Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Sesungguhnya da’wah kepada agama Allah SWT merupakan jalan yang ditempuh
oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya. Adapun misi da’wah itu
sesungguhnya adalah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang
terang benderang, dari kekufuran menuju keimanan, dari kesyirikan menuju
tauhid dan dari neraka menuju syurga. Allah Berfirman :

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan
Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". ( QS Yusuf : 108 )

Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", … ( QS An
Nahl : 36Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku". ( QS Al Anbiya’ : 25 )

Konsepsi dan manifestasi dakwah harus bisa merangkum dimensi kerisalahan,


kerahmatan, dan kesejarahan dalam kehidupan manusia. Sebagai program jangka
panjang, gerakan dakwah membutuhkan banyak sarana, metode, dan penunjang
yang mesti diupayakan berjalan sinergis, integral, dan saling melengkapi dalam
upaya mewujudkan kemaslahatan hidup umat manusia.

Sebagai organisasi Islam, sejak awal Muhammadiyah telah menjadikan dakwah


sebagai salah satu misi dan agenda kerja utama. Dakwah yang dijalankan oleh
Muhammadiyah hingga sekarang tetap berlandas pada AL Qur’an dan As Sunnah
Shahihah. Motivasi dakwah yang lil-Lahi Ta’ala itu digerakan melalui berbagai
media maupun metode, baik kepada umat ijabah maupun umat dakwah, untuk
menghantarkan manusia kepada kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Karena
kuatnya misi dakwah yang dilakukan gerakan ini, maka Muhammadiyah

1
menegaskan identitasnya sebagai gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi
munkar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi gerakan jama’ah dan dakwa jama’ah ?


2. Jelaskan tujuan gerakan jama’ah dan dakwa jama’ah?
3. Jelaskan latar belakang berdirinya gerakan jama’ah dan dakwa jama’ah?
4. Jelaskan apa itu organisasi jama’ah?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi gerakan jama’ah dan dakwa


jama’ah
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan gerakan jama’ah dan dakwa
jama’ah
3. Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang berdirinya gerakan
jama’ah dan dakwa jama’ah
4. Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu organisasi jama’ah

BAB II

PEMBAHASAN

2
Gerakan Jama’ah dan dakwah jama’ah

2.1 definisi Gerakan Jama’ah dan Dakwa Jama’ah

Tentang pengertian gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah akan diuraikan


berdasarkan penggalan suku kata, yaitu : gerakan adalah suatu kegiatan
persyarikatan muhammadiyah membina lingkungannya kearah kehidupan yang
sejahtera lahir dan batin melalui para anggotanya yang tersebar diseluruh
Indonesia. Dan yang dimaksud dengan jama’ah adalah suatu bentuk kehidupan
bersama kelompok orang dalam satu lingkungan untuk meningkatkan kesejateraan
yang diusahakan dengan dakwah jama’ah oleh anggota persyarikatan.

Adapun yang menyangkut isi dari pengertian jama’ah diatas, diuraikan secara
rinci sebagai berikut :

a) Kalimat kehidupan bersama maksudnya adalah merupakan salah satu


ketentuan allah atas manusia. Menurut fitrah manusia sebagai makhluk
social harus berkelompok, karena saling membutuhkan.
b) Kalimat kelompok orang dalam satu lingkungan adalah merupakan wadah
kehidupan bersama tersebut, tanpa membedakan golongannya, agama
maupun status sosialnya. Lingkungan bisa berupa daerah tempat tinggal
atau lainnya.
c) Kalimat meningktkan kesejahteraan adalah dimaksudkan untuk
menciptakan kehidupan yang serasi dan tercukupi kebutuhan lahir dan
batin bagi anggota kelompok yang dijiwai rasa keadialan, kejujuran, dan
semangat gotong royong, bersendikan hokum allah yang murni. Tidak
dimaksudkan untuk menyusun kekuatan politik atau golongan, tidak pula
untuk kepentigan pribadi.
d) Kalimat dakwah jama’ah adalah suatu system dakwah yang ditunjukkan
kepada suatu kelompok oleh anggota-anggota yang teroganisir dalam
rangka kehidupan gerakan jama’ah.
e) Kalimat oleh anggota persyarikatan adalah anggota persyarikatan yang
melaksanakan dakwah jama’ah terdiri dari dan tersusun dari pria dan

3
wanita, yang diatur oleh pimpinan ranting dalam kelompok-kelompok
kecil yang disebut inti jama’ah.
f) Kata jama’ah dimaksudkan merupakan lembaga masyarakat, bukan
lembaga persyarikatan. Anggota-anggota persyarikatan dikelompokkan
menjadi inti jama’ah. Dalam membina jama’ah itu tidak membawa nama
persyarikatan.

