Anda di halaman 1dari 1

Dampak Radiasi Bagi Manusia

Bila radiasi mengenai tubuh manusiam ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi, berinteraksi dengan
tubuh manusia atau hanya melewati saja. Jika berinterakasi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula
mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagai
energinya.

Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur “panas” pada bahan “atom” yang
berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan
biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi “getaran” atom dan struktur molekul.
Ini merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang
merugikan.

Paparan radiasi pada tubuh manusia dapat mengionisasi molekul atau sel dan efek pada tubuh manusia
akibat terpapar radiasi bergantung pada dosis radiasi yang diterima. Menurut Badan peneliti radiasi PBB
(UNSCEAR), rata-rata dosis efektif radiasi per tahun yang diterima manusia dari alam adalah 2,4 mSv,
terdiri dari radiasi kosmik (0,4 mSv), gamma (0,5 mSv), radon (1,2 mSv) dan radiasi internal (0,3 mSv).
Pada paparan akut dengan dosis tinggi, efek radiasi dapat menyebabkan kematian sel, gangguan fungsi
jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian, hal ini disebut dengan efek deterministik. Radiasi juga
menyebabkan terbentuknya sel baru yang tidak normal dan berpotensi kanker pada individu yang
terpapar atau penyakit yang diturunkan pada keturunan, hal ini disebut dengan efek stokastik. Badan
energi nuklir dunia (IAEA) menggolongkan radiasi sebagai zat karsinogenik, artinya radiasi pada dosis
serendah berapa pun yang diterima manusia akan menyebabkan efek terhadap sel dan jaringan yang
berpotensi kanker. Target organ paparan gas radon adalah sel epitel paru, sehingga dampak kesehatan
akibat paparan gas radon adalah kanker paru. Namun tubuh manusia memiliki kemampuan
mentoleransi paparan radiasi dan radioaktivitas yang ada di alam.

Anda mungkin juga menyukai