Anda di halaman 1dari 59

PROGRAM KB DALAM

KESEHATAN REPRODUKSI

OLEH:
MASRIDA SINAGA, SKM, M.Kes.
Pendahuluan
 Salah satu pesan kunci kesehatan reproduksi
adalah: SETIAP KEHAMILAN DIINGINKAN
 Supaya kehamilan sehat, proses reproduksi

harus sehat dan kehamilan diinginkan oleh ibu


yang bersangkutan.
 Kehamilan yang tidak diinginkan sebagai

masalah prioritas kesehatan reproduksi

PERLU PENGATURAN KEHAMILAN

PROGRAM KB
Pendahuluan
PROGRAM
KB untuk Pakai Alokon
mengatur
kehamilan

Cegah Proses Hasil/


faktor kehamilan Produksi/
+persalinan
risiko: 4 sehat (bebas keturunan
terlalu komplikasi) sehat
Pentingnya Program KB dalam Kespro
 Awal: Program KB utamanya untuk menurunkan
kelahiran (TFR): berkurang beban penduduk

Di Indonesia cukup berhasil, dimana keberhasilan Program KB


menurunkan angka kelahiran sejak 1971, telah mampu mencegah
lebih dari 100 juta kehamilan atau kelahiran.

Terjadi penurunan CBR 50% pada tahun 1990


dibandingkan tahun 1971
Jumlah dan Rate Pertumbuhan Penduduk
Indonesia Menurut SP 1961-2010

Tahun Jlh Pddk Tahun Rate Pertum-


buhan Pddk (%)
(jiwa)
1961 97 juta 1930-1961 1,5
1971 119 juta 1961-1971 2,1
1980 147,5 juta 1971-1980 2,32
1990 179,3 juta 1980-1990 2,0
2000 203,4 juta 1990-2000 1,35
2010 237,6 juta 2000-2010 1,49
Lanjutan.........Pentingnya Program KB dalam Kespro
 Sejak tahun 1994: Program KB utamanya memenuhi hak
reproduksi (Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan
Pembangunan (International Conference on Population and
Development, ICPD), di Kairo, Mesir, pada tahun 1994)
 Yang dimaksud dengan hak reproduksi disini antara lain
adalah:
◦ Hak setiap individu dan pasangan untuk menentukan kapan
akan melahirkan, berapa jumlah anak yang dimiliki.
◦ Hak untuk mendapatkan pelayanan untuk proses reproduksi
yang sehat, termasuk pelayanan KB
◦ Hak perempuan untuk mendapatkan yankes, sehingga para
wanita dapat hamil dan melahirkan dengan selamat.
Peranan Program KB

 Program KB membantu perempuan usia reproduksi


mengatur kehamilannya, sehingga setiap kehamilan aman
fisik dan psikis (CEGAH FAKTOR RISIKO 4 TERLALU).
 Kehamilan perlu persiapan dan kesiapan fisik dan mental.

 Strategi program KB diarahkan supaya kontrasepsi yang


sesuai menjangkau dan terjangkau oleh PUS, khususnya
ibu/perempuan yang berpotensi hamil tetapi tidak ingin
hamil. Perempuan/ibu yang berpotensi hamil tetapi tidak
menggunakan kontrasepsi berpeluang mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan.
Tujuan dan Sasaran Program KB
 Visi KB : “SELURUH KELUARGA IKUT KB” yang pada
hakekatnya dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga-
keluarga Indonesia yang mempunyai anak ideal, sehat,
berpendidikan, sejahtera, berketahanan dan terpenuhi
hak-hak reproduksinya.
 Tujuan utama: untuk memenuhi permintaan masyarakat
akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
bermutu, menurunkan angka kematian ibu, bayi dan
anak, serta penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil
berkualitas.
Kontrasepsi
 Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti
‘mencegah’ atau ‘melawan’, dan konsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan
sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.
 Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma.
 Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu
komponen dalam pelayanan kependudukan/KB.
 Esensi tugas program KB yaitu menurunkan
fertilitas, agar dapat mengurangi beban
pembangunan demi terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat
dan bangsa Indonesia.
Tujuan Kontrasepsi
 Untuk menunda kehamilan.
 Untuk menjarangkan kehamilan.
 Untuk menghentikan kehamilan/mengakhiri

kehamilan/kesuburan.
Persyaratan metode kontrasepsi ideal
adalah sebagai berikut:

1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi


berat jika digunakan.
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai
dengan aturan akan dapat mencegah kehamilan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan
juga oleh lingkungan budaya di masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya,
klien akan segera kembali kesuburannya, kecuali
untuk kontrasepsi mantap.
Sasaran Alokon
1. Pasangan usia subur
Semua Pasangan Usia Subur yang  ingin menunda,
menjarangkan kehamilan dan mengatur jumlah anak.
2. Ibu yang mempunyai banyak anak
Dianjurkan memakai kontrasepsi untuk menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang
disebabkan karena faktor multiparitas (banyak
melahirkan anak).
3. Ibu yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan.
4. Ibu yang mempunyai penyakit yang bisa
membahayakan keselamatan jiwanya jika dia hamil,
maka ibu tersebut dianjurkan memakai kontrasepsi.
Masalah kespro yang bisa dicegah
dengan program KB

 Faktor risiko 4 terlalu


 KTD (Kehamilan yang tidak

Diinginkan).
 PMS termasuk HIV-AIDS
Bagaimana Peranan Program KB
dalam Kespro???
Tugas I Individu
Jelaskan dan sertakan
contoh konkritnya!

1. Peranan program KB dalam meningkatkan


kesehatan ibu (menurunkan AKI)
2. Peranan program KB dalam menurunkan
kematian anak
3. Peranan program KB dalam menurunkan kasus
PMS
4. Peranan program KB dalam menurunkan kasus
aborsi
 KB secara konsisten mempromosikan agar
wanita usia subur menghindari perilaku
reproduksi yang masuk kategori 4 terlalu,
Hamil/melahirkan terlalu
yaitu
muda, melahirkan terlalu tua,
jarak kelahiran terlalu
rapat/dekat, serta jumlah anak
yang terlalu banyak.
menarche menopause

pra post senium


muda tua
sehat

12 20 35/40 45 51 61
thn

KURUN WAKTU KEHIDUPAN WANITA


Banyak kasus
percekcokan, KDRT,
serta berakhir dengan
perceraian

 Dilain pihak terbukti juga bahwa


umur perkawinan pertama yang
rendah banyak mempengaruhi
stabilitas kerukunan rumah tangga,
yang berdampak kepada kesehatan
anak dan keluarga.
Upaya-upaya KB
a. Menjarangkan kehamilan dan membatasi
jumlah anak
 Ada waktu istirahat ibu untuk memulihkan
kesehatannya.
 Dari ibu sehat akan lahir anak-anak yang sehat.
 Di Indonesia, AKI karena bersalin masih tinggi.
 Jumlah anak sedikit, memberi kemungkinan
pemeliharaan dan perawatan secukupnya, serta
anak-anak akan mendapatkan pendidikan dan karier
lebih baik.

b. KIE KB (konseling KB yang berpusat bagi klien)


PELAYANAN KB PARIPURNA
 KB memegang peranan penting untuk dapat
mengatur jarak kehamilan, mengatur jumlah
kehamilan (sehingga komplikasi dapat
ditekan), dan meningkatkan usia kawin dan
hamil sampai mencapai usia reproduksi
sehat, sehingga ibu dan anak sehat.
 KB: menjarangkan dan membatasi kelahiran
 KB mencegah KTD (kehamilan yang tidak
diinginkan)
Rata-rata Umur Perkawinan dan
Faktor yang mempengaruhinya

 Umur perkawinan banyak dipengaruhi oleh


status sosial ekonomi, tingkat pendidikan,
kelompok etnik, asal daerah, kota, desa, dan
faktor legal atau tidaknya perkawinan
tersebut.
e. Sejarah Legislatif KB
 1967: Presiden Suharto turut menandatangani Deklarasi
Kependudukan para Pemimpin Dunia
 1967: pidato kenegaraan Presiden Suharto menyatakan
bahwa KB adalah sesuai dan penting untuk dilaksanakan di
Indonesia
 Februari 1968: Panitia ad hoc KB dibentuk
 September 1968: Presiden Suharto menginstruksikan
Menteri Negara Kesejahteraan rakyat untuk mengorganisir
Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN)
 Oktober 1968: Lembaga Keluarga Berencana Nasional
dibentuk
 Januari 1970: LKBN dibubarkan dan Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional dibentuk
 Juni 1970: Presiden Suharto melantik Dewan Pembimbing
Nasional dan Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional
 September 1970: Ditetapkannya program KB 5 tahun
 Pelaksanaan program keluarga berencana
diperkuat dengan ditetapkannya Undang-
Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang
Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga sebagai landasan
untuk pelaksanaan pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana.
 BKKBN: Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana nasional
Konsep KB
• PUS dimana salah seorang daripadanya
Akseptor KB menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk
(peserta KB) tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program
maupun non program

