Anda di halaman 1dari 17

TRADISI KEMASYARAKATAN MABADI’ KHAIRA

UMMAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aswaja An-Nahdiyah
Dosen pengampu : Rinwanto, S.Sy.M.H.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Muizzatul Khasanah (2331001)
2. Mohammad Gufron (2331010)

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
TUBAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum waraohmatullah wabarokatuh

Syukur Alhamdulilliah kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Seluruh


alam yang telah mencurahkan ni’mat dan taufiq kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini,salawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, Serta kepada
Keluarganya, Para Sahabatnya, Para Tabi’in-Tabi’at, Dan Insya Allah Akan
Sampai Kepada Kita Selaku Umatnya Nabi Muhammad Saw.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Aswaja An-Nahdiyah.


Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Rinwanto,S.Sy. M.H. selaku pengampu mata kuliah Aswaja An-Nahdiyah.Penulis
juga mengucapkan kepada semua yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Tuban,15 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................5
C. Tujuan ..............................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................6

A. Pengertian Mabadi’ Khaira Ummah.........................................6


B. Tujuan Mabadi’ Khaira Ummah...............................................7
C. Butir- butir Mabadi’ Khaira Ummah dan pengertiannya..........8

BAB III. PENUTUP..........................................................................15

A. Kesimpulan ..............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Nahdatul Ulama merupakan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia.


Keberadaan Nahdatul Ulama di Indonesia merupakan keniscayaan yang harus
dipertahankan demi keutuhan NKRI. Sikap moderat yang dimiliki oleh umat
islam merupakan suatu konsep yang harus dilakukan agar keberlangsungan
tatanan kehidupan yang harmonis antara sesama umat islam dan sesama umat
manusia dalam bernegara dapat terjaga dengan baik.
Nahdatul ulama didirikan atas Prakarsa para ulama nusantara yang
memiliki sikap moderat sehingga gerakan-gerakan serta kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Untuk
mewujudkan tatanan kehidupan lebih sejahtera maka nahdatul ulama
melakukan berbagai gerakan sosial keagamaan maupun pengembangan
pengembangan ekonomi umat.
Gerakan ini merupakan implementasi dari konsep dasar NU yakni
Madadi Khaira Ummah. Dengan implementasi Mabadi Khaira Ummah
diharapkan membawa dampak yang positif bagi kehidupan beragama dan
bermasyarakat di Indonesia. Konsep Mabadi’ Khaira Ummah pertama kali
dirancangkan oleh KH. Machfudz Siddiq ( menjabat ketua PBNU 1938-1244)
yang kemudian ditegaskan pada Muktamar NU di Magelang tahun 1939.
Mabadi’ Khaira Ummah sama artinya dengan Langkah-langkah atau prinsip-
prinsip dasar pembentukan umat terbaik. Melalui gerakan Mabadi’ Khaira
Ummah diharapkan NU dapat membina dan melahirkan generasi-generasi yang
unggul, yang berdaya guna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

4
B. Rumusan masalah

Berdasarkan dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah


dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian Mabadi’ Khaira Ummah ?


2. Apa tujuan Mabadi’ khaira Ummah
3. Apa saja butir-butir Mabadi’ Khaira Ummah?

C. Tujuan

Berpijak pada rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini


adalah :

1. Mengetahui pengertian Mabadi’ Khaira Ummah


2. Tujuan Mabadi’ Khaira Ummah
3. Mengetahui butir-butir Mabadi’ Khaira Ummah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mabadi’ Khaira Ummah


