke dalam gelas yang berisi air dimasukkan satu
sendok urea, maka bagian luar gelas akan mengembun. Fakta ini menunjukkan
bahwa gelasnya dingin dan terjadi penyerapan panas dari lingkungan ke sistem.
Peristiwa ini berlawanan dengan contoh sebelumnya. Jadi pada peristiwa
pelarutan urea dalam air reaksinya endoterm.
Jika pada suatu reaksi kimia menyerap panas, maka akan terjadi
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem, maka reaksi disebut reaksi
endoterm. Jika pada reaksi menyerap panas, maka energi sistem bertambah,
∆H = + (bertanda positif). Hal ini berarti ∆H hasil reaksi lebih besar dari ∆H
pereaksi. Contoh lain untuk reaksi endoterm adalah
Es menjadi air
Air menjadi uap air
Pelarutan urea dalam air
Pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase gas
Mencampurkan air dengan ammonium nitrat
Reaksi ionisasi
Mencairkan garam padat
Reaksi Fotosintesis
Reaksi barium hidroksida dengan ammonium klorida
51
Kimia 2A / Termokimia
Energi
hasil
Ba(OH)2(s) + NH4Cl(s)
Reaksi
Energi
Ea
hasil
Ba(OH)2(s)+ NH4Cl(s) ∆H
Reaksi
Gambar 2.3 Grafik Tingkat Energi Reaksi
NH4Cl(s) dengan CaO(s)
Keterangan : Ea : Energi aktivasi, ∆H : perubahan entalpi reaksi
Secara umum jika dibandingkan diagram tingkat energi reaksi endoterm dan
eksoterm sebagai berikut
E E
hasil pereaksi
∆H reaksi = + ∆H reaksi = -
pereaksi hasil
(a) (b)
Gb. 2.4. Diagram tingkat energi
(a) Reaksi endoterm
(b) Reaksi eksoterm
52
Kimia 2A / Termokimia
53
Kimia 2A / Termokimia
3. Persamaan Termokimia
Persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpi disebut
persamaan termokimia. Penulisan persamaan termokimia dengan cara :
a. Persamaan kimia ditulis lengkap dengan koefisien reaksi dan fase zat-zat yang
bereaksi, dan perubahan entalpi reaksi ( H).
b. Jika reaksi itu eksoterm harga ∆H dituliskan dengan tanda negatif (-), jika
endoterm harga ∆H dituliskan dengan tanda positif (+). Contoh :
54
Kimia 2A / Termokimia
Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Ada beberapa zat
yang mudah terbakar, misalnya unsur karbon, hidrogen, belerang, dan
berbagai senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran dikatakan sempurna
apabila karbon (C) terbakar menjadi CO2, hidrogen (H) terbakar menjadi H2O,
belerang (S) terbakar menjadi SO2.
Harga perubahan entalpi entalpi pembakaran dari berbagai zat pada keadaan
standar dapat dilihat pada tabel berikut.
55
Kimia 2A / Termokimia
Tabel 2.1 Entalpi Pembakaran dari berbagai zat pada 298 K, 1 atm
Hco
Nama Zat Persamaan Reaksi Pembakaran
(kJ/mol)
Karbon -393,5 C(s) + O2(g) CO2(g)
Hidrogen -285,85 H2(g) + ½ O2(g) H2O(l)
-241,8 H2(g) + ½ O2(g) H2O(g)
Belerang -297 S(s) + O2(g) SO2(g)
Karbon monoksida -283 CO(g) + ½ O2(g) CO2(g)
Metana -802 CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
1
Asetilena -1256 C2H2(g) + 2 O2(g) 2CO2(g) + H2O(g)
2
Metanol -638 CH3OH(l) + 3 O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
2
1
Isooktana -5450 C8H18(l) + 12 O2(g) 8CO2(g) + 9H2O(g)
2
4. Entalpi Netralisasi
Entalpi netralisasi adalah H pada penetralan asam oleh basa atau basa oleh
asam membentuk 1 mol air. Contoh :
NaOH(aq) + HCl(aq)→NaCl(aq) +H2O(ℓ)H = - 122 kJ/mol
Artinya pada reaksi penetralan 1 mol NaOH dengan 1 mol HCl menghasilkan
1 mol H2O dibebaskan panas sebesar 122 kJ.
