Anda di halaman 1dari 4

Sejarah

Kesehatan Mental
Pra Sejarah

a. Zaman purba. Manusia sering mengalami


gangguan mental yang dianggap terjadi

Pra Ilmiah
karena di pengaruhi oleh roh jahat, guna-
guna, dll.
b. Zaman Peradaban Awal. Dibeberapa negara
seperti Mesopotamia, Mesir, China, dan
Benua Amerika, beranggapan bahwa
gangguan mental dipengaruhi oleh hal-hal
gaib, seperti pengaruh setan, tukang sihir,
Masa Animisme,
dll.
mempercayai orang
c. Zaman Pertengahan (abad gelap). Penyakit
yang mengalami
mental dianggap kerasukan setan dan juga
gangguan mental,
kepercayaan ilmu sihir yaitu setan
disebabkan oleh dewa
membujuk manusia untuk menjual jiwanya,
yang marah kepadanya
kemudian ditukar dengan kekuatan gaib.
dan membawa pergi
d. Zaman Renassesus. Di negara Eropa, para
jiwanya.
tokoh keagamaan, ilmu kedokteran, dan
filsafat mulai menyangkal penyakit mental
karena hal gaib. Mereka beranggapan bahwa
penyakit mental itu, seperti penyakit fisik. Masa Naturalisme,
mempercayai gangguan
mental dan fisik adalah

Zaman Ilmiah
akibat dari alam, dan
terjadi dengan
sendirinya.

Zaman Ilmiah (modern). Perubahan


pandangan menjadi rasional (ilmiah),
terjadi saat berkembangnya psikologi dan
psikiatri di Amerika Serikat tahun 1783.
Referensi :
Pada tahun 1909, muncul gerakan mental
hygiene, gerakan ini bertujuan untuk Aditiyawarman, I. (2010). Sejarah Perkembangan
meningkatkan mental seluruh manusia. Gerakan Kesehatan Mental. Komunika: Jurnal
Dakwah Dan Komunikasi.
Perkembangan
Perkembangan Kesehatan
Kesehatan
Mental
Mental Di
Di Indonesia
Indonesia

Indonesia sebagai negara yang terus berkembang dalam berbagai


aspek menjadikan masyarakatnya semakin modern, yang identik
dengan meningkatkatnya tuntutan kebutuhan hidup yang harus
dipenuhi sehingga berdampak pada tekanan yang berlebihan di pikiran
masyarakat, sehingga menjadi rentan terkena stress yang secara tidak
langsung (sedikit-banyak) dapat menimbulkan gangguan kesehatan
mental atau kejiwaan

Di Indonesia, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa


prevalensi gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan
depresi sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah
populasi orang dewasa Indonesia lebih kurang 150.000.000, ada 1.740.000
orang saat ini mengalami gangguan mental emosional (Depkes, 2007).

Kesehatan mental yang baik untuk individu merupakan kondisi dimana individu terbebas
dari segala jenis gangguan jiwa, dan kondisi dimana individu dapat berfungsi secara
normal dalam menjalankan hidupnya khususnya dalam menyesuaikan diri untuk
menghadapi masalah-masalah yang mungkin ditemui sepanjang hidupnya. Menurut WHO,
kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di
dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang
wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di
komunitasnya.

Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Prevalensi gangguan mental
pada populasi penduduk dunia menurut WorldHealth Organization (WHO) pada tahun 2000
memperoleh data gangguan mental sebesar 12%, tahun 2001 meningkat menjadi 13%. Tahun 2002
hasil survei menunjukkan bahwa 154 juta orang secara global mengalami depresi dan 25 juta orang
menderita skizofrenia, 15 juta orang berada di bawah pengaruh penyalahgunaan zat terlarang, 50
juta orang menderita epilepsy dan sekitar 877.000 orang meninggal karena bunuh diri tiap tahunnya.
Diprediksikan pada tahun 2015 menjadi 15%, dan pada negara-negara berkembang prevalensinya
lebih tinggi.

Referensi :
https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13535/6321
Creat Creat
ed ed
by: by:
Adin Adin
da da
Wuri Wuri
Shint Shint
a a
9334 9334
1711 1711
9 9

Anda mungkin juga menyukai