• Pasangan suami istri yang pada saat ini hidup


PUS bersama, dimana umur istrinya antara 15-49 tahun

• cara/alokon yang digunakan untuk mencegah/


Cara menjarangkan kehamilan
kontrasepsi • Seperti: IUD, suntikan, pil, kondom, diaphragma,
modern vaginal tablet, jelly, foam, maupun sterilisasi pria
dan wanita
Konsep KB
Cara kontrasepsi • pencegahan kehamilan dengan cara-cara
tradisonal
tradisional • seperti KB kalender dan jamu-jamuan

• PUS yang baru pertama kali menggunakan


Akseptor baru salah satu cara/alat kontrasepsi dan atau
PUS yang menggunakan kembali salah
satu cara/alat kontrasepsi setelah
berakhir masa kehamilannya

Current User-CU • PUS yang pada saat ini masih


(peserta KB aktif) menggunakan salah satu cara/alokon
Konsep KB
• PUS yang pernah menggunakan salah satu
Ever User cara/alokon, baik sekarang masih menggunakan
salah satu cara ataupun tidak menggunakan lagi

• PUS yang telah berhenti menggunakan selama 3 bulan atau


Akseptor lebih yang tidak diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali
aktif kembali menggunakan cara kontrasepsi baik dengan cara yang sama,
maupun berganti cara

Kelahiran • Banyaknya kelahiran yang dapat dicegah karena PUS


tercegah menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi
Kontrasepsi
 Kontrasepsi: dari kata kontra yang
berarti melawan atau mencegah, dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara
sel telur wanita dan sel spermatozoa
pria.
 Kalau sel telur dan sperma bertemu

akan menjadi embrio dan menjadi janin


(hamil)
Cara Kerja Kontrasepsi
 Mencegah atau menghalangi
terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur
wanita)
 Mencegah terjadinya pertemuan sel

telur wanita dan sel spermatozoa pria


 Melumpuhkan sperma
Metode2 Pencegahan Kehamilan
1. Metode sederhana
a. Metode sederhana
 Metode tanpa alat
 Senggama terputus
 Pantang berkala
 Dengan alat/obat
 Kondom
 Diaphragma
 Cream, jelly dan cairan busa
 Tablet vagina
 Tisu vagina
b. Metode efektif
 Pil KB
 AKDR/IUD
 Suntikan KB
 Susuk KB/implan

c. Metode Mantap atau Kontrasepsi Mantap (Kontap)


 Tubektomi pada wanita
 Vasektokmi pada pria
Kontrasepsi
 Untuk mencapai kespro yang optimal perlu
UPAYA
 Salah satu UPAYA adalah penggunaan
kontrasepsi
 Kontrasepsi adalah semua upaya/alat yang
bertujuan mencegah bertemunya sel telur dan
sperma (bukan menghilangkan/membuang hasil
konsepsi)
 Kebaikan dan resiko kontrasepsi pada kespro
tergantung:
◦ Macam/jenis kontrasepsi
◦ usia dan paritas ibu
Dengan alat

alamiah

Tanpa alat

hormonal
Metode
Non alamiah
Kontrasepsi
Non hormonal

MOW/tubektomi

Operasi

MOP/vasektomi
Metode Alamiah tanpa alat
• menghindari senggama pada masa subur
perlu melakukan perhitungan secara cermat
Metode Kalender

tentang masa subur dan sulit diterapkan pada
wanita dengan siklus tidak teratur

• mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI)


secara ekslusif
Metode Amenore • Cara kerjanya dengan menekan ovulasi.
Laktasi • Metode ini dilakukan dengan persyaratan yaitu
bayi disusui secara penuh, lebih efektif bila
pemberian lebih dari 8 kali sehari

Metode Coitus • merupakan metode tradisional dimana pria


Interuptus mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina
(Senggama Terputus) sebelum pria mencapai ejakulasi..
Metode Alamiah dengan alat
• merupakan selubung/sarung karet yang cara

