Oleh : Kelompok 2
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat
sehat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, terimakasih juga terhadap pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas MataKuliah Manajemen Pelatihan Dakwah
Makalah ini disusun berdasarkan dari materi terkait yang kita dapatkan, dan berhasil
diselesaikan tepat pada waktunya. Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, dalam penyusunan kata,tanda baca, serta materi yang terdapat dalam
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami sebagai penulis, dan
bagi semua pembaca. Dan juga meminta krtik atau saran agar bisa sama-sama belajar lebih
baik lagi.
Penulis
2 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... 2
Daftar isi.................................................................................................................................
3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................4
BAB II Pembahasan
A. Ruang Lingkup Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah.............................................5
B. Obyek Formal Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah...............................................5
C. Dakwah sebagai Proses Pelembagaan Nilai Islam.....................................................6
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 9
3 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan mempunyai tujuan yang ingin
dicapai. Dari hakikat hidupnya manusia memiliki dua macam kebutuhan dasar, yaitu:
kebutuhan jasmani (material) dan rohaniah (spiritual). Kebutuhan jasmani dipenuhi
untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup, seperti makan, minum,
tempat berlindung (rumah; tempat tinggal), pakaian, kesehatan, sedangkan kebutuhan
rohani dipenuhi untuk menyeimbangkan kebutuhan jasmani seperti agama,
pendidikan, kebudayaan dan yang lainnya.
Pada prinsipnya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani manusia tidak akan
secara sempurna dapat dicapainya secara sendirian. Itu artinya setiap manusia
membutuhkan bantuan orang lain. Di sinilah letak pentingnya manusia menjalin
hubungan dengan orang lain. Supaya memiliki kesamaan tujuan diwujudkanlah
kerjasama dalam bentuk organisasi/lembaga. Tujuan-tujuan itu pada hakikatnya
berkenaan pada aspek ideologi, politik, ekonomi dan sosial. Agar tujuannya berjalan
dengan baik, maka diperlukan pengelolaan (manajemen) yang baik pula.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Ruang Lingkup Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah?
C. Tujuan Penulisan
Menjelaskan Bagaimana Ruang Lingkup Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah
4 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
BAB II
PEMBAHASAN
1
Aep Kusnawan, dan Aep Sy, Firdaus, Manajemen Pelatihan Dakwah, (Jakarta: PT Rineka Cipta
2009), hal
5 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
ditelaah hanya terbatas pada sisi status, sistem, proses, dan struktur upayanya saja. 2
Dengan kata lain, obyek formal kajian manajemen pelatihan dakwah adalah proses
transformasi ajaran dan nilai-nilai Islam, serta interrelasi antara ketiga unsur yang
terdapat dalam obyek material. Pendapat senada terdapat dalam Kurikulum Nasional
Fakultas Dakwah bahwa obyek Formal ilmu dakwah adalah proses penyampaian atau
ajakan manusia supaya masuk ke jalan Allah SWT (sistem Islam) secara kaffah dalam
segala aspek kehidupan guna mencari ridha Allah SWT.3
6 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
perorangan, yang tidak terkoordinasi dengan baik.6 Selain itu, dakwah melalui
organisasi juga dapat membuat perencanaan lebih terperinci. Sehingga mudah
melaksanakan dengan cara mendistribusikan tugas-tugas dakwah kepada subyek
dakwah.
Berikutnya, dapat terkoordinasi kemampuan-kemampuan dan keahlian subyek
dakwah secara terpadu dalam suatu kerangka kerjasama untuk diarahkan kepada
pencapaian tujuan dakwah. Pada akhirnya setelah adanya tugas-tugas pelaksana yang
melaksanakan tugas-tugas dakwah sesuai dengan wewenang, kemampuan serta
keahlian masing-masing disertai dengan koordinasi yang baik, akan memudahkan
dalam pengendalian dan pengevaluasian penyelenggaraan dakwah.7
Aktualisasi dakwah tersebut di atas pada dasarnya sangat tergantung pada
pimpinan organisasi." Pemimpin memiliki pengaruh besar untuk membawa seluruh
komponen organisasi ke jalan dakwah. Sejauh mana pimpinan organisasi dakwah
mampu menyelenggarakan manajemen, yakni dengan menerapkan fungsi-fungsi
manajemen kedalam aktifitas dakwah agama Islam yang dilaksanakan secara
maksimal.
Kemudian upaya untuk mewujudkan ajaran Islam dalam manajemen
organisasi maka dibutuhkan wadah kajian atau jurusan Manajemen Dakwah yang
terdapat tiga konsentrasi yaitu :
1. Manajemen Lembaga Keuangan Syariah
2. Manajemen Lembaga Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf
3. Manajemen Lembaga Haji dan Umrah
6
Ibid, hlm.9
7
A. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakata: Bulan Bintang, 1976) hlm. 77-78
7 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Objek Material Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah yaitu perilaku manusia dalam
mengelola kegiatan pembelajaran. Manajemen Pelatihan Dakwah memiliki
keserumpunan dengan manajemen pendidikan. Sementara yang membedakan Manajemen
Pelatihan Dakwah dengan ilmu tersebut terdapat pada objek formalnya, yaitu pengelolaan
kegiatan dalam meningkatkan keterampilan, mengubah pemahaman, sikap dan prilaku
sesuai misi dakwah Islam.
Ruang lingkup kegiatan dakwah dalam tataran manajemen pelatihan dakwah
merupakan sarana atau alat pembantu pada aktifitas itu sendiri. Adapun hal-hal yang
mempengaruhi aktifitas dakwah antara lain meliputi: Keberadaan seorang da’i, Materi
merupakan isi yang akan disampaikan kepada mad’u, dan Mad’u harus jelas sasarannya.
Obyek formal kajian manajemen pelatihan dakwah adalah proses transformasi ajaran
dan nilai-nilai Islam, serta interrelasi antara ketiga unsur yang terdapat dalam obyek
material. Objek material Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah meliputi manusia sebagai
pelaku, terdapat lingkungan sebagai tempat manusia, dan agama Islam sebagai sandaran
Dakwah. Kemudian, berdasar objek formalnya, manajemen pelatihan dakwah mempunyai
tiga bidang kajian, salah satunya Kajian Masalah yang berkaitan dengan Proses
Pelembagaan Nilai Islam.
Upaya melembagakan nilai-nilai Islam akan semakin mudah apabila dilakukan oleh
suatu organisasi. Sehingga dalam pelaksanaannya akan semakin efektif dan efisien.
Dengan landasan tersebut maka kedudukan Dalam manajemen menjadi sangat penting.
Pelaksanaan dakwah secara terorganisir dalam suatu lembaga (organisasi), akan
membawa manfaat yang relatif lebih besar dari pada pelaksanaan dakwah secara
perorangan, yang tidak terkoordinasi dengan baik. Selain itu, dakwah melalui organisasi
juga dapat membuat perencanaan lebih terperinci. Sehingga mudah melaksanakan dengan
cara mendistribusikan tugas-tugas dakwah kepada subyek dakwah.
8 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h
DAFTAR PUSTAKA
Aep Kusnawan, dan Aep Sy, Firdaus, Manajemen Pelatihan Dakwah, Jakarta: PT Rineka
Cipta 2009
Abu Ahmad Marwan, Yang Tegar di Jalan Dakwah, Yogyakarta: YP2SU, 1994
Amrullah Ahmad, Kurikulum Nasional Fakultas Dakwah, Jakarta: Ditjen Pembinaan Agama
Islam, 1995
9 | M a n a j e m e n P e l a ti h a n D a k w a h