5. Entalpi Penguapan
Entalpi penguapan adalah H reaksi pada penguapan 1 mol suatu senyawa
dalam fase cair menjadi senyawa dalam fase gas pada titik didihnya.
Contoh :
H2O(ℓ) → H2O(g), H = +44 kJ/mol
Artinya untuk menguapkan 1 mol air diperlukan panas sebesar 44 kJ.
6. H Pencairan
H pencairan adalah H reaksi pada pencairan 1 mol suatu senyawa dalam
fase padat menjadi senyawa dalam fase cair pada titik leburnya.
Contoh :
H2O(s) → H2O(ℓ), H = +36,4 kJ/mol
56
Kimia 2A / Termokimia
Latihan Soal
E. Penentuan Hreaksi
Qreaksi = - Qlarutan
= - (m. c. ∆T)
Diketahui :
massa larutan dalam kalorimeter = 10 g + 10 g = 20 g
[NaOH] = 1 M, [HNO3] = 1 M
Suhu awal = 250C
Suhu akhir = 300C, T = (30 – 25) 0C = 50C = 5 K
Kalor jenis air = 4,2 J g-1 K-1
Q reaksi = - Q larutan
= - (m. c. ∆T)
Karena merupakan reaksi penetralan ∆H selalu dalam air sejumlah 1 mol air,
maka ∆H = Q reaksi
1 mol
= x (- 420 J)
0,01 mol
= - 42 J
m = 3000 gram
T = 85 - 25 = 60 C
c = 4,2 J/gC
Latihan Soal
a. Q = m x c x T = 2000 x 4,2 x 60 = 504000 J = 504 KJ
59
Kimia 2A / Termokimia
TUGAS KELOMPOK:
1. Buatlah rancangan percobaan untuk menentukan ∆H reaksi
penetralan KOH dengan H2SO4
2. Setelah rancangan percobaan kelompok Anda disetujui oleh
guru pembimbing, lakukanlah percobaan untuk mengambil
data.
(c larutan = c air = = 4,2 J. g-1. 0C-1, = 1 g/mL)
TUGAS INDIVIDU:
1. Buatlah laporan percobaan yang telah Anda lakukan dalam
kelompok beserta analisis datanya.
H H
3 4
Keadaan transisi
Gambar 2.4 Siklus Penguraian zat-zat Pereaksi
60
Kimia 2A / Termokimia
Secara umum,
untuk reaksi :
m AB + n CD → p AD + q CB , ∆H = ?
∆H = [p ∆Hf oAD + q ∆Hfo CB] – [m. ∆Hf oAB + n. ∆Hfo CD]
Catatan:
1. Harga ∆Hfo unsur = 0
2. Besarnya entalpi pembentukan standar senyawa terdapat pada lampiran 2.
reaktan produk
∆Hr = ∑Hf0 produk – ∑Hf0 reaktan
∆Hr = (3.Hf0 CO2 (g) + 4 Hf0 H2O (g)) - Hf0 C3H8 (g)
= {3(-394 kJ/mol) + 4(-285 kJ/mol)} – (-104 kJ/mol)
= (-1182 -1140) kJ/mol + 104 kJ/mol
= ( -2322 + 104) kJ/mol = - 2218 kJ/mol
n gas C3H8 (STP) = 6,72 L/ 22,4 L.mol-1 = 0,3 mol
Q = - ∆Hr
q yang dibebaskan pada pembakaran 0,3 mol gas C3H8
= 0.3 mol x (+2218) kJ/mol = + 665,4 kJ
61
m C3H8 = 80% x 100 = 80 gram m CH4 = 100 - 80 = 20 gram
n C3H8 = m/Mr = 80/44 = 20/11 mol n CH4 = 20/16 = 1,25 mol
2. Diketahui:
∆H f 0 CS2 = + 88 kJ/mol
∆H f 0 CO2 = - 394 kJ/mol CS2 + 3O2 = CO2 + 2SO2
∆H f 0 SO2 = - 297 kJ/mol H Reaksi = [-394 + 2x-297] - [88]
Tentukan ∆H reaksi pembakaran standar CS2! = -1076 KJ/mol
c. Hukum Hess
Menurut Germain Hess (1802 – 1850) banyaknya panas yang diserap atau
dibebaskan pada suatu reaksi kimia tidak ditentukan oleh jalannya reaksi, tetapi
hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir.
