Disusun oleh :
KELAS : PAI 1B
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena
tanpa rahmat & ridho, penyusun tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan benar.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dwi Juli Priyono M,Pd.I
selaku dosen pengampu mata kuliah Aswaja yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam
pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui.Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.
COVER………………………………………………………………………..…………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………...……………………………..
DAFTAR ISI……...……………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…..…………………………………………………………………………………
Rumusan Masalah……………………………………………..…………………………………
Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….……….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2) SunnahRasul
Sedangkan dasar sunnahnya adalah misi utama. Rasulullah yang berupaya
memperbaiki akhlaq manusia sebagaimana sabda Rasulullah saw yang
berbunyi : “Dan tidaklah aku diutus, kecuali untuk menyempurnakan
keutamaan akhlaq yang mulia”. (Al-Hadis)
1.Asshidqu
Al-amanah walwafa bil ahdi berasal dari dua kata, Al-amanah yang
memiliki pengertian yang lebih umum yakni meliputi semua beban yang harus
dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak, sedangkan alwafa bil ahdi
hanya berkaitan dengan sesuatu yang terdapat perjanjian. Namun, kedua istilah
itu digabungkan menjadi satu kesatuan. Yang pengertiannya meliputi dapat
dipercaya, setia, dan tepat janji.
Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Hak adalah sesuatu yang
mesti diperolehnya, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dikerjakannya. Pemberian hak dan pelaksanaan kewajiban bagi setiap orang
disesuaikan dengan kepatutan masing-masing. Allah berfirman dalam Surat
An-Nahl ayat 90, yang artinya : “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu
sekalian untuk berlaku adil dab berbuat kebajikan”.
4.Attaawun
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mabadi Khaira Ummah merupakan gerakan pembentukan identitas dan
karakter warga NU, melalui penanaman nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip-
prinsip dasar di dalam kehidupan warga NU baik sebagai masyarakat yang
berbangsa dan bernegara. Mabadi Khaira Ummah berdasar atas tiga pokok yaitu
Al-qur’an, Al-Hadits dan meniru perilaku baik ulama salafus shalikhin.
Prinsip-prinsip yang diajarkan dalam konsep Mabadi Khaira Ummah, terdiri atas :
3.Aladlu (bersikap adil). Artinya akan senantiasa memberikan hak dan kewajiban
terhadap orang yang memilikinya secara proporsional. Mereka bersikap adil
dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya, berpihak kepada kebenaran,
menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar.
Abdul Wahib,dkk. 2004. Materi Dasar Nahdlatul Ulama (Ahlussunnah Waljamaah). Semarang :