Transisi Epidemiologi
Makanan
Pemilihan sehat
makanan yg salah
berdampak besar
pada tubuh Tubuh
berfungsi
normal
Gizi baik : tubuh memperoleh zat gizi yg
cukup (pertumbuhan fisik & perkembangan
otak baik) mampu bekerja secara normal.
Gizi kurang : tubuh kekurangan salah
satu/lebih zat gizi esensial pertahanan
tubuh menurun.
Gizi lebih : tubuh memperoleh zat gizi dalam
jumlah berlebihan efek toksik
(membahayakan kesehatan)
2 masalah gizi di Indonesia
Gizi kurang
Peningkatan masyarakat dengan gizi lebih
Gaya hidup masyarakat yg berubah membuat
permasalahan gizi mengalami perubahan baik
dari segi bentuknya maupun akibat penyakit yg
akan ditimbulkan.
Transisi epidemiologi gizi membuat beberapa
masyarakat mengalami gizi lebih (over
nutrition).
Transisi epidemiologi gizi
Gejala Khas:
Rasa haus sehingga banyak minum (polidipsia)
Sering kencing (poliuria) terutama pada malam
hari
Sering merasa lapar (polifagia)
Berat badan menurun cepat
Gejala Lain DM
Rasa lemas,
Kurang gairah kerja
Mudah mengantuk
Kesemutan pada jari tangan dan kaki
Penglihatan menjadi kabur
Gatal pada kemaluan (pruritus vulvae) bagi
penderita wanita, keputihan
Impotensi pada pasien pria
Luka sukar sembuh
Prevalensi DM
WHO 1998
Diabetisi Indonesia, meningkat hampir 250%
dari 5 juta di tahun 1995 menjadi 12 juta pada
tahun 2025.
Metabolisme DM
Metabolisme karbohidrat dan DM : 2 mata
rantai yg tidak dapat dipisahkan.
Penderita DM mengalami kerusakan dalam
produksi maupun sistem kerja insulin,
sedangkan insulin sangat dibutuhkan dalam
melakukan regulasi metabolisme karbohidrat.
Akibat : penderita DM akan mengalami
gangguan metabolisme karbohidrat.
Metabolisme DM
Pencegahan Tertier
Pencegahan Sekunder
Lebih agar penderita
Berupa kegiatan
Pencegahan Primer ditujukan hipertensi
untuk pada terhindar dari
menghentikan / kegiatan komplikasi lanjut
mengurangi deteksi dini & untuk
faktor risiko untuk meningkatkan
hipertensi kualitas hidup,
menemukan memperpanjang
sebelum penyakit. lama ketahanan
penyakit Bila hidup. Fokus
hipertensi ditemukan, kegiatan :
terjadi. maka dapat pertahankan
dilakukan kualitas hidup
penderita.
pengobatan
secara dini.
Pencegahan Primer
• Makan sayur dan buah yg cukup
• Makanan rendah garam dan lemak
• Olahraga dan aktivitas fisik
• Tidak merokok dan alkohol
Pencegahan Sekunder
• Pemeriksaan dini ke dokter secara berkala
Pencegahan Tertier
• Obat untuk memperlebar pembuluh darah (vasodilator), mengubah
kecepatan kontraksi otot jantung, menurunkan tekanan darah
(antihipertensi), pelancar air seni (diuretic) agar sisa metabolisme
yg ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah tidak
terlalu kental
• Obat tradisional : Mengkudu masak (pace), mentimun, daun seledri,
daun selada air, bawang putih, daun dan buah belimbing bintang,
buah belimbing wuluh, daun tapak dara, akar papaya.
UPAYA PROMOTIF
Penyuluhan pentingnya gaya hidup sehat
Penyuluhan gizi bagi lansia
Kampanye anti rokok
Penyuluhan kesehatan, untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan
kualitas hidup oleh pakar bidang kesehatan
Pelayanan konseling oleh dokter keluarga
tentang pola hidup sehat
UPAYA PREVENTIF
Pingsan tiba-tiba
Sulit berbicara
bingung
Tiba-tiba terjatuh
Pandangan Kabur
Beras, kentang, ubi, singkong, terigu, Produk olahan yg dibuat dengan garam dapur,
hunkwe, sagu, roti soda/baking powder, kue yg manis
Sumber protei rendah lemak seperti Ikan, Daging sapi dan ayam berlemak, jeroan, otak,
ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, hati, ikan banyak duri, susu penuh keju, es
dan kacang-kacangan krim, dan produk olahan protein hewani yg
diawetkan seperti daging asam, ham, bacon,
dendeng, kornet
Sayuran
3.Diabetes Mellitus
4.Hipertensi
5.Ginjal Polikistik
6.Obat nefrotoksik
Prevalensi
Konsumsi alkohol
Konsumsi Obat-obatan yg dapat merusak hati
seperti nitrofurantoin, tetrasiklin, isoniazid
(antibiotik) atau metotreksat (obat anti
kanker)
Infeksi virus hepatitis
Gangguan Metabolik
Diabetes mellitus
Penyakit penimbunan glikogen,
Hemokromatosis (keadaan menumpuknya zat
besi (Fe) secara berlebihan dalam hati, limpa,
kulit akibat gangguan metabolisme)
Penyumbatan aliran empedu intrahepatic dan
ekstrahepatic yg lama/kronik
Gangguan imunitas (hepatitis lupoid)
Salah gizi
Infeksi penyakit kronis
Operasi usus pada keadaan kegemukan
Gejala Penyakit Hepar &
Empedu
Mengalami perubahan warna kulit tubuh yg
mudah sekali dikenali
Air kemih yg dikeluarkan berubah menjadi warna
kuning gelap atau kuning pekat disertai bau yg
menyengat
Beberapa orang di antaranya ada yang
mengalami penurunan nafsu makan bahkan
sampai kehilangan nafsu makan
Terjadi perubahan bentuk penampilan tubuh dan
kuku
Lanjutan..