Istilah ‘khaira ummah’ diambil dari ayat Al Quran Surat Ali Imran
(QS.4:110):
‫ۗ ُكْنُت ْم َخ ْي َر ُاَّمٍة ُاْخ ِر َج ْت ِللَّن اِس َت ْأُمُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َت ْن َه ْو َن َع ِن اْلُم ْن َك ِر َو ُت ْؤ ِم ُن ْو َن ِباِهّٰلل‬
‫َو َلْو ٰا َمَن َاْه ُل اْلِك ٰت ِب َلَك اَن َخ ْيًر ا َّلُهْم ۗ ِم ْن ُهُم اْلُمْؤ ِم ُنْو َن َو َاْك َث ُرُه ُم اْلٰف ِس ُقْو َن‬
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun
kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.Hadits Nabi SAW:
‫أوتم تّتمٯ ن سبعيه أمًة أوتم خيرها ٯ اكرمها عىدّ الل‬
Antum tutimmuna sab’ina ummatan, antum khairuha wa akramaha ‘indallah –
Kalian menyempurnakan (jumlah) tujuhpuluh umat, kalian adalah umat yang
terbaik dan yang paling mulia di sisi Allah.
Adapun secara etimologi, ‘mabadi khaira ummah´ terdiri dari tiga buah
kata dari Bahasa Arab, yaitu, mabadi, khaira, dan ummah. Mabadi’ (‫)مبدأ‬
artinya landasan, dasar, prinsip; khaira (‫ )خير‬artinya terbaik (ideal); dan ummah
(‫ )أّ مه‬artinya masyarakat, bangsa, atau rakyat. Secara epistemologi, mabadi
khaira ummah (MKU) adalah prinsip-prinsip dasar yang digunakan untuk
mengupayakan terbentuknya tatanan kehidupan masyarakat yang ideal atau
terbaik, yaitu masyarakat yang mampu melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf
nahi munkar. MKU merupakan konsep realistis yang bersendikan amar ma’ruf
nahi munkar. Adapun amar ma’ruf adalah mengajak perbuatan baik yang
bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak, sedangkan nahi
munkar menolak dan mencegah segala hal yang dapat merusak dan
merendahkan nilai-nilai kehidupan.

6
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Khaira Ummah
adalah mereka yang hijrah dari Mekah ke Madinah dan mereka yang ikut
perang Badar serta ikut rombongan Nabi ke Hudaibiyah, sebagaimana
dikemukakan oleh Ibnu Abbas. Dan sebagian lagi berpendapat bahwa mereka
yang dimaksud itu adalah umat Islam periode pertama dengan mendasarkan
pada hadis Riwayat Ahmad yang artinya Sebaik-baik umatku adalah abad
dimana Aku diutus kepada mereka, kemudian orang-orang yang berikutnya”
(H.R.Ahmad). 1

B. Tujuan Mabadi’ Khaira Ummah


Gerakan Mabadi’ KHaira Ummah yang pertama dahulu diarahkan
kepada penggalangan warga untuk mendukung program pembangunan
ekonomi NU. Program ini telah menjadi perhatian serius saat ini, sebagaimana
hasil kongres NU ke-28. Sementara itu kebutuhan strategis NU dewasa ini pun
semakin berkembang. NU telah tumbuh menjadi satu organisasi massa besar.
Tetapi, meskipun tingkat kohesi kultural di antara warga tinggi, kita tidak dapat
mengingkari kenyataan, betapa lamban proses pengembangan tata
organisasinya.
Di hampir semua tingkat kepengurusan dan realisasi program masih
terlihat kelemahan manajemen sebagai problem serius Menyongsong tugas-
tugas berat di massa datang, persoalan pembinaan tata organisasi ini perlu
segera ditangani. Jika ditelaah lebih mendalam, nyatalah bahwa prinsip-prinsip
dasar yang terkandung dalam Mabadi Khaira Ummah tersebut memang amat
relevan dengan dimensi personal dalam pembinaan manejemen organisasi, baik
organisasi usaha (bisnis) maupun organisasi sosial. Manajemen organisasi yang
baik membutuhkan sumber daya manusia yang tidak saja terampil, tetapi juga
berkarakter terpuji dan bertanggung jawab Dalam pembinaan organisasi NU,
kualitas sumber daya manusia semacam ini jelas dibutuhkan. 2
1
Agus Salim Chamidi dkk, “MABADI KHAIRA UMMAH DAN URGENSINYA DI ERA
INDUSTRY 4.0 DAN SOCIETY 5,0”, Jurnal Kajian Pendidikan Dasar,hal:29-30
2
PP. LAKPESDAM NU, “SERI BAHAN KADERISASI # 11 Mabadi’ Khoiro Ummah
KEPUTUSAN MUNAS ALIM ULAMA NU BANDAR LAMPUNG, 16—20 ROJAB 1412 H / 21—
25 JANUARI 1992 M” Jurnal Aswaja An-nahdliyah center

7
Dengan demikian, gerakan Mabadi Khaira Ummah tidak saja relevan
dengan program pengembangan ekonomi, tetapi juga pembinaan organisasi
pada umumnya. Kedua hal ini yang akan menjadi arah strategis pembangkitan
kembali gerakan Mabadi Khaira Ummah kita nantinya, di samping bahwa
sumber daya manusia yang dapat dikembangkan melalui gerakan ini pun akan
menjadi kader-kader unggul yang siap berkiprah aktif dalam mengikhtiyarkan
kemashlahatan umat, bangsa dan negara pada umumnya.

C. Butir-Butir Mabadi’ Khaira Ummah dan pengertiannya


Yang perlu dicermati selanjutnya dalah perbedaan konteks zaman antara
massa gerakan Mabadi Khaira Ummah pertama kali dicetuskan dan masa kini.
Melihat besar dan mendasarnya perubahan sosial yang terjadi dalam kurun
sejarah tersebut, tentulah perbedaan konteks itu membawa konsekuensi yang
tidak kecil. Demikian pula halnya dengan perkembangan kebutuhan-kebutuhan
internal NU sendiri. Oleh karenanya perlu dilakukan beberapa penyesuaian dan
pengembangan dari gerakan Mabadi Khaira Ummah yang pertama agar lebih
jumbuh dengan konteks kekinian.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai perkembangan itu akan
menyentuh persoalan arah dan titik tolak gerakan serta strategi pelaksanaannya.
Di atas telah dijelaskan pengembangan kerangka tujuan bagi gerakan ini.
Berkaitan dengan itu pula, diperlukan penyesuaian dan pengembangan yang
menyangkut butir-butir yang dimasukkan dalam Mabadi khaira Ummah dan
spesifikasi pengertiannya. Jika semula Mabadi Khaira Ummah hanya memuat
tiga butir nilai seperti telah disebut di atas, dua butir lagi perlu ditambahkan
untuk mengantisipasi persoalan dan kebutuhan kontemporer. Kedua butir itu
adalah al-‘Adalah dan al-Istiqamah.
Dengan demikian, gerakan Mabadi Khaira Ummah kita ini akan
membawa lima butir nilai yang dapat pula disebut sebagai “Al-Mabadi Al-
Khamsah”. Berikut ini adalah uraian pengertian yang telah dikembangkan dari
kelima butir “Al-Mabadi Al Khamsah” tersebut disertai kaitan dengan
orientasi-orientasi spesifiknya.

8
1) Al-Sidqu
Al-sidqu artinya kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan
keterbukaan. Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan
perbuatan juga ucapan dan pikiran. Kejujuran juga berarti
keterbukaan dalam memberikan informasi kepada publik, tidak
menutup-nutupi sesuai yang semestinya diinformasikan. Ash-
shidqu adalah modal sekaligus Langkah terbaik dalam menggapai
ridha Allah., juga untuk membangun kepercayaan dengan sesama
manusia. Dengan sikap jujur inilah umat islam akan menggapai
kemajuan maju dalam keridhaan Allah SWT.
Setiap muslim hendaklah memliki sifat dan sikap jujur, yakni
adanya kesatuan antara ucapan dan perbuatannya, apa yang
dilahirkan senantiasa sama denga napa yang ada di dalam batinnya.
Dengan kata lain, tidak boleh bagi setiap muslim bertindak dan
berbuat sesuatu yang tidak sesuai denga napa yang diucapkannya.
Firman allah SWT :
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُك وُنوا َم َع الَّصاِدِقيَن‬
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah kamu Bersama orang-orang yang benar”. (QS. at-
Taubah/9:119)
‫َٰٓل‬ ‫َٰٓل‬
‫ُأ۟و ِئَك ٱَّلِذ يَن َص َد ُقو۟ا ۖ َو ُأ۟و ِئَك ُهُم ٱْلُم َّتُقوَن‬
“Mereka itulah orang yang bersungguh-sungguh dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Baqoroh/2:177)
‫َك ُبَر َم ۡق ًتا ِع ۡن َد ِهّٰللا َاۡن َتُقۡو ُلۡو ا َم ا اَل َتۡف َع ُلۡو َن‬
“Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-
apa yang tiada kamu kerjakan”. (QS. ash-Shaf/61.3)
Dalam mu’amalah dan bertransaksi harus memegangi sifat ash-
shidqu ini sehingga lawan dan kawan kerjanya tidak kawatir
tertipu. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah saat menjalankan
bisnis Sayyidatina Khadijah. Dari sikap itu beliau memperoleh
sukse besar .Warga NU sebagai pengikut Kanjeng Nabi

9
Muhammad harus mengikuti jejaknya. Bila melupakan dan
meninggalkannya, pasti akan merugi dan menderita kegagaln.
Sikap ash-shidqu ini terbukti juga bagian penting dari kunci sukses
baginkegiatan perekonomian modern saat ini. 3
2) Al-Amanah wa al- Wafa’ bi al-‘Ahdi
Al-amanah adalah menjalankan tanggung jawab, baik yang
dijanjikan maupun tidak. Sementara al-wafa’ bi al-‘ahdi berarti
melaksanakan apa yang sudah dijanjikan. Al-amanah saja
sebenarnya sudah cukup untuk mengartikan melaksanakan apa-apa
yang dijanjikan. Namun, dengan penambahan al-wafa’ bi al-‘ahdi
menjadi semakin jelas dan tegas prinsip ini. Sebab setiap pribadi
adalah pemimpin, yang dibebankan tanggung jawab. Jika manusia
mau menerapkan prinsip ini, maka akan terhindar dari segala
bentuk manipulasi tugas atau jabatan. Sebenarnya kedua istilah
tersebut mengandung pengertian yang sama yaitu dapat
dipercaya,setia dan menepati janji. Namun Amanah memiliki
pengertian yang lebih umum meliputi semua beban yang harus
dilakanakan, baik ada perjanjian maupun tidak, sedangkan al-wafa’
bi al-‘ahdi hanya berkaitan dengan sesuatu yang didalamnya
terdapat perjanjian. Firman Allah SWT :
‫ِإَّن ٱَهَّلل َيْأُم ُر ُك ْم َأن ُتَؤ ُّد و۟ا ٱَأْلَٰم َٰن ِت ِإَلٰٓى َأْهِلَها‬
Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya (QS. an-
Nisa/4:58)
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاْو ُفْو ا ِباْلُع ُقْو ِد‬
Hai orang-orang yang beriman, tepatilah perjanjian-perjanjian itu
(QS. al-Maidah/5:1)
Dapat dipercaya memegang tanggung jawab dan memenuhi janji.
Sebelum di angkat menjadi Rasul,Nabi Muhammad mendapat
gelar al-Amin dari masyarakat karena diakui sebagi orang yang

3
Muchotob hamzah dkk, “Pengantar Study Aswaja An-nahdliyah” (Yogyakarta:2017) hal:171

10
dapat diserahi tanggung jawab. Satu diantara syarat warga NU agar
sukses dalam kehidupan harus terpercaya dan menepati janji serta
disiplin memenuhi agenda. Bila orang suka khianat dan ingkar
janji, pasti tidak dipercaya oleh kawan kerja dan relasi. Pelanggan
akan memutus hubungan, dan kawan kerja akan menjauh. Al-
Amanah dan al-Wafa bi al-‘Ahdi memang merupakan bagian
penting bagi keberhasilan perekonomian. Dan itulah sikap para
profesional modern yang berhasil pada masa kini.
3) Al-‘Adalah
Al-Adalah berarti adil, profesional, menempatkan sesuatu pada
tempatnya. Adil juga berarti obyektif dalam memandang setiap
masalah, yang dengan ini kita,menjadi lebih rasional dalam
bersikap dan bertindak. Sikap adil bukan hanya untuk membela
satu golongan tertentu, tetapi menyangkut kepentingan umum.
Tinggi dan rendahnya peradaban sebuah bangsa bisa diukur dari
bagaimana keadian ditegakkan.
Al-Adalah juga berarti berpihak kepada kebenaran, menyalahkan
yang salah dan membenarkan yang benar. Bersikap adil dituntut
dari semua pihak terlebih-lebih dari penguasa, hakim, pimpinan,
kepala keluarga dan orang alim dalam berfatwa. Firman Allah
SWT:
‫ِاَّن َهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن‬
Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk berbuat
adil dan kebaikan (QS. an-Nahl/16:90)
Setiap warga nahdliyin harus memegangi kebenaran obyektif
dalam pergaulan untuk mengembangkan kehidupan. Orang yang
bersikap adil meski kepada diri sendiri akan dipandang orang lain
sebagai tempat berlindung dan tidak menjadi ancaman. Warga
nahdliyin yang bisa menjadi pengayom bagi masyarakatnya
sekaligus memudahkan dan membuka jalan kehidupannya,. Sikap
adil juga merupakan ciri utama penganut sunni-nahdliyin dalam

11
kehidupan bermasyarakat. Dan bila ini benar-benar mampu
menjadi karakter nahdliyin, berarti juga wujud dari prinsip risalah
kenabian rahmah lil ‘alamin, yang berarti bukan hanya manfaat
bagi diri sendiri atau golongan, tapi penebar kasih buat semua
orang.
4) Al-Ta’awun
Pengertian ta’awun meliputi tolong menolong, setia kawan dan
gotong royong. Ta’awun juga mengandung pengertian adanya
timbal balik dari masing-masing pihak untuk memberi dan
menerima. Ta’awun merupakan sendi utama dalam tata kehidupan
bermasyarakat, karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat
hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena itu dengan
sifat ta’awun dapat , mendorong setiap orang untuk berusaha dan
bersikap kreatif agar dapat memiliki sesuatu yang dapat
dikembangkan dan diberikan kepada orang lain.
Tentu saja yang dimaksud adalah ta’awun dalam kebaikan,
sebagaiman sudah ditegaskan al-Qur’an surah al-Maidah/5:2,
‫َو َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اْلِب ِّر َو الَّتْق ٰو ۖى َو اَل َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم َو اْلُع ْد َو اِن ۖ َو اَّتُق وا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َش ِد ْيُد‬
‫اْلِع َقاِب‬
Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Maidah/5:2)
Setiap warga nahdliyin harus menyadari posisinya ditengah sesame
makhluk, harus bisa menempatkan diri, bersedia menolong dan
butuh pertolongan. Dalam agama islam, tolong-menolong
merupakan prinsip bermuamalah. Karena itu dalam jual-beli
misalnya, kedua belah pihak harus mendapat keuntungan, tidak
boleh ada satu pihak yang dirugikan. Bila setiap bentuk muamalah
menyadari prinsip ini, muamalah akan terus berkembang dan
lestari. Jalan perekonomian pasti akan terus lancer bahkan

12
berkembang. Bila prinsip ta’awun ditinggalkan, satu pihak akan
menghentikan hubungan dan muamalah akan mengalami kendala.
5) Al-Istiqomah
Istiqomah artinya teguh pendirian, berkesinambungan dalam suatu
amal. Apabila menyangkut suatu kepercayaan, maka orang yang
istiqamah tetap kukuh dalam pendiriannya, tidak terombang-
ambing dan kebingungan dalam menentukan arah. Jika berkaitan
dengan amal, maka orang yang istiqomah akan konsisten dalam
menjalankannya.
Istiqomah juga mengandung arti konsisten, ajeg, kesinambungan
dan keberlanjutan. Keajegan berarti tetap dan tidak bergeser dari
jalur sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-
Nya serta tuntunan yang diberikan oleh as-Salafus Shalih.
Sedangkan kesinambungan artinya keterkaitan antara satu kegiatan
dengan kegiatan yang lain, serta antara periode satu dengan periode
yang lain, sehinga semuanya merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dan saling menopang. Adapun keberlanjutan adalah
proses pelaksanaan secara terus menerus dan tidak mengalami
kemandegan. Firman Allah SWT :
‫ٰۤل‬
‫ِاَّن اَّلِذ ْيَن َقاُلْو ا َر ُّبَنا ُهّٰللا ُثَّم اْسَتَقاُم ْو ا َتَتَن َّز ُل َع َلْيِهُم اْلَم ِٕىَك ُة َااَّل َتَخ اُفْو ا َو اَل َتْح َز ُن ْو ا َو َاْبِش ُرْو ا‬
‫ِباْلَج َّنِة اَّلِتْي ُكْنُتْم ُتْو َع ُد ْو َن‬
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan):"janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
meras sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga
yang telah dijanjikan Allah kepadamu (QS. al-fushilat/ 41:30).
Didalam al-Qur’an dijanjikan kepada orang yang beriman dan
istiqomah, akan memperoleh kecerahan hidup, terhindar dari
ketakutan dan kesusahan, dan ujungnya mendapatkan kebahagiaan.
Untuk mendapatkan sukses hidup warga Nahdliyin juga harus