Pengertian dakwah jama’ah dimaksudkan ialah suatu bentuk gerakan


dakwah yang dilakukan oleh inti jama’ah terhadap masyarakat di sekitarnya untuk
hidup berjama’a atau bermasyarakat. Inti jama’ah bersama anggota
muhammadiyah bergerak bersama-sama. Satu langkah atau satu irama, saling
membagi tugas dan saling membantu.

Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa dakwah jama’ah ini


mempunyai ciri khas yaitu :

1. Dilaksanakan bersama-sama oleh sejumlah orang


2. Materinya berwujud praktek kehidupan yang nyata, yaitu hidup sejahtera
3. Tidak bersifat formal, artinya tidak dilakukan atas nama suatu organisasi,
tetapi merupakan kebutuhan bersama dari suatu kelompok atau lingkungan
hidup.
4. Juru dakwah ( setiap anggota muhammadiyah ) dalam dakwah jama’ah
menjadi subjek sekaligus menjadi objek. Oleh karena itu, setiap anggota
muhammadiyah adalah mubaligh ( almanac muhammadiyah 1416 H: 159 )

2.2 tujuan gerakan jama’ah dan dakwa jama’ah

Adapun tujuan dari gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah adalah untuk
mewujudkan keluarga sejahtera bahagia menurut ukuran dan konsepsi islam
dalam tatacara kehidupan bermasyarakat.

Dengan pencapaian tujuan tersebut, diharapkan akan terwujud suatu tata


kehidupan social islami yang disebut dengan masyarakat utama sesuai dengan
tujuan muhammadiyah hasil muktamar makmur yang diridhoi Allah SWT.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka terdapat beberapa pokok pikiran gerakan


jama’ah dan dakwah jama’ah, adalah :

4
1) Bahwa dakwah dan gerakan jama’ah adalah merupakan program
persyarikatan yang berada di bawah koordinasi dan tanggung jawab majlis
tabligh.
2) Bahwa seluruh anggota muhammadiyah mempunyai tanggung jawab yang
sama terhadap pelaksanaan dan terlaksananya program gerakan jama’ah
dan dakwah jama’ah.
3) Bahwa gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah merupakan muara dari
seluruh kegiatan persyariktan dengan seluruh bagian dan pembatunya
dalam wadah kehidupan yang disebut jama’ah.
4) Bahwa pimpinan ranting muhammadiyah, merupakan ujung tombak, dan
pimpinan yang secara langsusng bertanggung jawab sebagai coordinator
pelaksanaan program gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah.
5) Bahwa jama’ah merupakan wujud statik kehidupan persyarikatan, dan
gerakan jama’ah sebagai wujud dinamis kehidupan persyarikatan
muhammadiyah.

Dengan mengingat berbagai hal diatas, maka gerakan utama dan perhatian
utama yang harus dilakukan ialah menggerkan, mengaktifkan dan menghidupkan
kembali ranting-rating muhammadiyah diseluruh Indonesia ( Mulkhan S.U : 117 )

2.3 latar belakang berdirinya gerakan jama’ah dan dakwa


jama’ah

Adapun yang menjadi sebagai dasar atau landasan berdirinya gerakan jama’ah dan
dakwah jama’ah ini identic dengan latar belakang berdirinya muhammadiyah,
diantaranya karena mencermati firman allah pada surat ali Imran ayat 104 dan
110, serta surat Ash Shaf ayat 4

Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang
yang beruntung". ( Q.S 3 Ali Imran: 104 )

5
Artinya: "Kamu adalah umat yag terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik lagi bagi
mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik". ( QS. 3 Ali Imran: 110 )

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya


dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh”. ( QS. 61 Ash Shaf : 4 )

Akan tetapi, Abdullah Munir Mulkhan S.U., didalam bukunya berjudul


warisan intelektual K.H Ahmad Dahlan dan Amal Usaha Muhammadiyah,
menjelaskan tentang gerkan jama’ah dan dakwah jama’ah, sebagai berikut.

