Anda di halaman 1dari 15

ESSAY YANG DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

TRAINNING FOR INSTRUCTUR JAWA BARAT

UTAMI SITI UMAYAH

KAMMI DAERAH SUKABUMI

2020
SYAHADATAIN SEBAGAI TITIK TOLAK PERUBAHAN

PENDAHULUAN

Dauroh Marhalah 1 KAMMI dilaksanakan selama 3 hari dua malam dengan 5


materi wajib dan materi tambahan berupa manajemen dan simulasi aksi, dan
syahadatain sebagai titik tolak perubahan menjadi landasan dari materi-materi
selanjutnya dalam dauroh, jika landasan yang dianalogkan menjadi kaki-kaki rumah itu
kuat, maka bagian yang lainnya pun mampu berdiri tegak menopang yang lain. Materi-
materi lain yaitu syumuliatul islam, problematika umat kontemporer, islam pemuda dan
perubahan sosial, juga materi ke-KAMMI-an akan lebih mudah diaplikasikan dan
terciptalah tujuan kita yaitu tegaknya syatiat islam. Allah Swt. berfirman, “Maka
ketahuilah, sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah” (QS. Muhammad: 19).
Hakikat memahami Islam dimulai dari memahami intisari ajarannya yaitu dua kalimat
syahadah (syahadatain). Kalimat tersebut (baca: syahadatain) terdiri dari Laa ilaaha
illallah dan Muhammadan rasulullah. Syahadah merupakan fondasi Islam, atau asas dari
bangunan keislaman seseorang. Ayat di atas mensyaratkan bahwa ketika seseorang
bersyahadah bukan sekadar melafalkan syahadah, tetapi mesti benar-benar memahami
dan meyakininya. Kalimat fa’lam berarti “maka ketahuilah, ilmuilah…” Ini bermakna
adanya kewajiban untuk memahami kalimat syahadah bukan sekadar melafalkannya,
yang pada gilirannya akan menjadi keyakinan (i’tiqod).

Memahami syahadah secara benar akan mengantarkan seseorang untuk memahami


hakikat Kekuasaan dan Hak Pencipta (rububiyah), Ketuhanan (uluhiyah) serta Nama
juga Sifat (asmaa wa as-shifaat) Allah. Syahadah merupakan keutamaan di atas segala
keutamaan dalam aksi kehidupan seseorang, baik berupa moral maupun materil;
kebahagiaan dunia maupun akhirat; mendapatkan jaminan surga dan dihindarkan dari
neraka.
ISI

Dalam buku Quantum Teaching hal. 87 dalam penyampaian materi pastikan selalu
menyajikan secara : multisensor : menggunakan unsur visual, auditorial, dan kinestetik.
Pemotongan :menjadi segmen –pecahlah informasi menjadi segmen-segmen berisi tiga
sampai empat “infobytes” dan sering-seringlah melakukan pengulangan selama waktu
pelajar, gunakan pengulangan untuk memastikan disimpannya informasi di dalam otak.
Lalu, tambahkan kemajuan sederhana pada proses pembelajaran

Ketika penyampaian materi bisa dilakukan dengan pemutaran video tentang kisah
bagaimana orang - orang terdahulu ketika mengucapkan syahadat bukan hanya ucapan
dari mulut saja melainkan adanya perjanjian dengan Allah SWT.Bisa juga dengan kisah
mengenai para sahabat yang mengorbankan harta dan jiwanya demi kata tauhid seperti
bilal bin rabbah dan sahabat Rasulullah yang lain.

Kata syahadat yang mudah untuk diucapkan mengajak untuk berpikir dengan
membandingan realitas yang terjadi sekarang. Bagaimana konsekuensi syahadat dalam
kehidupan manusia, peran syahadat dalam membentuk karakter muslim dan revolusi
masyarakat muslim sehingga kata syahadat itu bukan hanya ucapan dimulut saja
melainkan dapat di aplikasikan dan berdampak besar terhadap revolusi perubahn pola
berfikir manusia bahwa syahadat itu kita berikrar bahwa tidak ada tuhan selain Allah
dan Nabi Muhammad adalah manusia terbaik utusan Allah.

Muslim yang bersyahadat berarti berikrar bersumpah dan siap harus mau
bertanggung jawab dalam menegakkan Islam dimuka bumi ini. Menebar kebaikan dan
mencegah kemungkaran Dan pelanggaran dari sumpah merupakan wujud dari
kemunafikan.disinilah awal proses berfikir manusia untuk melakukan revolusi pola fikir
sebagai hamba yang diciptakan oleh ALLAH yang telah bersyahadat mulai dari perut
ibunya.kecuali orang tua mereka yang menjadikan mereka yahudi,nasrani dan
majusi,ketika manusia itu muslim maka konsekuensi yang harus diambil yaitu apa yang
dikrarkan wajib dipertanggung jawabkan.