∆H1
A C
∆H2 ∆H3
B
Coba Anda perhatikan diagram siklus di atas ! Apa yang Anda dapat simpulkan
dengan melihat diagram siklus tersebut?
Jawab:
Artinya, harga ∆H dari suatu reaksi yang berlangsung satu tahap akan sama
dengan harga ∆H dari suatu yang berlangsung beberapa tahap.
62
Kimia 2A / Termokimia
Reaksi karbon dan oksigen untuk membentuk CO2 dapat berlangsung satu tahap
∆H1 = ?
C(s) + O2(g) CO2(g)
= - 94 kkal
63
Kimia 2A / Termokimia
Proses tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram tingkat energi, seperti
berikut ini :
∆H1 = - 394 kJ
∆H3 = - 284 kJ
CO2(g)
- 400
∆H
Gambar 2.6 Diagram Tingkat Energi
Reaksi pembakaran uap etanol menjadi gas CO2 dan uap air :
C2H5OH + O2 → CO2 + H2O
jika diketahui bahwa:
D C – H = 413 kJ/mol D O – H = 464 kJ/mol
D C – O = 358 kJ/mol D O = O = 498 kJ/mol
D C = O = 749 kJ/mol
Hitung perubahan entalpi pembakaran uap etanol!
64
Kimia 2A / Termokimia
H H
│ │
H–C–C–O–H + 3O=O → 2O=C=O + 3H–OH
│ │
H H
Data energi ikatan rata-rata antara beberapa atom dapat dilihat pada tabel berikut.
65
Kimia 2A / Termokimia
A. Pilihan Ganda
Latihan Soal
1. Kristal Na2S2O3 mudah larut dalam air disertai penurunan suhu. Pada proses
tersebut terjadi ….
A. Perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem
B. Perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan
C. Penambahan energi ke lingkungan
D. Penurunan energi sistem
E. Penurunan suhu system
2. Pada proses fotosintesis, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang
tersimpan dalam karbohidrat. Proses fotosintesis merupakan reaksi … .
A. Kesetimbangan dinamis
B. Penetralan
C. Eksoterm
D. Endoterm
E. Asam basa
4. Pada reaksi C(s) + O2(g) → CO2(g); ∆Hr = -94,1 kkal/mol. Dalam hal ini
pernyataan yang tidak sesuai adalah … .