13
memegangi sifat konsisten itu, tahan godaan dan tidak tergiur
untuk melakukan penyimpangan yang hanya menjanjikan
kebahagiaan sesaat dan kesengsaraan jangka panjang. Sikap
konsisten akan membuat kehidupan tenang yang bisa
menumbuhkan inspirasi, inisiatif, dan kreasi mengatasi segala
halangan dan kesulitan. Istiqomah menghindarkan dari kesulitan
hidup atau mengalami jalan buntu. Istiqomah berarti berpegang
teguh pada prinsip-prinsip keyakinan dan merutinkan amaliyah
sesuai keyakinan tersebut.4

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
4
Mashudy muchtar dkk, “Aswaja An-nahdliyah ajaran Ahlussunah Wa Al-jamaah yang berlaku di
lingkungan Nahdlatul Ulama” (surabaya:2007) hal:39-40

14
Mabadi’ Khaira Ummah (MKU) adalah prinsip-prinsip dasar yang
digunakan untuk mengupayakan terbentuknya tatanan kehidupan
masyarakat yang ideal atau terbaik, yaitu masyarakat yang mampu
melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar.
Tujuan Mabadi’ Khaira Ummah adalah mengembangkan sumber daya
manusia menjadi kader-kader unggul yang siap berkiprah aktif dalam
mengikhtiyarkan kemaslahatan umat, bangsa dan negara pada umumnya.
Butir-butir Pancasila terbagi menjadi 5 yaitu ;
 Al- sidqu yang artinya jujur, yakni adanya kesatuan antara ucapan
dan perbuatannya, apa yang dilahirkan senantiasa sama denga napa
yang ada di dalam batinnya. Dengan kata lain, tidak boleh bagi
setiap muslim bertindak dan berbuat sesuatu yang tidak sesuai
denga apa yang diucapkannya
 Al-Amanah wa al- Wafa’ bi al-‘Ahdi adalah menjalankan tanggung
jawab, baik yang dijanjikan maupun tidak Jika manusia mau
menerapkan prinsip ini, maka akan terhindar dari segala bentuk
manipulasi tugas atau jabatan.
 Al-Adalah berarti adil, profesional, menempatkan sesuatu pada
tempatnya . Sikap adil bukan hanya untuk membela satu golongan
tertentu, tetapi menyangkut kepentingan umum.
 Al- Ta’awun meliputi tolong menolong, setia kawan dan gotong
royong. sifat ta’awun dapat mendorong setiap orang untuk
berusaha dan bersikap kreatif agar dapat memiliki sesuatu yang
dapat dikembangkan dan diberikan kepada orang lain.
 Istiqomah artinya teguh pendirian, berkesinambungan dalam suatu
amal. Apabila menyangkut suatu kepercayaan, maka orang yang
istiqamah tetap kukuh dalam pendiriannya, tidak terombang-
ambing dan kebingungan dalam menentukan arah.

15
DAFTAR PUSTAKA
Chamidi, Agus Salim, dkk. “MABADI KHAIRA UMMAH DAN URGENSINYA DI ERA
INDUSTRY 4.0 DAN SOCIETY 5,0”, Jurnal Kajian Pendidikan Dasar

Hamzah, Muchotob, dkk. 2017 “Pengantar Study Aswaja An-nahdliyah” Yogyakarta:LKIS

Muchtar, Mashudy, dkk. 2007 “Aswaja An-nahdliyah ajaran Ahlussunah Wa Al-jamaah yang
berlaku di lingkungan Nahdlatul Ulama” surabaya:Khalista

16
PP. LAKPESDAM NU, “SERI BAHAN KADERISASI # 11 Mabadi’ Khoiro Ummah
KEPUTUSAN MUNAS ALIM ULAMA NU BANDAR LAMPUNG, 16—20 ROJAB 1412 H / 21—
25 JANUARI 1992 M” Jurnal Aswaja An-nahdliyah canter

17

Anda mungkin juga menyukai