Syahadah yang diucapkan oleh seorang muslim sebagai sumpah dan ikrar setia
merupakan bukti adanya iman dalam dada seorang yang dibuktikan dengan wujud
Ucapan yang senantiasa sesuai dengan isi hatinya yang suci. Perkataan atau kalimat
yang keluar dari lidahnya sellau baik dan mengandung makna dan bijak. Syahadah
diucapkan dengan penuh kebanggaan iman dan berangkat dari semangat .Membenarkan
dengan hati tanpa keraguan, yaitu sikap yakin dan menerima tanpa rasa berat atau ada
pilihan lain atas sesuatu yang didatangkan Allah SWT.Perbuatan yang termotivasi dari
hati yang ikhlas dan paham akan maksud syariat Allah SWT,sehingga ketika melakukan
sesuatu manusia akan berfikir ketika memang syahadat benar tertanam dalam dadanya.
Syahadah (syahadatain) merupakan pernyataan proklamasi kemerdekaan hakiki seorang
hamba bahwa ibadah hanya milik, untuk dan kepada Allah semata; laa ma’buda bi
haqqin ilaallah, tidak ada yang patut atau layak disembah selain Allah, baik secara
individu maupun secara kolektif. Ungkapan “Laa ilaaha illallah” merupakan sebaik-baik
ungkapan. Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik perkataan, aku dan Nabi-nabi
sebelumku adalah Laa ilaaha illallah” (Al-Hadits).

Selain itu, dalam syahadah juga ada sebuah kesaksian akan kenabian Nabi Muhammad
Saw. Ini bermakna bahwa kita mesti meyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
dimana seharusnya kepadanya-lah kita berteladan dalam banyak hal terutama
bagaimana beribadah kepada Allah dan menjalani kehidupan. Karena hanya beliaulah
yang diberi amanah memahami cara (kaifiyat) beribadah kepada-Nya dan menjalani
kehidupan ini secara beradab. Hakikat dakwah para Rasul (hakikatud da’watir
Rasul). Para Nabi, dari Adam as sampai Muhamad Saw. berdakwah dengan misi yang
sama, mengajak manusia pada doktrin dan ajaran yang sama yaitu untuk beribadah
hanya kepada Allah dan meninggalkan thoghut. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah
(saja) dan jauhi thoghut.’” (QS. An-Nahl: 36).

Nabi Saw. bersabda, “Nabi-nabi adalah bersaudara, agama mereka satu meskipun ibu-
ibu mereka berlainan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad). 

Artinya islam itu sama, dari dulu hingga kini, yang kita sembah itu tak akan pernah
berubah Dialah Allaah swt. Pemilik langit dan bumi.
KESIMPULAN

Sebagai titik tolak yang dimaksud dalam syahadtain adalah perubahan


perubahan mendasar dalam kehidupan manusia, pemahaman yang baik bahwa
perubahan itu yang akan membawanya dari kegelapan (al-jahiliyah) menuju
cahaya (an-nur) atau Islam, min az-zhuluumati ila an-nuur. Perubahan yang dimaksud
mencakup keyakinan, pemikiran dan kehidupan, baik secara individu maupun secara
kolektif. dan keyakinan kita kepada substansi syahadah (baca: syahadatain), sehingga
mewujud dalam aksi (‘amal nyata) kehidupan kita dalam bentuk keimanan dan
keislaman sebagaimana yang dikonsepsikan dalam rukun Iman dan Islam. Dengan
harapan, semuanya dapat kita tunaikan secara Ihsan, yaitu beribadah (dan beramal)
kepada dan karena Allah seolah-olah kita melihat Allah; dan jika atau walaupun tak
mampu melihatnya (karena memang sangat mustahil bagi kita untuk melihat wujud
Allah), maka yakinilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat dan karenanya Ia
melihat kita. Dengan cara semacam itulah pemahaman bahwa “syahadatain sebagai titik
tolak perubahan” benar-benar mewujud dalam berbagai aksi (‘amal nyata) kehidupan
(baca: peradaban) kita. Secara individu berubah dari ahli maksiat menjadi ahli ibadah
yang taqwa; dari bodoh menjadi pandai (cerdas); dari kufur menjadi iman; dan
seterusnya.
ISLAM PEMUDA DAN PERUBAHAN SOSIAL