A. ∆Hf CO2(g) = -94,1 kkal/mol
B. 1 mol C(s) + 1 mol O2(g) →1 mol CO2(g), dibebaskan kalor 94.1 kkal
C. Energi ikatan CO2(g) = +94,1 kkal/mol
D. ∆Hr = ∆Hf CO2(g) - ∆Hf C(s) + ∆Hf O2(g)
E. ∆Hc C(s) = -94,1 kkal/mol
66
Kimia 2A / Termokimia
9. Di antara reaksi di bawah ini, yang merupakan reaksi peruraian adalah ....
A. FeO(s) + Fe2O3(s) → Fe3O4(s)
B. CaO(s) + CO2(g)→ CaCO3(s)
C. CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
D. CaCO3(s) → Ca(s) + C(s) + 3/2 O2(g)
E. 2CaCO3(s) → 2Ca(s) + 2C(s) + 3O2(g)
67
Kimia 2A / Termokimia
10. Perubahan entalpi reaksi berikut ini yang merupakan perubahan entalpi
pembentukan standar (∆H f °) adalah:
A. C(g) + ¼S8(g) → CS2(g)
B. C(s) + 2S(s) → CS2(ℓ)
C. C(s) + 2S(s) → CS2(g) s
D. C(g) + 4H(g) → CH4(ℓ)
E. C(g) + H2(g) → CH4(ℓ)
11. Pada percobaan panas reaksi, jika 1,5 L gas CO2 direaksikan dengan 100 mL
Ca(OH)2 0,5M dan terjadi perubahan suhu dari 30°C menjadi 35°C. Bila 1 mol
gas CO2 bervolume 30 L, massa jenis larutan = 1 g/mL dan kalor jenis larutan
= 1 kal/g°C, maka kalor yang dibebaskan adalah :
A. 1,0 kkal/mol T = 35 - 30 = 5 C Ca(OH)2 + CO2 = CaCO3 + H2O
p larutan = 1 g/mL M 0,05 0,05 - -
B. 2,4 kkal/mol c larutan = 1 kal/gC R 0,05 0,05 0,05 0,05
C. 1200 kal/mol n Ca(OH)2 = 0,5 x 0,1 = 0,05 mol S - - 0,05 0,05
D. 20 kkal/mol n CO2 = 1,5/30 = 0,05 mol mol reaksi = 0,05 mol
Total Volume = 1500 + 100 = 1600 mL
E. 10 kkal/mol Q = mcT = (p larutan x Vtotal) x c x T = (1 x 1600) x 1 x 5 = 8000 Kal = 8 KKal
H = - Q/n = - 8 / 0,05 = - 160 KKal/mol
12. Pembakaran 1,010 gram sukrosa (C12H22O11) dalam Bom kalorimeter
menyebabkan suhu air meningkat dari 49,92 C menjadi 28,33 C. Kalorimeter
berisi 980,0 gram air, kapasitas kalor kalorimeter 785 J C-1 dan M r sukrosa 342.
Kalor pembakaran sukrosa adalah ....
A. -1410 kJ mol-1 m C12H22O11 = 1,010 gram H = - Q/n = - 105,812 / 0,00296
T = 28,33 - 49,92 = 21,59 C = - 35747,5 KJ/mol
B. -2820 kJ mol-1
m air = 980,0 gram
C. -5640 kJ mol-1 C = 785 J/C
D. -35859,2 kJ mol mol C12H22O11 = m/Mr = 1,010/342 = 0,00296 mol
-1
Q Reaksi = Q Larutan + Q Kaliorimeter
E. -16920 kJ mol-1 Q Reaksi = mcT + CT = 980 x 4,2 x 21,59 + 785 x 21,59
= 105812,59 J = 105,812 KJ
13. Sebanyak 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl
1 M dalam bejana dan suhu naik dari 29 C menjadi 37,5 C. Jika larutan
dianggap sama dengan air, kalor jenis air = 4,2 J g-1K-1, massa jenis air 1
g mL , maka perubahan entalpi reaksi nertalisasi adalah ....
-1
68
Kimia 2A / Termokimia
14. Pada pelarutan 5 gram kristal NaOH (M r = 40) dalam 50 mLair terjadi
kenaikan suhu dari 26 C menjadi 34 C. Jika kalor jenis air 4,2 J g-1 C-1 dan
wadah diabaikan, maka entalpi pelarutan NaOH adalah ....
A. -12,4 kJ T = 34 - 26 = 8 C
B. -36 kJ m Air = p x V = 1 x 50 = 50 gram ==> m Total = 50 + 5 = 55gr
mol NaOH = m/Mr = 5 / 40 = 0,125 mol
C. -14,8 kJ
D. + 14,8 kJ H = - Q/n = - mcT / (m/Mr) = - (55x4,2x8) / 0,125 = - 14784 J = - 14,8 KJ
E. + 36 kJ
15. Diketahui: kalor pembakaran C6H12O6 = +2820 kJ, kalor pembakaran C2H5OH
= +1380 kJ. Kalor reaksi pada fermentasi 90 gram glukosa menurut reaksi :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 adalah ... .
A. - 30 kJ m C6H12O6 = 90 gram ==> n C6H12O6 = m/Mr = 90/180 = 0,5 mol
n C2H5OH = n CO2 = 2 x 0,5 = 1 mol
B. + 30 kJ C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O H = + 2820 KJ
C. - 720 kJ 2CO2 + 3H2O C2H5OH + 3O2 H = - 1380 KJ x 2
D. + 7200 kJ C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 H = + 60 KJ
E. - 2100 kJ Kalor reaksi = - Hn = - 60 x 0,5 = - 30 KJ
69
Kimia 2A / Termokimia
18. Entalpi pembentukan CO2 dan H2O adalah –a dan –b KJ. Jika diketahui
reaksi : C3H6(g) + 9/2 O2(g) → 3CO2(g) + 3H2O(ℓ) ∆H = -c kJ
Entapi pembentukan C3H6 dalam kJ adalah ….
