Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE “

Dosen Pengampu :
Garianto,M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. ICHE WIDDIA PUTRI (21330017)


2. FANI FEBRIANA (21330011)

S1 PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2021/2022

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan sehatan


jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh
alam.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah


yang merupakan tugas mata kuliah Al – Islam dan
Kemuhammadiyahan dengan judul “ Islam Sebagai Way Of Life”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Akhir kata, kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran sangat kami butuhkan
guna memperbaiki karya kami di waktu – waktu yang akan
datang.

LAMPUNG, 21 September 2021

Kelompok 1

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................... I

KATA PENGANTAR ................................................................... II

DAFTAR ISI................................................................................. III

BAB I – PENDAHULUAN............................................................ 1

1.1. Latar Belakang................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah............................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................... 2

BAB II – PEMBAHASAN............................................................. 3

2.1. Pengertian Islam Sebagai Way Of Life.............................. 3


2.2. Tujuan Ajaran Islam.......................................................... 4
2.3. Fungsi Islam...................................................................... 4
2.3.1. Sebagai Pembimbing Hidup................................. 4
2.3.2. Penolong dalam Kesukaran.................................. 4
2.3.3. Penentram Batin................................................... 4
2.3.4. Pengendali Moral.................................................. 5
2.4. Sumber Ajaran Islam......................................................... 5
2.4.1. Al – Qur’an............................................................ 5
2.4.2. As – Sunnah......................................................... 6
2.4.3. Ijtihad.................................................................... 6
2.5. Ruang Lingkup Ajaran Islam.............................................. 7
2.5.1 Aqidah.................................................................. 7
2.5.2 Ibadah .................................................................. 7
2.5.3 Akhlak................................................................... 7

III
2.6. Karakterisitik Ajaran Islam................................................. 8
2..6.1. Rabbaniyah.......................................................... 8
2..6.2. Insaniyah.............................................................. 8
2..6.3. Syumuliyah........................................................... 8
2..6.4. Al – Waqi’iyah....................................................... 9
2..6.5. Al – Wasathiyah.................................................... 9
2..6.6. Al – Wudhuh......................................................... 9
2..6.7. Tsabat dan Thatawwur.........................................10

BAB III – PENUTUP....................................................................11

3.1 Kesimpulan .......................................................................11

IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Agama islam merupakan “ way of ife “ yang menjamin kebahagiaan


pemeluknya di dunia dan di akhirat kelak. Dengan syarat , segala aturan yang
ada di dalamnya harus dijalankan. Adapun dasar agama islam , adalah Al
Qur’an. Al – Quran yang telah diwahyukan kepada Rosul-Nya berguna untuk
di ajarkan kepada manusia dan petunjuk bagi manusia. Allah SWT
menurunkan sebagai kitab petunjuk tetapi akan lebih tepat dinyatakan bahwa
ia adalah pentunjuk kehidupan umat manusia.
Petunjuk yang menuntun manusia kea rah jalan yang lurus , yaitu dalam
konteks perjuangan menyeluruh antara yang baik dan yang buruk. Sesuai
dengan kodrat manusia di dunia ia berada dalam banyak jalan. Dan jika tidak
hati-hati , maka ia akan terjerumus dalam kesesatan terkecuali orang-orang
yang mendapat pertolongan. Manusia sejak keberadaannya adalah berbeda
dengan makhluk lain. Manusia mempunyai banyak tabiat di banding makhluk
lain yang hanya memiliki satu tujuan saja.
Selain itu manusia juga dihadapkan pada pengalaman-pengalaman hidup
yang di harapkan dapat menjadi bahan renungan dan kemudian memilih
mana yang baik. Walaupun manusia sudah diberi akal fikiran , namun dalam
menggunakannya dilarang secara berlebihan karena bukan sebagai ukuran
segala sesuatu.
Maka tepat sekali sikap Al Ghazali yang berjuang dengan gigih
menaklukan fikiran melalui jalan penghayatan batin. Ini berarti , akal fikiran
harus tunduk kepada hati ( al qalbu) yang didasari atau dilandasi oleh iman
yang kuat dan memang iman adalah soal hati oleh karena itu manusia harus
dapat menentukan jalan yang benar (shirat al mustaqim) di antara jalan-jalan
yang ada. Dalam hal ini manusia harus berjuang dan sungguh-sungguh , baik
melalui fisim maupun mental.