PENDAHULUAN

Pemuda ialah manusia yang diberikan anugerah berupa ambisi yang mampu
membawa perubahan disetiap sendi-sendi kehidupan. Bahkan mereka mampu menjadi
pembaharu di masyakat yang tengah kebingungan. Tokoh-tokoh tersebut menjadi
pahlawan di masyarakat yang berpengaruh dan setiap ibu berharap melahirkan
pahlawan tersebut. Islam yang dibawa Rasulullah (Muhammad SAW) dengan
kesempurnaannya membawa cahaya dalam kegelapan masa jahiliyah membebaskan
manusia dari zaman kebodohan ke masa gemilang peradaban. Pemuda-pemuda muslim
membawa perubahan sosial di masyarakat membangun kekuatan ekonomi, politik dan
perang . Semangat yang dimiliki mereka mempengaruhi begitu banyak orang
disekitarnya. Beberapa diantaranya adalah Ali bin Abi Thalib,Khalid bin Walid, Zaid
bin Ali, Abu Hanifah, Abdurrahman Al- Al-Awza’i, Imam Malik. Khalid bin Walid
berkata "Andaikata kalian bersembunyi di langit, niscaya kuda-kuda kami akan
memanjat langit untuk membunuh kalian. Andaikata kalian berada di perut bumi,
niscaya kami akan menyelami bumi untuk membunuh kalian." Kata-kata Khalid
tersebut membawa gerakan semangat dalam diri setiap muslim saat berperang
bersamanya. Kedatangannya membawa resah pada setiap musuh Allah dan membawa
rasa gembira pada kaum muslimin karena setiap kemenangan-kemenangan yang diraih
Khalid dan kaum muslimin yang ikut berperang. Khalid adalah seorang panglima
perang kaum musyrikin Quraish yang kemudian beliau besyahadat dan menjadi sahabat
yang diberikan gelar pedang Allah yang selalu terhunus.

Hanya apabila kebaikan dan kekuatan menjelma jadi matahari yang menerangi
kehidupan, atau purnama yang merubah malam jadi indah, atau mata air yang
menghilangkan dahaga. Nilai sosial setiap kita terletak pada apa yang kita berikan
kepada masyarakat, atau pada kadar manfaat yang dirasakan masyarakat dari
keseluruhan performance kepribadian kita. Maka, Rasulullah saw berkata, "Sebaik-baik
manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain."
Demikianlah, kita menobatkan seseorang menjadi pahlawan karena ada begitu
banyak hal yang telah ia berikan kepada masyarakat. Maka, takdir seorang pahlawan
adalah bahwa ia tidak pernah hidup dan berpikir dalam lingkup dirinya sendiri. la telah
melampai batas-batas kebutuhan psikologis dan biologisnya. Batas-batas kebutuhan itu
bahkan telah hilang dan lebur dalam batas kebutuhan kolektif masyarakatnya di mana
segenap pikiran dan jiwanya tercurahkan.

Dalam makna inilah pengorbanan menemukan dirinya sebagai kata kunci


kepahlawanan seseorang. Di sini ia bertemu dengan pertanggungjawaban, keberanian,
dan kesabaran. Tiga hal terakhir ini adalah wadah-wadah kepribadian yang hanya akan
menemukan makna dan fungsi kepahlawanannya apabila ada pengorbanan yang
mengisi dan menggerakkannya. Pengorbananlah yang memberi arti dan fungsi
kepahlawanan bagi sifat-sifat pertanggungjawaban, keberanian, dan kesabaran.

Maka, keempat makna dan sifat ini—rasa tanggung jawab keagamaan, semangat
pengorbanan, keberanian jiwa, dan kesabaran. adalah rangkaian dasar yang seluruhnya
terkandung dalam ayat-ayat jihad. Dorongannya adalah tanggung jawab keagamaan
(semacam semangat penyebaran dan pembelaan). Hakikat dan tabiatnya adalah
pengorbanan. Perisainya keberanian jiwa. Namun, nafas panjangnya adalah kesabaran.

Maka, benarlah apa yang dikatakan Sayyid Quthb, "Orang yang hidup bagi
dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan
tetapi, orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati
sebagai orang besar."

Kaidah itu tidak saja berlaku bagi kehidupan individu, tetapi juga merupakan
kaidah universal yang berlaku bagi komunitas manusia Syakib Arselan, pemikir Muslim
asal Syiria, yang menulis buku Mengapa Kaum Muslimin Mundur dari Orang Barat
Maju menjelaskan jawabannya dalam kalimat yang sededma, "Karena," kata Syakib
Arselan, "orang-orang Barat lebih banyak berkorban dari pada kaum Muslimin. Mereka
memberi lebih banyak demi agama mereka ketimbang apa yang diberikan kaum
Muslimin bagi agamanya."

Sekarang, mengertilah kita. Dan ketika ada pertanyaan, "Apakah yang


dibutuhkan untuk menegakkan agama ini dalam realitas kehidupan?" Maka jawabnya
adalah hadirnya para pahlawan sejati yang tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri, tetapi
hidup bagi orang lain dan agamanya, serta mau mengorbankan semua yang ia miliki
bagi agamanya.

”Generasi muda pada setiap bangsa merupakan tiang kebangkitam, pada setiap
kebangkitan mereka adalah rahasianya, dan pada setiap gagasan , mereka adalah
pembawa benderanya” . Hasan Al-Banna
ISI

Realitas Pemuda Islam


← • Kelompok pertama adalah mereka yang merasa tidak puas dengan kondisi
sekarang, lalu melakukan berbagai perubahan.
← • Kelompok kedua adalah mereka yang cuek terhadap kondisi kehidupan
masyarakat. Yakni, mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan
masyarakat.
← • Kelompok ketiga adalah mereka yang terbius sehingga terjerat dan terjerumus
dalam bejatnya sistem kehidupan masa kini.
• Kelompok keempat adalah kelompok pemuda-mahasiswa yang peduli
lingkungan dan sadar akan kerusakan dan kebrobokan sistem yang ada akibat tidak
diberlakukannya aturan Islam dalam realitas kehidupan

Mengapa Pemuda/Mahasiswa?
← • Mahasiswa dipandang sebagai intelektual muda yang berharga dalam aktifitas
kebangsaan di masa depan. Arbi Sanit (1995) memandang mahasiswa sebagai
kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa memiliki
pandangan cukup luas untuk dapat bergerak di semua lapisan masyarakat. Mereka dicap
sebagai simbol ilmuwan yang kritis, pemberani, lantang menyuarakan perubahan,
petarung serta berpikir dan berkehendak merdeka.
← • Dalam panggung politik, menurut Radjab dan Supriyanto (1999), mahasiswa
disebut sebagai satu– satunya oposisi yang efektif. Kebobrokan rezim dan birokrat
sebagai kepanjangan tangan penguasa sering melahirkan protes keras mahasiswa. Sikap
keras ini terkadang memicu perlawanan hebat yang bergerak radikal dan revolusioner.
← • Fachry Ali dan Bachtiar Effendi, memandang mahasiswa sebagai kekuatan siap
pakai, mahasiswa dipandang sebagai kelompok pinggiran yang tersisih dari konflik
politik atau kelompok masyarakat yang mendapat perlakuan diskriminatif.
• Mahfudz Siddiq menyebutkan dalam bukunya Risalah dakwah Thulabbiyah
bagaimana unsur yang terdapat dalam kekuatan kaum pelajar dan mahasiswa yaitu :

(1) idealisme,
(2) kecerdasan,

(3) sikap kritis dan kepekaan sosial,

(4) keberanian, dan

(5) pengorbanan.

Potensi Pemuda
← • Bathul ummah fi at tasaaulat (membangkitkan semangat bertanya/kritis)
← • Naqlul ajyaal (memindahkan dari generasi ke generasi)
← • Istibdaalul ajya (menukar/mengganti suatu generasi)
← • Tajdid maknawiyah al ummah (memperbaruhi moralitas ummat)
• Anasir islah (unsur perubah)

Pengertian Perubahan Sosial


Perubahan sosial adalah sebuah proses perencanaan, pemetaan dan pelaksanaan
dalam konteks perubahan struktur dan kultur sebuah basis social msyarakat. Perubahan
social adalah perbedaan antara kondisi sekarang dengan kondisi sebelumnya terhadap
aspek aspek dari struktur social. Faktor yang menentukan perubahan sosial :

1. Pertama, perkembangan teknologi; kedua, konflik social(antar agama, ras dan


kelas –sebagaimana tesis marx-). Ketiga, kebutuhan adaptasi dengan system
sosial (missal: birokrasi efektif sebagai respon terhadaplingkungan kompetitif),
keempat, pengaruh dari idealisme dan ideologi pada aktivitas sosial
(sebagaimana tesis weber : etika protestan dan semangat kapitalisme)
2. Selain itu, dalam disiplin sosiologi, terdapat dua pandangan tentang perubahan
(change), yaitu pertama pandangan materialistik, yang meyakini bahwa tatanan
masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi atau benda. Marx menyatakan
bahwa kincir angin menimbulkan masyarakat feodal; mesin uap menciptakan
masyarakat kapitalis industry
3. Kedua, pandangan idealistik, yang menekankan peranan ide, ideologi atau nilai
sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Dalam pandangan ini, misalnya,
Islam sebagai sebuah idologi dan struktur nilai akan mampu mencipta manusia
dan masyarakat ideal
4. Setidaknya terdapat tiga bentuk perubahan syang disepakati kalangan ilmuan
sosial : evolusi, revolusi dan reformasi.

Tahapan Perubahan Sosial

1. Mewujudkan pribadi muslim yang diridhai Allah (bina’ al-fardli al- muslim),
yaitu pribadi muslim yang paripurna, yang penuh moralitas iman, Islam, taqwa
dan ihsan. [al-Baqarah: 177]
2. Mewujudkan rumah tangga dan keluarga Islami (bina’ al-usrah al- islamiyah)
yang diridhai Allah, yaitu rumah tangga yang sakinah diliputi mawaddah serta
rahmah anugerah ilahi. [ar-Ruum: 21]
3. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan islami (bina’ al-ijtima’i al-
islamiyyah) yang marhamah, yaitu lingkungan yang kondusif dan layak
menerima berkah Allah karena warganya yang beriman dan bertaqwa. [al-A’raf:
96]
4. Mewujudkan negara (bina’ daulat al-islamiyyah) yang diridhai Allah yaitu
baldat yangthayyibah dan diliputi maghfirah Allah. [Saba’: 15]
5. Mewujudkan peradaban dunia yang diridhai Allah dengan kepemimpinan Islam
atas alam (ustadziyat al-‘alam), yaitu dunia yang hasanah dan
berkesinambungan dengan akhirat yang hasanah. [al-Baqarah: 201]

PENUTUP

Tawaran Perubahan Sosial

1. Gerakan Mahasiswa Berbasis Riset


Aktivitas riset/penelitian sendiri dianggap sebagai sebuah upaya ilmiah
mahasiswa mengkritisi dan menghasilkan solusi efektif. Sebab masyarakat sekarang
menanti bagaimana protes mahasiswa berjalan seimbang antara gerakan jalanan dan
solusi konkret.

2. Gerakan Mahasiswa Berbasis Wirausaha

Menggalakkan seminar, workshop, dan diskusi wirausaha dapat menjadi


alternatif gerakan perekonomian. Sehingga membantu percepatan mengatasi masalah
ekonomi dan kesenjangan sosial. Munculnya aktivitas mahasiswa berbasiskan
wirausaha berpotensi membantu mengurangi angka pengangguran kaum intelektual.
Sehingga pascakampus, tidak hanya dilahirkan mahasiswa pengangguran.

3. Gerakan Mahasiswa Berbasis Sosial Kerakyatan

Munculnya kemiskinan berujung tumbuh berkembang masalah sosial lainnya.


Akar kemiskinan menghasilkan kebodohan, kriminalitas, busung lapar dan berbagai
masalah sosial lain. Situasi ini sepantasnya membuat hati mahasiswa terketuk. Mereka
dapat mengadakan gerakan alternatif menggalang dana, membuat comdev (community
development), sekolah gratis, dan lembaga sosial atau zakat.

4. Gerakan Mahasiswa Berbasis Sosial Kerakyatan


Munculnya kemiskinan berujung tumbuh berkembang masalah sosial lainnya.
Akar kemiskinan menghasilkan kebodohan, kriminalitas, busung lapar dan berbagai
masalah sosial lain. Situasi ini sepantasnya membuat hati mahasiswa terketuk. Mereka
dapat mengadakan gerakan alternatif menggalang dana, membuat comdev (community
development), sekolah gratis, dan lembaga sosial atau zakat.

Sumber :

Syamsudin Kadir—Penulis buku “Islam Bukan Liberal” dalam


penyampaiannya dalam mengisi DM1.

Quantum Teaching

https://www.google.com/amp/s/akarsejarah.wordpress.com/2014/11/02/syahada
tain-sebagai-titik-tolak-perubahan-dan-peradaban/amp/

http://almujaddidunida.blogspot.com/2017/08/islam-pemuda-dan-perubahan-
sosial.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai