Anda di halaman 1dari 2

Amal Jama’i

Oleh : Nurul Aini Choiriyah (B0518035 / Sastra Arab)

Bismillahirrahmanirrahim.

“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-
akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (As-Saff, 61:4)

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan, kemampuan, serta kebiasaan dalam
interaksi dan komunikasi dengan manusia lainnya. Hal yang merupakan fitrah basyariyah ini sudah
selayaknya untuk dijaga dan selalu dikokohkan seiring berjalannya waktu.
Caranya? Ya, dengan amal jama’i.
Manusia hidup dengan berbagai perbedaan dan prinsip yang dipegang teguh masing-masing
orangnya. Tak jarang pula, banyak manusia yang lebih mementingkan ego individu dibanding
maslahat kelompok, banyak manusia yang mengedepankan pikirannya, atau yang biasa disebut
dengan istilah manusia egois. Yang tentunya, manusia-manusia semacam ini tak akan lama ada di
bumi, karena sudah barang tentu tak ada yang mau berdampingan hidup dengan mereka.
Namun, di sisi lain, ada pula manusia-manusia yang mempunyai potensi besar, hebat, dan
shaleh yang tak pernah hilang ditelan zaman. Dimana mereka saling bahu membahu, berpadu, lalu
kemudian direkatkan dan dikumpulkan dalam suatu simpul yang dinamakan jama’ah. Dalam sebuah
jama’ah itulah, perbedaan disederhanakan. Kesadaran akan keniscayaan orang yang dapat melakukan
segalanya seorang diri akan lebur. Mereka yang satu visi akan tetap bertahan, sedang yang berbeda
akan melenggang.
Lalu, bagaimana cara menyikapi yang egois, kemudian meleburkan dalam masyarakat yang
saleh dan memiliki potensi besar? Jawabannya, tentu saja dengan amal jama’i.
Nah, sebenarnya apa itu amal jama’i?
Mengapa semua pertanyaan yang saya ajukan di atas semuanya terjawab dengan amal jama’i?
Ya, amal jama’i merupakan suatu hal yang sangat penting. Amal Jama’i (gerakan bersama)
secara bahasa berarti “sekelompok manusia yang berhimpun bekerja bersama untuk mencapai tujuan
yang sama.” Sedangkan secara istilah biasanya diartikan dengan suatu kegiatan kerja sama
berdasarkan kesepakatan dan bekerja bersama-sama sesuai tugas yang diberikan untuk
memantapkan amal.
Amal jama’i tak bisa dipisahkan dengan suatu hal yang dinamakan dakwah. Mereka saling
berkaitan, karena tujuan amal jama’i memang biasanya untuk berdakwah ke lingkungan yang masih
jahiliyah, ke orang-orang yang masih berpikiran konvensional dan taqlid buta terhadap suatu tradisi.
Amal jama’i menjadi sangat penting perannya, disebabkan oleh beberapa hal :
1. Perjuangan Islam terlalu berat untuk dipikul individual, terutama di zaman dahulu.
2. Dakwah yang dilakukan secara jamaah lebih efektif dan “ngena” di hati masyarakat.
3. Beramal jama’i akan memperkuat orang-orang lemah dan menambah kekuatan bagi yang
sudah kuat.
4. Pahala yang diterima berlipat ganda seiring dengan keimanan yang semakin bertambah.
5. Keburukan yang terorganisir dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir.
Kemudian, perlu kita sadari juga bahwa surga tidak sesempit itu hingga kita perlu
menjatuhkan yang lain untuk masuk di dalamnya, kita tak perlu berlari meninggalkan yang lain agar
kita yang pertama sampai di surga. Cukup pastikan saja bahwa kita ada dalam sebuah lingkaran besar
yang senantiasa bergerak menuju surga. Memang sekilas, sendiri tampak lebih mudah dan lebih
nikmat, namun kita juga perlu tahu bahwa bersama-sama itu lebih indah secara dzohir maupun batin.
Nah, lingkaran besar itulah yang disebut amal jamai. Ketika kita berada dalam satu komando,
satu perintah dan satu spesialisasi dakwah, maka haruslah kita mengikuti geraknya. Jangan berpisah,
jangan tergesa. Tetaplah sabar dan tenang, bergerak bersama untuk mencapai tujuan yang sama.
Distribusi anggota dalam amal jama’i dilakukan berdasarkan pada potensi apa yang dia miliki, semua
dimaksimalkan untuk mencapai hasil yang maksimal pula. Setiap dari kita pastilah memiliki posisi
yang berbeda-beda, tetapi tetap berada pada tujuan yang sama. Untuk itu, sangat penting bagi kita
untuk saling menghargai, saling mendukung, dan saling percaya satu sama lain.
Amal jama’i juga dikatakan sebagai sebuah kebutuhan yang tidak dapat dihindari oleh setiap
manusia, sebab ia merupakan fitrah seluruh alam, layaknya tata surya. Ada yang memimpin dan ada
yang dipimpin. Manfaat amal jama’i tak mungkin jika hanya dirasakan oleh satu pihak saja, tetapi pasti
dinikmati pula oleh banyak pihak atau lebih tepatnya seluruh orang yang ikut berkontribusi dalam
amal jama’i pasti akan merasakan manfaatnya. Di antaranya : dapat mengenal diri lalu kemudian
menyempurnakan kekurangan dirinya, kemudian meningkatkan semangat ibadah karena kita saling
berpacu antar anggota dari amal jama’i, mengoptimalkan potensi diri, menjaga kewibawaan umat
Islam, dan memudahkan kita dalam mendapat rahmat dan pertolongan dari Allah.
Untuk itu, dengan berbagai manfaat yang hadir dalam amal jama’i, maka Islam sangat
menganjurkan umatnya untuk ikut andil di dalamnya, sebagaimana yang tertulis di beberapa hadits
dan ayat Al-Quran. Misal dalam terjemah Surah Ali Imran ayat 104 yang berbunyi :
“Dan hendaklah di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan dan menyuruh
kepada yang maruf, serta mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang yang beruntung.”
Sesuai dengan ayat di atas, semoga manusia-manusia yang terhimpun dalam amal jama’i
bernama JN UKMI, juga termasuk dalam barisan orang-orang yang beruntung, yang tak sia-sia
usahanya, yang selalu dimudahkan langkahnya. Aamiin, Allaaahu musta’aan, Insya Allah.

Anda mungkin juga menyukai