V
1.2. Rumusan masalah

Dari makalah yang saya buat akan timbul masalah dan pertnyaan sebagai
berikut
a) Apakah pengertian islam sebagai way of life ?
b) Apa fungsi islam ?
c) Apa sajakah sumber ajaran islam ?
d) Apa sajakah ruang lingkup ajaran islam ?

1.3. Tujuan penulisan

Dari rumusan masalah yang sudah tertulis di atas , maka dapat kita tuliskan
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
a) Agar penulis dan pembaca mengetahui pengertian islam sebagai way of
life
b) Agar penulis dan pembaca mengetahui apa saja fungsi islam
c) Agar penulis dan pembaca mengetahiu apa saja sumber ajaran islam
d) Agar penulis dan pembaca mengetahui ruang lingkup ajaran islam

VI
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian islam way of life

Islam adalah Way Of Life pandangan hidup dan system universal, juga denyut
nadi yang mensejarahkan sepajang peradaban manusia. Sampai kapanpun dimanapun
islam kian diperbincangkan karena menjadi suatu yang menarik untuk diketahui oleh
orang-orang yang tengah kehilangan hidup yang pasti. Kenyataan nya islam bukanlah
satu-satunya jalan hidup yang ada, dari zaman onta hingga Toyota pada hakikat nya
manusia mencari kebahagiaan dan maslahat dalam hidupnya.

Dalam kitab hadist shoheh al bukhori muslim bab 1 hal 3 menyatakan bahwa
dalan hadist dikatakan “ islam adalah menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya
dengan suatu apapun , dan lalu mendirikan sholat”

Agama isla adalah agama Allah, dari Allah dan untuk Allah. Diamanatkan kepada umat
pengikut Allah. Sejak zaman Nabi Adam, Musa,dan Isa untuk masalah akidah adalah
sama, sama-sama mengesakan Allah. Hanya berbeda dalam hal syara’ yang lain. Jadi,
makna islam dapat dipersempit lagi sebagai agama yang diamanatkan kepada umat
pengikut Rasulullah Muhammad SAW.

Karena sperti yang kita tahu, tujuan islam adalah untuk mewujudkan
kemaslahatan dan menghindarkan kerusakan dan bahaya dari seorang hamba baik
dulu, sekarang dan zaman yang akan datang. Sehingga akan tercapailah kebahagian
yang hakiki dimanapun berada.

Islam sebagai agama sekaligus doktrin, setidaknya ada tiga hal yang perlu dipetik, yakni
Islam sebagai sumber kekuatan dan keyakinan spiritual, Islam sebagai wawasan dan
pandangan hidup (world view) dan Islam sebagai komitmen hidup dan perjuangan.
Pemahaman seperti inilah akan memberikan jawaban terhadap persolaan di tengah
tantangan kehidupan manusia dewasa ini. Islam menjadi petunjuk yang selalu up to
date sepanjang masa.

VII
2.2. Tujuan Ajaran Islam.
Islam diajarkan dan dipelajari sejak kecil agar bertujuan untuk menyelamatkan
manusia dari penderitaan hidup di dunia maupun di akherat. Dengan berpegang teguh
pada ajaran ini semua manusia pasti akan hidup damai dan sejahtera, karena islam
mengeajarkan norma – norma hidup dan perilaku kehidupan yang baik dan jauh dari
penderitaan dan kemaksiatan yang akan membawa kita pada penyiksaan di hari akhir
nanti. Dengan adanya pemahaman islam, manusia akan lebih bisa mendekatkan diri
pada sang pencipta dan akan terhindar dari segala siksaan dan dosa.