Kondom
kerjanya untuk mencegah kehamilan dan
penularan penyakit kelamin saat bersenggama
• Tidak ada efek samping dalam penggunaannya

•• alat
alat kontrasepsi
kontrasepsi sederhana
sederhana yang
yang mengandung
mengandung zat zat kimia
kimia untuk
untuk
membunuh
membunuh sperma, dimasukkan dalam vagina sebelum melakukan
sperma, dimasukkan dalam vagina sebelum melakukan
hubungan
hubungan seksual
seksual untuk
untuk mencegah
mencegah kehamilan.

Spermisida
kehamilan.
•• Spermisida
Spermisida dapat digunakan sendiri, namun
dapat digunakan sendiri, namun akan
akan lebih
lebih efektif
efektif bila
bila
dikombinasikan
dikombinasikan dengan
dengan alat
alat kontrasepsi
kontrasepsi lain
lain seperti
seperti kondom
kondom atau
atau
diafragma.
diafragma.
•• Bentuk
Bentuk spermiside
spermiside bermacam-macam
bermacam-macam antara
antara lain:
lain: aerosol
aerosol (busa),
(busa),
krim
krim dan
dan jeli,
jeli, tissue
tissue maupun
maupun supositoria.
supositoria.

•• Jenis
Jenis kontrasepsi
kontrasepsi yang
yang berbentuk
berbentuk bulat,
bulat, cembung,
cembung, terbuat
terbuat dari
dari lateks
lateks (karet)
(karet) yang
yang
dimasukkan
dimasukkan keke dalam
dalam vagina
vagina sebelum
sebelum berhubungan
berhubungan seksual
seksual dan
dan menutupi
menutupi serviks.

Diafragma
serviks.
•• Jenis
Jenis diafragma diantaranya: flat
diafragma diantaranya: flat spring
spring (diafragma
(diafragma pegas datar), coil
pegas datar), coil spring
spring
(diafragma
(diafragma pegas kumparan), arching
pegas kumparan), arching spring
spring (kombinasi
(kombinasi metal
metal spring).
spring). Diafragma
Diafragma
tidak
tidak saja
saja sebagai
sebagai metode
metode kontrasepsi
kontrasepsi tetapi
tetapi juga
juga bermanfaat
bermanfaat untuk
untuk memberikan
memberikan
perlindungan
perlindungan terhadap
terhadap penyakit
penyakit menular
menular seksual
seksual serta
serta dapat
dapat menampung
menampung darahdarah
menstruasi,
menstruasi, bila
bila digunakan
digunakan saat
saat haid.
haid.
Metode non Alamiah Hormonal
Metode Hormonal adalah metode kontrasepsi dengan memakai obat-
obatan yang mengandung hormone estrogen dan progesterone

•• Pil
Pil dibagi
dibagi menjadi
menjadi 2
2 jenis
jenis yaitu
yaitu pil
pil kombinasi
kombinasi dan
dan minipil
minipil (pil
(pil progestin).
progestin).
•• Prinsip
Prinsip kerja
kerja dari
dari pil
pil KB
KB yaitu
yaitu dengan
dengan meniadakan
meniadakan ovulasi
ovulasi dan
dan mengentalkan
mengentalkan lendir
lendir di
di mulut
mulut rahim,
rahim,
sehingga sperma sulit memasuki
sehingga sperma sulit memasuki rahim. rahim.
•• PilPil kombinasi
kombinasi adalah
adalah pil
pil yang
yang mengandung
mengandung kombinasi
kombinasi antara
antara hormon
hormon estrogen
estrogen dan
dan progesterone.
progesterone. Pil
Pil
Pil kombinasi ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu monofasik, bifaasik dan
kombinasi ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu monofasik, bifaasik dan trifasik. trifasik.
•• Sedangkan
Sedangkan minipil
minipil menggunakan
menggunakan progestin,
progestin, yaitu
yaitu bahan
bahan tiruan
tiruan dari
dari progesterone.
progesterone.
•• Efektifitasnya
Efektifitasnya sangat tinggi yaitu 1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun
sangat tinggi yaitu 1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama
pertama penggunaan.
penggunaan.
Metode
Metode ini
ini resiko
resiko kesehatannya
kesehatannya sangat
sangat kecil.
kecil. Namun
Namun kelemahannya,
kelemahannya, harus
harus diminum
diminum setiap
setiap hari,
hari, tidak
tidak
boleh diberikan kepada ibu menyusui dan tidak dapat mencegah
boleh diberikan kepada ibu menyusui dan tidak dapat mencegah IMS. IMS.

•• Metode
Metode kontrasepsi
kontrasepsi suntik
suntik terdiri
terdiri atas
atas 2
2 yaitu
yaitu suntikan
suntikan progestin
progestin yang
yang diberikan
diberikan dengan
dengan
periode
periode 33 bulan
bulan sekali
sekali dan
dan suntikan
suntikan kombinasi
kombinasi yang
yang mengandung
mengandung hormone
hormone estrogen
estrogen dan
dan
progesterone yang disuntikkan ke dalam tubuh wanita setiap sebulan
progesterone yang disuntikkan ke dalam tubuh wanita setiap sebulan sekali. sekali.
Sunti •• Prinsip
Prinsip kerja
kerja antara
antara kedua
kedua jenis
jenis suntikan
suntikan ini
ini tidak
tidak jauh
jauh berbeda
berbeda yaitu
yaitu untuk
untuk mencegah
mencegah dan
dan
k atau
atau menekan
dan
menekan ovulasi,
ovulasi, mengentalkan
mengentalkan lendir
lendir serviks
serviks sehingga
sehingga penetrasi
penetrasi sperma
sperma terganggu
terganggu
dan menghambat
menghambat transportasi
transportasi gamet
gamet oleh
oleh tuba.
tuba.
•• Sedangkan
Sedangkan efek samping yang ditimbulkan dari
efek samping yang ditimbulkan dari metode
metode suntukan
suntukan diantaranya:
diantaranya: perubahan
perubahan
pola
pola haid,
haid, sakit
sakit kepala,
kepala, pusing,
pusing, nyeri
nyeri payudara
payudara dan
dan kenaikan
kenaikan berat
berat badan.
badan.
Metode non Alamiah non Hormonal

• Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit


kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak
terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilene, ada yang
dililit oleh tembaga dan ada yang tidak.
• Prinsip kerja AKDR yaitu mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga
pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat
sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi.
AKD • Efek samping: perubahan pola haid terutama dalam 3-6 bulan
R pertama penggunaan.
• Keuntungannya, merupakan metode jangka panjang yang efektif
(99,2% – 99,4%), tidak ada efek samping hormonal, tidak
mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
• Sedangkan kelemahannya, diperlukan pemeriksaan pelvis,
pemasangan dan pelepasan tidak dapat dilakukan sendiri tetapi
oleh tenakes terlatih dan tidak dapat mencegah IMS.
Metode Operasi Wanita (MOW)/
Tubektomi
 Metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi
seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara
mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat
bertemu dengan ovum.
 Waktu penggunaannya dapat dilakukan 48 jam pasca
persalinan. Efektivitas metode mantap ini sangat tinggi
yaitu 99,5%, tidak ada efek samping jangka panjang dan
tidak mempengaruhi proses menyusui.
 Keterbatasannya, perlu prosedur bedah yang harus
dilakukan oleh tenakes terlatih dan harus
dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini.
Metode Operasi Pria (MOP)/
Vasektomi
 Vasektomi adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan cara mengoklusi vasdeferensia,
sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilisasi (penyatuan dengan
ovum) tidak terjadi.
 Vasektomi terdiri atas 2 jenis yaitu insisi dan

vasektomi tanpa pisau (VTP).


 PESERTA KB: PUS
 Keberhasilan program KB tidak terlepas dari
kesiapan layanan dan kualitas layanan.
 Sesuai dengan Undang-Undang RI No 36 Tahun

2009 tentang kesehatan pada pasal 78,


disebutkan bahwa pemerintah bertanggung
jawab dan menjamin ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam
memberikan pelayanan keluarga berencana yang
aman bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
 Untuk Alat dan obat kontrasepsi (alokon),
pemerintah menyediakan secara gratis tiga jenis
Alokon di seluruh wilayah Indonesia, yaitu kondom,
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dan susuk KB.
 Terdapat 7 provinsi yang menyediakan alokon

lainnya juga secara gratis, yaitu Aceh, Nusa Tenggara


Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara,
Papua, dan Papua Barat.
 Di provinsi lain, selain kondom, AKDR, dan susuk KB,

jenis alokon lainnya hanya tersedia secara gratis bagi


masyarakat miskin (Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera 1: ada sebagian masyarakat yang
harus membayar sendiri penggunaan Alokon yang
dibutuhkannya.
Pemberi layanan KB
 RS, Klinik, Dokter, Bidan praktek, Puskesmas
 Apotik
 POD
 PLKB
Bagaimana Peranan Program KB
dalam Kespro???