A. – 3a + 3b + c C3H6(g) + 9/2 O2(g) 3CO2(g) + 3H2O() H = - c kJ
B. + 3a – 3b + c
3 x (- a) + 3 x (- b) - H(C3H6) = - c
C. – 3a – 3b + c
D. – 3a – 3b – c H(C3H6) = - 3a - 3b + c
E. + 3a + 3b + c
C + 2D CD2
∆H3
Perubahan entalpi untuk: A2B → CD2 adalah ....
A. ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
A2B 2A +B H = - H1
B. -∆H1 - ∆H2 - ∆H3 2A + B C + 2D H = + H2
C. -∆H1 + ∆H2 + ∆H3 C + 2D CD2 H = + H3
D. ∆H1 - ∆H2 - ∆H3
A2B CD2 H = - H1 + H2 + H3
E. -∆H1 + ∆H2 - ∆H3
70
Kimia 2A / Termokimia
H = 677 kJ
SO2(g) + ½ O2 (g)
O2(g)
H = 100 kJ
SO3(g)
23. Diketahui:
C(g) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -394 kJ
H2(g) + O2(g) → H2O (g) ∆H = -572 kJ
C(g) + 2H2(g) → CH4(g) ∆H = - 76 kJ
Kalor pembakaran metana adalah ....
A. - 890 kJ CH4(g) C(g) + 2H2(g) H = + 76 KJ
B. + 890 kJ C(g) + O2(g) CO2(g) H = - 394 KJ
2H2(g) + 2O2(g) 2H2O (g) H = - 572 KJ x 2
C. - 656 kJ
D. + 1042 kJ CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O (g) H = - 1462 KJ
E. - 1462 kJ
71
Kimia 2A / Termokimia
25. Jika diketahui entalpi pembakaran gas metanol, karbon, dan gas hidrogen
berturut – turut -764 kJ mol-1, -393,5 kJ mol-1, dan -285,85 kJ mol-1, kalor
pembentukan metanol adalah ...
A. -277 kJ mol-1 2 CO2 + 4 H2O = 2 CH3OH + 3 O2 H = 764,0 KJ
B. -238 kJ mol-1 2 C(s) + O2(g) = CO2 H = - 393,5 KJ
C. -201,2 kJ mol -1 2 H2(g) + 1/2 O2 (g) = H2O (l) H = - 285,0 KJ
D. +84,65 kJ mol-1
E. 169,3 kJ mol-1
27. Pada pemanasan air dengan lampu spiritus akan dihitung banyaknya kalor
pembakaran metanol (CH3OH), Mr metanol = 32. Untuk itu digunakan 50
mL air yang suhunya 25°C, dipanaskan selama lima menit hingga suhu
akhir 55°C. Diketahui kalor jenis air = 4,2 J/g°C. Jumlah spiritus yang
terpakai dalam pemanasan itu adalah 8 g. Kalor pembakaran metanol itu
adalah :
A. 12,6 kJ/mol D. 100,8 kJ/mol
B. 25,2 kJ/mol E. 504 kJ/mol
C. 50,4 kJ/mol
28. Pada reaksi 10 g logam natrium dalam air terbentuk natrium hidroksida dan
hidrogen serta dibebaskan kalor sebesar 18.800 kal. Pada reaksi 5 g bubuk
natrium oksida dalam air terbentuk natrium hidroksida dan dibebaskan
kalor sebesar 5100 kal. Jika kalor pembentukan H2O(ℓ) 68400 kal, maka kalor
pembentukan natrium oksida adalah:
A. 218,12 kkal
B. 91,64 kkal
C. 81,32 kkal
D. 36,2 kkal
E. 16,4 kkal
72
Kimia 2A / Termokimia
29. Pada reaksi gas hidrogen dan gas klor dibebaskan kalor sebanyak 37 kJ. Jika
diketahui ∆Hf HCl = -92,5 kJ/mol, maka banyaknya HCl yang terbentuk pada
reaksi tersebut adalah:…
A. 7,3 g
B. 14,6 g
C. 29,2 g
D. 36,5 g
E. 73 g
O
║
30. Diketahui reaksi CH3- C - H + H2 ------> CH2-CH2-OH. Jika energi ikatan C=O
= 173 kkal/mol, H-H = 104,2 kkal/mol, C-O = 85 kkal/mol, C-H = 99,3
kkal/mol, dan O-H = 110,6 kkal/mol, maka perubahan entalpi reaksi itu
adalah … .
A. - 4,9 kkal
B. -14,3 kkal
C. -17,7 kkal
D. -32 kkal
E. -42,5 kkal
31. Jika diketahui energi ikatan rata-rata C-H = 99,3 kkal/mol dan energi ikatan
rata-rata C-C = 83,1 kkal/mol dan kalor pembentukan atom-atom gas C dan
H dari unsur-unsurnya masing-masing -173,0 dan -52,1 kkal/mol, maka
entalpi pembentukan propana (dalam kkal/mol) adalah :
A. -16,1
B. -24,8
C. -26,1
D. -31,1
E. -36,1
32. Di antara reaksi berikut ini perubahan entalpinya sama dengan entalpi
atomisasi klorin adalah ….
A. Cl(g) → Cl2(g)
B. Cl2(g) → 2 Cl(g)
C. Cl2(g) → 2 Cl(g)
D. Cl2(ℓ) → 2 Cl(g)
E. ½ Cl2(ℓ) → Cl(g)
73
Kimia 2A / Termokimia
35. Diketahui data entalpi pembentukan H2O(g) = -242 kJ/mol, energi ikatan
H-H = 436 kJ/mol dan energi ikatan O=O = 495 kJ/mol. Energi ikatan O-H
dalam air adalah …
A. 1173 kJ/mol
B. 925,5 kJ/mol
C. 804,5 kJ/
D. 586 kJ/mol
E. 462,75 kJ/mol
B. Essay
74
Kimia 2A / Termokimia
6. Ke dalam 50 larutan CuSO4 0,4 M + Zn(s), ternyata suhu larutan naik 200C,
kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 J g-1C-1, berapa perubahan entalpi
reaksinya ?
8. Diketahui:
2 S(s) + 3 O2(g) → 2 SO3(g) ∆H = - 790 kJ
2 SO3(g) → 2 SO2(g) + O2(g) ∆H = + 190 kJ
Berapa perubahan entalpi untuk reaksi : SO2(g) → S(s) + O2(g) ?
9. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 8,4 kJ energi. Kalor ini digunakan
untuk memanaskan 100 cm3 air. Berapa kenaikkan suhu air
(c air = 4,2 J. g-1. 0C-1) yang akan terjadi?
11. Diketahui entalpi pembentukan gas etilena (C2H2) adalah 226,7 kJ/mol.
a. Tulis persamaan termokimianya
b. Tentukan H pada pembentukan 13 g C2H2
(Ar C =12, H =1)
12. Haematit merupakan bijih yang sangat penting pada pembuatan besi. Pada
proses tanur tinggi maka besi (III) oksida yang dikandung oleh bijih besi itu
direduksi menurut reaksi:
Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2 Fe(s) + 3 CO2(g) ; ∆H = - 19,74 kJ Ar Fe = 56, O = 16)
Hitunglah:
a. Panas yang dibebaskan untuk menghasilkan 2,8 kilogram besi
b. Massa Fe2O3 yang bereaksi apabila panas yang dibebaskan sebesar 6,58 kJ
75
Kimia 2A / Termokimia
16. Sebanyak 0,5 gram gas metana (CH4), dibakar sempurna. Panas yang
dihasilkan digunakan untuk memanaskan 500 gram air dari 220C sampai
350C. Kalor jenis air 4,2 J.g-1.0C-1. Hitung entalpi pembakaran metana dalam
kJ/mol ! (Ar C = 12, H =1)
17. Perubahan entalpi pemakaran dari gas metana adalah -109 kJ/mol,
DC=O = 243 kJ/mol, DH-O = 432 kJ/mol, DO=O = 335 kJ/mol. Tentukan energi
ikatan rata-rata C – H!
19. Energi ikatan H2, F2, dan HF berturut-turut adalah 436 kJ/mol, 159 kJ/mol,
dan 567 kJ.mol. Hitunglah perubahan entalpi pada pembentukan dua mol
HF dari unsur-unsurnya!
76