2.3. Fungsi Islam


2.3.1. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang
mencakup segala unsure pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya
sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadian
yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari pengalaman yang
menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat biologi
ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenang.

2.3.2. Penolong Dalam Kesukaran


Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan
menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung
menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang.
Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang
seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan
bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah)
yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada
hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu
menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.

2.3.3. Penentram Batin


Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang itu
kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya takut akan
kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh orang lain, orang
yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri
hidup.

VIII
Lain halnya dengan orang yang beriman, orang kaya yang beriman tebal
tidak akan gelisah memikirkan harta kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta
kekayaan itu merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat hak orang-orang
miskin dan anak yatim piatu. Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha
berkehendak.
Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman, batinnya akan selalu
tentram karena setiap yang terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah
dan yang membedakan derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya
melainkan keimanan dan ketakwaannya.

2.3.4. Pengendali Moral


Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk
menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta
dihormati.
Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral,
mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan
manusia lain (hablum minannas/hubungan sosial). Termasuk di dalamnya harus
jujur, jika seorang berkata bohong maka dia akan disiksa oleh api neraka. Ini
hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan dengan moral.

2.4. Sumber Ajaran Islam

2.4.1. Al – Qur’an
Secara etimologi, Al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan atau
qur’aanan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu).
Sedangkan secara terminologi, Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul terakhir melalui
perantara malaikat Jibril, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
an-Naas.
Sedangkan menurut para ulama, Alquran adalah Kalamullah yang
diturunkan pada Rasulullah dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan
diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah.

IX
Adapun kandungan dalam al-Qur’an antara lain:
1) Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap ke-Esaan Allah dan semua
kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya.
2) Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari
kepercayaan ajaran tauhid.
3) Janji dan ancaman (al wa’d wal wa’iid), yaitu janji pahala bagi orang
yang percaya dan mau mengamalkan isi al-Qur’an dan ancaman siksa
bagi orang yang mengingkarinya.
4) Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiarkan
risalah Allah maupun kisah orang-orang shaleh ataupun orang yang
mengingkari kebenaran al-Qur’an agar dapat dijadikan pembelajaran
bagi umat setelahnya.
5) Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni zaman kehidupan akhir
manusia yang disebut kehidupan akhirat.
6) Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, yakni informasi-informasi
tentang manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, matahari
dan lain sebagainya.

2.4.2. As-sunnah
Hadits disebut juga As-Sunnah. Sunnah secara bahasa berarti "adat -
istiadat" atau "kebiasaan" (traditions). Sunnah adalah segala perkataan,
perbuatan, dan penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad Saw.
Al Hadits atau as - sunnah sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi
sebagai penguat, sebagai pemberi keterangan, sebagai pentakhshis keumuman,
dan membuat hukum baru yang ketentuannya tidak ada di dalam Al Quran.

2.4.3. Ijtihad

Ijtihad adalah berpikir keras untuk menghasilkan pendapat hukum atas


suatu masalah yang tidak secara jelas disebutkan dalam Al-Quran dan As-
Sunnah Pelakunya disebut Mujtahid.
Ijtihad adalah “sarana ilmiah” untuk menetapkan hukum sebuah perkara
yang tidak secara tegas ditetapkan Al-Quran dan As-Sunnah. Pada dasarnya,
semua umat Islam berhak melakukan Ijtihad, sepanjang ia menguasai Al-

X
Quran, As - Sunnah, sejarah Islam, juga berakhlak baik dan menguasai
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Lazimnya, Mujtahid adalah para ulama
yang integritas keilmuan dan akhlaknya diakui umat Islam. Hasil Ijtihad mereka
dikenal sebagai fatwa. Jika Ijtihad dilakukan secara bersama-sama atau
kolektif, maka hasilnya disebut Ijma’ atau kesepakatan.

2.5. Ruang Lingkup Ajaran Islam

2.5.1 Aqidah
Secara istilah aqidah berarti keyakinan keagamaan yang dianut oleh
seseorang dan menjadi landasan segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan dan
pegangan hidupnya. Istilah ini identik dengan iman yang berarti kepercayaan
atau keyakinan. Masalah masalah aqidah selalu dikaitkan dengan keyakinan
terhadap Allah, Rasul dan hal-hal yang ghaib yang lebih dikenal dengan istilah
rukun iman. Di samping itu juga menyangkut dengan masalah eskatologi, yaitu
masalah akhirat dan kehidupan setelah berbangkit kelak. Keterkaitan dengan
keyakinan dan keimanan, maka muncul arkanul iman, yakni, iman kepada Allah,
Malaikat, Kitab, Rasul, hari akhirat, qadha dan qadar.

2.5.2 Ibadah
Ibadah berasal dari kata ‫ العبد‬yang berarti hamba. Kemudian dari kata ini
muncul kata ‫ العبادة‬yang berarti ‫( إظهار التذلل‬memperlihatkan/ mendemonstrasikan
ketundukan dan kehinaan). Secara istilah ibadah berarti usaha menghubungkan
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang disembah.
Menurut Nazaruddin Razak, dalam konteks ibadah yang dikerjakan,
terdapat lima pokok ibadah, yakni: shalat, zakat, puasa dan naik haji serta
disusul dengan thaharah, di mana thaharah merupakan kewajiban yang
menyertai shalat, zakat,puasa dan naik haji.

2.5.3 Akhlak
Secara istilah akhlaq berarti tingkah laku yang lahir dari manusia dengan
sengaja, tidak dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan. Sedangkan Nazaruddin
Razak, mengungkapkan akhlak dengan makna akhlak islam, yakni suatu sikap
mental dan laku perbuatan yang luhur, mempunyai hubungan dengan Zat Yang
Maha Kuasa dan juga merupakan produk dari keyakinan atas kekuasaan dan
keeasaan Tuhan, yaitu produk dari jiwa tauhid.

XI
2.6. Karakteristik Ajaran Islam

2..6.1. Rabbaniyah (‫)الربانية‬.

Karakteristik rabbaniyah mengandung arti bahwa agama Islam merupakan


agama yang bersumber dari Allah swt, bukan bersumber dari manusia atau
kreasi pemikiran manusia. Jika agama islam bersumber dari tuhan, maka nab
iMuhammad saw, sebagai rasulullah, dalam hal ini tidak membuat agama, akan
tetapi beliau hanya pembawa atau penyampai ajaran Islam tersebut.dengan
demikian setiap pembicaraannya atau perkataannya berdasarkan wahyu yang
diturunkan kepadanya Ajaran Islam itu bersumber dari Allah yang memiliki sifat
maha sempurna, maka ajaran Islam akan senantiasa aktual dan kontekstual

sepanjang masa. Ajaran Islam itu bersumber dari Allah yang memiliki sifat maha
sempurna, maka ajaran Islam akan senantiasa aktual dan kontekstual sepanjang
masa.

2..6.2. Insaniyah  (‫)اإلنسانية‬

Agama Islam diturunkan untuk dibawa oleh seorang manusia yang


dilengkapi dengan wahyu dan juga diperuntukkan bagi manusia. Oleh sebab itu
Islam merupakan satu-satunya agama yang sesuai dengan fitrah manusia
karena ajarannya sesuai dengan fitrah manusia. Maka tidak ada satupun
ajarannya yang bertentangan dengan fitrah manusia, walau secara kasat mata
ada orang yang menemukan hal-hal yang dianggap bertentangan, pasti hanya
karena daya pemahaman manusia yang kurang tepat.

2..6.3. Syumuliyah  (‫)الشمول‬.

Karakteristik ajaran Islam selanjutnya adalah syumuliyah, agama Islam


merupakan agama yang memiliki ajaran yang sangat lengkap, tidak hanya
menggunakan satu aspek dan mengabaikan aspek lainnya. akan tetapi
menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia. Kelengkapan ajaran slam itu
tampak dlam berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi, keluarga,
masyarakat, sampai pada persoalan berbangsa dan bernegara.

XII
2..6.4. Al-Waqi’iyah  (‫)الواقعية‬

Karakteristik lain ajaran Islamadalah al-waqi’iyah (dapat direalisir atau


dapat dilaksanakan),hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang
dapat diamalkan oleh manusia, atau dengan kata lain dapat direalisir dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan ajaran Islam ini dapat diamalkan oleh manusia
meskipun mereka berbeda latar belakang, apakah dia itu orang kaya, miskin,
berjenis kelamin pria ataupun wanita, anak-anak, remaja, dewasa, berpendidikan
tinggi atau berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku adat
istiadat dan lain sebagainya.

2..6.5. Al-Wasathiyah (‫)الوسطية‬

Karakteristik ajarn Islam juga bersifat wasathiyah (pertengahan atau


keseimbangan). Allah swt menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan
wasathan umat yang seimbang dalam beramal baik yang terkait dengan
peenuhan terhadap kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Manusia
memang membutuhkan konsep agama yang seimbang, hal ini karena tawazun
balance) merupakan sunnatullah (Abdussalam, T.t : 19).

2..6.6. Al-Wudhuh (‫)الوضوح‬

Al-wudhuh (jelas), adalah karakteristik Islam yang menegaskan bahwa


konsep Islam sangat jelas dan tegas. Konsep yang jelas menjadikan Islam dapat
dengan mudah dipahami, tidak rumit dan tidak berbelit-belit.

XIII
2..6.7. Tsabat daan Thatawwur

Tsabat dan Thatawwur adalah gabungan antara ajaran yang permanen


dan yang fleksibel. Ajaran permanen dalam aqidah misalnya, tidak boleh
beribadah selain hanya kepada Allah Swt. Ajaran ini sudah tetap, tidak boleh
ada tawar menawar. Dalam ibadah wajib seperti shalat fardhu, puasa di bulan
Ramadhan, haji dan zakat juga tidak ada toleransi hukum perlaksanaannya.
Perkara tersebut sudah tetap(permanen), tidak berubah lagi karena telah
menjadi ketetapan  Allah Ta’ala. Ini yang permanen.

 Pemahaman Islam yang permanen (tetap) dan tidak berubah hingga hari
kiamat adalah dalam hal ushul dan tujuan Islam. Tetapi Islam bersifat fleksibel
di dalam hal furu’ dan sarana-sarananya. Dalam hal berdoa hanya boleh
kepada Allah saja, sedangkan cara berdoa boleh dengan bahasa apa saja.
Shalat dhuhur harus empat rakaat, sedangkan tempat boleh di mana saja asal
suci, dan pakaian boleh jenis apa saja asal suci dan menutup aurat.

XIV
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Islam adalah Way Of Life pandangan hidup dan sistem hidup universal, juga
denyut nadi yang mempunyai sejarah sepanjang peradaban manusia.
Peran Agama Bagi Kehidupan
a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
b. Penolong Dalam Kesukaran
c. Penentram Batin
d. Pengendal Moral
Sumber Ajaran Islam
a. Al-qur’an
b. As-Sunnah
c. jtihad
Ruang Lingkup Ajaran islam
a. Aqidah
b. Ibadah
c. Akhlak
Karakteristik Ajaran Islam
a. Rabbaniyah
b. Syumuliyah
c. Insaniyah
d. Al- waqi’iyah
e. Al – wasathiyah
f. Al – Wudhuh
g. Tsabat dan Tathawwur

XV
XVI

Anda mungkin juga menyukai