NIM : 933417119
Kelas : Psikologi E
Dosen : Sunarno, MA
Sebelumnya kita harus paham apa itu social distancing. Social Distancing
merupakan pembatasan sosial, menjaga jarak sosial, suatu tindakan pembatasan
diri dengan maksud dan tujuan tertentu atau biasa kita kenal dengan istilah PSBB.
Yang bertujuan untuk mengurangi suatu infeksi atau penyebaran penyakit
menular. Pada Desember 2019, dunia internasional dihebohkan dengan penemuan
virus baru yang disebut “Corona” di Wuhan, Tiongkok, yang bersumber dari
media, awal mula penyebarannya virus tersebut diduga melalui konsumsi daging
“kelelawar”. Beberapa bulan kemudian kasus tersebut menjadi isu internasional,
karena penyebarannya yang begitu cepat ke berbagai negara. Dan sekarang
penyebaran virus ini bisa melalui cairan dan udara.
PEMBAHASAN
Suatu hari, saya melakukan wawancara dengan teman saya yang berada di
daerah Magelang. Pada pukul 20.00, saya men-chatting dia di Whatsapp...
Saya : “Kan aku ada tugas observasi dan wawancara sederhana, aku
pakai tema Fenomena ruang personal di masa social distancing”.
Narasumber : “Kita bisa melakukan hal yang kita senangi selama itu tidak
melanggar aturan. Kita cenderung tidak akan merasa bosan jika kita melakukan
hal-hal yang kita senangi, seperti membaca, bermain game, dll”.
KESIMPULAN
Social Distancing itu adalah salah satu cara untuk mengurangi terjadinya
penyebaran Covid-19. Pemerintah membuat aturan stay at home itu sebenarnya,
untuk kebaikan kesehatan masyarakat sendiri. Tetapi, masyarakat masih ada yang
tidak patuh terhadap peratuan tersebut. Maka, saat ini terjadilah penyebaran virus
tersebut dengan sangat pesat. Setiap hari data ODP, OTG, PDP dan Kematian
semakin meningkat. Namun, disisi lain masyarakat keluar rumah karena untuk
meningkatkan ekonomi mereka. Karena, saat ini pemerintah belum ada jaminan
ekonomi yang cukup untuk mengatasi masalah ekonomi masyarakat.