PENDAHULUAN
Sesungguhnya da’wah kepada agama Allah SWT merupakan jalan yang ditempuh
oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya. Adapun misi da’wah itu
sesungguhnya adalah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang
terang benderang, dari kekufuran menuju keimanan, dari kesyirikan menuju
tauhid dan dari neraka menuju syurga. Allah Berfirman :
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan
Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". ( QS Yusuf : 108 )
Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", … ( QS An
Nahl : 36Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku". ( QS Al Anbiya’ : 25 )
1
menegaskan identitasnya sebagai gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi
munkar.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gerakan Jama’ah dan dakwah jama’ah
Adapun yang menyangkut isi dari pengertian jama’ah diatas, diuraikan secara
rinci sebagai berikut :
3
wanita, yang diatur oleh pimpinan ranting dalam kelompok-kelompok
kecil yang disebut inti jama’ah.
f) Kata jama’ah dimaksudkan merupakan lembaga masyarakat, bukan
lembaga persyarikatan. Anggota-anggota persyarikatan dikelompokkan
menjadi inti jama’ah. Dalam membina jama’ah itu tidak membawa nama
persyarikatan.
Adapun tujuan dari gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah adalah untuk
mewujudkan keluarga sejahtera bahagia menurut ukuran dan konsepsi islam
dalam tatacara kehidupan bermasyarakat.
4
1) Bahwa dakwah dan gerakan jama’ah adalah merupakan program
persyarikatan yang berada di bawah koordinasi dan tanggung jawab majlis
tabligh.
2) Bahwa seluruh anggota muhammadiyah mempunyai tanggung jawab yang
sama terhadap pelaksanaan dan terlaksananya program gerakan jama’ah
dan dakwah jama’ah.
3) Bahwa gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah merupakan muara dari
seluruh kegiatan persyariktan dengan seluruh bagian dan pembatunya
dalam wadah kehidupan yang disebut jama’ah.
4) Bahwa pimpinan ranting muhammadiyah, merupakan ujung tombak, dan
pimpinan yang secara langsusng bertanggung jawab sebagai coordinator
pelaksanaan program gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah.
5) Bahwa jama’ah merupakan wujud statik kehidupan persyarikatan, dan
gerakan jama’ah sebagai wujud dinamis kehidupan persyarikatan
muhammadiyah.
Dengan mengingat berbagai hal diatas, maka gerakan utama dan perhatian
utama yang harus dilakukan ialah menggerkan, mengaktifkan dan menghidupkan
kembali ranting-rating muhammadiyah diseluruh Indonesia ( Mulkhan S.U : 117 )
Adapun yang menjadi sebagai dasar atau landasan berdirinya gerakan jama’ah dan
dakwah jama’ah ini identic dengan latar belakang berdirinya muhammadiyah,
diantaranya karena mencermati firman allah pada surat ali Imran ayat 104 dan
110, serta surat Ash Shaf ayat 4
Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang
yang beruntung". ( Q.S 3 Ali Imran: 104 )
5
Artinya: "Kamu adalah umat yag terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik lagi bagi
mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik". ( QS. 3 Ali Imran: 110 )
6
tinggi ajaran islam, sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya. Kemudia disusun suatu program untuk mencapai tujuan itu, yang
disebut gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah
1. Organisasi jama’ah ialah organisasi yang informal, tidak terikat dan tidak
bertanggung jawab kepada organisasi lain. Organisasi ini lahir dan tumbuh
dari proses yang wajar menurut kebutuhan kelompok masyarakat disuatu
tempat sebagai akibat suksesnya dakwah jama’ah yang dilaksanakan oleh
inti jama’a. adanya organisasi jama’ah tidak dapat dipaksakan.
2. Didalam suatu lingkungan,tempat semua atau sebagian besar penghuninya
warga muhammadiyah oleh karena itu, masalah terbentuknya organisasi
jama’ah tidak perlu dipersoalkan.
3. Organisasi jama’ah dipimpin oleh pamong jama’ah yang terdiri dari
bapak/ibu jama’ah dari dan oleh warga jama’ah sebagai sesepuh
dilingkungan itu, sedang pembantu-pembantunya terdiri dari tenaga-
tenaga muda yang lincah, penuh daya kreasi dan bertanggung jawab
kepada bapak/ibu jama’ah. Pamong jama’ah bisa anggota jama’ah atau
diluar anggota jama’ah.
4. Tugas pamong jama’ah ialah memimpin dan menghantar jama’ahnya
menuju kehidupan berjama’ah, menampung dan menyalurkan ide-ide
kegiatan dan kebutuhan-kebutuhan hidup warganya yang sesuai dengan
sasaran hidup berjama’ah yang sejahtera.
5. Seluruh ide-ide, kegiatan dan kebutuhan warga jama’ah dapat
ditumbuhkan dalam jama’ah atau memanfaatkan lembaga diluar jama’ah
7
yang telah ada, misalnya LSD PKK dan lain sebagainya. ( Almanak
Muhammadiyah 1416 H : 154 )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
mengembangkan dan meningkatkan kualitas dakwahnya termasuk strategi dan
metodenya. Sebab kalau kita berdakwah secara konvensional ( bertabligh secara
umum) maka tentu kita akan ketinggalan dengan dakwahnya para penentang
Syari’at Islam melalui media massa. Diperlukan inovasi dan kreasi dalam
mengembangkan dakwah, Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) adalah
salah satu strategi ( metode ) yang ditemukan oleh Muhammadiyah, namun belum
mampu diaplikasikan di tengah masyarakat karena beberapa faktor.
DAFTAR PUSTAKA
9
Al-Islam Kemuhammadiyah 2 4 6. 2014. Palembang : Universitas
Muhammadiyah Palembang. Edisi 4 hal 229-234
10