ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2020
Tugas:
Gambaran DM, dyslipidemia, obesitas di Indonesia dibandingkan
negara-negara lain.
Gambaran DM, dyslipidemia, obesitas di daerah-daerah Indonesia.
Patofisiologi dan terapi DM, obesitas, dan dyslipidemia.
Komposisi karbohidrat, protein, lemak, serat pada penderita
DM,dyslipidemia, obesitas.
Dunia :
10 negara diperkirakan memiliki jumlah tertinggi orang dengan
diabetes di 2000 dan 2030 , "tiga teratas" negara adalah sama dengan
yang diidentifikasi untuk 1995 (India, Cina, dan Amerika Serikat).
Bangladesh, Brasil, Indonesia, Jepang, dan Pakistan juga muncul
dalam daftar untuk kedua 2000 dan 2030.
menurut WHO sejak tahun 2000 sampai 2030 orang dengan diabetes
tertinggi no 1, 2 dan 3 adalah india, indonesia, dan bangladesh,
peningkatan tersebut terjadi akibat pola hidup dan genetik.
Dunia :
Berdasarkan data Global Health Observatory (GHO) &
(WHO) menunjukan bahwa prevalensi dislipidemia pada tahun 2008
adalah 37% populasi laki-laki, 40% pada populasi wanita dan
dianggap bertanggung jawab terhadap 2,6 juta kematian serta
menyebabkan 29.7 juta jiwa lainnya akan mengalami
ketidakberdayaan setiap tahun.
Indonesia :
Data diambil dari Riset Kesehatan Dasar Nasional
(RISKESDAS) tahun 2013 menunjukan ada 35.9% dari penduduk
indonesia yang berusia ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal.
Data CEPHEUS Pan-Asian Survey (2011) mendapatkan
bahwa Indonesia hanya 31,3% pasien dislipidemia yang mencapai
target terapi yang diinginkan.
Dunia
Prevalensi obesitas populasi dewasa di seluruh dunia pada tahun 2005
mencapai 400 juta jiwa (WHO, 2011). Prevalensi penduduk laki-laki
dewasa obesitas pada tahun 2013 sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari
tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%).
Dari publikasi di The Lancet Juni 2016 melaporkan bahwa pada tahun
1980 ditemukan 1,225 milyar orang dewasa di dunia sudah menderita
kelebihan berat badan dan obesitas. Pada tahun 2011 meningkat
menjadi 1,6 milyar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan
dan 400 juta sudah obesitas. Kemudian pada tahun 2013 menjadi 2,3
milyar orang dengan kelebihan berat badan dan 700 juta sudah
obesitas.5
Indonesia:
Pada tahun 2013 prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18 tahun)
32,9%, naik 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5 % dari tahun
2010 (15,5%)(Riskesdas, 2013)
1. Karbohidrat
2. Lemak
Terapi Obesitas
● Terapi obesitas untuk anak dan remaja berdasarkan IDAI
2014:
Prinsip tatalaksana gizi lebih dan obesitas pada anak adalah
menerapkan:
a. Pola makan yang benar:
Pemberian diet seimbang sesuai requirement daily allowances (RDA)
merupakan prinsip pengaturan diet pada anak gemuk karena anak
masih bertumbuh dan berkembang dengan metode food rules, yaitu:
1. Terjadwal dengan pola makan besar 3x/hari dan
camilan 2x/hari yang terjadwal (camilan diutamakan
dalam bentuk buah segar), diberikan air putih di antara
jadwal makan utama dan camilan, serta lama makan 30
menit/kali.
2. Lingkungan netral dengan cara tidak memaksa anak
untuk mengkonsumsi makanan tertentu dan jumlah
makanan ditentukan oleh anak.
3. Prosedur dilakukan dengan pemberian makan sesuai
dengan kebutuhan kalori yang diperoleh dari hasil
perkalian antara kebutuhan kalori berdasarkan RDA
menurut tinggi badan dengan berat badan ideal
menurut tinggi badan.
d. Farmakoterapi
Secara umum farmakoterapi untuk obesitas dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu penekan nafsu makan (sibutramin), penghambat absorbsi
zat-zat gizi (orlistat), dan rekombinan leptin untuk obesitas karena
defisiensi leptin bawaan, serta kelompok obat untuk mengatasi
komorbiditas (metformin).
Terapi dislipidemia:
Pengelolaan pasien dislipidemia terdiri dari terapi non farmakologis
dan farmakologis.
● Terapi non farmakologis meliputi perubahan gaya hidup,
termasuk aktivitas fisik, terapi nutrisi medis, penurunan berat badan
dan penghentian merokok.
● Terapi farmakologis