 Peranan program KB dalam meningkatkan


kesehatan ibu (menurunkan AKI)
 Peranan program KB dalam menurunkan AKA
 Peranan program KB dalam menurunkan

kasus PMS
 Peranan program KB dalam menurunkan

kasus aborsi pada remaja


Meningkatkan kesehatan ibu dan anak (menurunkan
AKI dan AKA)

 Program KB membantu ibu menghindarkan


KTD, akan mengakibatkan berkurangnya
kehamilan, berkurangnya kematian karena
persalinan, dan berkurangnya aborsi
 KB merupakan salah satu intervensi KIA yg

diperkenalkan di Matlab, Bangladesh sejak


tahun 1976 sbg bagian dari kegiatan utk
menurunkan kematian ibu dan bayi
 Perbaikan yan KB dengan penyediaan
konseling yang terpusat pada
kebutuhan klien dan berbagai pilihan
metoda KB (termasuk kontrasepsi
darurat), serta penyediaan yan yang
terjangkau bagi siapa saja yang
membutuhkan (termasuk remaja),
merupakan komponen penting dalam
setiap upaya menurunkan kematian
ibu
 KB secara konsisten mempromosikan agar
wanita usia subur menghindari perilaku
reproduksi yang masuk kategori 4 terlalu,
yaitu melahirkan terlalu muda, melahirkan
terlalu tua, jarak kelahiran terlalu rapat, serta
jumlah anak yang terlalu banyak
Kespro Berkaitan Erat Dengan:
 Kurun reproduksi wanita
 Penggunaan kontrasepsi
 Kurun reproduksi sehat wanita 20-35/40
tahun
 Penelitian menunjukkan:

Kehamilan dan persalinan pada usia


>35/40 tahun:
Angka kematian dan kesakitan ibu, AKB
dan cacat bawaan bayi lebih tinggi
Faktor penyebab: peny jantung,
hipertensi, DM Kehamilan dan persalinan
resiko tinggi
 Kehamilan dan persalinan pada wanita <20
tahun:
◦ Komplikasi kehamilan dan persalinan lebih
tinggi
◦ Kematian ibu dan bayi lebih tinggi
◦ Faktor penyebab:
 Pertumbuhan fisik ibu belum sempurna
 Perkembangan emosi ibu belum matang
 Nortman (1974):
◦ Seandainya semua persalinan pada usia 20-35
tahun saja, kematian maternal turun
 19% di Meksiko, Thailand, Venezuela, AS
 23% di Kolumbia, Prancis
 25% di Filipina
◦ Lebih dari 1/3 persalinan seluruh dunia tiap tahun
terjadi pada usia <20 tahun dan >35 tahun

Indonesia: 33,5% kematian maternal di RS


Pendidikan terjadi pada ibu >35 tahun
 Persalinan resiko rendah pada paritas 2-3
 Penelitian menunjukkan: paritas >4

◦ Kematian dan bayi meningkat


◦ Malnutrisi protein-kalori anak 61% (India)
 Wright (1972) di AS:

◦ Seandainya wanita melahirkan 3 anak saja,


pada usia 20-34 tahun: kematian bayi
turun 29%
 Jarak antara 2 persalinan yang baik ≥ 2 tahun
 Penelitian menunjukkan apabila jarak

persalinan <2 tahun:


◦ Kematian bayi dan anak meningkat (Wyon
& Gordon, 1962, di Punjab India)
◦ Kematian infant (AKB) 50 (Eckhlam &
Newland, 1977, di Punjab India)
Kespro optimal bila:

 Kehamilan pertama ditunda sampai usia>


20 tahun
 Jarak antara persalinan ≥ 2 tahun
 Paritas/jumlah anak ≤ 3 saja
 Persalinan pada usia wanita ≤ 35/40 tahun
Peranan program KB dalam
menurunkan kasus PMS

 Penggunaan kondom: menurunkan kasus PMS


 KIE
Mencegah Aborsi

 Ketersediaan yan KB : menurunkan jlh aborsi


dan kematian karena aborsi
 Hasil penelitian di Mexico City : peningkatan
penggunaan kontrasepsi sebesar 24% antara
tahun 1987 s/d 1992 berkaitan dengan
penurunan aborsi sebanyak 39%
 3 komponen terpadu yan aborsi: penanganan
aborsi tdk lengkap dan komplikasinya,
konseling dan yan KB pasca aborsi
Penilaian Pelaksanaan Program KB

 Tujuan kuantitatif KB adalah menurunkan


angka kelahiran
 Untuk melihat keberhasilan perlu dilakukan
penilaian
1. Tahap I : penilaian pencapaian target akseptor
(baru dan aktif kembali)
2. Tahap II : penilaian pencapaian target akseptor
aktif (merata, wanita umur muda, paritas rendah,
pendidikan rendah, miskin dan di pedesaan?)
3. Tahap III: penilaian terhadap perkembangan ciri-
ciri akseptor, terutama dari segi umur (muda:
banyak kehamilan yang tercegah) dan paritas
akseptor
4. Tahap IV : penilaian terhadap penurunan fertilitas
yang dicapai
5
6
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN (1)

Baseli 202
Meningkatn ne 4
ya Status 1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305
(SUPAS, 2015) 183
Kesehatan
Ibu dan 2. Angka kematian bayi (per 1.000 KH) 24 16
Anak (SDKI, 2017)

Baseli 202
ne 4
1. Prevalensi pemakaian
kontrasepsi cara modern 57,2 63,4
Meningkatn (SDKI, 2017)
ya (mCPR) (%)
Kesehatan
2. Unmet need KB (%) 10,6 7,4
Reproduksi (SDKI, 2017)

3. ASFR 15-19 tahun (%) 36 18


(SDKI, 2017)

Baseli 202
Meningkatn ne 4
1. Prevalensi stunting balita (%) 27,7 14
ya (SSGB, 2019)
Status Gizi
Masyarakat 2. Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7
(Riskesdas, 2018)
Tugas II (Individu)
 Berdasarkan data di atas diketahui beberapa
masalah kespro khususnya program KB
adalah CPR rendah, unmet need KB dan
ASFR yang masih tinggi. Jelaskan masalah
tersebut, dan bagaimana upaya
pemecahannya?
Ketimpangan Gender dalam Program KB
 Di bidang keluarga berencana (KB) ketimpangan gender
sangat menonjol terutama dalam penggunaan alat
kontrasepsi.
 Dewasa ini pemakaian alat kontrasepsi lebih banyak
menyasar perempuan.
 Terjadinya ketimpangan seperti ini dipengaruhi oleh ideologi
gender masyarakat yang cenderung lebih banyak merugikan
kaum perempuan. Kemudian masyarakat menganggap
ideologi gender yang sudah ada merupakan sesuatu yang
baku dan statis.
 Anggapan tersebut ada karena kurangnya pemahaman dan
pengetahuan masyarakat tentang gender itu sendiri. Untuk
memperbaiki kondisi ketimpangan menuju kesetaraan dan
keadilan gender diperlukan adanya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat terhadap konsep gender serta
kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga.
Hal-hal yang sering dianggap sebagai isu gender dalam keluarga berencana
sebagai berikut:

1. Kesetaraan ber-KB yang timpang antara laki-laki dan


perempuan: Dari data SDKI: 98% akseptor KB adalah
perempuan. Ini menimbulkan anggapan bahwa dalam
program KB perempuan selalu menjadi obyek atau target
sasaran.
2. Perempuan tidak mempunyai kekuatan untuk memutuskan
metode kontrasepsi yang diinginkan, antara lain karena
ketergantungan kepada keputusan suami, informasi yang
kurang lengkap dari petugas kesehatan, penyediaan alat dan
obat kontrasepsi yang tidak memadai di tempat pelayanan.
3. Pengambilan keputusan: partisipasi laki-laki dalam program
KB sangat kecil dan kurang, namun kontrol terhadap
perempuan dalam hal memutuskan untuk ber-KB sangat
dominan.
4. Ada anggapan bahwa KB adalah urusan perempuan karena
kodrat perempuan untuk hamil dan melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai