Organisasi Dakwah
“ILMU DAKWAH”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELAS B
PRODI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INTSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktunya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dakwah, Prodi Psikologi Islam,
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, semester 5, Institut Agama Islam Kediri dengan Dosen
pengampu, Ahmad Fauzan Pujianto, M.Ag. yang berjudul “Organisasi Dakwah”.
Dalam penyeleaian makalah ini, kami mengalami beberapa kesulitan, namun berkat
bimbingan dan bantuan dari beberapa sumber buku, dan teman-teman, makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah. Kami sadar dan tahu, dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif dan
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam dalam mengembangkan ajaran banyak melalui dakwah sehingga sampai
kepada penjuru dunia. Keberhasilan dakwah harus mempunyai suatu strategi atau cara. Cara
dakwah yang efektif bisa melalui organisasi dakwah. Organisasi dakwah dapat dirumuskan
sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap
kegiatan usaha dakwah dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diatara satuan-satuan
organisasi atau petugasnya. Pengorganisasian tersebut mempunyai arti penting bagi proses
dakwah. Sebab dengan pengorganisasian maka rencana menjadi lebih muda
pelaksanaannya.
Dalam pemaparan diatas menjelaskan pentingnya organisasi dakwah dalam usaha
dakwah. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskan mengenai organisasi dakwah,
dasar hukum, bentuk-bentuk pengorganisasian dakwah dan juga urgensi dari organisasi
dakwah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi dakwah?
2. Bagaimana dasar hukum dari organisasi dakwah?
3. Apa saja bentuk-bentuk pengorganisasian dakwah?
4. Bagaimana urgensi dari organiasi dakwah?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Dakwah, juga untuk menabah wawasan baik penulis maupun pembaca mengenai:
1. Pengertian tentang organisasi dakwah
2. Dasar hukum dari organisasi dakwah
3. Bentuk-bentuk pengorganisasian dakwah
4. Penjelasan mengenai urgensi dari organisasi dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
َفَا ِ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَ َو ِّكلِ ْين
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
3
Maslina Daulay. “ Peran Organisasi Dakwah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan”.
Hikmah, (2014), I: 98-106. Hal: 101.
C. BENTUK-BENTUK PENGORGANISASIAN DAKWAH
4
Siti Latifah. “Fungsi Pengorganisasian Dakwah di Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan
Sejahtera Kota Yogyakarta”. (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008), 10-16.
D. URGENSI ORGANISASI DAKWAH
Begitu banyak dan luasnya ruang lingkup dan sasaran dakwah, sebab ia meliputi
semua aspek kehidupan umat manusia, baik kehidupan spiritual maupun material, baik
kehidupan jasmani maupun kehidupan rohani dalam mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Maka dari itu untuk menjalankan tugas mulia dan
besar itu diperlukan kumpulan para da’i dalam suatu wadah organisasi dakwah agar dalam
pelaksanaan dakwah akan menjadi mudah. Sebab tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan
dakwah dalam tugas yang lebih terperinci, serta pelaksanaannya diserahkan kepada
beberapa orang yang akan mencegah timbulnya akumulasi pekerjaan hanya pada diri
seseorang pelakasana saja. Selain itu, pemerincian kegiatan-kegiatan dakwah menjadi tugas
para da’i sebagai pelaksana dakwah agar para da’i tahu akan situasi dan kondisi yang
dihadapi dalam pelaksanaan dakwah. Dalam hal tersebut, Samsul Munir dalam ”Ilmu
Dakwah” menyatakan bahwa
”Pembagian tugas-tugas dakwah kepada masing-masing pelaksana, membuat mereka
mengetahui dengan tepat sumbangan pikiran apa yang harus diberikan dalam rangka
penyelenggaraan dakwah, kejelasan masing-masing terhadap tugas pekerjaan yang harus
dilakukan, dapat meminimalisir timbulnya salah pengertian, kekacauan, kekembaran, dan
kekosongan. Di samping itu, penegasan orang-orang terhadap tugas tertentu juga untuk
menumbuhkan pendalaman orang tersebut terhadap tugas pekerjaan yang diserahkan
kepadanya. Selanjutnya dengan pengorganisasian, kegiatan-kegiatan dakwah yang dirinci
akan memudahkan pemilihan tenaga-tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-
tugas tersebut, serta sarana atau alat yang dibutuhkan. Pengorganisasian tersebut akan
mendatangkan keberuntungan berupa terpadunya berbagai kemampuan dan keahlian dari
para pelaksana dakwah dalam satu kerangka kerjasama dakwah yang semuanya diarahkan
pada sasaran yang telah ditentukan”.
Adanya organisasi yang baik dan militan yang mendukung dakwah Islamiyah adalah
satu keharusan mutlak, karena tanpa adanya organisasi yang demikian, dakwah Islamiyah
tidak dapat berjalan dengan baik dan bahkan kemungkinan besar akan berhenti.
Berdasarkan hal tersebut maka ada pendapat yang menyatakan bahwa tugas
pendukungan dakwah Islamiyah itu terletak di atas pundak Daulah Islamiyyah. Seperti pada
masa Khulafaur-Rasyidin, organisasi negara yang mendukung dakwah Islamiyah telah
dibina dengan sempurna dan telah dijadikan sebagai suatu nizham yang mempunyai alat-alat
perlengkapan dan lembaga-lembaga menurut ukuran zamannya telah cukup baik.5
5
M Iqbal. 2010. “BAB II Organisasi Dakwah”. http://repository.radenfatah.ac.id, diakses pada 08
November 2021.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengertian organisasi dakwah adalah usaha gerakan dakwah yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang tergabung dalam suatu wadah dengan sistem kerja sama yang
terorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan dakwah Islam yaitu melaksanakan
ajaran Islam tanpa ada paksaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dasar hukum organisasi dakwah dapat dilohat dari surat Ali-Imran ayat 159 bahwa
Islam sendiri sangat perhatian dalam memandang tanggung jawab dan wewenang
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mengajak para sahabat
untuk berpartisipasi melalui pendekatan empati yang sangat persuasif dan musyawarah.
3. Bentuk-bentuk pengorganisasian dakwah dibagi menjadi tiga yaitu Spesialisasi Kerja
(Pembagian Kerja), Departementalisasi Dakwah (Pengelompokan Kerja) dan Rentang
Kendali yang memiliki fungsi masing-masing.
4. Urgensi organisasi dakwah artinya adanya organisasi yang baik dan militan sangat
penting dalam mendukung dakwah Islamiyah adalah satu keharusan mutlak, karena
tanpa adanya organisasi yang demikian, dakwah Islamiyah tidak dapat berjalan dengan
baik dan bahkan kemungkinan besar akan berhenti.
B. SARAN
Adapun saran dari penulis mengenai penjelasan di atas, kewajiban seluruh kaum
muslim, baik laki-laki maupun perempuan adalah bergotong-royong atau bekerjasama,
bersama-sama menyuruh untuk berbuat kebjikan dan melarang berbuat mungkar (amar
ma’ruf nahi munkar), mendirikan sholat, membayar zakat, dan beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Dengan begitu setiap muslim harus menjadi juru dakwah.
Meskipun penulis telah menyusun makalah ini dengan sesempurna mungkin tetapi
masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis dengan senang
hati menerima kritik dan saran yang diarapkan bisa menjadi bahan evaluasi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamriani H M. “Organisasi dalam Manajemen Dakwah”. Jurnal Dakwah Tabligh, (2013), II: 239-
245.
Maslina Daulay. “ Peran Organisasi Dakwah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan”.
Hikmah, (2014), I: 98-106.
Siti Latifah. “Fungsi Pengorganisasian Dakwah di Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan
Sejahtera Kota Yogyakarta”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.