KEMASYARAKATAN
Disusun Oleh :
SERANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Drs.H.Suaidi,M.Pd sebagai dosen
dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membantu memberikan arahan dan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................6
C. Manfaat Penelitian...................................................................................................................6
D. Tujuan Penelitian....................................................................................................................6
E. Metode Penelitian....................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................8
1. Al-Qur’an.................................................................................................................................8
a. Definisi al-qur’an.................................................................................................................8
b. Alqur’an dan kehidupan sehari – hari.............................................................................10
c. Urgensi Al-Qur’an Dalam Penataan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan....................13
BAB III...............................................................................................................................................17
A. Kesimpulan...............................................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bergama islam.
hanya melibatkan orang muslim semata, tetapi masyarakat non muslim pun juga.
Maka dari itu hal ini merupakan bukti nyata dari definisi “ Al-Qur’an Sebagai
menyelesaikan persoalan yang terkait dengan aqidah dan ibadah semata, namun
ajaran Islam juga menjadi solusi permasalah sosial kemasyarakatan (Bayumi &
Jaya, 2018). Keluasan dan kemenyeluruhan Islam yang mencakup segala aspek
kehidupan manusia ini (Adeni & Lestari, 2020) menjadikan Islam relevan untuk
diterapkan dan diimplementasikan pada setiap tempat dan zaman. Hal ini
meningkatnya jumlah pemeluk agama Islam dunia hingga saat ini mencapai 1,8
bin Abdul Aziz, dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan, telah berhasil
agamanya
menjadi persoalan yang hingga kini belum dapat diselesaikan dengan baik
(Husada, 2019). Memang, ketimpangan sosial merupakan suatu hal yang aksioma
dianggap melanggar sunnatullah. Pekerjaan dan usaha manusia di dunia ini sangat
beragam (Al-Isra:84) termasuk hasil yang diperoleh oleh manusia dari usahanya
juga dengan hikmah-Nya tidak sama antara seseorang dengan yang lain (Ali
membuat ketimpangan sosial tidak terlalu tajam melalui nilai-nilai yang diajarkan
olehnya
beragama yang ada di Indonesia. Mengingat ada banyak suku, ras, dan agama
yang di Indonesia ini, semoga isi dari makalah ini akan sama-sama membawa kita
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dari makalah ini.
Diantaranya :
kemasyarakatan ?
C. Manfaat Penelitian
ini diantaranya berupa sebagai pengingt dan meninjau kembali mengenai urgensi yang
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
diantaranya :
E. Metode Penelitian
dilakukan dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya,
sehingga penulisan artikel ini dilakukan hanya berdasarkan atas karya-karya tertulis.
Kajian dalam artikel ini menggunakan perspektif Al-Quran surat Al-Hasyr:7 dan
implementasinya di zaman nabi Muhammad saw. Denga demikian, penulisan artikel
ini sangat erat kaitannya dengan sejarah yang memperhatikan penyebutan tokoh,
Diantara karya tulis yang dijadikan sebagai referensi utama adalah Al-Quran,
terutama surat Al-Hasyr:7. Disampiang itu, penulis juga merujuk kepada beberapa
penelitian baik yang sudah maupun yang belum dipublikasikan. Alasan pemilihan 3
buku tersebut: pertama, ditulis oleh para pakar yang ahli di bidang sejarah Islam,
Kedua, termasuk buku-buku yang banyak dijadikan rujukan dalam bidang sirah
nabawiyah, Ketiga, memuat kajian yang bersifat konsepsi dan implementasi dari
1. Al-Qur’an
a. Definisi al-qur’an
Al-Qur‟an secara etimologi merupakan bentuk mashdar dari kata kerja (fi‟il)
yaitu “qara‟a” yang diartikan sebagai “membaca”. Dengan demikian bila diartikan
manuskrip Al-Qur‟an beraksara kufi yang awal, kata ini ditulis tanpa
menggunakan hamzah yakni Al-Qur‟an, dan hal ini telah menyebabkan sejumlah
kecil sarjana muslim memandang bahwa terma itu diturunkan dari akar kata
diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari surat Al-
Fatihah dan diakhiri surat An-Nas. Proses turunnya Al-Qur‟an atau yang biasa
Quran, baik ke lawh mahfudz, ke Bayt al-izzah maupun kepada Rasulullah SAW
sendiri.
Nuzul. Jumhur ulama, antara lain Ar-Razi dan Imam As-Suyuthi mengatakan
bahwa arti Nuzulul Qur‟an secara hakiki tidak cocok untuk Al-Quran sebagai
kalam Allah yang berada pada Dzatnya. Sebab, dengan memakai ungkapan
diturunkan, menghendaki adanya materi kalimat atau lafal, atau tulisan huruf yang
real yang harus diturunkan. Karena itu, kata nuzulul qur‟an harus dipakai makna
Al-Qur‟an. Sedangkan sebagian ulama, antara lain Imam Ibnu Taimiyah dan
dialihkan dari arti hakiki kepada arti majazi. Sebab, kata nuzul dengan arti turun
dari tempat yang tinggi itu sudah menjadi bahasa tradisi dan kebiasaan orang
Arab.
angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau selama 23 tahun (13 tahun di
kota Mekkah dan 10 tahun di kota Madinah) yaitu mulai 17 Ramadhan tahun 41
dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada‟ tahun 63
dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H . Al-Qur‟an diturunkan dalam bahasa Arab
kepada masyarakat Arab yang manyoritas buta huruf dan bahkan sedikit diantara
mereka bisa menulis dan membaca, pada masa itu juga mereka belum mengenal
Alqirthas yang berarti kertas yang dimana pada masa ini kita pakai untuk
menampung tulisan yang kita tulis, melainkan mereka hanya menggunakan batu,
Namun, mereka adalah pakar bahasa dan sastra. Walaupun bangsa Arab pada
waktu itu masih buta huruf, tapi mereka mempunyai ingatan yang sangat kuat.
dengan maknanya yang indah yang tidak mampu mengimbanginya dan merasa
hanya bisa diapresiasikan dalam bahasa Arab. Al-Qur‟an adalah sebuah dokumen
mengandung ikonsistensi dan kode hukum yang diberikan, dilakukan secara tidak
waktu kewaktu dengan kebutuhan yang ada, dan mennaskh beberapa peraturan
yang mendahuluinya.
Perlu kita ketahui, bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur‟an tidak sekaligus
sebagaimana kitab-kitab yang kita ketahui, akan tetapi sedikit demi sedikit secara
dalamnya. Wahyu itu diturunkan pada setiap ada peristiwa ataupun kejadian,
supaya mereka kaum muslimin bertetap hati, tidak merasa jenuh dan Nabi sering
dikunjungi oleh malaikat Jibril untuk dibangun kegembiraan dan kesenangan hati.
Kadang-kadang turun hanya terdiri dari beberapa ayat saja, dan kadang-kadang
terdiri dari beberapa ayat, lima sampai sepuluh ayat bahkan ada yang hanya satu
ayat. Tetapi ada pula yang sekali turun terdiri dari satu surat lengkap yaitu terdiri
dari beberapa surat yang pendek, seperti Surat Al-Fatihah, Surat Al-Alaq dan
Untuk orang-orang yang ummi akan lebih mudah cara menghafal dan
memahaminya.
mengukur segala sesuatu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-
sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusian. Atau sesuatu yang
nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, seperti kejujuran, yang berkaitan
setiap bentuk empiris, nilai adalah kualitas apriori. Ketergantungan tidak hanya
mengacu pada objek yang ada di dunia seperti lukisan, patung, tindakan, manusia,
dan sebagainya, namun juga reaksi kita terhadap benda dan nilai.
kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
2) Keberanian
139 memerangi kamu? Mengapa kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah
yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
paling tinggi dan paling nyata pada masyarakat Arab Islam maupun pra-Islam.
atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat
ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri 140 dan barangsiapa
menaati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang
4) Kejujuran
Kejujuran yang terambil dari kata sidq adalah berkata benar. Ciri orang
jujur adalah tidak suka bohong, meski demikian jujur yang berkonotasi positif
berbeda dengan jujur dalam arti lugu dan polos yang terkandung di dalamnya
konotasi negatif. Jujur di sini bukan dalam arti mau mengatakan semua yang
5) Kesabaran
perintah Allah, atau ketika seseorang mendapati musibah atau sedang berada
Esack) sedikit banyak menemukan bahwa hampir semua rumah orang Islam
dilengkapi dengan beberapa ayat al-Qur’an dalam berbagai model kaligrafi baik
untuk memperindah rumah maupun sebagai tolak bala. Meskipun sang penghuni
Pengalaman Esack membuktikan, suatu ketika ia meliahat suatu bait yang indah
Bagi umat Islam, al-Qur’an itu hidup dan seakan-akan mempunyai jiwa
layaknya seorang manusia. Hal ini dapat ditunjukkan dari beberapa keyakinan dari
umat islam itu sendiri bahwa diantaranya: al-Qur’an mengawasi kita dan akan
manusia, “dalam esensinya, Ia tetap menjadi ‘produk langit’ yang bebas dari
batasan-batasan yang dimiliki suara dan tulisan manusia, karena al-Qur’an adalah
dikaruniai jiwa layaknya manusia, dibekali perasaan dan emosi siap untuk
mengahadapi orang-orang yang meninggalkannya semasa hidupnya dan untuk
islam juga percaya akan kemukjizatan dan kekuatan yang ditimbulkan dari al-
suatu ayat yang terdapat dalam al-Qur’an sebagai jimat untuk menjauhkan diri
dari segala macam penyakit, penolak bala’, sementara ada juga yang memakai
beberapa ayat yang ditempelkan baik itu ditemboknya semisal ayat kursi yang
islam menjadi heterodoks”, Seperti pengikut Ismaili yang mungkin percaya bahwa
pangeran Karim al-Husaini, Sang Agha Khan adalah refleksi al-Qur’an yang
hidup, ‘yang lebih baik dari petunjuk yang tertulis’. Dari kalangan sampai sufi
dari ibu rumah tangga yang ingin melipatgandakan makanan demi member makan
banyak muluut sampai anak-anak yang takut pada anjing yang sedang mendekat.
Dari modernis liberal sampai yang radikal dan revoliusioner, dari ulama’
untuk mereka semua. Dalam bahasanya Ernest Geller “Jika kristianitas merupakan
banyak dibaca daripada sebagai teks tertulis atau teks yang terbaca, sebagaimana
yang ditunjukkan oleh William Graham (1984) dan fazlurrahman (1996), dapat
ditemukan dalam makna kata Qur’an itu sendiri, dalam cara umat islam
memandang teks al-Qur’an itu sendiri. Namun, pengguanaan Proper noun qur’an
dalam al-Qur’an secara fundamental cenderung mengacu pada realitas lisan dan
aktif yang terus berlangsung daripada sebuah naskah “tertulis dan tertutup”
terbuka untuk ditafsiri baik lewat etika, budaya dan teori (Graham, 1984. 73).
berhubungan dengan nilai – nilai al Qur’an dalam kehidupan sehari – hari. Salah
meningkatkan keimanan.
dan akhirat.
harmonis.
dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak boleh lepas dari nilai-nilai yang ada
dalam Al-quran, baik itu dalam lingkup keluarga maupun masyarakat sebab al-quran
diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk serta pedoman bagi manusia di alam dunia
merupakan tugas mereka, akan tetapi sedikit sekali dari mereka yang berani
suatu studi yang sistematis dan terus menerus terhadap al-Qur’an. Karena
para mufassir ini menurut mereka akan membawa pada kesesatan (al-dalal) dan
islam saat ini yang semakin kompleks, menurutnya ulama’ kalasik ‘gagal’ dalam
menjawab persoalan umat islam tersebut, Abu zaid dalam hal ini yang sangat
kelompok ini adalah pebisnis yang terdidik di institusi-institusi barat. Karena secara
B. Saran
Kajian ini hanya terbatas pada masalah faktor dan dampak dari ketimpangan
sosial serta solusi yang pernah dilakukan dalam perspektif urgensi al – quran pada
pada kajian serupa dengan mengkaji sisi-sisi lainnya dan menggunakan perspektif
Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari. (1992). Shahih al-Bukhari (5th ed.). Dar al-
Abi Fada’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqy. (2006). Tafsir Al-Quran Al-Adzim. Dar al-Kutub al-
Ilmiyah.
Adeni, A., & Lestari, W. (2020). Studi Kritis atas Dominasi Politik dalam Penulisan Sejarah
Islam menuju Sejarah Utuh dari Perspektif The New History. JUSPI (Jurnal Sejarah
Ahyuni, A. (2019). Konteks Hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah ke Madinah Melalui
https://doi.org/10.54090/mu.18
Al-Naisaburi, M. bin al-H. (1991). No Title (3rd ed.). Darul Kutub al-ilmiah
Akhirudin, A. Dakwah Islam Kontemporer Kajian Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi. Jurnal
Aprina, D., Mansyur, M. H., & Abidin, J. (2023). Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SDN Anggadita 01. Innovative: Journal Of Social Science
Bahruddin, U., Ramadhan, M. F., Halomoan, H., Alzitawi, D. U. D. M., & Hamid, M. A.
Fadullah, dkk. (2023). Esensi Islam Inspirasi Pendidikan Karakter dan Pendalaman Islam.
Idris, M., Mokodenseho, S., Willya, E., & Otta, Y. A. (2022). Urgensi pendidikan Islam
Istianah, I., & Maslahat, M. M. (2022, November). Urgensi Meneladani Akhlak Rasulullah di
Era Disrupsi. In EAIC: Esoterik Annual International Conferences (Vol. 1, No. 01).
Kamal, T. (2019). Urgensi Studi Teologi Sosial Islam. Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, 22-38.
Khaerul, K. U., Asisah, N., Muttaqin, Z., Anam, M. M., & Aziza, R. R. (2022).
Mustofa, M. B., & Wuryan, S. (2020). Urgensi Komunikasi Interpersonal Dalam Al-Qur’an
Subarkah, M. A., & Kurniyati, E. (2021). Implementasi Sikap Kesalehan Spiritual Dan Sosial