Al-Quran dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah Saw yang harus selalu dirujuk oleh
setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat
penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang
dikehendaki oleh Al-Quran dan sunnah adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap,
ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt.
Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda, bahkan banyak yang
pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang
hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah, padahal itu hanyalah salah satu aspek
yang harus lekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang
berdasarkan Al-Quran dan sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga
menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.
Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas yang harus lekat
pada pribadi muslim.
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadits,
sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.
arifdalamtarbiyah.blogspot.com/2010/10/10-muwashofat-sifat-sifat-muslim-ideal.html
Shahihul ibadah secara singkat berarti ibadah yang benar. Kalo dalam bahasanya tetangga
jauh di Inggris sono, berarti right devotion. Jadi, melaksanakan ibadah sesuai dengan
tuntunan Rasulullah SAW melalui sunnah-sunnah beliau. Juga sesuai dengan apa yang ada di
dalam al-quran. Nah, artinya nih kita gak boleh menambah atau mengurangi ibadah semau
kita. Kan ada tuh, dalam salah satu hadist Rasulullah SAW berkata seperti ini Shalatlah
kamu sebagaimana melihat aku shalat
My dear fren, buat ibadah mahdhah, atau ibadah ritual, emang harus ngikutin contoh dari
Rasulullah SAW apa adanya. Ibadah khusus disebut ibadah mahdhah yang memiliki sifat dan
karakteristik khusus. Tata cara atau kayfiyat, waktu pelaksanaan ibadah, jumlah atau
frekuensi pelaksanaan ibadah udah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sikap kita sebagai
Muslim dalam menyikapi ibadah mahdhah adalah menerima, mematuhi, dan
melaksanakannya dengan istiqamah, serta penuh keikhasan lahir batin. Sikap ini ada dalam
Al-Qur`an pada surah al-Baqarah ayat 285 : saminawaathana (kami mendengar dan kami
mematuhi). Prinsip dalam ibadah mahdhah adalah semua tindakan diharamkan kecuali yang
dibolehkan oleh Allah. Yang termasuk ibadah mahdhah kayak wudhu, tayammum, mandi
hadast, shalat,puas, haji, sama umrah.
Misalnya kayak shalat wajib. Aturannya kan ada 5, ya udah berarti kita shalat wajib emang
ya cuma 5 waktu. Jangan ditambahin. Jangan karena pengen banyak pahala nih, shalat
wajibnya dijadiin 7 waktu. Atau karena malas *naudzubillah* shalatnya cuma 4 waktu doang.
Aduh..aduh jangan deh! Ntar yang ada malah bidah loh, trus dosa pula. Mau gak?
*backsound: gak..gak..gak mau..*
Nah, selain ibadah mahdhah ada juga ibadah ghairu mahdhah, yaitu ibadah umum atau segala
amalan yang diperbolehkan oleh Allah SWT. Contohnya kayak dzikir, belajar, saling tolong
menolong, dan berdakwah. Kalo untu yang satu ini, asal ga ada dalil yang ngelarang, sah sah
aja dilaksanakan. Trus, gak mesti mencontoh cara Rasulullah melakukannya. And dalam
ngejalaninnya, kita harus memperhatikan manfaat dan mudharatnya, juga jangan sampai
melalaikan ibadah yang wajib.
My dear fren, mungkin nih kita bertanya-tanya. Ngapain sih kita mesti ibadah? (0____0)9
Iya sih, dulu waktu jaman saya masih ababil plus 4L4Y saya juga sering nanya kayak gitu.
Ngapain kok kita harus ibadah?
Hmm
Kalo kata Kakak Ranger Kristal Violet, ibadah itu adalah makanan buat spirit, atau jiwa kita.
Kalo tubuh kita gak dapat supplai makanan, kan bakal sakit, ya? Sama dengan jiwa, kalo jiwa
kita gak dapat makanan, bakal sakit. Trus, kalo tubuh kita yang sakit masuknya kan ke rumah
sakit. Nah kalo jiwa yang sakit, masuknya ke rumah sakit jiwa kan? Pasti my dear fren gak
mau kan? *Aku juga gak mau XD*
Selain itu, ini ngutip kata-kata dalam buku You Are Not Alone, ibadah itu adalah kebutuhan.
Coba kita analogikan lagi dengan kegiatan makan. My dear fren kenapa kita makan? Karena
lapar. Bener. Sama juga, kenapa kita ibadah? Karena jiwa kita lapar. Kalo dibiarin lapar
terus, gak diisi, ya ntar kayak di atas, bakal sakit. Atau bahkan mati. Bayangin aja, ntar
jadinya kayak mayat hidup. Hidup tapi sebenarnya mati.
Ibadah juga adalah bentuk kasih sayang kita kepada Allah SWT. Coba bayangin my dear
fren, bukankah Allaw SWT udah baiiiiiiikkk pake bangets sama kita. Bernapas, gratis. Udara,
gak usah bayar. Darah, gak bayar. Punya jantung, gak bayar juga. Enak banget kan? Trus
masa sih kita mau yang kayak kata pepatah: air susu dibalas air tuba.
Meski begitu, Allah SWT sama sekali gak rugi kok kalo kita gak mau beribadah kepadaNya.
Tapi, kalo kita tanpa Allah, apa jadinya? Kayak yang dalam lagu tuh, aku tanpaMu, butiran
debu~ bener! Emang bener! Tanpa Allah kita adalah butiran debu. Mungkin, butir debu
dibagi 100 kali ya.. keciiiiiiiiiiiiiiilll banget! Lagipula, manusia emang udah fitrahnya buat
ibadah, seperti dalam Al quran :
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepadaku..
(Q.S Adz Dzariyat [51] : 56)
Lagian ibadah kan gak cuma puasa, shalat, dll. Bekerja juga ibadah, belajar juga. Membantu
orang tua, tersenyum, bahkan membuang duri di jalan juga ibadah kan? Perbuatan baik
apapun itu kalo diniatin karena Allah, insya allah adalah ibadah. Yah, sekali lagi my dear
fren, ibadah itu manfaatnya buat kita sendiri. Gak cuma insya allah bakal masuk surga, tapi
ketika ibadah, saat itu juga manfaatnya kerasa. Jiwa kita jadi seger, bahagia, dan tenang.
Semoga, Allah SWT selalu menuntun kita dan mencerahkan hati kita agar bisa total
beribadah kepadaNya *amiiin*
https://rangers2011.wordpress.com/2012/10/10/10-karakteristik-muslim-ideal-shahihul-
ibadah/