Bahwa rumusan konsepsional dari gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah


ini adalah merupakan konsep operasioanal dari pasal 3 ( tujuan ) dan pasal 4
( usaha ) terdapat dalam anggaran dasar muhammadiyah. Dengan kata lain
gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah ini merupakan deduksi operasional dan
tujuan muhammadiyah yang tertuang dalam anggran dasar muhammadiyah hasil
muktamar, yang dimulai dari muktamar ke 38 diujung pandang, kemudian
disempurnakan secara berturut-turut pada muktamar ke 39. 40 dan ke 41 di
Surakarta, dimana tujuan muhammadiyah menjadi : menegakkan dan menjunjung

6
tinggi ajaran islam, sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya. Kemudia disusun suatu program untuk mencapai tujuan itu, yang
disebut gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah

Program gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah tersebut adalah merupakan


program pimpinan pusat muhammadiyah dan sekaligus menjadi tangguang jawab
seluruh anggota persyarikatan muhammadiyah untuk merelasasikannya. Untuk
itu, maka menjadi kewajiban bagi semua pimpinan dan agnggota muhammadiyah
untuk mempelajari dan memahami program persyarikatan secara umum dan
program gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah secara khusus ( Mulkhan S.U :
111).

2.4 organisasi jama’ah

1. Organisasi jama’ah ialah organisasi yang informal, tidak terikat dan tidak
bertanggung jawab kepada organisasi lain. Organisasi ini lahir dan tumbuh
dari proses yang wajar menurut kebutuhan kelompok masyarakat disuatu
tempat sebagai akibat suksesnya dakwah jama’ah yang dilaksanakan oleh
inti jama’a. adanya organisasi jama’ah tidak dapat dipaksakan.
2. Didalam suatu lingkungan,tempat semua atau sebagian besar penghuninya
warga muhammadiyah oleh karena itu, masalah terbentuknya organisasi
jama’ah tidak perlu dipersoalkan.
3. Organisasi jama’ah dipimpin oleh pamong jama’ah yang terdiri dari
bapak/ibu jama’ah dari dan oleh warga jama’ah sebagai sesepuh
dilingkungan itu, sedang pembantu-pembantunya terdiri dari tenaga-
tenaga muda yang lincah, penuh daya kreasi dan bertanggung jawab
kepada bapak/ibu jama’ah. Pamong jama’ah bisa anggota jama’ah atau
diluar anggota jama’ah.
4. Tugas pamong jama’ah ialah memimpin dan menghantar jama’ahnya
menuju kehidupan berjama’ah, menampung dan menyalurkan ide-ide
kegiatan dan kebutuhan-kebutuhan hidup warganya yang sesuai dengan
sasaran hidup berjama’ah yang sejahtera.
5. Seluruh ide-ide, kegiatan dan kebutuhan warga jama’ah dapat
ditumbuhkan dalam jama’ah atau memanfaatkan lembaga diluar jama’ah

7
yang telah ada, misalnya LSD PKK dan lain sebagainya. ( Almanak
Muhammadiyah 1416 H : 154 )

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagi gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar, Muhammadiyah


menjadikan aktifitas dakwah sebagai bagian tak terpisahkan dari selurauh program
dan agenda aksinya. Diera modern ini, Muhammadiyah juga dituntut untuk

8
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dakwahnya termasuk strategi dan
metodenya. Sebab kalau kita berdakwah secara konvensional ( bertabligh secara
umum) maka tentu kita akan ketinggalan dengan dakwahnya para penentang
Syari’at Islam melalui media massa. Diperlukan inovasi dan kreasi dalam
mengembangkan dakwah, Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) adalah
salah satu strategi ( metode ) yang ditemukan oleh Muhammadiyah, namun belum
mampu diaplikasikan di tengah masyarakat karena beberapa faktor.

DAFTAR PUSTAKA

QS. 3 Ali Imran: 104

QS. 3 Ali Imran: 110

QS. 61 Ash Shaf : 4

9
Al-Islam Kemuhammadiyah 2 4 6. 2014. Palembang : Universitas
Muhammadiyah Palembang. Edisi 4 hal 229-234

10

Anda mungkin juga menyukai